Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AUDIT HUMAS

PADA ORGANISASI “DETAK PEJALAN”

Sebagai Syarat untuk Penilaian UAS Manajemen Media Massa

Dosen Pengampu
Suci Lukitowati, S.P.M.A

Disusun Oleh:

Olivia Damayanti | E1101211063


Abdur Rosi | E1101211070

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas audit ini. Laporan ini disusun sebagai
hasil evaluasi terhadap sistem komunikasi organisasi yang dijalankan oleh Detak Pejalan.

Komunikasi organisasi memiliki peran yang sangat strategis dalam memastikan


kelancaran operasional suatu entitas. Oleh karena itu, audit ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk mengevaluasi efektivitas, efisiensi, dan transparansi komunikasi yang berlangsung di
dalam Detak Pejalan.

Laporan ini akan memberikan gambaran menyeluruh mengenai temuan-temuan audit


yang melibatkan aspek-aspek kritis dalam komunikasi organisasi, termasuk tetapi tidak
terbatas pada struktur komunikasi, aliran informasi, dan penerapan kebijakan komunikasi.
Analisis ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam kepada pihak-pihak
terkait guna meningkatkan kualitas komunikasi organisasi yang menjadi tulang punggung
keberhasilan Detak Pejalan.

Semoga laporan ini dapat menjadi acuan berharga bagi pihak-pihak terkait untuk terus
memperbaiki dan mengembangkan sistem komunikasi organisasi, sehingga Detak Pejalan
dapat tetap menjadi perwujudan yang kokoh dan berdaya saing dalam mencapai tujuan dan
visinya.

Akhir kata, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran, masukan, dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk
perbaikan di masa mendatang.

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Tujuan Audit Humas..................................................................................................1
1.3 Manfaat Audit Humas.................................................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI..........................................................3-4
2.1 Unit-unit Komunikasi dalam Organisasi..................................................................4-6
1. Bagan Organisasi................................................................................................4-5
2. Uraian Jabatan....................................................................................................5-6
3. Prosedur Kerja.......................................................................................................6
2.2 Teknologi Arus Informasi...........................................................................................7
2.3 Kecukupan Informasi...............................................................................................7-8
BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................9-15
3.1 Kepuasan Organisasi...................................................................................................9
3.2 Iklim Komunikasi.................................................................................................10-11
3.3 Kualitas Media...........................................................................................................11
3.4 Kemudahan Perolehan Informasi..............................................................................12
3.5 Penyebaran Informasi ..........................................................................................12-13
3.6 Kemurnian Pesan..................................................................................................13-14
3.7 Budaya Organisasi................................................................................................14-15
BAB IV PENUTUP..................................................................................................16-17
4.1 Kesimpulan................................................................................................................16
4.2 Saran.....................................................................................................................16-17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Komunikasi adalah inti dari keberhasilan sebuah organisasi, terutama ketika
organisasi tersebut memiliki fokus yang sangat erat dengan interaksi dan keterlibatan
masyarakat, seperti yang dimiliki oleh Detak Pejalan, sebuah komunitas pencinta alam. Audit
Humas menjadi langkah yang penting dalam memastikan bahwa komunikasi organisasi
mencapai tingkat optimal dan berkontribusi positif terhadap pencapaian tujuan organisasi
serta hubungan yang berkelanjutan dengan stakeholder.

Detak Pejalan adalah sebuah komunitas pencinta alam yang berdedikasi untuk
melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keindahan alam.
Sebagai organisasi nirlaba yang berfokus pada pelestarian alam, Detak Pejalan telah
mengembangkan berbagai kegiatan dan program untuk mencapai tujuannya. Dalam konteks
ini, audit komunikasi menjadi suatu aspek krusial yang perlu dievaluasi secara rutin.

Audit humas di organisasi Detak Pejalan sangat penting untuk memastikan bahwa
organisasi tersebut dapat berkomunikasi dengan baik dengan publik, membangun citra yang
positif, dan menjalankan kegiatan dengan transparan dan akuntabel. Audit humas juga dapat
membantu organisasi untuk mengevaluasi efektivitas kampanye dan program yang telah
dilakukan, serta mengidentifikasi potensi masalah atau isu yang dapat mempengaruhi citra
mereka di mata publik.

1.2 TUJUAN AUDIT HUMAS


1. `Evaluasi Keselarasan Pesan:

Menganalisis dan mengevaluasi keselarasan pesan komunikasi yang disampaikan oleh


Organisasi Detak Pejalan, baik dalam komunikasi internal maupun eksternal, untuk
memastikan bahwa pesan tersebut sejalan dengan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi.

2. Pengukuran Efektivitas Media Sosial:

Mengidentifikasi dan mengevaluasi efektivitas penggunaan media sosial oleh


organisasi, termasuk interaksi dengan pengikut, penyebaran pesan, dan dampaknya
terhadap kesadaran masyarakat terkait isu-isu lingkungan.

1
3. Analisis Keterlibatan Anggota:

Menilai keterlibatan anggota dalam kegiatan organisasi dan menganalisis sejauh mana
komunikasi internal mendukung partisipasi aktif anggota, serta mengidentifikasi
potensi perbaikan dalam hal keterlibatan dan partisipasi.

1.3 MANFAAT AUDIT HUMAS

1. Peningkatan keselarasan pesan yang dimana audit humas membantu Detak Pejalan
untuk memastikan keselarasan pesan di semua aspek komunikasi, sehingga pesan
yang disampaikan kepada anggota dan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai, visi, dan
misi organisasi.
2. Optimalisasi penggunaan media sosial dengan mengevaluasi efektivitas penggunaan
media sosial, audit humas membantu organisasi untuk mengidentifikasi platform yang
paling efektif, meningkatkan interaksi dengan pengikut, dan memperkuat kehadiran
online untuk mendukung kampanye pelestarian alam.
3. Peningkatan keterlibatan anggota yang dimana audit humas memberikan wawasan
tentang bagaimana komunikasi internal dapat ditingkatkan untuk mendukung
partisipasi anggota. Ini dapat mencakup pengembangan strategi komunikasi yang
lebih terbuka, dialogis, dan memotivasi anggota untuk terlibat lebih aktif dalam
kegiatan organisasi.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Detak pejalan merupakan sebuah komunitas yang didirikan pada tahun 2019 oleh
Firmansyah. Merupakan komunitas pecinta alam yang berusaha untuk melestarikan alam
dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan petualangan. Detak Pejalan selain sebagai
komunitas pecinta alam, mereka juga memiliki sebuah outlet penyewaan barang-barang
travelling berupa tenda, kompor, hammock dan barang-barang yang mendukung aktivitas
alam lainnya, dengan nama outlet yang sesuai dengan nama komunitas mereka yaitu Detak
Pejalan.

Detak Pejalan juga merupakan komunitas yang bergerak dibidang alam, karena awal
terbentuknya komunitas ini berawal dari sekumpulan orang yang menyukai travelling dan
adventure kemudian membentuk sebuah komunitas pecinta alam. Detak pejalan yang
beranggotakan sepuluh orang kebanyakan mengisi kegiatannya dengan mendaki gunung,
menelusuri goa, memanjat tebing, mengarungi sungai, berkemah di tepi hutan serta
mengarungi beberapa tempat dan juga destinasi alam seperti; Pulau Kabung, Pulau
Lemukutan, Pantai Temajuk, Perbatasan Aruk, Bukit Sepancong, Telok Melano, Gunung
Siri, Bukit Jamur, Gunung Bawang, Riam Berawant dan lain lain.

3
Tidak hanya sebuah kegiatan adventure, Detak Pejalan yang beranggotakan sepuluh
orang ini juga melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial dan pengabdian kepada
masyarakat. Langkah-langkah konkrit pun telah direncanakan dan dilaksanakan seperti
membuat sebuah kegiatan sosial masyarakat serta pendidikan yang berupa kegiatan “Warna
Baru Semangat Baru”. Kegiatan ini dilakukan di sekolah-sekolah daerah yang bisa dikatakan
3T (Terpencil, Tertinggal, Terluar). Mereka melakukan kegiatan yang membantu masyarakat
sekitar dalam mengedukasi masyarakat bahwa pendidikan itu penting.

Warna Baru Semangat Baru merupakan kegiatan yang dibuat oleh Detak Pejalan yang
berdiri pada 2021 dan baru beroprasi pada tahun 2022. Firmansyah mengartikan lambang di
Warna Baru Semangat Baru mempunyai makna solidaritas dan energi untuk satu pergerakan
dalam menebarkan ceria dan saling menopang, kuat dan peduli dalam menjadi manfaat untuk
diri sendiri dan lingkungan, memberikan kesan berani, semangat, serta cahaya dalam
melakukan kebaikan. Mereka melakukan kegiatan tersebut di Pulau Kabung, sebuah pulau
yang berada di desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang,
Kalimantan Barat.

Detak Pejalan juga melaksanakan kegiatan sosialisasi di SDN 17 Pulau Kabung,


sekolah dasar yang terletak di Pulau Kabung, Karimunting, Kec. Sungai Raya Kepulauan,
Kab. Bengkayang, Prov. Kalimantan Barat. SDN 17 Pulau Kabung merupakan satu-satunya
sekolah yang ada di Pulau Kabung, pelaksanaan kegiatan ini berlangsung pada 15-18 juli
2021. Detak Pejalan bertujuan melakukan bakti sosial, membantu masyarakat, membuat
permainan anak, kemudian menyampaikan sosialisasi dan materi di daerah tersebut.

Kehidupan anggota pecinta alam sering digambarkan dengan kehidupan yang bebas,
penuh petualangan, dan sibuk dengan kegiatan luar ruang. Firmansyah menjelaskan bahwa
masyarakat pada umumnya melihat komunitas Detak Pejalan hanya seorang pecinta alam
yang sebatas dari sisi kegiatan di alam saja. Namun masyarakat umum terkadang tidak
melihat kegiatan-kegiatan positif seperti apa yang sudah Detak Pejalan lakukan sejauh ini.

2.1 UNIT-UNIT KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

1. Bagan Organisasi Detak pejalan

4
i) Ketua Organisasi :
 Firmansyah
ii) Anggota :
 Yutda Herpiansyah
 Mathius Yudha Prawira
 Nasrul Firmansyah
 Agung Muliawan
 Rolly Irvangga
 Petrus Orseola
 Reza Ananda
 Haggi Ocsuas Brali
 Dimas Setiawan

2. Uraian Jabatan Detak Pejalan


i) Ketua Organisasi :

 Tugas Umum :
o Memimpin dan mengarahkan aktivitas serta kebijakan organisasi.
o Menetapkan visi dan misi jangka panjang untuk pencapaian tujuan
pelestarian alam.
o Bertanggung jawab atas pertanggungjawaban organisasi kepada
pemangku kepentingan.

 Fungsi Khusus :
o Memimpin pertemuan Dewan Pengurus dan memberikan panduan
untuk pengambilan keputusan.
o Berkoordinasi dengan divisi-divisi untuk memastikan keselarasan
dalam pencapaian tujuan.

ii) Anggota :
 Tugas Umum :
o Berpartisipasi aktif dalam kegiatan dan program organisasi.

5
o Mempromosikan kesadaran lingkungan di kalangan teman,
keluarga, dan masyarakat umum.
o Mengikuti arahan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan
Pengurus.
o Berkontribusi pada kampanye pelestarian alam dan kegiatan
pengelolaan lingkungan.
 Fungsi Khusus :
o Mengajukan saran dan masukan untuk peningkatan kegiatan
organisasi.
o Mendorong partisipasi anggota lainnya dan memperluas jaringan
relasi organisasi.
o Aktif berkomunikasi dan berkolaborasi dengan anggota lain dalam
mencapai tujuan bersama.

3. Presedur Kerja
i) Pengumpulan Kerja
Identifikasi tujuan dan visi dari organisasi Detak Pejalan, lalu kumpulkan
informasi terkait kegiatan dan program yang telah dilakukan.
ii) Analisi Kebutuhan
Mengidentifikasi kebutuhan komunitas pencinta alam dilingkungan sekitar,
meninjau ulang program-program yang telah dilaksanakan untuk mengevaluasi
keberhasilan dan kekurangan.
iii) Perencanaan Kegiatan
Merencanakan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan
visi organisasi.
iv) Pelaksanaan Kegiatan
Implementasikan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun, kemudian
koordinasikan dengan anggota dan pihak terkait untuk menjalankan kegiatan
dengan lancer.
v) Evaluasi
Evaluasi keberhasilan setiap kegiatan yang dilaksanakan biasa di organisasi Detak
Pejalan disebut kegiatan “Membasuh”, lalu tinjau ulang dampak kegiatan terhadap
organisasi dan lingkungan.

6
vi) Pengembangan
Gunakan hasil evaluasi untuk mengembangkan program-program yang lebih
efektif, lalu identifikasi peluang baru untuk meningkatkan kontribusi terhadap
pelestarian alam.

2.2 TEKNOLOGI ARUS INFORMASI

1. Sistem Komunikasi Internal


Platform pesan instan atau forum daring untuk komunikasi internal, sistem notifikasi
otomatis untuk pengumuman dan pembaruan organisasi.
2. Media Sosial dan Platform Digital
Akun dan halaman resmi organisasi di berbagai media sosial seperti Instagram,
Twitter, dan Tiktok. Penggunaan platform digital untuk menyebarkan pesan,
kampanye, dan informasi terkini terkait Detak Pejalan.
3. Aplikasi Mobile
Aplikasi mobile untuk mempermudah akses anggota ke informasi, kegiatan, dan
komunikasi organisasi, lalu menggunakan fitur pemberitahuan untuk memberitahu
anggota tentang kegiatan dan pembaruan terbaru.
4. Situs Web Resmi
Situs web resmi organisasi dengan informasi lengkap mengenai visi, misi, dan
kegiatan.

2.3 KECUKUPAN INFORMASI

1. Sejarah Organisasi
 Tahun Pendirian Detak Pejalan.
 Motivasi dan latar belakang pendirian organisasi.
2. Visi, Misi, Nilai-Nilai
 Pernyataan visi yang menggambarkan tujuan jangka Panjang organisasi.
 Pernyataan misi yang menjelaskan tujuan spesifik dan peran organisasi.
 Nilai-nilai inti yang membimbing tindakan dan keputusan organisasi.
3. Struktur Organisasi
 Susunan Dewan Pengurus dan struktur divisi-divisi yang ada.
 Deskripsi peran dan tanggung jawab masing-masing anggota Dewan
Pengurus.

7
 Peran dan tanggung jawab utama setiap divisi.
4. Program dan Kegiatan
 Program-program pencinta alam yang dijalankan oleh organisasi.
 Kegiatan ekspedisi alam, pelatihan penangkaran, dan kampanye
pelestarian.
 Inisiatif perlindungan lingkungan yang sedang berlangsung.
5. Keanggotaan dan Partisipasi
 Proses pendaftaran anggota dan kriteria keanggotaan.
 Tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan dan acara organisasi.
6. Keberlanjutan Lingkungan
 Program pengelolaan sampah, penanaman pohon, dan daur ulang.
 Keterlibatan organisasi dalam inisiatif lingkungan local dan global.
 Testimonia tau pengakuan dari pihak terkait atau masyarakat umum.
7. Kesuksesan dan Dampak
 Pencapaian utama dan peran organisasi dalam pelestarian alam.
 Dampak positif yang dihasilkan oleh program dan kampanye organisasi.

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 KEPUASAN ORGANISASI

3.1.1 Hasil Temuan

Firmansyah membahas hubungan mereka dengan organisasi Detak Pejalan dan


perasaan mereka terhadap organisasi tersebut. Mereka percaya bahwa kontribusi mereka
sangat berharga, terutama dalam menciptakan lingkungan organisasi yang positif. Mereka
juga merasa puas dengan fasilitas yang disediakan oleh organisasi Detak Pejalan, karena
dapat mendukung kegiatan mereka. Mereka juga mengungkapkan hubungan mereka yang
kuat dengan para pengurus organisasi Detak Pejalan. Mereka percaya bahwa dukungan
komunitas tidak hanya dalam membimbing para anggota pengurus, tetapi juga dalam
memberikan dukungan dan pengetahuan, serta memiliki kemampuan untuk berpartisipasi
dalam kegiatan-kegiatan yang berarti, seperti mempromosikan misi organisasi dan
berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.

3.1.2 Analisis

Dalam pembahasan Firmansyah memberikan evaluasi sangat positif terhadap


hubungannya dengan Detak Pejalan, mengakui nilai besar dari kontribusinya dalam
menciptakan lingkungan organisasi yang positif. Kepuasan terhadap fasilitas menunjukkan
pentingnya infrastruktur yang mendukung kegiatan anggota, sementara hubungan yang
kuat dengan pengurus menciptakan dasar untuk kolaborasi efektif. Dukungan komunitas
menjadi kunci dalam memberikan panduan dan pengetahuan holistik, serta memotivasi
partisipasi dalam kegiatan berarti dan pelestarian lingkungan. Keseluruhan, Detak Pejalan

9
tidak hanya tempat menjalankan hobi, tetapi juga komunitas yang membangun ikatan kuat,
memberikan dukungan holistik, dan mendorong partisipasi dalam pelestarian lingkungan.

3.2 IKLIM KOMUNIKASI

3.2.1 Hasil Temuan

Firmansyah membahas pentingnya memahami perbedaan antara berbagai kelompok


organisasi dan peran organisasi dalam mengatasi perbedaan tersebut. Hal ini menekankan
pentingnya memahami perbedaan antara kelompok-kelompok yang berbeda dan peran
organisasi dalam membina lingkungan yang positif dan kolaboratif. Penulis juga
mempertanyakan partisipasi organisasi dalam proses pengambilan keputusan, dengan
menyatakan bahwa partisipasi dari semua anggota organisasi dapat memberikan hasil yang
lebih baik.

Penulis juga menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara organisasi dan para
anggotanya, karena mereka selalu bersedia untuk berbagi ide dan pengalaman satu sama lain,
menciptakan lingkungan yang inklusif dan suportif. Firmansyah juga membahas pentingnya
komunikasi yang efektif antara organisasi dan anggotanya, dengan menyatakan bahwa
organisasi secara aktif mendukung dan mendorong pelatihan dan pengembangan diri bagi
para anggotanya.

Firmansyah mengakhiri dengan menyoroti peran organisasi Detak Pejalan dalam


mempromosikan komunikasi positif antara para anggotanya dan membina lingkungan kerja
yang positif. Peran organisasi dalam membina komunikasi positif sangat penting bagi
keberhasilan organisasi.

3.2.2 Analisis

Dalam diskusinya, Firmansyah menyoroti pentingnya memahami dan mengatasi


perbedaan antar kelompok organisasi serta peran krusial organisasi dalam membangun
lingkungan yang positif dan kolaboratif. Penulis menekankan perlunya partisipasi semua

10
anggota dalam pengambilan keputusan untuk mencapai hasil yang lebih baik. Poin lain yang
ditekankan adalah komunikasi yang efektif antara organisasi dan anggota, menciptakan
lingkungan inklusif dan suportif. Firmansyah juga membahas dukungan organisasi terhadap
pelatihan dan pengembangan diri anggota sebagai wujud komitmen terhadap pertumbuhan
individu. Akhirnya, peran Detak Pejalan dalam mempromosikan komunikasi positif dan
membina lingkungan kerja yang positif dianggap krusial bagi kesuksesan organisasi. Analisis
ini menggambarkan bahwa Firmansyah menganggap pemahaman perbedaan, partisipasi aktif,
komunikasi efektif, dan dukungan pengembangan individu sebagai elemen inti dalam
membangun organisasi yang sukses dan inklusif.

3.3 KUALITAS MEDIA

3.3.1 Hasil Temuan

Firmansyah membahas pentingnya memahami peran Departemen Lingkungan Hidup


dalam menyediakan laporan lingkungan. Dimulai dengan pentingnya isi laporan, yang harus
jelas, mudah dipahami, dan memberikan informasi yang relevan. Beberapa laporan juga
menyertakan pengalaman pribadi yang dapat memotivasi atau menginspirasi pembaca.
Firmansyah juga membahas keefektifan laporan yang disediakan oleh Departemen dalam
memberikan informasi yang dibutuhkan. Disebutkan bahwa laporan-laporan tersebut
komprehensif, informatif, dan memberikan informasi yang rinci mengenai lingkungan dan
sumber dayanya. Firmansyah menyimpulkan bahwa efektivitas laporan sangat penting dalam
bidang pelaporan lingkungan. Jika laporan didasarkan pada sumber daya yang tersedia,
seperti badan lingkungan hidup, penelitian akademis, atau organisasi yang terlibat dalam
perlindungan lingkungan hidup, maka efektivitas laporan akan meningkat secara signifikan.

3.3.2 Analisis

Firmansyah mengulas pentingnya peran Departemen Lingkungan Hidup dalam


menyajikan laporan lingkungan, menekankan aspek-aspek kunci yang menentukan
kualitasnya. Analisis dimulai dengan fokus pada isi laporan yang harus jelas, mudah
dipahami, dan relevan. Beliau menggarisbawahi kepentingan penggunaan pengalaman
pribadi dalam laporan sebagai sarana motivasi bagi pembaca. Selanjutnya, Firmansyah
mengevaluasi keefektifan laporan dengan menyoroti aspek komprehensif, informatif, dan
rinci yang mencakup informasi mengenai lingkungan dan sumber daya alam. Kesimpulan

11
dari pembahasan ini adalah bahwa efektivitas laporan sangat krusial dalam konteks pelaporan
lingkungan, dan keyakinan dalam keefektifan tersebut tergantung pada sumber daya yang
digunakan, seperti badan lingkungan hidup, penelitian akademis, atau organisasi yang terlibat
dalam perlindungan lingkungan. Analisis ini mencerminkan penekanan Firmansyah terhadap
standard kualitas dan akurasi laporan lingkungan sebagai dasar utama dalam menghasilkan
informasi yang dapat diandalkan dan bermanfaat bagi pembaca.

3.4 KEMUDAHAN PEROLEHAN INFORMASI

3.4.1 Hasil Temuan

Firmansyah menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dan menarik dalam


sebuah kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa jika sebuah kelompok dengan mudah
berkomunikasi melalui teks atau email, atau melalui platform media sosial seperti email atau
grup, maka hal ini dapat dianggap sebagai indikator yang positif. Demikian pula, jika sebuah
kelompok secara teratur memberikan berita atau laporan aksi kepada para anggotanya, seperti
melalui pembaruan rutin atau platform media sosial, maka hal ini dapat meningkatkan
kepuasan para anggota terhadap akses informasi.

Firmansyah juga membahas kemudahan mengakses informasi dari berbagai kelompok


organisasi. Disebutkan bahwa komunikasi yang efektif dalam kelompok-kelompok ini
memungkinkan untuk berbagi informasi dengan yang lain, menumbuhkan kepercayaan dan
kerja sama di bidang pendidikan. Firmansyah juga menyoroti pentingnya komunikasi terbuka
di berbagai sumber informasi di dalam organisasi Detensi. Dinyatakan bahwa komunikasi
terbuka memfasilitasi ide-ide terbuka, meningkatkan interaksi sosial, dan meningkatkan
pengetahuan kolektif tentang pokok bahasan dan kegiatan-kegiatan penahanan.

3.4.1 Analisis

Disini, Firmansyah menitikberatkan pentingnya komunikasi yang efektif dan menarik


dalam sebuah kelompok, menandakan bahwa kelancaran komunikasi melalui berbagai
platform, seperti teks, email, dan media sosial, merupakan indikator positif bagi kelompok
tersebut. Beliau menganggap kemampuan kelompok memberikan berita atau laporan aksi
secara rutin sebagai upaya yang meningkatkan kepuasan anggota terhadap akses informasi.
Analisis tersebut mencerminkan pandangan Firmansyah bahwa komunikasi yang efektif dan
terbuka bukan hanya berpengaruh pada akses informasi, tetapi juga memainkan peran krusial

12
dalam membangun kepercayaan, kolaborasi, dan pemahaman bersama di dalam sebuah
kelompok organisasi.

3.5 PENYEBARAN INFORMASI

3.5.1 Hasil Temuan

Firmansyah mengatakan ini bertujuan untuk memahami pentingnya informasi dalam


struktur organisasi dan seberapa efektif dan transparannya informasi tersebut. Firmansyah
menekankan perlunya organisasi bersikap transparan dalam proses komunikasi mereka dan
memberikan informasi yang relevan dan berguna. Firmansyah juga membahas keefektifan
organisasi dalam memberikan informasi yang penting dan relevan, kemampuan mereka untuk
berkomunikasi secara efektif, dan kemampuan mereka untuk memberikan informasi dengan
cepat dan efisien.

Firmansyah juga membahas pentingnya organisasi menyediakan informasi tentang


peristiwa baru atau informasi baru, dan bagaimana informasi ini disebarkan dengan cepat dan
efisien. Organisasi sering kali menggunakan platform media sosial, situs web yang aman, dan
alamat lokal untuk memberikan informasi yang cepat dan efektif kepada para anggotanya.
Kombinasi ini memungkinkan organisasi untuk menjangkau audiens yang lebih luas,
memberikan informasi yang relevan dengan mudah, dan merespons peristiwa atau informasi
baru secara bertanggung jawab.

3.5.2 Analisis

Firmansyah menyoroti urgensi informasi dalam struktur organisasi dan menilai


efektivitas serta transparansi penyampaian informasi tersebut. Poin utamanya adalah perlunya
transparansi dalam komunikasi organisasi, menekankan pentingnya memberikan informasi
yang relevan dan berguna. Dalam konteks penyampaian informasi baru, Firmansyah
menekankan penggunaan platform media sosial, situs web yang aman, dan alamat lokal
sebagai sarana yang efektif. Pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk mencapai
audiens yang lebih luas, menyajikan informasi secara mudah diakses, dan merespons
peristiwa atau informasi baru dengan tanggung jawab. Secara keseluruhan, analisis
Firmansyah mencerminkan pandangan bahwa transparansi, efektivitas, dan responsibilitas
dalam menyediakan informasi adalah aspek-aspek kunci yang mendukung fungsi organisasi
yang sehat dan responsif terhadap perubahan.

13
3.6 KEMURNIAN PESAN

3.6.1 Hasil Temuan

Firmansyah membahas perbedaan antara preferensi pribadi dan preferensi yang


dipengaruhi oleh orang lain. Firmansyah menekankan pentingnya komunikasi yang jelas dan
ringkas, dan peran bertanya dapat meningkatkan pemahaman dan mengurangi
kesalahpahaman. Firmansyah juga menyarankan untuk menyikapi semua situasi sebagai
peluang untuk belajar dan meningkatkan keterampilan komunikasi. Firmansyah juga
membahas dampak distorsi dalam komunikasi, seperti salah tafsir informasi atau informasi
yang salah. Hal ini dapat diatasi dengan menilai hubungan antara pemahaman, respon, dan
waktu respon. Adanya komunikasi yang jelas atau jernih dapat mengindikasikan efektivitas
komunikasi di dalam organisasi.

3.6.2 Analisis

Firmansyah mengupas perbedaan antara preferensi pribadi dan pengaruh orang lain,
menyoroti kebutuhan akan komunikasi yang jelas dan ringkas. Poin utamanya adalah peran
kunci bertanya dalam meningkatkan pemahaman dan mengurangi kesalahpahaman.
Firmansyah mendorong pendekatan yang melihat setiap situasi sebagai peluang untuk belajar
dan meningkatkan keterampilan komunikasi.

Analisisnya juga mencakup dampak distorsi dalam komunikasi, seperti salah tafsir
atau informasi yang salah. Firmansyah menekankan pentingnya menilai hubungan antara
pemahaman, respon, dan waktu respon sebagai strategi untuk mengatasi distorsi tersebut.
Dengan komunikasi yang jelas dan jernih, efektivitas komunikasi dalam konteks organisasi
dapat tercermin.

Secara keseluruhan, pandangan Firmansyah menekankan komunikasi yang baik


dalam mengelola perbedaan preferensi dan mengatasi distorsi untuk mencapai pemahaman
yang optimal di dalam suatu organisasi.

3.7 BUDAYA ORGANISASI

3.7.1 Hasil Temuan

14
Menurut Firmansyah pengalaman berorganisasi sangat berharga karena dapat
menumbuhkan interaksi positif dalam komunitas, mendorong kerja sama tim, dan
menciptakan lingkungan yang memotivasi untuk kesuksesan bersama. Hal ini juga
melibatkan komitmen yang kuat terhadap nilai, tujuan, dan prinsip. Lingkungan organisasi
Detak Pejalan dapat dipengaruhi secara positif oleh budaya, karena semua anggota bekerja
sama untuk memastikan keamanan, keadilan, dan efektivitas dalam semua kegiatan,
menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua anggota komunitas.

3.7.2 Analisis

Firmansyah menegaskan bahwa pengalaman berorganisasi memiliki nilai yang sangat


besar. Hal ini tidak hanya menciptakan interaksi positif dalam komunitas, tetapi juga
merangsang kerja sama tim dan membentuk lingkungan yang memotivasi menuju kesuksesan
bersama. Sentral dalam pengalaman ini adalah komitmen yang kuat terhadap nilai, tujuan,
dan prinsip. Firmansyah merasa bahwa budaya dalam lingkungan organisasi Detak Pejalan
dapat memberikan dampak positif, di mana semua anggota bekerjasama untuk menjamin
keamanan, keadilan, dan efektivitas dalam setiap kegiatan. Hasilnya adalah terbentuknya
lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua anggota komunitas, mencerminkan
pentingnya budaya organisasi dalam mencapai tujuan bersama.

15
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil audit komunikasi organisasi Detak Pejalan, dapat disimpulkan


bahwa komunitas ini memiliki fondasi yang kokoh dalam membangun hubungan yang positif
antara anggotanya. Latar belakang organisasi yang didasarkan pada cinta terhadap alam
menciptakan pengalaman berorganisasi yang berharga, menumbuhkan interaksi positif, dan
mendorong kerja sama tim. Komitmen yang kuat terhadap nilai, tujuan, dan prinsip
memberikan landasan yang stabil bagi budaya organisasi yang berorientasi pada keamanan,
keadilan, dan efektivitas.

Audit juga menyoroti pentingnya komunikasi yang jelas dan ringkas dalam menjaga
hubungan baik. Preferensi terhadap komunikasi yang transparan dan informatif menciptakan
lingkungan yang memotivasi menuju kesuksesan bersama. Firmansyah menekankan nilai
positif dari pengalaman berorganisasi, dan audit mengonfirmasi bahwa budaya organisasi
Detak Pejalan dapat memberikan dampak positif pada semua aspek kegiatan, menciptakan
lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua anggota.

Dalam rangkaian temuan ini, disarankan untuk terus meningkatkan strategi


komunikasi, termasuk penggunaan platform media sosial dan pembaruan rutin, untuk
menjaga transparansi dan akses informasi yang optimal. Kesimpulannya, melalui audit ini,
Detak Pejalan dapat mempertahankan dan memperkuat fondasi komunikasi yang positif,
mendukung pertumbuhan komunitas dan pencapaian tujuan bersama di masa depan.

4.2 SARAN

16
Berdasarkan hasil audit komunikasi organisasi Detak Pejalan, beberapa saran dapat
diberikan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan memperkuat ikatan di antara
anggota komunitas. Pertama-tama, disarankan untuk memperkaya konten komunikasi dengan
memasukkan lebih banyak elemen pengalaman pribadi anggota dalam laporan atau informasi
yang disajikan. Hal ini dapat memberikan aspek emosional yang lebih kuat dan
meningkatkan daya tarik pesan.

Selain itu, perlu diperhatikan kejelasan dan kesederhanaan dalam penyampaian


informasi. Mengkomunikasikan tujuan, kebijakan, atau informasi penting dengan bahasa
yang jelas dan mudah dipahami akan memastikan bahwa pesan disampaikan dengan tepat dan
tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Penting juga untuk lebih memanfaatkan berbagai platform media sosial dan teknologi
komunikasi yang relevan. Dengan memperluas cakupan komunikasi melalui platform yang
digunakan oleh anggota, organisasi dapat memastikan bahwa pesan dapat diakses dengan
cepat dan lebih mudah oleh seluruh anggota.

Selanjutnya, disarankan untuk mengadakan sesi komunikasi reguler, baik secara


langsung maupun virtual, untuk memperkuat ikatan antaranggota. Ini dapat menciptakan
kesempatan untuk berbagi ide, memberikan umpan balik, dan memperkuat rasa kebersamaan
dalam komunitas.

Terakhir, penting untuk terus mendorong budaya transparansi dalam komunikasi.


Menyediakan informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu akan membangun kepercayaan
di antara anggota dan memperkuat keterlibatan mereka dalam kegiatan organisasi. Dengan
mengimplementasikan saran-saran ini, Detak Pejalan dapat meningkatkan efektivitas
komunikasinya dan memperkuat solidaritas dalam komunitas pencinta alam mereka.

17
18

Anda mungkin juga menyukai