Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN DAN DAFTAR TILIK

TUTORIAL MODUL KETERAMPILAN KLINIK DASAR


KETERAMPILAN PERSALINAN NORMAL KALA 3 & 4
Program Studi S1 Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

1. Judul Keterampilan Persalinan Normal Kala 3 & 4


2. Pendahuluan Persalinan Normal Kala 3 & 4 merupakan
keterampilan yang harus mampu dilakukan secara
mandiri setelah lulus menjadi dokter (tingkat
kemampuan 4A SKDI 2012)

Pertolongan Persalinan Normal Kala 3 & 4 diajarkan


di modul keterampilan klinik dasar (tahap akademik)
untuk mempersiapkan mahasiswa sebelum masuk
tahap klinik.

Pada KURFAK 2012, KKD Persalinan Normal Kala


3 & 4 untuk KKI dan KR dilakukan dalam satu sesi,
yang dilaksanakan pada Modul Reproduksi.

3. Sasaran Pembelajaran TUJUAN UMUM:


Keterampilan Mampu melakukan Persalinan Normal Kala 3 & 4
TUJUAN KHUSUS :
Setelah mahasiswa mengikuti KKD Persalinan
Normal Kala 3 & 4, bila diberi pasien mahasiswa :
1. Mampu melakukan penatalaksanaan aktif
persalinan normal kala 3.
2. Mampu melakukan penilaian perdarahan.
3. Mampu melakukan asuhan pasca persalinan.
4. Mampu menyiapkan ibu dan keluarga untuk
membantu proses bimbingan meneran
5. Mampu mempersiapkan pertolongan
kelahiran bayi
6. Mampu melakukan pertolongan kelahiran
bayi
7. Mampu melakukan penanganan bayi baru
lahir
4. Metode Pembelajaran 1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri
dari 8 – 9 orang.
2. Tutorial KKD dipimpin oleh seorang tutor.
3. Mahasiswa wajib menggunakan jas laboratorium.
4. Tempat pelaksanaan : Medical Skill Lab Gedung C
RIK Depok Lantai 3.
5. KKD Persalinan Normal Kala 3 & 4 dilaksanakan
sebanyak satu kali latihan selama 120 menit .
6. Setiap mahasiswa melakukan Persalinan Normal
Kala 3 & 4 terhadap phantom/manekuin yang
tersedia.

Persalinan Normal Kala 3 & 4 1|5


7. Ketrampilan yang harus dikuasai pada latihan ini
merujuk pada daftar tilik.
8. Cara pelaksanaan kegiatan
8.1.Tutor membuka dan menerangkan tujuan
kegiatan selama 5 menit.
8.2.Tutor melakukan demonstrasi Persalinan
Normal Kala 3 & 4 (10 menit)
8.3.Dengan menggunakan daftar tilik/cheklist,
mahasiswa lainnya dan tutor memperhatikan
dan menilai Persalinan Normal Kala 3 & 4
yang dilakukan oleh setiap mahasiswa.
8.4.Semua daftar tilik/cheklist Persalinan Normal
Kala 3 & 4 dikumpulkan kepada Tutor.
8.5.Bila tutor menilai mahasiswa telah mampu
melakukan Persalinan Normal Kala 3 & 4,
maka tutor memberikan tandatangan pada
logbook mahasiswa.
8.6.Tutor memberikan kesimpulan selama 5
menit.
8.7.Bagi mahasiswa yang tidak mendapat
tandatangan logbook mohon menghubungi
labskill untuk dijadwalkan ulang. Sebelum
mengikuti ulangan tsb, agar mahasiswa
berlatih mandiri untuk mencapai ketrampilan
tersebut. Ulangan pemeriksaan dilakukan
hanya satu kali.
5. Alat dan bahan yang diperlukan 1. Phantom obstetrik (plasenta/bayi)
2. Ranjang Obstetrik/Periksa
3. Selimut/Kain penutup
4. Lampu sorot
5. Sarung tangan DTT
6. Kateter nelaton
7. Apron
8. Sabun dan air bersih
9. Handuk bersih dan kering
10. Kantung plastik sampah
11. Kapas/kasa pembersih
12. Doppler USG
13. Partus Set
14. Oksitosin
15. Spuit 3cc dengan jarum
16. Klorin 0,5%
6. Rujukan 1. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. JNPK-
Kementrian Kesehatan RI, 2008
7. Daftar Tilik Terlampir
8. PJ Keterampilan dr.Tyas Priyatini, Sp.OG(K)
9. PJ KKD untuk keterampilan ini dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD,K-EMD, FINASIM

Persalinan Normal Kala 3 & 4 2|5


Daftar Tilik

Judul Keterampilan : Persalinan Normal Kala 3 & 4

No. Keterampilan
I PENATALAKSANAAN AKTIF KALA TIGA
1 Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit (intramuskuler) di
1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin).
2 Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
3 Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
mendeteksi, tangan lain menegangkan tali pusat.
4 Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang
lain mendorong uterus ke arah belakang – atas (dorso-kranial) secara hati-hati (untuk
mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan
penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
prosedur diatas.
 Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga
untuk melakukan stimulasi puting susu.

5 Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas, minta ibu
meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai kemudian ke
arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial)
 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10
cm dari vulva dan lahirkan plasenta
 Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat:
1. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM
2. Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh
3. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
5. Segera rujuk jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir
6. Bila terjadi perdarahan, lakukan plasenta manual
6 Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan.
Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan
tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan
 Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk
melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari tangan atau klem
DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal

Persalinan Normal Kala 3 & 4 3|5


Rangsangan Taktil (Masase) Uterus
7 Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus, letakkan
telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut
hingga uterus berkontraksi (fundus terasa keras)
 Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi setelah 15
detik melakukan rangsangan taktil/masase
II MENILAI PERDARAHAN
8 Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban
lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantung plastik atau tempat khusus
9 Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan penjahitan bila
laserasi menyebabkan perdarahan Bila ada robekan yang menimbulkan pardarahan
aktif, segera lakukan penjahitan
III MELAKUKAN ASUHAN PASCA PERSALINAN
10 Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam
11 Beri cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu-bayi (di dada ibu paling sedikit 1
jam)
 Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dalam
waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15
menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara
 Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil
menyusu
12 Lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotik profilaksis, dan
vitamin K1 1 mg intramuskuler di paha kiri anterolateral setelah satu jam kontak kulit
ibu-bayi
13 Berikan suntikan imunisasi Hepatitis B (setelah satu jam pemberian vitamin K 1 ) di
paha kanan anterolateral.
 Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa disusukan.
 Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusu di
dalam satu jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu.
Evaluasi
14 Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam
 2-3 kali dalam 15 menit pertama pascapersalinan
 Setiap 15 menit pada satu jam pertama pascapersalinan
 Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan

Persalinan Normal Kala 3 & 4 4|5


 Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang sesuai
untuk menatalaksana atonia uteri.
15 Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
16 Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
17 Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama
pascapersalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pascapersalinan
 Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam pertama
pascapersalinan
 Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal
18 Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-
60 kali /menit) serta suhu tubuh normal (36,5-37,5)
KEBERSIHAN DAN KEAMANAN
19 Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi
20 Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai
21 Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan
darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering
22 Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga untuk
memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkannya
23 Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
24 Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%, balikkan bagian dalam
keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
25 Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan dengan
tissue atau handuk yang kering dan bersih.
Dokumentasi
26 Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital dan asuhan kala
IV

Persalinan Normal Kala 3 & 4 5|5

Anda mungkin juga menyukai