Karya Tulis Ilmiah Dampak Pergaulan Beba
Karya Tulis Ilmiah Dampak Pergaulan Beba
DISUSUN OLEH :
REYNALDI ENGKO
XI TR 3
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini
dapat kami selesaikan dengan baik dan atas kehendak-Nya semua proses pembuatan Karya
Tulis Ilmiah ini dapat berjalan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini kami tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Terima kasih kepada teman-teman yang telah ikut memberikan motivasi dan doa sehinga
kami terus berusaha pantang menyerah dan terus bersemangat dalam menghadapi rintangan
yang menghalangi penulisan karya ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Dampak Pergaulan Bebas di Kalangan Siswa
"yang berisi tentang pengertian Pergaulan bebas, Faktor-Faktor penyebab pergaulan bebas,
serta dampak pergaulan bebas dikalangan remaja.
Tak ada gading yang tak retak tak ada sesuatu yang sempurna, begitu juga dengan
Karya Tulis Ilmiah ini, kami menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna.
Untuk itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi perbaikan penelitian ini untuk ke depan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak
diajarkan orang tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3
tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul
dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa
terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
1.3 TUJUAN
A. Agar siswa mengetahui pengertian pergaulan
B. Agar siswa mengetahui pengertian Remaja
C. Agar siswa mengetahui pengertian pergaulan bebas
D. Agar siswa mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
E. Agar siswa mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari Pergaulan bebas
F. Agar siswa mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26)bahwa remaja (adolescene) diartikan
sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup
perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21
tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun =
masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa
remaja akhir.
Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat
bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja
pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21 (Deswita,2006:192).
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan
Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa
anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa
tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik,maupun psikologis.Masa remaja
merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia
melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan
dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu diisi
dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka
menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu
akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja
menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh
sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula
yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi
(masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau
lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat
dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan
tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan
yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan
mental). (Menurut Abdul, hal : 2, 2009).
4
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga
setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi,
sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap
mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi,
kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang
dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar
batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
5
2. Faktor Agama Dan Iman.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup
mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan
juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat membedakan
mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas
ini biasanya tidak mengetahu imana yang baik dan mana yang tidak.
3. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih
sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan
barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti
orang barat yang lebih bebas.
4. Faktor Dari Kaum Sendiri.
Orang Muda sebagai pelaku utama dalam pergaulan.tentunya harus yang pertama menyadari
akan kerawanan-kerawanan mereka dalam pergaulan
2. Faktor Budaya
Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya orang muda
jaman sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka mengatakan
sekaranglah waktunya bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya iseng.
Daripada dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya
3. Faktor Keseimbangan Hidup
Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat yang sedang bertumbuh dan
sedang mekar-mekarnya, termasuk nafsu seksualitanya, dll. Kondisi ini jika tidak didukung
6
prinsip-prinsip rohani yang kuat, penguasaan diri yang baik, dan pendampingan dari seorag
senior yang handal akan berakibat fatal. Maka banyak kehidupan orang muda cenderung
menjadi liar.
4. Faktor Keyakinan
Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda menjalani hidup. Orang muda
yang imannya tidak handal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan dalam jalan Tuhan,
termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka. Sebaliknya yang imannya handal dan
berjalan dalam jalan Tuhan, jelas akan menuai dalam damai sejahtera.
2. Bagi Keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga
apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya
berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidak harmonisan
didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan tentunya ini
sangat tidak baik, Sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar malam dan jarang
pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannyauntuk bersenang-senang
dengan jalan minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba dan narkotika.Dan
menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja.
Yang mana kesemuanya itu hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap
apa yang terjadi dalam kehidupannya.
7
3. Bagi Lingkungan Masyarakat
Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa atau
para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya, yang mana nantinya
apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi
kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi
dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat
keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap
remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut
akan jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang
lama dan hati yang penuh keikhlasan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang
individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan
yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa
kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan
pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus
dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap
bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu
apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Batasan usia
remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang
waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal,
15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi
Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa
pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18
tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
Akibat yang ditimbulkan pada pergaulan bebas yaitu:
a. Bagi Diri Remaja Itu Sendiri
Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai
penyakit karena karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka
pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada memtal-mental yang lembek,
berfikirnya tidak stabil dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan
endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika.
b. Bagi Keluarga
Para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan
berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan
anak akan terputus.
c. Bagi Lingkungan Masyarakat
Masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan
ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral
9
rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan untuk
merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang
penuh keikhlasan.
3.2. Saran
Semoga dengan makalah ini anda dapat memahami makna materi yang saya
bahas.Setelah memahaminya janganlah berbuat menyimpang atau suka bergaul bebas karena
itu dapat merusak nama baik dirimu,keluarga,dan dilingkungan masyarakatmu sendiri.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sastro Winata, Sulaiman. 2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi. Obstetri Patologi. Jakarta :
EGC.
Winjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
11