Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FILSAFAT PANCASILA

DISUSUN OLEH:

Rini Inriani : 2387203024

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) ABMUL DAMPAL SELATAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Filsafat Pancasila”
dengan tepat waktu. Penulis mengucapkan kata terima kasih kepada ibu Muliana
S.pd, M.pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi
para pembaca dan seluruh masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Soni, 09 Oktober 2023

Rini Inriani

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
A. Pengertian Filsafat ............................................................................................. 3
B. Pengertian Pancasila.......................................................................................... 3
C. Pengertian Pancasila Sebagai Sistem ................................................................ 4
D. Fungsi Filsafat Pancasila bagi Bangsa Indonesia ............................................. 5
E. Makna Nilai-nilai Setiap Sila Pancasila ............................................................ 8
BAB III KESIMPULAN .......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila kembali diuji
ketahanannya dalam era reformasi sekarang. Merekahnya matahari bulan Juni
1945, 67 tahun yang lalu disambut dengan lahirnya sebuah peristiwa yang sangat
bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu lahirnya Pancasila.
Sebagai filsafat negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila
memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata merupakan
pedoman bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai
pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu
dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk
kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, serta menjadi dasar sekaligus filsafat
negara Republik Indonesia.
Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia. Pancasila
lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD
1945. Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun
1968 adalah satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan
beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dan kelima, Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila itu
ialah, Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Dapat
dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari
guncangan krisis politik di negara ini, yaitu pertama ialah karena secara intrinsik
dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang menantang Pancasila
berarti dia menentang toleransi.
Kedua, Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat
mencakup faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan paham
lain yang positif tersebut mempunyai keleluasaan yang cukup untuk
memperkembangkan diri. Yang ketiga, karena sila-sila dari Pancasila itu terdiri

1
dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan pandangan hidup
bangsa Indonesia, selain itu, ideologi kediktatoran juga ditolak, karena bangsa
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang berprikemanusiaan dan berusaha untuk
berbudi luhur.
Dengan demikian bahwa filsafat Pancasila sebagai dasar filsafat negara
Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar
menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah
dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah
berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini.

B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan ulasan singkat latar belakang di atas, maka dapat
disusunlah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah sebenarnya filsafat Pancasila tersebut, dan bagaimana pancasila
tersebut muncul sebagai ideologi bangsa Indonesia?
2. Apakah fungsi dari filsafat Pancasila tersebut bagi bangsa dan Negara
Indonesia?
3. Apakah yang menjadi bukti bahwa ideologi Pancasila menjadi dasar dari
filsafat Negara Indonesia?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:
1. Sebagai bahan kajian bagi para mahasiswa mengenai peranan ideologi
Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia.
2. Sebagai kajian untuk mengetahui fungsi dan peranan ideologi Pancasila
dalam kehidupan bangsa Indonesia.
3. Sebagai sarana untuk memahami ideologi pancasila sebagai ideologi Negara
Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat
Secara etimologis istilah ”filsafat“ atau dalam bahasa Inggrisnya
“philosophi” adalah berasal dari bahsa Yunani “philosophia” yang secara lazim
diterjemahkan sebagai “cinta kearifan” kata philosophia tersebut berasal dari kata
“philos” (pilia, cinta) dan “sophia” (kearifan). Berdasarkan pengertian bahasa
tersebut filsafat berarti cinta kearifan. Kata kearifan bisa juga berarti “wisdom”
atau kebijaksanaan sehingga filsafat bisa juga berarti cinta kebijaksanaan.
Berdasarkan makna kata tersebut maka mempelajari filsafat berarti merupakan
upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi
konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia. Sesungguhnya
nilai ajaran filsafat telah berkembang, terutama di wilayah Timur Tengah sejak
sekitar 6000 – 600 SM; juga di Mesir dan sekitar sungai Tigris dan Eufrat sekitar
5000 – 1000 SM; daerah Palestina/Israel sebagai doktrine Yahudi sekitar 4000 –
1000 SM (Radhakrishnan, et al. 1953: 11; Avey 1961: 3-7). Juga di India sekitar
3000 – 1000 SM, sebagaimana juga di Cina sekitar 3000 – 500 SM.
Nilai filsafat berwujud kebenaran sedalam-dalamnya, bersifat
fundamental, universal dan hakiki; karenanya dijadikan filsafat hidup oleh
pemikir dan penganutnya. Pada umunya terdapat dua pengertian filsafat, yaitu
filsafat dalam arti proses, dan filsfat dalam arti produk atau hasil. Pancasila dapat
digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, filsafat pancasila sebagai
pandangan hidup maupun filsafat pancasila dalam arti praktis. Oleh karena itu,
berarti pancasila memiliki fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan
dalam bersikap, bertingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari hari
dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara di manapun mereka berada.

B. Pengertian Pancasila
Pancasila merupakan salah satu filsafat yang merupakan hasil dari
pencerminan nilai nilai luhur dan budaya bangsa indonesia yang terkandung 5 isi
di dalamnya, yaitu satu, ketuhanan yang maha esa, dua, kemanusiaan yang adil

3
dan beradab, tiga, persatuan indonesia, keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebikjasanaan dan permusayawaratan, perwakilan, kelima, keadilan bagi
seluruh rakyat indonesia.
Secara historis pancasila muncul pada tanggal 01 Juni 1945 yang pada saat
itu presiden Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai rumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara. Kemudian, Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
memproklamirkan kemerdekaan, keesokan harinya 18 Agustus 1945 disahkanlah
UUD 1945 termasuk Pembukaannya dimana didalamnya terdapat rumusan lima
Prinsip sebagai Dasar Negara yang kemudian dikenal dengan nama Pancasila.
Sejak saat itulah Pancasila menjadi Bahasa Indonesia yang umum. Jadi walaupun
pada Alinea 4 Pembukaan UUD 45 tidak termuat istilah Pancasila namun yang
dimaksud dasar Negara RI adalah disebut istilah Pancasila hal ini didasarkan pada
interprestasi (penjabaran) historis terutama dalam rangka pembentukan Rumusan
Dasar Negara.

C. Pengertian Pancasila Sebagai Sistem


Pancasila yang terdiri dari atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem
filsafat. Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang
saling berhubungan, saling bekerja sama untuk satu tujuan tertentu dan secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh, sistem lazimnya memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
1. Suatu kesatuan bagian-bagian.
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
3. Saling berhubungan, saling ketergantungan.
4. Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama (tujuan
sistem).
5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (shore dan Voich, 1974:22).

Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila pancasila setiap sila
pada hakikatnya merupakan suatu asa sendiri. Dasar filsafat Negara Indonesia
terdiri atas lima sila yang masing-masing merupakan suatu asas peradaban.

4
Namun demikian sila-sila pancasila itu bersama-sama merupakan suatu kesatuan
dan keutuhan. Setiap sila merupakan suatu unsur dari kesatuan pancasila. Maka
dasar filsafat Negara pancasila adalah suatu kesatuan yang bersifat majemuk
tunggal.

Sila-sila pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya


merupakan suatu kesatuan organis. Antara sila –sila pancasila itu saling
berkaitan, saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Sila yang satu
senantiasa dikualifikasi oleh sila –sila yang lainnya. Secara demikian ini maka
pancasila pada hakikatnya merupakan sistem, dalam pengertian bahwa bagian-
bagian, sila-silanya saling berhubungan secara erat hingga membentuk suatu
struktur yang menyeluruh. Pancasila sebagai suatu sistem juga dapat dipahami
dari pemikiran dasar yang terkandung dalam pancasila, yaitu pemikiran tentang
manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa dengan dirinya
sendiri, dengan sesama manusia, dengan masyarakat bangsa yang nilai-nilainya
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Dengan demikian Pancasila merupakan suatu sistem dalam pengertian


kefilsafatan sebagaimana sistem filsafat lainnya antara lain matrealisme,
idealism, rasioanlisme, liberalism, sosialisme dan sebagainya

D. Fungsi Filsafat Pancasila bagi Bangsa Indonesia


1. Filsafat Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas
ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan
hidup (filsafat hidup). Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan
memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah
serta cara bagaimana memecahkan persoalan-persoalan tadi. Tanpa memiliki
pandangan hidup maka suatu bangsa akan merasa terombangambing dalam
menghadapi persoalan-persoalan besar yang pasti akan timbul, baik
persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya sendiri, maupun persoalan-
persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di
dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki

5
pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik,
ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin
maju. Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula suatu bangsa akan
membangun dirinya.
Dalam pergaulan hidup itu terkandung konsep dasar mengenai
kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa, terkandung pikiran-pikiran
yang terdalam dan gagasan sesuatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang
dianggap baik. Pada akhirnya pandangan hidup sesuatu bangsa adalah
pencerminan dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa itu sendiri, yang
diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk
mewujudkannya. Disamping itu maka bagi kita Pancasila sekaligus menjadi
tujuan hidup bangsa Indonesia.
Pancasila ialah suatu kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup
manusia ini akan mencapai kebahagiaan jika kita dapat baik dalam hidup
manusia sebagai manusia dengan alam dalam hubungan manusia dengan
Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriyah dan kebahagiaan
rohaniah. Bangsa Indonesia lahir sesudah melalui perjuangan yang sangat
panjang, dengan memberikan segala pengorbanan dan menahan segala
macam penderitaan akibat penjajahan.
Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya
sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan
perjuangan dan cita-cita hidup di masa datang yang secara keseluruhan
membentuk kepribadian sendiri. Sebab itu bangsa Indonesia lahir dengan
kepribadiannya sendiri yang bersamaan lahirnya bangsa dan negara itu,
kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan hidup dan dasar negara
Pancasila. Karena itulah, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun
1945, melainkan telah berjuang, denga melihat pengalaman bangsa-bangsa
lain, dengan diilhami dengan oleh gagasan-gagasan besar dunia., dengan tetap
berakar pada kepribadian bangsa kita dan gagasan besar bangsa kita sendiri.
Karena Pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar
dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang

6
mengatur hidup ketatanegaraan. Pancasila yang selalu menjadi pegangan
bersama saat-saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi
bangsa kita, merupakan bukti sejarah sebagai dasar kerohanian negara,
dikehendaki oleh bangsa Indonesia karena sebenarnya ia telah tertanam
dalam setiap rakyat indonesia. Oleh karena itu, ia juga merupakan dasasr yang
mampu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari PPKI pada tanggal 1
Juni 1945 adalah di kandung maksud untuk dijadikan dasar bagi negara
Indonesia merdeka. Adapun dasar itu haruslah berupa suatu filsafat yang
menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesa yang
merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan Negara Republik Indonesia
sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan
ekonomi, sosial dan budaya.
Sidang PPKI telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar
negara Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada
tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan
UUD RI, Undang-Undang Dasar yang menjadi sumber ketatanegaraan harus
mengandung unsur-unsur pokok yang kuat yang menjadi landasan hidup bagi
seluruh bangsa dan negara, agar peraturan dasar itu tahan uji sepanjang masa.
Karena Pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai
seluruh isi peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar negara
sebagaimana jelas tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945
tersebut, maka semua peraturan perundang-undangan Republik Indonesia
(Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah sebagai pengganti
Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden dan peraturan-
peraturan pelaksanaan lainnya) yang dikeluarkan oleh negara dan pemerintah
Republik Indonesia harus sejalan dengan Pancasila (berpedoman pada
Pancasila). Isi tujuan dari peraturan perundang-undangan Republik Indonesia
tidak boleh menyimpang dari jiwa Pancasila. Bahkan dalam Ketetapan MPRS
No. XX/MPRS/1966 ditegaskan, bahwa Pancasila itu adalah sumber dari

7
segala sumber hukum (sumber hukum formal, undang-undang, kebiasaan,
traktaat, jurisprudensi, hakim, ilmu pengetahuan hukum).
Pancasila mengandung unsur-unsur yang luhur yang tidak hanya
memuaskan bangsa Indonesia sebagai dasar negara, tetapi juga dapat diterima
oleh bangsa-bangsa lain sebagai dasar hidupnya. Pancasila bersifat universal
dan akan mempengaruhi hidup dan kehidupan banga dan negara kesatuan
Republik Indonesia secara kekal dan abadi.

E. Makna Nilai-nilai Setiap Sila Pancasila


Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia
merupakan nilai yang tidak dapat dipisah-pisahkan dengan masing-masing
silanya. Hal ini dikarenakan apabila dilihat satu per satu dari masing-masing sila,
dapat saja ditemukan dalam kehidupan bangsa lain. Makna Pancasila terletak pada
nilai-nilai dari masing-masing sila sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
diputarbalikkan letak dan susunannya. Namun demikian, untuk lebih memahami
nilai-nilai yang terkandung dalam masing-masing sila Pancasila, maka berikut ini
kita uraikan:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai
keempat sila lainnya. Dalam sila ini terkandung nilai bahwa negara yang
didirikan adalah pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa. Konsekuensi yang muncul kemudian adalah realisasi
kemanusiaan terutama dalam kaitannya dengan hak-hak dasar kemanusiaan
(hak asasi manusia) bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan untuk
memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan keimanan dan
kepercayaannya masing-masing. Hal itu telah dijamin dalam Pasal 29 UUD.
Di samping itu, di dalam negara Indonesia tidak boleh ada paham yang
meniadakan atau mengingkari adanya Tuhan (atheisme).
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Kemanusiaan berasal dari kata manusia yaitu makhluk yang berbudaya
dengan memiliki potensi pikir, rasa, karsa dan cipta. Potensi itu yang
mendudukkan manusia pada tingkatan martabat yang tinggi yang menyadari

8
nilai-nilai dan norma-norma. Kemanusiaan terutama berarti hakikat dan sifat-
sifat khas manusia sesuai dengan martabat. Adil berarti wajar yaitu sepadan
dan sesuai dengan hak dan kewajiban seseorang. Beradab sinonim dengan
sopan santun, berbudi luhur, dan susila, artinya, sikap hidup, keputusan dan
tindakan harus senantiasa berdasarkan pada nilai-nilai keluhuran budi,
kesopanan, dan kesusilaan. Dengan demikian, sila ini mempunyai makna
kesadaran sikap dan perbuatan yang didasarkan kepada potensi budi nurani
manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kesusilaan umumnya,
baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, maupun terhadap alam dan
hewan.
Hakikat pengertian di atas sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 Alenia
Pertama: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan…”. Selanjutnya dapat
dilihat penjabarannya dalam Batang Tubuh UUD.
c. Persatuan Indonesia
Persatuan berasal dari kata satu artinya tidak terpecah-pecah. Persatuan
mengandung pengertian bersatunya bermacam-macam corak yang beraneka
ragam menjadi satu kebulatan. Persatuan Indonesia dalam sila ketiga ini
mencakup persatuan dalam arti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
keamanan. Persatuan Indonesia ialah persatuan bangsa yang mendiami
seluruh wilayah Indonesia. Yang bersatu karena didorong untuk mencapai
kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan
berdaulat. Persatuan Indonesia merupakan faktor yang dinamis dalam
kehidupan bangsa Indonesia dan bertujuan melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia yang
abadi.
Persatuan Indonesia adalah perwujudan dari paham kebangsaan Indonesia
yang dijiwai oleh Ketuhanan Yang Maha Esa, serta kemanusiaan yang adil
dan beradab. Oleh karena itu, paham kebangsaan Indonesia tidak sempit

9
(chauvinistis), tetapi menghargai bangsa lain. Nasionalisme Indonesia
mengatasi paham golongan, suku bangsa serta keturunan. Hal ini sesuai
dengan alenia keempat Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi, “Kemudian
daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia…”. Selanjutnya dapat dilihat penjabarannya dalam Batang Tubuh
UUD 1945.
d. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Kerakyatan berasal dari kata rakyat yaitu sekelompok manusia yang berdiam
dalam satu wilayah negara tertentu. Dengan sila ini berarti bahwa bangsa
Indonesia menganut sistem demokrasi yang menempatkan rakyat di posisi
tertinggi dalam hirarki kekuasaan.
Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan ratio atau pikiran yang sehat
dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa,
kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur dan bertanggung
jawab serta didorong dengan itikad baik sesuai dengan hati nurani.
Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian Indonesia untuk
merumuskan atau memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat
sehingga tercapai keputusan yang bulat dan mufakat. Perwakilan adalah suatu
sistem, dalam arti, tata cara mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil
bagian dalam kehidupan bernegara melalui lembaga perwakilan.
Dengan demikian sila ini mempunyai makna bahwa rakyat dalam
melaksanakan tugas kekuasaannya ikut dalam pengambilan keputusan-
keputusan. Sila ini merupakan sendi asas kekeluargaan masyarakat sekaligus
sebagai asas atau prinsip tata pemerintahan Indonesia sebagaimana
dinyatakan dalam alenia keempat Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi:
“…maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang berkedaulatan
rakyat...”
e. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

10
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala
bidang kehidupan, baik materiil maupun spiritual. Seluruh rakyat Indonesia
berarti untuk setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia.

11
BAB III KESIMPULAN
Filsafat Pancasila merupakan hasil pemikiran mendalam dari bangsa
Indonesia, yang dianggap, diyakini sebagai kenyataan nilai dan norma yang paling
benar, dan adil untuk melakukan kegiatan hidup berbangsa dan bernegara di manapun
mereka berada. Selain itu, filsafat Pancasila memiliki beragam fungsi, diantaranya
yaitu; sebagai pandangan hidupa bangsa Indonesia, Pancasila sebagai dasar Negara
Indonesia, pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila sebagai sumber
dari segala sumber hukum, dan Pancasila sebagai sistem ideologi nasional.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/11247674/Makalah_Filsafat_Pancasila
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/5c7448e8e62a1a07a1c3465
3047716a2.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai