Laporan Audit Humas Detak Pejalan
Laporan Audit Humas Detak Pejalan
Dosen Pengampu
Suci Lukitowati, S.P.M.A
Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas audit ini. Laporan ini disusun sebagai
hasil evaluasi terhadap sistem komunikasi organisasi yang dijalankan oleh Detak Pejalan.
Semoga laporan ini dapat menjadi acuan berharga bagi pihak-pihak terkait untuk terus
memperbaiki dan mengembangkan sistem komunikasi organisasi, sehingga Detak Pejalan
dapat tetap menjadi perwujudan yang kokoh dan berdaya saing dalam mencapai tujuan dan
visinya.
Akhir kata, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran, masukan, dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk
perbaikan di masa mendatang.
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Tujuan Audit Humas..................................................................................................1
1.3 Manfaat Audit Humas.................................................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI..........................................................3-4
2.1 Unit-unit Komunikasi dalam Organisasi..................................................................4-6
1. Bagan Organisasi................................................................................................4-5
2. Uraian Jabatan....................................................................................................5-6
3. Prosedur Kerja.......................................................................................................6
2.2 Teknologi Arus Informasi...........................................................................................7
2.3 Kecukupan Informasi...............................................................................................7-8
BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................9-15
3.1 Kepuasan Organisasi...................................................................................................9
3.2 Iklim Komunikasi.................................................................................................10-11
3.3 Kualitas Media...........................................................................................................11
3.4 Kemudahan Perolehan Informasi..............................................................................12
3.5 Penyebaran Informasi ..........................................................................................12-13
3.6 Kemurnian Pesan..................................................................................................13-14
3.7 Budaya Organisasi................................................................................................14-15
BAB IV PENUTUP..................................................................................................16-17
4.1 Kesimpulan................................................................................................................16
4.2 Saran.....................................................................................................................16-17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Detak Pejalan adalah sebuah komunitas pencinta alam yang berdedikasi untuk
melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keindahan alam.
Sebagai organisasi nirlaba yang berfokus pada pelestarian alam, Detak Pejalan telah
mengembangkan berbagai kegiatan dan program untuk mencapai tujuannya. Dalam konteks
ini, audit komunikasi menjadi suatu aspek krusial yang perlu dievaluasi secara rutin.
Audit humas di organisasi Detak Pejalan sangat penting untuk memastikan bahwa
organisasi tersebut dapat berkomunikasi dengan baik dengan publik, membangun citra yang
positif, dan menjalankan kegiatan dengan transparan dan akuntabel. Audit humas juga dapat
membantu organisasi untuk mengevaluasi efektivitas kampanye dan program yang telah
dilakukan, serta mengidentifikasi potensi masalah atau isu yang dapat mempengaruhi citra
mereka di mata publik.
1
3. Analisis Keterlibatan Anggota:
Menilai keterlibatan anggota dalam kegiatan organisasi dan menganalisis sejauh mana
komunikasi internal mendukung partisipasi aktif anggota, serta mengidentifikasi
potensi perbaikan dalam hal keterlibatan dan partisipasi.
1. Peningkatan keselarasan pesan yang dimana audit humas membantu Detak Pejalan
untuk memastikan keselarasan pesan di semua aspek komunikasi, sehingga pesan
yang disampaikan kepada anggota dan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai, visi, dan
misi organisasi.
2. Optimalisasi penggunaan media sosial dengan mengevaluasi efektivitas penggunaan
media sosial, audit humas membantu organisasi untuk mengidentifikasi platform yang
paling efektif, meningkatkan interaksi dengan pengikut, dan memperkuat kehadiran
online untuk mendukung kampanye pelestarian alam.
3. Peningkatan keterlibatan anggota yang dimana audit humas memberikan wawasan
tentang bagaimana komunikasi internal dapat ditingkatkan untuk mendukung
partisipasi anggota. Ini dapat mencakup pengembangan strategi komunikasi yang
lebih terbuka, dialogis, dan memotivasi anggota untuk terlibat lebih aktif dalam
kegiatan organisasi.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Detak pejalan merupakan sebuah komunitas yang didirikan pada tahun 2019 oleh
Firmansyah. Merupakan komunitas pecinta alam yang berusaha untuk melestarikan alam
dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan petualangan. Detak Pejalan selain sebagai
komunitas pecinta alam, mereka juga memiliki sebuah outlet penyewaan barang-barang
travelling berupa tenda, kompor, hammock dan barang-barang yang mendukung aktivitas
alam lainnya, dengan nama outlet yang sesuai dengan nama komunitas mereka yaitu Detak
Pejalan.
Detak Pejalan juga merupakan komunitas yang bergerak dibidang alam, karena awal
terbentuknya komunitas ini berawal dari sekumpulan orang yang menyukai travelling dan
adventure kemudian membentuk sebuah komunitas pecinta alam. Detak pejalan yang
beranggotakan sepuluh orang kebanyakan mengisi kegiatannya dengan mendaki gunung,
menelusuri goa, memanjat tebing, mengarungi sungai, berkemah di tepi hutan serta
mengarungi beberapa tempat dan juga destinasi alam seperti; Pulau Kabung, Pulau
Lemukutan, Pantai Temajuk, Perbatasan Aruk, Bukit Sepancong, Telok Melano, Gunung
Siri, Bukit Jamur, Gunung Bawang, Riam Berawant dan lain lain.
3
Tidak hanya sebuah kegiatan adventure, Detak Pejalan yang beranggotakan sepuluh
orang ini juga melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial dan pengabdian kepada
masyarakat. Langkah-langkah konkrit pun telah direncanakan dan dilaksanakan seperti
membuat sebuah kegiatan sosial masyarakat serta pendidikan yang berupa kegiatan “Warna
Baru Semangat Baru”. Kegiatan ini dilakukan di sekolah-sekolah daerah yang bisa dikatakan
3T (Terpencil, Tertinggal, Terluar). Mereka melakukan kegiatan yang membantu masyarakat
sekitar dalam mengedukasi masyarakat bahwa pendidikan itu penting.
Warna Baru Semangat Baru merupakan kegiatan yang dibuat oleh Detak Pejalan yang
berdiri pada 2021 dan baru beroprasi pada tahun 2022. Firmansyah mengartikan lambang di
Warna Baru Semangat Baru mempunyai makna solidaritas dan energi untuk satu pergerakan
dalam menebarkan ceria dan saling menopang, kuat dan peduli dalam menjadi manfaat untuk
diri sendiri dan lingkungan, memberikan kesan berani, semangat, serta cahaya dalam
melakukan kebaikan. Mereka melakukan kegiatan tersebut di Pulau Kabung, sebuah pulau
yang berada di desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang,
Kalimantan Barat.
Kehidupan anggota pecinta alam sering digambarkan dengan kehidupan yang bebas,
penuh petualangan, dan sibuk dengan kegiatan luar ruang. Firmansyah menjelaskan bahwa
masyarakat pada umumnya melihat komunitas Detak Pejalan hanya seorang pecinta alam
yang sebatas dari sisi kegiatan di alam saja. Namun masyarakat umum terkadang tidak
melihat kegiatan-kegiatan positif seperti apa yang sudah Detak Pejalan lakukan sejauh ini.
4
i) Ketua Organisasi :
Firmansyah
ii) Anggota :
Yutda Herpiansyah
Mathius Yudha Prawira
Nasrul Firmansyah
Agung Muliawan
Rolly Irvangga
Petrus Orseola
Reza Ananda
Haggi Ocsuas Brali
Dimas Setiawan
Tugas Umum :
o Memimpin dan mengarahkan aktivitas serta kebijakan organisasi.
o Menetapkan visi dan misi jangka panjang untuk pencapaian tujuan
pelestarian alam.
o Bertanggung jawab atas pertanggungjawaban organisasi kepada
pemangku kepentingan.
Fungsi Khusus :
o Memimpin pertemuan Dewan Pengurus dan memberikan panduan
untuk pengambilan keputusan.
o Berkoordinasi dengan divisi-divisi untuk memastikan keselarasan
dalam pencapaian tujuan.
ii) Anggota :
Tugas Umum :
o Berpartisipasi aktif dalam kegiatan dan program organisasi.
5
o Mempromosikan kesadaran lingkungan di kalangan teman,
keluarga, dan masyarakat umum.
o Mengikuti arahan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan
Pengurus.
o Berkontribusi pada kampanye pelestarian alam dan kegiatan
pengelolaan lingkungan.
Fungsi Khusus :
o Mengajukan saran dan masukan untuk peningkatan kegiatan
organisasi.
o Mendorong partisipasi anggota lainnya dan memperluas jaringan
relasi organisasi.
o Aktif berkomunikasi dan berkolaborasi dengan anggota lain dalam
mencapai tujuan bersama.
3. Presedur Kerja
i) Pengumpulan Kerja
Identifikasi tujuan dan visi dari organisasi Detak Pejalan, lalu kumpulkan
informasi terkait kegiatan dan program yang telah dilakukan.
ii) Analisi Kebutuhan
Mengidentifikasi kebutuhan komunitas pencinta alam dilingkungan sekitar,
meninjau ulang program-program yang telah dilaksanakan untuk mengevaluasi
keberhasilan dan kekurangan.
iii) Perencanaan Kegiatan
Merencanakan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan
visi organisasi.
iv) Pelaksanaan Kegiatan
Implementasikan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun, kemudian
koordinasikan dengan anggota dan pihak terkait untuk menjalankan kegiatan
dengan lancer.
v) Evaluasi
Evaluasi keberhasilan setiap kegiatan yang dilaksanakan biasa di organisasi Detak
Pejalan disebut kegiatan “Membasuh”, lalu tinjau ulang dampak kegiatan terhadap
organisasi dan lingkungan.
6
vi) Pengembangan
Gunakan hasil evaluasi untuk mengembangkan program-program yang lebih
efektif, lalu identifikasi peluang baru untuk meningkatkan kontribusi terhadap
pelestarian alam.
1. Sejarah Organisasi
Tahun Pendirian Detak Pejalan.
Motivasi dan latar belakang pendirian organisasi.
2. Visi, Misi, Nilai-Nilai
Pernyataan visi yang menggambarkan tujuan jangka Panjang organisasi.
Pernyataan misi yang menjelaskan tujuan spesifik dan peran organisasi.
Nilai-nilai inti yang membimbing tindakan dan keputusan organisasi.
3. Struktur Organisasi
Susunan Dewan Pengurus dan struktur divisi-divisi yang ada.
Deskripsi peran dan tanggung jawab masing-masing anggota Dewan
Pengurus.
7
Peran dan tanggung jawab utama setiap divisi.
4. Program dan Kegiatan
Program-program pencinta alam yang dijalankan oleh organisasi.
Kegiatan ekspedisi alam, pelatihan penangkaran, dan kampanye
pelestarian.
Inisiatif perlindungan lingkungan yang sedang berlangsung.
5. Keanggotaan dan Partisipasi
Proses pendaftaran anggota dan kriteria keanggotaan.
Tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan dan acara organisasi.
6. Keberlanjutan Lingkungan
Program pengelolaan sampah, penanaman pohon, dan daur ulang.
Keterlibatan organisasi dalam inisiatif lingkungan local dan global.
Testimonia tau pengakuan dari pihak terkait atau masyarakat umum.
7. Kesuksesan dan Dampak
Pencapaian utama dan peran organisasi dalam pelestarian alam.
Dampak positif yang dihasilkan oleh program dan kampanye organisasi.
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.2 Analisis
9
tidak hanya tempat menjalankan hobi, tetapi juga komunitas yang membangun ikatan kuat,
memberikan dukungan holistik, dan mendorong partisipasi dalam pelestarian lingkungan.
Penulis juga menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara organisasi dan para
anggotanya, karena mereka selalu bersedia untuk berbagi ide dan pengalaman satu sama lain,
menciptakan lingkungan yang inklusif dan suportif. Firmansyah juga membahas pentingnya
komunikasi yang efektif antara organisasi dan anggotanya, dengan menyatakan bahwa
organisasi secara aktif mendukung dan mendorong pelatihan dan pengembangan diri bagi
para anggotanya.
3.2.2 Analisis
10
anggota dalam pengambilan keputusan untuk mencapai hasil yang lebih baik. Poin lain yang
ditekankan adalah komunikasi yang efektif antara organisasi dan anggota, menciptakan
lingkungan inklusif dan suportif. Firmansyah juga membahas dukungan organisasi terhadap
pelatihan dan pengembangan diri anggota sebagai wujud komitmen terhadap pertumbuhan
individu. Akhirnya, peran Detak Pejalan dalam mempromosikan komunikasi positif dan
membina lingkungan kerja yang positif dianggap krusial bagi kesuksesan organisasi. Analisis
ini menggambarkan bahwa Firmansyah menganggap pemahaman perbedaan, partisipasi aktif,
komunikasi efektif, dan dukungan pengembangan individu sebagai elemen inti dalam
membangun organisasi yang sukses dan inklusif.
3.3.2 Analisis
11
dari pembahasan ini adalah bahwa efektivitas laporan sangat krusial dalam konteks pelaporan
lingkungan, dan keyakinan dalam keefektifan tersebut tergantung pada sumber daya yang
digunakan, seperti badan lingkungan hidup, penelitian akademis, atau organisasi yang terlibat
dalam perlindungan lingkungan. Analisis ini mencerminkan penekanan Firmansyah terhadap
standard kualitas dan akurasi laporan lingkungan sebagai dasar utama dalam menghasilkan
informasi yang dapat diandalkan dan bermanfaat bagi pembaca.
3.4.1 Analisis
12
dalam membangun kepercayaan, kolaborasi, dan pemahaman bersama di dalam sebuah
kelompok organisasi.
3.5.2 Analisis
13
3.6 KEMURNIAN PESAN
3.6.2 Analisis
Firmansyah mengupas perbedaan antara preferensi pribadi dan pengaruh orang lain,
menyoroti kebutuhan akan komunikasi yang jelas dan ringkas. Poin utamanya adalah peran
kunci bertanya dalam meningkatkan pemahaman dan mengurangi kesalahpahaman.
Firmansyah mendorong pendekatan yang melihat setiap situasi sebagai peluang untuk belajar
dan meningkatkan keterampilan komunikasi.
Analisisnya juga mencakup dampak distorsi dalam komunikasi, seperti salah tafsir
atau informasi yang salah. Firmansyah menekankan pentingnya menilai hubungan antara
pemahaman, respon, dan waktu respon sebagai strategi untuk mengatasi distorsi tersebut.
Dengan komunikasi yang jelas dan jernih, efektivitas komunikasi dalam konteks organisasi
dapat tercermin.
14
Menurut Firmansyah pengalaman berorganisasi sangat berharga karena dapat
menumbuhkan interaksi positif dalam komunitas, mendorong kerja sama tim, dan
menciptakan lingkungan yang memotivasi untuk kesuksesan bersama. Hal ini juga
melibatkan komitmen yang kuat terhadap nilai, tujuan, dan prinsip. Lingkungan organisasi
Detak Pejalan dapat dipengaruhi secara positif oleh budaya, karena semua anggota bekerja
sama untuk memastikan keamanan, keadilan, dan efektivitas dalam semua kegiatan,
menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua anggota komunitas.
3.7.2 Analisis
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Audit juga menyoroti pentingnya komunikasi yang jelas dan ringkas dalam menjaga
hubungan baik. Preferensi terhadap komunikasi yang transparan dan informatif menciptakan
lingkungan yang memotivasi menuju kesuksesan bersama. Firmansyah menekankan nilai
positif dari pengalaman berorganisasi, dan audit mengonfirmasi bahwa budaya organisasi
Detak Pejalan dapat memberikan dampak positif pada semua aspek kegiatan, menciptakan
lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua anggota.
4.2 SARAN
16
Berdasarkan hasil audit komunikasi organisasi Detak Pejalan, beberapa saran dapat
diberikan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan memperkuat ikatan di antara
anggota komunitas. Pertama-tama, disarankan untuk memperkaya konten komunikasi dengan
memasukkan lebih banyak elemen pengalaman pribadi anggota dalam laporan atau informasi
yang disajikan. Hal ini dapat memberikan aspek emosional yang lebih kuat dan
meningkatkan daya tarik pesan.
Penting juga untuk lebih memanfaatkan berbagai platform media sosial dan teknologi
komunikasi yang relevan. Dengan memperluas cakupan komunikasi melalui platform yang
digunakan oleh anggota, organisasi dapat memastikan bahwa pesan dapat diakses dengan
cepat dan lebih mudah oleh seluruh anggota.
17
18