Anda di halaman 1dari 5

Nama : Endang Tri Kartika Larasati

NIM : 1401422559

1. Pancasila lahir tidak terlepas dari latar belakang historis, yuridis, kultural dan filosofis.

a) Jelaskan secara filosofis, historis dan yuridis formal kapankah Pancasila di


lahirkan?
 Secara intrinsik nilai-nilai Pancasila berwujud dan bersifat filosofis dan secara
praktisnilai-nilai tersebut berupa pandanagan hidup (filsaafat hidup) bangsa
Indonesia. Nilai-nilai (tata nilai) itu tidak lain merupakan kebulatan ajaran
tentang berbagaisegi/bidangkehidupan suatau masyarakat/bangsa, dalam hal
ini bangsa Indonesia.
 Dilihat dari segi histori, Pancasila dirumuskan dengan maksud untuk dijadikan
sebagaiDasar negara Indonesia Merdeka. Disadari oleh tokoh-tokoh bangsa
Indonesia padawaktu itu bahwa apa yang sangat penting untuk dipikirkan
terlebih dahulu sebelummendirikan sebuah negara addalah di atas apa negara
itu hendak didirikan.
 Dituangkannya rumusan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945,
mengandungkonsekuensi bahwa Pancasila secara yuridis konstitusional telah
secara formal menjadiDasar Negara Republik Indonesia. Sebagai dasar
negara, Pancasila mempunyaikekuatan mengikat secara yuridis. Seluruh
tatanan hidup bernegara yang bertentangandengan Pancasila sebagai kaidah
yuridiskonstitusional pada dasarnya tidak berlaku danharus dicabut
b) Jelaskan pentingnya Ideologi Pancasila bagi bangsa Indonesia di tengah Ideologi
besar dunia seperti komunisme dan liberalisme!
 Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara utama bagi Indonesia.
Pancasila adalah pedoman hidup bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi setiap warga negara Indonesia. Oleh sebab itu Pancasila telah memegang
peranan penting sebagai fondasi yang kuat dalam menjalankan pemerintahan
Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi negara adalah sarana pemersatu masyarakat dan
pengarah motivasi bangsa untuk mencapai cita-cita. Dan Pancasila sebagai
ideologi negara secara lebih luas adalah visi atau arah kehidupan berbangsa
dan bernegara di Indonesia. Visi tersebut adalah terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.

2. Lahirnya suatu negara tidak terlepas dari dari unsur konstitutif dan unsur deklaratif

a) Bagaimanakah lahirnya NKRI apabila dilihat dari dua unsur tersebut?


 Unsur deklaratif adalah unsur yang tidak mutlak ada ketika suatu negara
berdiri. Tetapi, unsur ini boleh dipenuhi setelah suatu negara berdiri. Unsur ini
merupakan pengakuan dari negara lain. Hal ini memperkuat terbentuknya
sebuah negara. Pengakuan dari negara lain juga terbagi menjadi dua yaitu :
- Pengakuan de facto, yaitu pengakuan berdasarkan kenyataan yang ada
atau dakta yang sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu negara.
Pengakuan de facto juga tergolong menjadi dua, yakni: Pengakuan de
facto yang bersifat tetap, Pengakuan de facto bersifat sementara.
- Pengakuan de jure, adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi
menurut hukum internasional. Pengakuan de jure terbagi menjadi :
Pengakuan de jure bersifat tetap, Pengakuan de jure bersifat sementara.
 Unsur konstitutif adalah unsur yang mutlak harus ada saat suatu negara
didirikan. Unsur ini meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat.
- Rakyat, adalah semua orang yang secara nyata ada di suatu wilayah, serta
tunduk dan patuh pada peraturan negara tersebut.
- Wilayah, adalah unsur mutlak sebuah negara. Wilayah adalah landasan
material atau fisik suatu negara.
- Pemerintahan yang berdaulat, kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi di
suatu negara yang berlaku untuk seluruh wilayah dan segenap rakyat di
negara tersebut.
b) Jelaskan keterkaitan antara nilai-nilai Pancasila, Pembukaan UUD 1945 dan
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945!
 Hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 merupakan
hubungan yang sifatnya formal. Artinya Pancasila dijadikan dasar dalam
penyelenggaraan negara, serta sebagai norma positif. Pancasila memiliki
kedudukan yang kuat dan tidak dapat diubah. Sedangkan Pembukaan UUD
1945 berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi. Selain itu, Pancasila dan
Pembukaan UUD 1945 juga memiliki hubungan material. Artinya UUD 1945
merupakan kaidah hukum negara Indonesia, yang mana seluruh unsur dan
pokok kaidahnya bersumber dari Pancasila. Maka dapat dikatakan jika
Pancasila juga merupakan tertib hukum Indonesia.
 Hubungan antara Pancasila dengan Proklamasi 17 Agustus 1945 bukan
sekedar peristiwa sejarah saja melainkan juga merupakan sumber semangat
dan kekuatan bagi bangsa Indonesia. Semangat yang tinggi dengan dilandasi
nilai-nilai bagi bangsa Indonesia. Semangat yang tinggi dengan dilandasi rasa
keberanian untuk mengambil keputusan dan membela kebenaran.

3. Nilai-nilai Pancasila mengandung tiga tingkatan yaitu nilai dasar, nilai intrumental dan
nilai praksis.Sedangkan Noto Negoro membagi nilai menjadi tiga yaitu nilai material,
nilai vital dan nilai kerohanian

a) Apakah yang terjadi apabila dalam pelaksanaanya nilai praksis bertentangan


dengan nilai fundamental, berilah contohnya?
 Akan terjadi penyimpangan pada nilai-nilai tersebut karena nilai fundamental
merupakan nilai dasar di mana ketika kita ingin melaksanakan nilai praksis
maka harus tahu dasarnya terlebih dahulu. Oleh karena itu nilai praksis harus
selalu berdampingan dengan nilai fundamental. Contoh :
 Perusakan tempat ibadah
 Berbuat semena-mena kepada orang lain.
 Mengganggu orang beribadah
 Tidak ikut dalam aksi pembelaan negara
 Melakukan aksi main hakim sendiri
b) Dalam pelaksanaan Pancasila secara Subyektif mungkinkah terjadi timbulnya
praksis positif, bila nilai instrumental bertentangan dengan nilai fundamental?
 Praksis positif tidak akan timbul, karena pada dasarnya nilai instrumental
merupakan bagian dari nilai fundamental itu sendiri, oleh karena itu ketika
nilai instrumental tersebut bertentangan dengan nilai fundamental maka yang
terjadi ialah penyimpangan dari kedua nilai trsebut.

4. Terdapat keterkaitan yang cukup erat antara nilai agama dengan nilai-nilai Pancasila

a) Jelaskan konsep Ketuhanan Yang Maha Esa yang dimaksudkan dalam Pancasila!
 Ketuhanan yang Maha Esa pada dasarnya memuat pengakuan ekplisit akan
eksistensi Tuhan sebagai Sang Pencipta. Nilai ketuhanan dalam Pancasila
menunjukkan bahwa eksistensi negara, bangsa, dan manusia Indonesia
berelasi dengan Tuhan yang diyakini sebagai sumber segala kebaikan. Ia
merupakan fundamen moral dan berdimensi religius yang menentukan pola
dasar bagi seluruh kehidupan negara. Dalam Pancasila, nilai ketuhanan dibaca
dan dimaknai secara hierarkis. Nilai ketuhanan merupakan nilai tertinggi
karena menyangkut nilai yang bersifat mutlak. Nilai ini mengandung arti
keyakinan dan pengakuan yang diekspresikan dalam bentuk perbuatan
terhadap Tuhan yang maha tunggal dan tidak ada duanya ekspresi dari nilai ini
menuntut masyarakat Indonesia untuk bersikap taat dan taklim kepada Tuhan
dengan dipimpin oleh ajaran-ajarannya.
b) Bagaimanakah kebebasan memeluk agama selain 6 agama yang diakui oleh
pemerintah menurut konsepsi Pancasila?
 Mereka tidak dilarang tetapi tidak juga diakui secara konstitusi. Keberagaman
agama di Indonesia dipersempit hanya menjadi 6 agama. Masyarakat
Indonesia belum sepenuhnya menjadi warga negara jika belum memilih antara
6 agama yang diakui Negara. Masyarakat yang memeluk agama selain 6
agama tersebut akan diakui sebagai masyarakat kelas dua. Kebebasan
memeluk agama atau kepercayaan adalah hak setiap warga negara. Hal ini
telah dijamin oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam Pasal 28E ayat (1) dan ayat (2).

5. Mahasiswa sebagai penerus nilai-nilai luhur Pancasila harus mampu mengaktualisasikan


nilai Pancasila dalam berbagai kondisi zaman. Jelaskan hal yang perlu dilakukan secara
nyata oleh Mahasiswa dalam mencegah dan menyelesaikan berbagai fenomena berikut!

a) Terorisme dan radikalisme


 Menanamkan jiwa nasionalisme sejak dini
 Berpikiran terbuka dan toleran
 Waspada terhadap provokasi dan hasutan
 Berjejaring dalam komunitas perdamaian
b) Komunisme gaya baru
 Memperkuat pendidikan ideologi pancasila bagi generasi penerus bangsa,
agar para generasi muda selalu ingat akan dasar atau pondasi dalam
melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara
 Mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan ideologi pancasila agar
tumbuh rasa cinta yang besar terhadap pancasila.
 Berkebhinekaan global
 Meningkatkan kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa.
 Meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air.
c) LGBT
 Menjaga pergaulan
 Menutup segala celah pornografi misalnya dari gadget, serta orang tua
harus aktif/ berperan penting dalam hal ini.
 Mengadakan kajian atau seminar mengenai bahaya LGBT di sekolah-
sekolah maupun di kampus
 Adanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga hal ini
tidak menyebar semakin parah.
 Mengadakan penyuluhan keagamaan mengenai LGBT yang menyimpang
dari aturan agama.

Anda mungkin juga menyukai