Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ramadhan Tri Kurniawan

NIM : 02011282126188
Matkul : Hukum Tata Negara Indonesia
Kelas : B indralaya

TUGAS PAPPER

MASYARAKAT VIRAL
AKUN TWITTER PALSU PROF JE SAHETAPY BEREDAR

Tidak mungkin ada yang tidak mengenali sama sosok yang fenomenal ini? Seorang
Profesor yang dijuluki Sang penjaga nurani hukum dan sosok pakar hukum yang tegas
suarakan perubahan. Profesor ini sering sekali ditunjuk sebagai informan karena
sangat diketahui mempunyai wawasan yang luas tanpa menutupi rahasia apapun. Di
kehidupan sehari-hari, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 1999-2004
sangat berkehidupan yang sederhana. Beliau bernama Profesor Jacob Elfinus
Sahetapy.

Prof. J.E. Sahetapy dilahirkan di suatu pulau kecil yang berada di provinsi Maluku,
pulau itu bernama Pulau Saparua. Orang tua beliau dua duanya berprofesi sebagai
seorang guru, yang bernama WA Lokollo dan CA Tomasowa. Jadi, Guru Besar
Fakultas Hukum unnair ini terlahir dari keluarga yang rata-rata bekerja sebagai guru.

Beliau menjalani masa pendidikan dasarnya di sekolah dasar yang tak lain sekolah
yang didirikan ibunya, yakni Particuliere Saparuache School. Dari ibunya inilah,
beliau mendapatkan banyak sekali pelajaran tentang perasaan cinta tanah air atau
Nasionalisme dan suatu perjuangan untuk membela rakyat yang ditindas.

Perjuangannya untuk memilih pendidikan tidak semudah yang dikira. Pada saat
umurnya lebih kurang 10 tahun, semua sekolah sudah ditutup, lantaran gara-gara
penyerangan para tentara Jepang di Hindia Belanda. Yang akhirnya beliau baru bisa
untuk menyelesaikan pendidikannya untuk Sekolah Menengah Pertamanya di tahun
1947, pada saat Indonesia sudah berhasil merebut kemerdekaannya.

Pada saat ingin untuk lanjutkan pendididkannya pada tingkat menengah atas, terulang
kembali pendidikan beliau mengalami gangguan yaitu karna adanya kekacauan politik
yang terjadi di daerahnya, yang disebabkan oleh Proklamasi Republik Maluku Selatan
atau dikenal dengan RMS.

Prof. Sahetapy pun kemudian tergerak dan pergi dari Maluku dan ikut bersama
kakaknya, A.J Tuhusula Sahetapy yang sudah terlebih dahulu tinggal di Surabaya.
Dan akhirnya pada tahun 1954 Prof Sahetapy dapat menyeleaikan pendidikan SMA
nya .

Walau awalnya ingin melanjutkan ke Akademi Dinas Luar Negeri, namun beliau
kemudian malah memutuskan masuk Jurusan Kepidanaan FH Unair, yang pada saat
itu yaitu sebagai cabang Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada di Surabaya. Pada
saat di pendididkan bangku kuliah, Beliau terkenal menjadi mahasiswa yang pandai
dan bisa berbahasa Belanda dengan sangat fasih, beliaupun pernah dijadikan menjadi
Asisten Dosen di pelajaran Hukum Perdata di tahun 1959 dan berhasil mendapatkan
gelar Sarjana Hukum.

Sesudah beliau lulus, dia diusulkan supaya mau untuk lanjut pendidikan di Negeri
Paman Sam. Ia pun tidak akan mau melewatkan kesempatan ini dan akhirnya memilih
Program Studi Magisternya di mata kuliah Hubungan Bisnis dan Industri di
University of Utah, Salt Lake City, Utah. Akhirnya lulus pada tahun 1962.

Komisi Hukum Nasional (KHN) dibuat repot dengan tersebarnya dua akun Twitter
palsu dengan username identik dengan ketua KHN Prof JE Sahetapy. Akun Twitter
tersebut adalah @profsahetapy dan @JE_Sahetapy.

"Dua akun itu palsu, hanya mengatasnamakan bapak," ujar Athilda Sahetapy, putri JE
Sahetapy ketika dikonfirmasi, Kamis (27/3/2014).

Athilda mengatakan, pihak keluarga sudah mendapatkan informasi mengenai adanya


akun @JE_Sahetapy dan @ProfSahetapy yang aktif berkicau. Melalui seorang rekan,
Athilda pernah mengingatkan si pemilik akun itu.

"Jadi lewat DM (direct message), teman saya menanyakan kok pakai nama dan foto
Prof Sahetapy. Dia lalu akhirnya ganti foto dan profil," ujar Athilda.

Namun belakangan kicauan @ProfSahetapy membuat pihak keluarga merasa harus


mengambil tindakan. Akhirnya melalui KHN, pihak keluarga mengeluarkan rilis pers
yang berisi bantahan mengenai dua akun tersebut.

Namun belakangan kicauan @ProfSahetapy membuat pihak keluarga merasa harus


mengambil tindakan. Akhirnya melalui KHN, pihak keluarga mengeluarkan rilis pers
yang berisi bantahan mengenai dua akun tersebut.

"Yang jelas tweet-nya bukan bapak banget," kata Athilda.

Sedangkan pihak KHN menyatakan, situasi yang bersangkutan dengan kegiatan


media Prof. J.E Sahetapy, diatur dan dijalankan secara langsung oleh lembaga
tersebut, bisa diakses melalui komisihukum.go.id dan @KHN_RI untuk akunbTwitter.

Komisi Hukum Nasional (KHN) kembali direpotkan dengan beredarnya akun Twitter
palsu dengan nama identik dengan Ketua KHN Prof JE Sahetapy. Akun Twitter
tersebut adalah @profsahetapy, yang sebelumnya pernah dibantah keasliannya oleh
pihak KHN, 26 Maret 2014 lalu.

Sempat lama menghilang, akun

@profsahetapy diketahui beredar kembali dalam beberapa pekan belakangan ini.


Akhir Juli 2014, akun @profsahetapy teridentifikasi berubah menjadi @Pseudosopi,
tetapi tetap melontarkan kicauan-kicauan seputar politik dan hukum.
Melalui siaran pers yang diperoleh hukumonline, Rabu (6/8), KHN kembali
menegaskan bahwa Prof JE Sahetapy tidak pernah memiliki akun Twitter. Artinya,
akun @profsahetapy atau @Pseudosopi bukan milik Prof JE Sahetapy alias palsu.

"Press Release ini sekaligus menegaskan kembali tentang Release yang pernah
disampaikan oleh KHN pada tanggal 26 Maret 2014 terkait dengan akun palsu atas
nama ketua KHN, yakni akun @JE. Sahetapy, dan @ProfSahetapy," demikian bunyi
siaran pers KHN.

Ketua Komisi Hukum Nasional (KHN) Prof J.E Sahetapy membantah sebagai pemilik
akun Twitter @profsahetapy. Dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com,
KHN memastikan akun tersebut adalah palsu.

Humas Komisi Hukum Nsional, Mohammad Saihu berkata bahwa terkait dengan
akun @Profsahetapy, Komisi Hukum Nasional Republik Indonesia menyatakan kalau
akun tersebut merupakan akun palsu Prof J.E Sahetapy

Menurut Saihu, hingga kini Prof Sahetapy tidak mempunyai akun twitter dan akun
media sosial lainnya yang mengatasnamakan pribadi.Penelusuran merdeka.com,
dalam postingan terakhir @profsahetapy, dijelaskan jika akun tersebut berganti akun
menjadi @Pseudosopi.

Sesuatu ysng ada sangkutannya dengan aktivitas media ProfJ.E sahetapy, diurus
langsung oleh Komisi Hukum Nasional. Dan medsos yang dipunyai KHN adalah
website link komisihukum.go.id dan untuk tweet @KHN_RI

Sebelumnya, KHN juga pernah menginfokan pada tanggal 26 Maret 2014 terkait
dengan akun palsu atas nama ketua KHN, yakni akun @JE. Sahetapy, dan
@ProfSahetapy.

Akun @profsahetapy kembali aktif, tercatat mulai tanggal 30 Juli 2014 dan berganti
menjadi @Pseudosopi sebagai akun untuk terus memproduksi kicauan-kicauan politik
dan hukum menurut pemikirannya sendiri.

Saihu berkata bahwa Ketua Komisi Hukum Nasional, Prof Dr. J.E Sahetapy, S.H,
M.A tidak pernah sekalipun membuat bahkan memiliki akun sosial media apapun
yang mengatasnamakan pribadinya sendiri. Jadi mereka meminta untuk siapapun
untuk tidak memanfaatkan nama seseorang untuk kepentingan pribadinya sendiri
dengan merugikan orang lain.

Di Zaman digital dan serbah canggih seperti zaman sekarang ini, sudah banyak sekali
perbuatan kejahatan yang marak sering terjadi di masyarakat dengan menggunakan
sarana informasi komunikasi seperti media sosial. Salah satu tindkana kejahatannya
yaitu tindakan kejahatan pembuatan akun media sosial palsu, seperti contoh yang
telah dijelaskan diatas tadi. Sebagai negara Hukum, Negara Indonesia pastinya tidak
akan diam saja dalam menanggapi tindakan kejahatan pembuatan akun media palsu
yang dapat merugikan orang lain. Maka dari itu, berdasarkan UU No 11 tahun 2008
Tentang informasi dan transaksi elektronik, tindakan kejahatan dengan membuat akun
sosial media palsu atas nama orang tertentu,, dapat diancam dengan sanksi pidana
yaitu penjara paling lama 12 tahun dan dikenai denda paling banyak dua belas miliar
rupiah.

Anda mungkin juga menyukai