Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOTEKNOLOGI
KETAN HITAM

Kelompok
1. Aziz Abdul Mustofa
2. Hanif Nur Fadilah
3. Hikmah Muhammad A
4. Juan Chrismawan
A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN
Secara umum. Negara yang beranda di benua Asia, terkenal sebagai Negara dengan
keragaman kuliner. Seperti china, korca, dan lainnya tak terlepas pula di Indonesia. Di
Indonesia sendri hampir disetiap daerah memiliki makanan dengan ciri khas tersendiri. Selain
karena kekhasan dan keunikan makanan tiap daerah, harga makanan yang murah juga
membut Indonesia sebagai Negara wisata kuliner yang tak jarang banyak sekali orang-orang
yang melakukan wisata kuliner yang bahkan pengunjunganya sampai pada warga
mancanegara.
Salah satu makanan khas dari Indonesia adalah tapai. Tapai merupakan makanan tradisional
yang sangat populer dan digemari di masyarakat. Tidak. Hal ini tidak lain karena rasanya
yang nikmat, harga yang murah dan tentunya mengandung gizi yang baik dan. tentunya
karena proses pembuatannya yang dapat dikatakan sangatlah mudah sehingga dapat dibuat
dirumah sendiri dikarenakan bahan yang mudah didapatkan, serta proses pembuatannya
hanya menggunakan peralatan dapur sedernaha. Bahan pokok pembuatan tempe biasanya
menggunakan beras ketan, namun tidak hanya menggunakan beras ketan, tapai juga dapat
dibuat dari singkong, pisang dan bahan lainnya. Namun pada praktikum kali ini akan
dilakukan pembuatan tapai menggunakan beras ketan
Jika ditinjau dari proses pembuatan, dapat diketahui bahwa tapai merupakan salah satu
produk bioteknologi berbasis konvensional. Hal ini karena melibatkan mikrobia eukariotik
yaitu jamur yang biasanya diperoleh dari ragi artinya di dalam ragi tersebut mengandung
jamur yaitu Sacchoromiyces cerevicae. Sacchoromiyces cerevicae berperan dalam mengubah
karbohidrat menjadi alcohol dan karbondioksoda melalui proses fermentasi. Melihat dari
konsumsi masyarakt yang gemar mengonsumsi tapai, maka penting diadakan praktikum ini,
selain itu, sebagai tambahan pengetahuan pembuatan produk bioteknologi konvensional,

B. Tujuan
Mengatahui cara pembuatan tapai dengan baik dan benar serta mengetahuikarakteristik tapai
yang memiliki kualitas yang baik.
ALAT
1. Panci kukus
2. Sendok
3. Entong kayu
4. Panci
5. Baskom
6. Kain lap
7. Gunting

BAHAN
1.ketan Hitam
2. Ketan Putih
3. Daun pisang
4. Mika
5. Gula
6. Ragi

CARA KERJA
1. Ketan hitam dan ketan putih direndam kurang lebih selama 2 jam
2. Lalu dibilas 2x sampai bersih
3. Kemudian masukan ketan putih dan ketan hitam kedalam manci kukus kurang lebih 30
menit. Pengukusan dilakukan 2x dengan untuk yang ke 2 waktu kurang lebih 15 menit.
4. Lalu pindahkan ketan ke baskom kemudian tunggu ketan sampai dingin
5. Setelah dingin ketan siap dikasih ragi dan gula dan aduk sampai merata
6. Kemudian bungkus ketan dengan daun pisang dan mika
7. Kemudian simpan ketan selama 2-3 hari,tape siap untuk disajikan
C. Pembahasan
1. Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi gula dirubah
menjadi alcohol, sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis, dan berbau alcohol.proses
fermentasi tersebut adalah:
C6H12O62C2H5OH + 2CO2+2 ATP (Energi yang dilepaskan: 118 kJ per mol) Dijabarkan
sebagai Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida +
Energi (ATP)
2. Warna agak kusam, rasanya lebih manis dan aroma berbau alkohol. Bakteri yang berperan
dalam proses fermentasi ini adalah saccharomyces cerivisiae, bakteri ini dapat merubah
karbohidrat menjadi alkohol, dan karbon dioksida. Dalam fermentasi tape ketan terlibat
beberapa mikro organisme yang disebut dengan mikrobia perombak pati menjadi gula yang
menjadikan tape pada awal fermentasi terasa manis.yang menyebabkan tape ketan berubah
menjadi alkohol karena adanya bakteri actobakter aceti (mengubah alcohol menjadi asam
asetat)..
3. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi
pada ketan yang tertutup rapat agar lebih cepat lebih cepat dibandingkan dengan ketan yang
terbuka, Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan.
4. Penggunaan ragi tape mempercepat kerja bakteri pada tape.

D. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, ternyata dapat disimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada
tape ketan terjadi selama 3-4 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-
hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna.
Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi
pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan yang terbuka.
Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai