Anda di halaman 1dari 4

Mencari Tahu Motivasi Pelaku Perundungan: Alasan di Balik Tindakan Kejam

Tindak perundungan adalah fenomena sosial yang telah menganggu atau bahkan
menghancurkan banyak kehidupan di dunia ini. Dampaknya yang serius pada fisik dan mental
dapat membuat korban mengalami berbagai jenis penyakit mental. Lantas, mengapa pelaku-
pelaku bullying melakukan hal seburuk ini terhadap korban? Mari kita coba cari tahu apa saja
motivasi mereka di dalam artikel ini.

1. Kurangnya Empati

Schadenfreude, istilah Jerman yang memiliki arti sempit menikmati


kegagalan orang lain. Atau makna luasnya yaitu: rasa senang,
gembira, atau puas yang timbul setelah melihat atau mendengar kabar
seseorang yang mengalami kesulitan atau kegagalan. Mungkin bisa
dibilang juga krisis rasa empati. Empati sendiri adalah kemampuan
untuk dapat memahami dan merasakan perasaan orang lain.
Sedangkan para pelaku bullying, jangankan memahami perasaan
korban, memikirkan saja tidak. Umumnya seseorang dapat tidak
memiliki empati karena pendidikan dari orang tua yang salah, yang
akan dibahas lebih lanjut pada poin selanjutnya.

Gambar (1.1) Gambar (1.2)

2. Pendidikan Dari Orang Tua yang Salah

Bila anak sedari kecil tidak diajarkan untuk membedakan benar dan salah, terlalu dimanja,
tak diajari sopan santun, dan tidak pernah diberi hukuman yang cukup tegas atas
tindakannya ataupun sebaliknya seperti mengabaikan anak, kurang mengapresiasi anak,
terlalu berlebihan dalam membandingkan anaknya dengan anak lain/terlalu berekspektasi
tinggi, maka terdapat kemungkinan anak menjadi pelaku perundungan.

Jika terlalu disayang, dia menjadi buta terhadap yang benar dan yang salah dan merasa
orang lain harus mematuhinya seperti orang tuanya yang selalu mengabulkan apa yang dia
inginkan. Namun kalau kurang disayang, dia melampiaskan kemarahan, kesedihan, dan rasa
iri mereka kepada orang-orang yang tidak bersalah (korban memiliki sesuatu yang selalu
diinginkan pelaku, contoh: [A] mempunyai orang tua yang selalu memberinya dukungan
dan senantiasa menyayanginya, tetapi [B] tidak mempunyai orang tua seperti ayah ibu [A].
Hal itu menimbulkan rasa iri yang mendalam dari [B] yang menyebabkan [A] menjadi
korban pelampiasan kemarahan dan rasa irinya).

Ada pula orang tua yang sejak buah hatinya kecil mengajarkannya kalau langsing itu baik,
tetapi kalau gemuk buruk. Orang berkulit putih baik, orang berkulit gelap tidak. Memiliki
wajah yang cantik/ganteng bagus, sebaliknya jikalau jelek tidak bagus. Hal seperti itu dapat
membuat anak saat berkenalan dengan orang/teman baru, dia akan mengolok/menjauhkan
dirinya dari orang lain yang tidak sesuai standar yang diajarkan orang tuanya.

Contohnya di Korea Selatan masih terdapat banyak


sekali kasus dimana orang-orang dirundung akibat tidak
sesuai dengan KBS (Korean Beauty Standard). Salah satu
contohnya adalah Liz dari girlgroup IVE, dimana pada
era “Love Dive”, wajah dan bentuk tubuhnya terlihat
lebih bulat dan besar dibandingkan member lain. Hal itu
menarik perhatian para netizen untuk berkomentar, ada
yang berkomentar baik seperti “Liz semakin terlihat
imut” 1
, “Aku ingin mencubit pipinya!” 1, namun tak sedikit juga
yang berkomentar buruk “Liz keluar dari IVE, gendut” ²
(Gambar 2.1).
Sebenarnya tidak
diketahui apa saja
motif orang-orang
yang memberi
hujatan kepada Liz,
entah mereka haters yang menunggu momen dimana mereka bisa menjatuhkannya dengan
alasan yang cukup valid, tapi yang pasti adalah: Liz tidak sesuai dengan salah satu aspek
KBS yaitu, memiliki tubuh yang langsing. (Gambar 2.2)

3. Penyakit Mental

Gangguan mental seperti NPD (Narcissistic Personality Disorder) atau yang biasa disebut
narsis membuat sifat seseorang yang mengidapnya menjadi terlalu percaya diri ataupun
merasa dirinya sangat penting, berpikir bahwa orang lain selainnya tidak penting, dan
memperlakukan orang lain seperti tanah. Mungkin panggilan awam untuk orang yang
seperti itu adalah “all about him/her/them”.
Beautiful Princess Syndrome adalah kecendrungan perilaku seorang perempuan yang
menjalani kehidupannya seperti di dalam dongeng fiksi dimana dirinya adalah seorang
putri yang mendambakan seorang pangeran dengan kuda putihnya untuk
menyelamatkannya. Gadis yang mengidap
sindrom ini hanya berfokus kepada hal-hal
yang indah, menjadikan dirinya sebagai
pusat/center, dan terobsesi dengan
penampilannya. Princess Sindrom dapat
dibilang menyerupai NPD, namun narsis lebih
banyak ditemukan pada pria sedangkan
sindrom putri seperti namanya, lebih banyak
ditemukan pada wanita muda. Seperti pada gambar (3.1), Hyein menganggap dirinya
sebagai karakter utama atau sebagai Putri Salju yang sedang menunggu pangerannya untuk
datang dan menciumnya.

4. Balas Dendam

Hati-hati perbuatan-perbuatanmu di masa


lalu bisa saja menjadi alasanmu dirundung
oleh orang lain! Mungkin saja saat kau TK,
kamu mengajak temanmu untuk menjauhi
seseorang hanya karena alasan yang sepele
seperti tidak punya kartu main atau pensil
mekanik maupun karena kesalahpahaman.
Atau, saat SD sifat temanmu kurang baik jadi
kamu dan kawan yang lainnya menjauhi anak
itu³. Dan masih banyak faktor lain yang tidak
kita ketahui yang dapat membuat dirimu
dibully di masa depan.
Gambar (4.1)
Gambar (4.2)

Daftar Pustaka
1
https://www.kpopchart.net/netizen-room/pr-9166313174/terlihat-gendutan-liz-ive-tuai-
beragam-komentar-netizen#google_vignette
² https://twitter.com/Bauhinia_wy/status/1632318480908419072

³ Webtoon “From Dreams to Freedom” Episode 1 -


https://www.webtoons.com/id/thriller/from-dreams-to-freedom/episode-1/viewer?
title_no=4133&episode_no=1

Gambar (2.1) - https://twitter.com/Bauhinia_wy/status/1632318480908419072

Gambar (2.2) - https://www.kpopstarz.com/articles/311922/20230329/ive-liz-draws-


attention-weight-right-reason.htm

Gambar (3.1) – MV NewJeans “OMG” - https://www.youtube.com/watch?


v=_ZAgIHmHLdc

Gambar (4.1) – Webtoon “From Dreams to Freedom” Episode 3 -


https://www.webtoons.com/id/thriller/from-dreams-to-freedom/episode-3/viewer?
title_no=4133&episode_no=3

Gambar (4.2) - Webtoon “From Dreams to Freedom” Episode 1 -


https://www.webtoons.com/id/thriller/from-dreams-to-freedom/episode-1/viewer?
title_no=4133&episode_no=1

Anda mungkin juga menyukai