Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH HADIST AHKAN SIYASAH II

“HADIST-HADIST TENTANG PENUMPASAN PEMBERONTAKAN”

Disusun Oleh:

ARIZA : 2130203008
FADILA ROSA : 2130203021
FITRIA OKTAVIANI : 2130203031

Dosen Pengampu:

YUSRIZAL EFENDI, S.Ag., M.Ag

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Pertama dan paling awal sekali marilah kita bersyukur atas kehadiran Allah SWT
yang telah melimpahkan iiermin dan karunia nya kepada kita semua, sehingga saya telah
dapat menyelesaikan makalah tentang “HADIST-HADIST TENTANG PENUMPASAN
PEMBERONTAKAN”. Shalawat dan serta salam kita mohonkan kepada Allah semoga
tetap tercurahkan buat Nabi besar Muhammad SAW, karena beliau yang sudah bersusah
payah membawa umatnya dari zaman yang biadab ke zaman yang beradab, dan beliau pula
yang rela berhujanan anak panah dan bermandian darah demi menegakkan kalimat
“Laailahaillah”.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pengampu mata kuliah Hadist
Ahkan Siyasah II sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Saya menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga diperlukan kritik
dan saran dari teman-teman agar dapat meperkecil kekurangan dari makalah ini.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat saya selaku penulis dan yang membaca serta di
ridhoi oleh Allah SWT aamiin ya robbal „alamin.

Batusangkar,15 Mei 2023

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1

A. Latar Belakang .........................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................................1
C. Tujuan Makalah .......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................2

A. Apa makna dari pemberontakan Islam ..................................................................3


B. Apa saja hadis yang menjelaskan mengenai penumpasan pemberontakan dalam
Islam..........................................................................................................................4
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 5

A. Kesimpulan ..............................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemberontakan, dalam pengertian umum, adalah penolakan terhadap kepatuhan
pemerintahan otoritas. Pemberontakan dapat berbagai bentuk, mulai dari pembangkangan spil
(civil disobedience) hingga kekerasan terorganisasi yang berupaya meruntuhkan otoritas yang
ada.
Asy Syafi'i mengatakan, pemberontak adalah orang Muslim yang menyalahi Imam,
dengan cara tidak mentaatinya dan melepaskan diri dari Imam, menolak kewajiban, yang
memiliki kekuatan, argumentasi, dan pimpinan. Pemberontak adalah sekelompok kaum
Muslim yang tidak menaati pemerintah yang sah.
Salah satu faktor penyebab pemberontakan adalah sentimen kedaerahan. Sentimen
kedaerahan kemudian memicu munculnya negara boneka bentukan Belanda, seperti Republik
Maluku Selatan (RMS) dan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) yang
bertujuan melemahkan posisi NKRI. Pidana yang berkenaan dengan keamanan Negara, jadi
merupakan kejahatan terhadap keamanan Negara, salah satu di antaranya
yaitu Pasal 108 tentang tindak pidana pemberontakan (opstand).

B. Rumusan Masalah
a. Apa makna dari pemberontakan Islam
b. Apa saja hadis yang menjelaskan mengenai penumpasan pemberontakan dalam
Islam

C. Tujuan
a. Menjelaskan apa makna dari pemberontakan Islam
b. Menjabarkan apa saja hadis yang menjelaskan mengenai penumpasan
pemberontakan dalam Islam

1
BAB I
PEMBAHASAN

A. Makna Pemberontakan Islam


Asy Syafi'i mengatakan, pemberontak adalah orang Muslim yang menyalahi Imam,
dengan cara tidak mentaatinya dan melepaskan diri dari Imam, menolak kewajiban, yang
memiliki kekuatan, argumentasi, dan pimpinan. Pemberontak adalah sekelompok kaum
Muslim yang tidak menaati pemerintah yang sah.
Salah satu tindak pidana yang diatur dalam hukum Positif dan hukum Islam adalah
tindak pidana pemberontakan, dalam pandangan riil dari hukum positif Indonesia serta
hukum Islam terhadap tindak pidana pemberontakan dengan menganalisa beberapa dokumen
dasar pijakan hukum dari hukum positif serta hukum Islam terhadap tindak pidana
pemberontakan. klasisifikasi pemberontakan yang terjadi, hukuman yang diberikan kepada
pemberontak serta solusi penyelesaian pemberontakan dengan menganalisa dari hukum
positif dan hukum Islam. Dan akhirnya dapat penulis simpulkan bahwa klasifikasi
pemberontakan dapat dikategorikan ada 4 dilihat dari sudut pandang maksud dan tujuan
pemebrontakan itu sendiri, selanjutnya hukum positif dan hukum Islam memandang bahwa
pemberontakan terhadap pemerintah yang sah adalah sebagai suatu tindak kriminal dan juga
memberikan solusi dalam penyelesaian pemberontakan.
Pemberontakan permusuhan serta pembunuhan adalah suatu hal yang tidak disukai
dan dilarang dalam hukum Negara Indonesia dan juga dalam hukum islam karena dapat
menimbulkan kerugian semata, baik kerugian bersifat harta maupun jiwa. Tetapi hal tersebut
masih juga terjadi dikalangan warga Negara dan umat islam itu sendiri. Sebagaimana kasus
yang pernah terjadi pada masa khalifah Abu Bakar ra, hingga kasus gerakan-gerakan
bersenjata yang bergejolak yang terjadi di sebahagian belahan dunia, seperti di Afrika, Eropa,
Amerika Latin, dan Asia, termasuk di Indonesia saat ini. Secara umum pemberontakan adalah
suatu hal yang tidak disenangi oleh setiap manusia, karena banyaknya akibat yang akan
timbul dari pemberontakan tersebut, tetapi berhubung ada diantara orang-orang yang merasa
tidak puas dan belum terpenuhi maksud yang diharapkannya tanpa memperhatikan orang lain
secara menyeluruh,maka tindak pidana pemberontakan itu tetap terjadi. Pemberontakan
adalah suatu problema yang masih dijumpai di beberapa daerah atau negara, baik di negara
muslim maupun negara non muslim yang cara penyelesaiannya berbeda–beda sesuai dengan
undang-undang atau peraturan yang berlaku di masing-masing negara yang bersangkutan.

2
Dalam agama islam pun memiliki hukum dan sanksi tersendiri terhadap pelaku tindak pidana
pemberontakan
Istilah terorisme berasal dari bhasa latin terrere, yang artinya “untuk menakuti”.
Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan
teror terhadap kelompok masyarakat. Aktornaya pun bisa individu atau negara. Biasanya
dilakukan oleh kelompok-kelompok yang termajinalkan. Mereka melakukan tindakan teror
ini sebagai usaha untuk mendapatkan perhatian yang khusus dari dunia
internasional.terorisme berbeda dengan perang, aksi ini dilakukan secara tiba-tiba, dan sering
kali mejadikan warga sipil sebagai korban, dimana seberarnya warga sipil ini tidak mengerti
mengenai atas dara apa mereka bisa menjadi korban dari tindakan teroris. Namun dalam
perkembangannya terorisme telah membangun organisasi dan mempunyai jaringan global
dimana kelompok-kelompok terorisme internasional serta mempunyai hubungan dan
mekanisme kerjasama satu sama lain baik dalam aspek operasional infrastruktur maupun
infrastruktur pendukung bahwa teroris ini memiliki jaringan yang begitu luas dan selalu
diidentikan dengan islam radikal. Seprti pernyataan Amerika Serikat yang menyatakan bahwa
pelaku tindakan teroris adalah kelompok-kelompok muslim radikal

B. Hadist Pemberantasan Pemberontakan

:
.
Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda, “Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk Allah menyegerakan
siksanya di dunia kepada pelakunya di samping hukuman yang disimpan di akhirat dari pada
melakukan pemberontakan dan memutuskan tali persaudaraan," (HR Turmudzi).

:
.

Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda, “Tidak ada sesuatu kemaksiatan dari segala perbuatan yang dipakai
maksiat kepada Allah, sedang maksiat itu lebih disegerakan siksanya dari pada
pemberontakan. Dan tidak ada sesuatu ketaatan yang dipakai taat pada allah yang lebih cepat
datang pahalanya daripada menyambung persaudaraan. Sedang sumpah yang palsu itu
menjadikan negeri jadi porak poranda.” (HR Baihaqi)
3
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pemberontakan adalah pembangkangan terhadap kepala negara (imam) dengan


menggunakan kekuatan berdasarkan argumentasi Atau alasan (ta'wil). Syarat yang harus ada
secara sama pada sebuah kelompok yang bernama bughat, yaitu: pemberontakan kepada
khalifah/imam (Al-khuruj'alaAl khalifah) adanya kekuatan yang dimiliki yang
memungkinkan bughat untuk mampu melakukan dominasi(saytharah), mengggunakan
senjata untuk mewujudkan tujuan-tujuan politisnya.
Asy Syafi'i mengatakan, pemberontak adalah orang Muslim yang menyalahi Imam,
dengan cara tidak mentaatinya dan melepaskan diri dari Imam, menolak kewajiban, yang
memiliki kekuatan, argumentasi, dan pimpinan. Pemberontak adalah sekelompok kaum
Muslim yang tidak menaati pemerintah yang sah.
Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda, “Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk Allah menyegerakan
siksanya di dunia kepada pelakunya di samping hukuman yang disimpan di akhirat dari pada
melakukan pemberontakan dan memutuskan tali persaudaraan," (HR Turmudzi).
Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda, “Tidak ada sesuatu kemaksiatan dari segala perbuatan yang
dipakai maksiat kepada Allah, sedang maksiat itu lebih disegerakan siksanya dari pada
pemberontakan. Dan tidak ada sesuatu ketaatan yang dipakai taat pada allah yang lebih cepat
datang pahalanya daripada menyambung persaudaraan. Sedang sumpah yang palsu itu
menjadikan negeri jadi porak poranda.” (HR Baihaqi)

4
DAFTAR PUSTAKA

Zulfikar, A. Y. (2013). Tindak Pidana Pemberontakan dalam Perspektif Hukum Positif


dan Hukum Islam. Jurnal Al-Fikrah,

Mhd, I. F. A. (2021). ANALISIS SIYASAH DUSTURIYAH TERHADAP


PENANGGULANGAN TERORISME DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2018
TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME
MENJADI UNDANG-UNDANG (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG).

Ahmad Wardi Muslim, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika. 2010

Rokhmadi, Reformulasi Hukum Pidana Islam, Studi tentang Formulasi Sanksi Hukum
Pidana Islam, Semarang: Rasail Media Grup, 2009.

Anda mungkin juga menyukai