Anda di halaman 1dari 47

ALAT BACA

TAPAK &
RUANG
KOTA –
Bagian 1

4
Dr. Rony G. Sunaryo, IAI
Ruang Kota
Ruang antara bangunan

Street & Square


Peta Pendekatan Teori Kota
menurut Zahnd

Arsitektur Kota

Sejarah Kota

Ekologi Kota
Zahnd, M. 1999. Perancangan Kota Secara
Terpadu, Teori Perancangan Kota dan
Penerapannya.Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Kota sebagai:

PRODUK PROSES PELAKU


Roger Trancik, 1987 – Finding Lost
Space

Kota sebagai Produk :


• Teori Figure Ground
• Teori Linkage
• Teori Place
ROGER TRANCIK
finding lost space

Trancik, R. (1990). FINDING LOST SPACE:


THEORIES OF URBAN DESIGN,
New York: Van Nostrand Reinhold Company Inc.
Teori perancangan ruang perkotaan menurut Roger
Trancik
Figure Urban Pola / struktur
Ground Fabric ruang

Linkage Visual -
System Connections
struktural

Place Meaning
Trancik mengulas secara
khusus tentang masalah
struktur ruang di kota
modern

Ruang-ruang perkotaan
Finding lost tradisional yang kompak
telah hilang di sebagian
space besar kota modern (Amerika)

Menghasilkan apa yang


disebut sebagai 'anti space'
atau ‘lost space'
Lima faktor
utama:

• Automobile
• Gerakan modern
• Urban renewal dan kebijakan
zonasi
• Dominasi privat terhadap publik
• Perubahan guna lahan di pusat
kota
Tantangan bagi para perancang adalah
menciptakan lingkungan ruang terbuka
sebagai bagian terintegrasi secara kolektif
untuk pembangunan.

Proses pembangunan perkotaan yang umum


memperlakukan bangunan sebagai objek yang
terisolasi, terletak di tapak, bukan sebagai
bagian terintegrasi dari jalinan jalan, blok, dan
ruang terbuka yang lebih luas.

Masalah Perancangan Kota


kontemporer
Keputusan tentang pola pengembangan didasarkan
dari masterplan 2 dimensi dan kurang
mempertimbangkan relasi 3 dimensi antara bangunan
dan ruang, dan pemahaman perilaku manusia.

Ruang perkotaan jarang dianggap sebagai bagian


terintegrasi ke ruang dalam dengan dirancang bentuk
dan skalanya, sehingga terbentuk lost space.

Masalah Perancangan Kota


kontemporer
1 2 3
Membuat jejaring Membuat ruang figuratif Memahami konsep place
perkotaan (linkage) lebih dari lanskap yang hilang yang kontekstual sebagai
daripada sebatas dan mendesain ulang tipologi spasial sangat
menciptakan masterplan lost space. penting dalam praktek
pada tapak. desain urban
kontemporer.

Konsep baru - Urbanism


Apa itu lost space?

• Lanskap yang tidak terencana


• Kaki-kaki bangunan bertingkat tinggi
• Tempat parkir, sempadan rel kereta
• Tanah-tanah kosong misalnya tepian jalan tol
• Sisa-sisa setelah pengembangan
• Taman-taman yang rusak

Lost Space secara umum adalah daerah perkotaan


yang tidak diinginkan, tidak memberikan
kontribusi ke lingkungan atau penggunaan yang
membutuhkan desain ulang
Hayden, Dolores; with aerial photographs by Jim Wark,
(2004). A FIELD GUIDE TO SPRAWL,
W.W. Nortob & Company, New York, London
The
automobile

Trancik, R. (1990). FINDING LOST SPACE:


THEORIES OF URBAN DESIGN,
New York: Van Nostrand Reinhold Company Inc.
Modern movement

Trancik, R. (1990). FINDING LOST SPACE:


THEORIES OF URBAN DESIGN,
New York: Van Nostrand Reinhold Company Inc.
Modern movement

Trancik, R. (1990). FINDING LOST SPACE:


THEORIES OF URBAN DESIGN,
New York: Van Nostrand Reinhold Company Inc.
Vienna, Pusat Kota
ville Radieus, Corbusier – Effective communication, green space,sunlight, reduce urban traffic
Trancik, R. (1990). FINING LOST SPACE:
THEORIES OF URBAN DESIGN,
New York: Van Nostrand Reinhold Company Inc.

• - · --- •. .. • --- - 1
I ···- ....
l
( ""

! I
......i !...__... !

Figure 1-21. Le Corbusier. Figure -ground diagram on the Ville Radieuse compared to traditional block patterns of Paris, New
York, and Buenos Aires . Le Corbusier's diagram dramatically illustrates the contrast between the tra ditional density of evolved
cities and thefre ejlowing spatial structure advocated by Functionalist theorists. (Courtesy: Foundation Le Corbusier/SPADEM)
Trancik, R. (1990). FINDING LOST SPACE:
THEORIES OF URBAN DESIGN,
New York: Van Nostrand Reinhold Company Inc.
Trancik, R. (1990). FINDING LOST SPACE:
THEORIES OF URBAN DESIGN,
New York: Van Nostrand Reinhold Company Inc.
Bagaimana Yogyakarta?
FIGURE GROUND
THEORY
Figure Ground Teori didasarkan studi tentang
hubungan tutupan lahan bangunan sebagai
massa padat dan void.

Setiap lingkungan perkotaan memiliki pola


solid dan void.

Pendekatan figure ground pada perancangan


adalah upaya untuk memanipulasi hubungan
ini dengan menambah, mengurangi dari, atau
mengubah geometri fisik dari pola tersebut.

Tujuan manipulasi ini adalah untuk


memperjelas struktur ruang kota.
Ruang positif versus Ruang Negatif
~
Fokus pada Massa (Solid) atau
Fokus pada Ruang (Void)
Ruang positif versus Ruang Negatif
~
Fokus pada Massa (Solid) atau
Fokus pada Ruang (Void)
https://urbabillard.wordpress.com/2015/01/28/formes-
urbaines-constructions-humaines/

Membandingkan
bentuk dan
struktur kota-kota
Studi spasial dengan
tipologi ruang terbuka

https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/
[A3N] : Neues Zentrum Kagran / DMAA Camillo Sitte, Study of Medieval Plazas
LINKAGE
THEORY
Teori Linkage berfokus pada garis-garis
yang dibentuk oleh jalan-jalan, jalur
pejalan kaki, ruang terbuka linier atau
elemen penghubung lainnya yang secara
fisik menghubungkan bagian-bagian
kota.
• Linkage Visual
• Linkage Struktural
• Linkage Bentuk Kolektif
Seoul Urban Design 2013 GIS ANALYSIS

https://www.kcap.eu/en/projects/v/le_faisceau/
PLACE THEORY
Place adalah sebuah Space yang
memiliki ciri khas sendiri
+
Memahami ruang kota melalui
tanda kehidupan kota Sebuah Space ada sebagai sebuah
Identifikasi ruang kota kontekstual void yang dibatasi

Sebuah space menjadi place kalau


mempunyai arti dari lingkungan
- yang berasal dari budaya daerahnya
Fokus pada bagian parsial kota
• Upaya memahami karakteristik budaya dan
manusia dari suatu setting ruang fisik
• SPACE-RUANG adalah kekosongan yang
dibatasi/difungsikan dengan potensi untuk
menghubungkan hal-hal secara fisik, hanya

Place akan menjadi PLACE-TEMPAT ketika diberi


makna kontekstual yang berasal dari konteks
budaya atau regional
theory • RUANG dapat didefinisikan oleh kategorisasi
atau tipologi tetapi setiap TEMPAT adalah
unik mengambil karakter yang terdiri dari
hal-hal konkret dan asosiasi budaya
intangible/tak berwujud yang diberikan oleh
penggunaan manusia dari waktu ke waktu
• Masyarakat membutuhkan sistem tempat
yang relatif stabil di mana mereka
mengembangkan diri dengan kehidupan
sosial dan budaya mereka
• Karena itu RUANG yang dirancang memiliki
kehadiran konten emosional, yang lebih dari
fisik

Place • Kota-kota modern telah gagal menciptakan


konsep TEMPAT

theory • Para perancang merasa terdorong untuk


menyelesaikan setiap detail tanpa akhir yang
longgar untuk transformasi oleh individu atau
mengakomodasi perubahan dari waktu ke
waktu
• Terlalu banyak desain dan terlalu banyak
perencanaan sama berbahayanya dengan
membiarkan pasar untuk membentuk kota
secara acak
• menanggapi dan meningkatkan
identitas lingkungan dan sense of place
Peran • memiliki kepekaan untuk melihat

Perencana konteks historis


• untuk menanggapi keinginan dari
dan komunitas itu sendiri
• menjadi cukup fleksibel untuk
Perancang memungkinkan komunitas hadir dan
memiliki peran untuk mengubah
lingkungannya sendiri
Space and Place
Mapping Place
Mapping Place
Mapping Place
Bagaimana Yogyakarta?
Figure Ground
Rekomendasi Bacaan
Superblocks: How Barcelona is
https://www.youtube.com/watch?v=ZORzsubQ taking city streets back from cars
A_M

https://www.youtube.com/watch?v=usdUcwP9 Unité D´Habitation I Le Corbusier


lT0

file:///C:/Users/USER.LAPTOP-
Dari Arsitektur Modern
KLD1EFPT/Downloads/MODERN%20KE%20POS
ke Arsitektur Post Modern
%20MDERN.pdf

https://www.academia.edu/13673162/keruntu Keruntuhan Arsitektur Modern


han_arsitektur_modern

Anda mungkin juga menyukai