Disusun Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medical Bedah
Program Studi D3 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Ciamis
Disusun oleh:
Annisa Amelia Putri
NIM. 2201277007
Faktor Presipitasi
Otitis media, Pneumonia, Sinusitis, Sickle cell anemia, Fraktur cranial, trauma otak
3. Intervensi Keperawatan
Perencanan merupakan petunjuk tertulis yang mencermikan secara tepat
mengenai tindakan yang akan diberikan terhadap klien sesuai dengan
kebutuhannya berdasarkan diagnosa keperawatan. Perencanaan dapat memberikan
kesempatan kepada perawat, klien, keluarga dan orang terdekat untuk
merumuskan rencana tindakan keperawatan yang tepat untuk menangani masalah
kesehatan yang dihadapi klien. Intervensi yang diberikan diambil dalam Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) PPNI edisi I cetakan II tahun 2016
(PPNI, 2016)
Tabel 2. Diagnosa, Luaran dan Intervensi
No Dx. Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Manajemen Muntah
Observasi
Identifikasi karakteristik muntah (mis. Warna, konsistensi,
adanya darah, waktu, frekuensi dan durasi)
Periksa volume muntah
Identifikasi riwayat diet (mis,makanan yang disuka, tidak
disuka, dan budaya)
Identifikasi factor penyebab muntah (mis.pengobatan dan
rosedure)
Identifikasi kerusakan esophagus dan faring posterior jika
muntah terlalu lama
Monitor efek manajemen muntah secara menyeluruh
Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
Terapeutik
kontrol factor lingkungan penyebab muntah (mis.bau tak
sedap, suara dan stimulus visual yang tidak
menyenangkan)
kurangi dan hilangkan keadaan penyebab muntah
(mis.kecemasan, ketakutan)
atur posisi untuk mencegah aspirasi
pertahankan kepatenan jalan napas
bersihkan mulut dan hidung
berikan dukungan fisik saat muntaj (mis.membantu
mambungkuk atau menundukkan kepala)
berikan kenyamanan selama muntah (mis.kompres dingin
didahi atau sediakan pakaian kering dan bersih)
berikan cairan yang tidak mengandung karbonasi minimal
30 m3nit setelah muntah
Edukasi
anjurkan membawa kantong plastic untuk menampung
muntah
anjurkan memperbanyak istirahat
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk
mengelola muntah
12 Koping tidak efektif Status koping (L.09086) Dukungan pengambilan keputusan (I.09265)
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Observasi:
krisis situasional keperawatan 3x24 jam Identifikasi persepsi mengenai maslah saat pembuatan
(D.0096) diharapkan koping membaik, keputusan kesehatan
dengan kriteria hasil Terapeutik:
Kemampuan memenuhi Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang
peras sesuai usia membantu membuat pilihan
meningkat Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi
Perilaku koping adatif Fasilitasi melihat situasi secara realistic
meningkat Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang
Verbalisasi kemampuan diharapkan
mengatasi masalah Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif
meningkat Hormati hak pasien untuk menerima atau menolak
Verbalisasi pengakuan informasi
masalah meningkat Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada orang lain, jika
Verbalisasi kelemahan perlu
diri meningkat Fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga, dan tenaga
kesehatan lainnya
Edukasi
Informasikan alternative solusi secara jelas
Berikan informasi yang diminta pasien