Anda di halaman 1dari 5

Perma 8/2022 : Peradilan Pidana Terpadu, Sidang Pidana Elektronik, e-Berpadu,

e-court, e-Criminal

Host : Hasanudin, SH.,MH.

Narasumber : Rizkiansyah, S.H., LL.M


(Hakim Yustisial pada Biro Hukum dan Humas MARI)

Q : Apa yang berbeda dari Perma 8 Tahun 2022 dengan Perma 4 Tahun 2020 ?

A : Perma 8 tahun 2022 tidak bisa kita lepaskan dari perma 4 tahun 2020 karena perma 8
tahun 2022 ini mengubah dari perma 4 tahun 2020 artinya tidak mencabut dari perma
4 tahun 2020. Beberapa hal yang baru dari perma 8 tahun 2022 adalah perma 8 tahun
2022 ini kemudian membuat SIP menjadi instumen utama administrasi perkara. Kalau
boleh kita lihat ke belakang ketika perma 4 tahun 2020 diundangakan itu lahir dari
keadaan tertentu. Ada definisi keadaan tertentu kita munculkan dari perma 4 tahun
2020 karena pandemic. Nah kemudian karena pandemic di dorong untuk adanya
elektronik untuk beberapa bagian seperti perlimpahan, dan persidangan. Namun,
perma 8 tahun 2022 yang terakhir kita udangakan di bulan desember ini itu membuat
elektronik menjadi bukan sekunder tapi yang utama. Mulai dari administrasi
prapersidangan, persidangan, sampai upaya hukum kita dorong untuk semua bisa
terlaksana secara elektronik

Q : Apakah SIP (system informasi pengadilan) sama dengan SIPP (system informasi
penelurusan perkara) atau e-berpadu ?

A : SIP itu sebutan untuk seluruh system yang ada di mahkamah agung yang kemudian di
kembangkan dan di kelola oleh mahkamah agung. Kita punya direktori putusan, kita
punya e-court, kita punya SIPP, dan kita punya e-berpadu. Dan kemudian ada
beberapa aplikasi-aplikasi lain yang kita sebut dengan SIMTALAK di lingkungan
peradilan agama, kemudian MIS itu juga bagian dari SIPP karena kita sebut aplikasi
tersebut di SK KMA 365

Q : Jadi teknisnya ketika persidangan secara teleconference ini hakim boleh tetap sidang
di pengadilan, jaksa apakah harus ke pengadilan atau diruang kantor kejaksaan saja ?

A : Jadi ruang sidang secara elektronik sesungguhnya tidak berubah di perma 8 tahun
2022 artinya di perma 4 tahun 2020 itu di pasal 2. Di perma 8 tahun 2022 itu tidak
dirubah sama sekali jadi kembali mengenai ketentutan sidang secara elektronik kita
mengikuti tata cara diatur dalam perma 4 tahun 2020. Nah pertanyaannya apakah
penutut umum itu hadir nah dalam keadaan tertentu sebagaimana ketentutan dalam
perma 4 tahun 2020 penuntut umum tetap berada di kantornya. Kemudian, terdakwa
di rutan atau dilapas. Nah ini jadi prosesnya sama dengan yang ada di perma 4 tahun
2020 yang diatur di dalam perma 8 tahun 2022 ini adalah administrasinya menjadi
kemudian kita laukan secara full elektronik. Jadi seperti tadi kita sampaikan ada
tahapan prapersidangan, penyitaan, penggeledahan, penahanan, dan seterusnya
selama ini kita lakukan secara manual meskipun kami memonitor dari biro hukum dan
humas ada satuan-satuan kerja yang sudah inisiatif melakukan itu tapi belum kita
Tarik secara pusat. Nah itu yang kita dorong melalui elektronik . demikian juga
pemberkasan persidangannya juga kita laukan secara elektronik dan juga upaya
hukumnya

Q : Ketika persidangan kalau tidak salah dalam SK KMA 365 tahun 2022 disebutkan
misalnya seperti ini tuntutan, jawaban, mungkin eksepsi, replik/ duplik itu diunggah
dalam SIP. Itu teknisnya semacam apa ?

A : Perma 8 SK nya 365. Perma 7 sk nya 363. Di 363 mengatur bahwa sesaat sebelum
dibacakan seluruh dokumen itu baik itu replik/ duplik, eksepsi/ keberatan itu diunggah
ke SIP. Nah nanti seperti aplikasi e-court perdata maka nanti e-berpadu akan menjadi
e-court untuk pidana. Jadi pihak advokat, penuntut umum, penyidik, yang
berkepentingan akan menunggah dokumen-dokumennya mereka bacakan di
persidangan. Sebelum dibacakan diunggah. Nanti baru pada saat sudah diunggah akan
diverifikasi pada saat akan dibacakan dipersidangan. Di verifikasi di cek sama tidak
dengan yang dibacakan dengan yang diunggah

Q : Yang meverifikasi hakim ? setelah di verifikasi kemudian ?

A : Iya hakim pak, setelah di verifikasi kemudian dikirim ke lawan. Artinya di kirim ke
penasehat hukum / advokat dalam hal ini diunggah oleh penuntut nanti kemudian
dikirim ke advokat. Advokat akan menerima dokumennya

Q : Disini juga ada istilah pengguna terdaftar dan pengguna lain seperti pada administrasi
perdata e-court. Jadi nanti penuntut umum menjadi pengguna terdaftar, advokat
sama, kemudian kalau pengguna lain ?

A : Pengguna lain itu masyarakat sama seperti yang lain, rutan juga itu pengguna yang
lain. Masyarakat dalam hal ingin izin besuk, permohonan misalnya penangguhan yang
diajukan oleh keluarga dan sebagainya

Q : Kemudian mengenai terdakwa. Kalau misalnya avokatnta terdakwa ini didampingi


penasehat hukum tentu saja dia adalah pengguna terdaftar tentu saja dia punya akun
di e-berpadu. Bagaimana ketika dia si terdakwa ini tidak didampingi oleh penasehat
hukum bagaimana apakah terdakwa ini ketika melakukan pembelaan sama juga
mengunggah sendiri atau mungkin diunggahkan oleh petugas kita ?
A : Jadi kalau terdakwa 365 diatur kalau memang dia ditahan maka kemudian akan
dibantu oleh tempat dimana dia dilakukan penahanan itu misalnya rutan dan
seterusnya. Jadi seluruh dokumen pun akan dikirim ke domisili elektronik dari rutan
maupun dari lapas tempat dia ditahan. Jadi semuanya tetap kita pastikan hak-hak dari
terdakwa itu tetap terakomondir sekalipun itu lakukan secara elektronik

Q : Bagaimana kalau terdakwa ini tidak ditahan. Bagaimana pengiriam dokumen-


dokumen yang tadi dan pemanggilannya ?

A : Jadi kalau dalam hal dia tidak di tahan maka kemudian pemberitahuan dilakukan
melalui surat tercatat. Sama dengan perdata. Melalui surat tercatat kemudian kita
mintakan juga yang bersangkutan untuk mengikuti atau sedapat mungkin melakukan
katakanlah dia ingin mengunggah secara elektronik semandiri pun bisa dilakukan. Tapi
kan sebenarnya konsen utama adalah ketika dia di tahan nih. Bagaimana ketika dia
ditahan dia tetap bisa mengakses pengadilan, mengakses atau mendapatkan hak-
haknya nah itu yang paling konsen sebenarnya dan itu kita fasilitasi tegas di SK KMA
365 nanti tempat dimana dia ditahan rutan maupun lapas akan diminta akan
melakukan aktivitas ini

Q : Ketika dia ditahan pun tetap dia harus mengunggah ?

A : Oh tidak, petugas dari rutan itu. Rutan atau lapas

Q : Ketika tidak ditahan ?

A : Ketika dia ditahan dia tidak harus mengunggah tapi nanti dia juga bisa menyampaikan
itu pengadilan secara langsung. Datang ke pengadilan seperti perdata juga. Nanti
petugas PTSP yang akan mengunggah. Tapi kita juga mendorong kalau memang
kemudian dia tidak ditahan akan ada waktu yang cukup dia untuk melakukan
administasi secara elektronik. Artinya dia tidak dalam keadaan terkurung dan
sebagainya meskipun kalau dia tidak memungkinkan untuk itu dia bisa datang ke
pengadilan ke PTSP nanti petugas sidang atau panitera sidang yang akan mengunggah

Q : Jadi hampir sama pola pikir e-berpadu dan e-court ?

A : Iya hampir sama. Tapi ada yang berbeda adalah kalau e-court perdata atau
persidangan elektronik perdata pasti kan sidang dilakukan di system informasi tapi
kalau di pidana perma 8 tahun 2022 ini tetap persidangan dilaksanakan seperti
persidangan biasa ada dimensi public yang harus diakomondir dimana itu tidak bisa
tergantikan secara elektronik public harus tetap melihat proses persidangan demikian
juga kita sebagai penyelenggara. Hakim, penuntut umum, advokat harus juga
kemudian menyampaikan ke public proses persidangan pidana telah berjalan
sebagaimana ketentuan. nah, sekiranya yang kita elektronikan adalah administrasinya
tetapi kalau perdata memungkinkan karena secara konsep itu adalah urusan antara
privat antara 1 pihak yang katakanlah ada urusan publiknya pun tetapi tidak menjadi
dominan disana

Q : Apakah e-berpadu ini sudah support dengan perma 8 tahun 2022 ?

A : Saat ini minggu ke 2 kita telah melakukan pengembangan di Jogjakarta. Kita fokuskan
di Jogjakarta jadi aplikasi e-court itu kita kembangan dan kemudian kita support
secara penuh perma 8 tahun 2022. Jadi sampai saat ini kami masih menunggu sampai
aplikasi ini selesai mudah-mudahan tidak terlalu lama artinya sampe minggu depan
itu sudah selesai aplikasi jadi nanti kita tinggal test kemudian nanti kita mulai
implementasikan

Q : Apakah nanti kedepan permohonan itu harus melalui e-berpadu atau masyarakat di
bebaskan ? boleh datang langsung secara manual minta permohonan atau mereka
bisa menggunakan aplikasi itu ?

A : Itu juga yang baru dari perma 8 tahun 2022 kalau kita lihat ada penambahan definisi
makna administrasi perkara secara elektronik di ketentutan umum itu salah satunya
adalah tadi administrasi pra-persidangan. Peneyitaan, pengeledahan, dsb. Kita
mendorong seluruh porses itu dilakukan secara elektronik. Kita mendorong itu.
Memang butuh waktu tapi saya kira itu tidak menjadi sulit karena kita membuat
aplikasi yang sangat mudah dipahami oleh masyarakat. Pilihan-pilihan menu juga
tidak terlalu rumit. Kalaupun, ada hal-hal yang kemudian pilihannya memang spesifik
meminta itu memang selama ini proses manual udah jalan artinya ketika penyidik
meminta untuk melakuklan penyitaan maka akan seluruh hal-hal yang berkaitan
dengan penyidikan kita rekam secara elektronik sehingga seharusnya tidak menjadi
sulit. Dan pertanyaan tadi apakah masyarakat datang manual misalnya kita untuk hal-
hal yang eksepsional pengecualian seperti misalnya, belum ada akun untuk
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
A :
Q :
Q :
A :

Anda mungkin juga menyukai