Anda di halaman 1dari 3

KLONNING, DAN TRANSGENIK

Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran dari rumah peserta didik dapat Menganalisis prinsip- prinsip bioteknologi dan
penerapannya sebagai upaya peningkatan kesejahteraan manusia serta Menyajikan hasil percobaan
penerapan prinsip- prinsip bioteknologi konvensional berdasarkan scintific method serta memiliki sifat
mandiri, jujur, dan disiplin

PERTEMUAN KE LIMA

MATERI

Bioteknologi Modern (Transgenik)

https://youtu.be/dls6i0mAUjs

Klonning da Bayi Tabung

https://youtu.be/EZRWp8k_S5M

Teknik DNA rekombinan

https://youtu.be/rDsNrBquE-I

Hibridoma dan Teknik Plasmid

https://youtu.be/gAvWCMUj9q4

TUGAS

Setelah kalian melihat video, buat rangkuman setengah halaman tiap video !

1. Setelah melihat video, coba kalian ceritakan kembali apa itu tanaman dan hewan transgenik?
Jelaskan secara ilmiah !

Jawab:

Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang
berbeda atau makhluk hidup lainnya.Penggabungan gen asing ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman
dengan sifat-sifat yang diinginkan,[1] misalnya pembuatan tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu rendah,
kekeringan, resisten terhadap organisme pengganggu tanaman, serta kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi
dari tanaman alami.

Hewan transgenik merupakan hewan yang diinjeksi dengan DNA dari hewan lain.Transformasi gen tersebut
yang umumnya berasal dari spesies yang sama, tetapi dapat juga berasal dari spesies berbeda yang dilakukan
terhadap embrio sebelum hewan transgenik tersebut dilahirkan

2.Menurut pendapat kalian, apakah manusia dapat di klonning? Kalo iya, bagaiman proses nya? Coba
kalian jelaskan!
Jawab

Ya, manusia dapat dikloning dalam arti bahwa secara teoritis teknologi kloning ada, meskipun di banyak
negara penggunaannya dibatasi atau dilarang secara etis. Proses kloning yang paling terkenal adalah kloning
hewan, seperti domba Dolly pada tahun 1996. Proses kloning melibatkan pengambilan inti sel dari organisme
yang akan dikloning dan menyisipkannya ke dalam sel telur yang telah dikosongkan, kemudian merangsang
sel untuk tumbuh menjadi embrio yang kemudian ditanamkan ke dalam induk yang sama atau berbeda untuk
berkembang menjadi organisme baru.

3.Coba kalian ceritakan dengan kata- kata kalian tentang teknik DNA rekombinan !

Jawab

Teknik DNA rekombinan adalah metode yang digunakan untuk menggabungkan fragmen DNA dari
berbagai sumber menjadi satu molekul DNA baru. Proses ini melibatkan beberapa tahap, termasuk
pemotongan DNA menggunakan enzim restriksi, penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor seperti plasmid
atau virus, dan reproduksi vektor dalam sel bakteri atau kultur sel lainnya. Teknik ini telah merevolusi
bioteknologi dengan memungkinkan pembuatan protein rekombinan, manipulasi genetik, dan pengembangan
berbagai terapi gen.

4.Setelah melihat video, coba kalian ceritakan kembali hibridoma bisa menghasilkan antibodi
monoklonal?

Jawab :

Tentu, hibridoma adalah sel yang dihasilkan dari fusi sel limfosit B yang memproduksi antibodi dengan sel
mieloma yang memiliki kemampuan tak terbatas untuk berkembang biak. Melalui proses ini, hibridoma
dapat menghasilkan antibodi monoklonal yang homogen, artinya semuanya identik dan berasal dari satu jenis
sel. Ini berbeda dengan antibodi poliklonal yang dihasilkan dari berbagai jenis sel limfosit B. Antibodi
monoklonal digunakan dalam berbagai aplikasi diagnostik, terapeutik, dan penelitian biomedis.

5.Penderita Diabetes melitus sangat membutuhkan insulin, sehingga dibuatlah suntikan insulin. Cara
membuat insulin adalah dengan cara teknik plasmid. Bagaimana proses teknik plasmid sehingga bisa
menghasilkan banyak insulin?

Jawab

Proses teknik plasmid untuk menghasilkan insulin melibatkan beberapa tahap. Pertama, gen untuk insulin
manusia dimasukkan ke dalam plasmid, yang merupakan molekul DNA kecil yang dapat mereplikasi sendiri
di dalam sel bakteri. Kemudian, plasmid dengan gen insulin dimasukkan ke dalam bakteri, seperti
Escherichia coli, menggunakan teknik transformasi. Sel bakteri yang mengandung plasmid insulin akan
menggandakan plasmid insulin tersebut saat berkembang biak. Setelah itu, sel bakteri dipanen, dan insulin
manusia dipisahkan dari bakteri dan dimurnikan. Dengan menggunakan teknik ini, banyak insulin manusia
dapat dihasilkan dalam jumlah besar untuk digunakan sebagai terapi bagi penderita diabetes melitus.

Proses teknik plasmid untuk menghasilkan banyak insulin melibatkan beberapa tahap:

1. **Isolasi Gen Insulin:** Pertama, gen untuk insulin manusia diisolasi dari sumber yang sesuai, misalnya,
dari DNA manusia.

2. **Penggabungan dengan Plasmid:** Gen insulin kemudian dimasukkan ke dalam plasmid, molekul DNA
kecil yang dapat mereplikasi sendiri di dalam sel bakteri. Ini dilakukan melalui proses yang disebut
rekombinasi DNA, yang memungkinkan penyisipan gen insulin ke dalam plasmid.
3. **Transformasi Bakteri:** Plasmid yang mengandung gen insulin kemudian dimasukkan ke dalam
bakteri, biasanya Escherichia coli, melalui proses yang disebut transformasi. Bakteri ini menerima plasmid
insulin dan menjadi tuan rumah bagi gen insulin tersebut.

4. **Proliferasi dan Produksi Insulin:** Bakteri yang mengandung plasmid insulin akan berkembang biak
dalam kondisi yang sesuai. Selama pembelahan sel, plasmid insulin juga akan direplikasi, menghasilkan
banyak salinan plasmid yang mengandung gen insulin. Sebagai hasilnya, bakteri akan memproduksi banyak
molekul insulin saat mereka berkembang biak.

5**Pemurnian Insulin:** Setelah bakteri telah memproduksi banyak insulin, langkah terakhir adalah
memisahkan insulin dari bakteri dan bahan-bahan lainnya. Ini melibatkan berbagai teknik pemurnian,
seperti kromatografi, untuk memperoleh insulin murni yang siap digunakan.

Dengan menggunakan teknik plasmid ini, banyak insulin manusia dapat diproduksi dalam jumlah besar
secara efisien dan ekonomis, membantu memenuhi kebutuhan penderita diabetes melitus.

REFLEKSI

Tulis pertanyaan atau pernyataan tentang materi kali ini !

Kloning adalah topik yang mendebatkan dan memancing refleksi mendalam tentang etika, moralitas, dan
dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan. Dari satu sisi, teknologi kloning menawarkan potensi
untuk meregenerasi organisme yang terancam punah, memperbaiki genetika manusia, dan menghasilkan
sumber daya biologis yang berharga. Namun, dari sudut pandang etika, kloning menimbulkan kekhawatiran
tentang hak asasi manusia, penyalahgunaan kekuasaan, dan penyalahgunaan teknologi untuk tujuan yang
tidak etis, seperti reproduksi manusia yang disesuaikan secara genetik atau penciptaan organisme untuk
tujuan komersial. Selain itu, ada juga pertimbangan terhadap kesejahteraan hewan dalam konteks kloning
hewan peliharaan atau hewan percobaan. Akhirnya, perdebatan tentang kloning menyoroti kompleksitas
hubungan antara ilmu pengetahuan, nilai-nilai kemanusiaan, dan regulasi hukum. Dengan
mempertimbangkan semua aspek ini, refleksi tentang kloning mengundang kita untuk mempertimbangkan
dengan cermat bagaimana kita menggunakan dan mengatur kemajuan teknologi genetika demi kebaikan
bersama.

Anda mungkin juga menyukai