Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Perencanaan Pembelajaran Metode At-Tartil dalam Meningkatkan

Kualitas Membaca Al-Qur’an di TPQ Miftahul Huda.

Terkait perencanaan metode pembelajaran at-Tartil, berdasarkan hasil

wawancara dengan ustadzah Mu’alifah selaku Kepala TPQ Miftahul Huda,

beliau mengatakan bahwa:

Gambar 4.1: Wawancara dengan Kepala TPQ Miftahul Huda

"Di TPQ Miftahul Huda yang rutin dilakukan sebelum tahun ajaran
baru adalah mengadakan rapat terkait rencana bagaimana langkah
pembelajaran yang dilaksanakan ketika pembelajaran sudah aktif,
mbak. Terutama perihal rollingan penempatan ustadz ustadzah di
masing-masing kelas agar bisa merasakan mengajar di semua kelas
secara berkala. Ustadz dan ustadzah mau ditempatkan di kelas manapun
dipastikan siap mbak, karena dari beliau semua sudah direncanakan
harus memiliki bekal dari mengikuti program Pendidikan Guru
Pengajar Al-Qur’an (PGPQ) metode at-Tartil dan dinyatakan lulus
sehingga memiliki syahadah yang menandakan bahwa beliau semua
sudah menjadi guru profesional. Selain rencana penempatan kelas, di
dalam rapat juga dibahas terkait perencanaan penerimaan santri baru,
materi yang diajarkan di tiap tingkatan dan kegiatan-kegiatan
penunjang mbak.”1

1
Wawancara dengan Ustadzah Mu’alifah, Selaku Kepala TPQ Miftahul Huda, Jombang, 21 Februari 2023

50
51

Hal yang sama juga disampaikan ustadzah Fita selaku wali kelas jilid

2, beliau mengatakan bahwa:

Gambar 4.1: Wawancara dengan Wali Kelas Jilid 2

"Alhamdulillah dari awal ketentuan yang berlaku adalah ustadz dan


ustadzah yang mengajar di sini harus sudah benar-benar paham materi
at-Tartil. Untuk mempersiapkan itu, ustadz ustadzah diharuskan telah
mengikuti program dan bersyahadah Pendidikan Guru Pengajar al-
Qur'an atau diklat At-Tartil, sehingga mereka sudah mengetahui
rencana ke depannya materi apa saja yang harus dikuasai sesuai dengan
ketentuan pusat BMQ at-Tartil dan bisa menyampaikannya pada
pembelajaran kepada santri dengan baik. Selain itu kami rutin
mengikuti kegiatan TEGURAN (Temu Guru Al-Qur’an) setiap satu
bulan sekali, disana dibahas mengenai pembaharuan-pembaharuan atau
perubahan pada ketentuan metode at-Tartil jika memang diperlukan.
Teguran ini diikuti semua TPQ pengguna metode at-Tartil di kecamatan
Bandarkedungmulyo, dengan ikut teguran kami mengetahui apa saja
kendala yang dialami dalam pembelajaran At-Tartil dari TPQ se-
kecamatan Bandarkedungmulyo dan juga bisa mengetahui bagaimana
penyelesaian masalahnya”.2
Dari penjelasan ustadzah Fita dan ustadzah Mu’alifah diatas, dapat

diketahui bahwa perencanaan dari pembelajaran A-Tartil untuk

meningkatkan kualitas santri dalam membaca Al-Qur’an yaitu dengan

mengadakan rapat sebelum pembelajaran aktif, selain itu pengajar di TPQ

Miftahul Huda mengikuti dan lulus program PGPQ dan Diklat yang berkaitan

2
Wawancara dengan Ustadzah Fita, Selaku Ustadzah Kelas Jilid 2 TPQ Miftahul Huda, Jombang, 21
Februari 2023
52

dengan pembelajaran Al-Qur’an. Ustadz dan ustadzah di TPQ Miftahul Huda

juga rutin mengikuti kegiatan Temu Guru Al-Qur’an yang tujuannya adalah

mengetahui perubahan-perubahan pada pelaksanaan pembelajaran at-Tartil

jika diperlukan, mengetahui kendala apa saja yang dialami selama

pembelajaran At-Tartil dari TPQ lain dan bagaimana cara penyelesaiannya.

2. Metode At-Tartil dalam Meningkatkan Kualitas Membaca Al-Qur’an di

TPQ Miftahul Huda.

Hasil observasi peneliti menemukan bahwa dalam meningkatkan

kelancaran membaca santri Al-Qur’an di TPQ Miftahul Huda menggunakan

metode pembelajaran yang memberikan kemudahan guru dan santri dalam

proses pembelajaran al-Qur'an. Hasil wawancara peneliti dengan ustadzah

Aminatur Roisun selaku wali kelas jilid 5, beliau menyatakan bahwa:

Gambar 4.3: Wawancara dengan Wali Kelas Jilid 5

"Metode pembelajaran yang diterapkan TPQ Miftahul Huda sesuai


dengan model pembelajaran At-Tartil dari pusat mbak, yakni
menggunakan model pembelajaran 3M yang artinya mendengarkan,
menirukan dan melihat. Sehingga secara tidak langsung santri dapat
lebih mudah dalam membaca serta memahami tulisan arab".3

3
Wawancara dengan Ustadzah Aminatur Roisun, Selaku Ustadzah Kelas Jilid 5 TPQ Miftahul Huda,
Jombang, 16 Februari 2023.
53

Selain ustadzah Aminatur Roisun peneliti juga mewawancarai

ustadzah Ma’rifah selaku wali kelas tingkat Marhalah, beliau menyatakan

bahwa:

"Kalau saya sendiri menggunakan model santri membaca bersama dan


pengulangan secara mandiri. Dimulai dari membaca bersama-sama,
setelah itu saya menunjuk satu persatu santri secara acak untuk
membaca ayat satu ke ayat yang lain, dengan model seperti itu saya bisa
mengetahui di mana titik kesalahan santri dalam membaca al-Qur'an.
Kemudian saya mengingatkan santri apabila terdapat kesalahan dalam
membaca al-Qur'an”.4
Dari penjelasan ustadzah Aminatur Roisun dan Ustadzah Ma’rifah,

dapat diketahui bahwa metode pembelajaran yang diterapkan yaitu santri

memperhatikan guru, kemudian santri menirukan bacaan al-Qur'an yang telah

dibaca oleh ustadzah dengan melihat tulisanya. Jika santri belum bisa

menirukan apa yang telah dibaca, maka ustadzah akan mengulangi lagi

bacaan tersebut. Akan tetapi apabila terdapat kesalahan santri dalam

membaca al-Qur'an maka ustadzah akan mengingatkan dan memberikan

contoh bacaan yang benar. Dengan cara tersebut diharapkan santri dapat

mengetahui hukum bacaan dan dapat menerapkannya dengan benar dalam

setiap bacaan. Kemudian ustadzah Mu’alifah menambahkan terkait metode

pembelajaran yang digunakan di kelas al-Qur'an (marhalah), beliau

menjelaskan bahwa:

"Di kelas Al-Qur'an itu menggunakan metode tadarus, Mbak. Yakni Mt


1, Mt 2 dan Mt 3. Untuk pembagiannya marhalah ula juz 1-10, marhalah
wustho juz 11-20 dan marhalah akhir juz 21-30. Masing-masing
memiliki rincian dan metode sendiri-sendiri. Untuk marhalah ula juz 1-
3 menggunakan Mt 1, dimana dalam setiap pertemuan menambah 1
halaman, kemudian untuk juz 4-10 menggunakan Mt 2 dalam setiap
pertemuannya 2 halaman. Untuk marhalah wustho juz 11-15
menggunakan Mt 2 dalam setiap pertemuannya 2 halaman, untuk juz

4
Wawancara dengan Ustadzah Ma’rifah, Selaku Ustadzah Tingkat Marhalah TPQ Miftahul Huda,
Jombang, 16 Februari 2023.
54

16-20 menggunakan Mt 3 dalam setiap pertemuannya 4 halaman, dan


yang terakhir marhalah akhir juz 21-30 menggunakan Mt 3, begini
mbak antara Mt 1 sampai 3 itu berbeda metodenya saja. Metode tadarus
1 (Guru baca santri menyimak, Guru baca santri menirukan, santri baca
bersama guru menyimak dan evaluasi), metode tadarus 2 (Guru baca
santri menirukan, Santri baca bersama guru menyimak dan evaluasi),
metode tadarus 3 (guru baca santri menirukan durasi waktunya 5 menit,
nah selebihnya santri menirukan bacaan guru serta dalam proses
pembelajaran at-Tartil pada kelas al-Qur'an itu berbeda yakni tidak
menggunakan jilid at-Tartil".5
Dari penjelasan ustadzah Mu’alifah tersebut dapat dipahami bahwa

dalam pembelajaran at-Tartil terdapat metode pembelajaran dijenjang al-

Qur'an yaitu menggunakan metode tadarus 1 sampai 3, yang mana setiap

metode tersebut memiliki sistem yang berbeda.

Kemudian peneliti juga melakukan wawancara kepada ustadzah

Mu’alifah selaku kepala TPQ Miftahul Huda, terkait irama yang digunakan

dalam pembelajaran metode At-Tartil, beliau menyatakan bahwa:

"Untuk irama dalam pembelajaran metode At-Tartil di sini (TPQ


Miftahul Huda) menggunakan hijaz, Mbak. Tapi baru-baru ini irama
yang dianjurkan pusat BMQ At-Tartil ada irama shobah, nahawand dan
jiharkah. Jangka panjanganya ya semua bisa diterapkan, tapi sulit.
Sementara yang sudah berjalan di sini irama hijaz".6
Hal yang sama juga diungkapkan oleh ustadzah Niswatin selaku wali

kelas kelas jilid 6 TPQ Miftahul huda, beliau menyatakan bahwa: Untuk

irama yang digunakan dalam pembelajaran di TPQ Miftahul huda adalah

irama hijaz, namun ada irama yang disarankan dari Pusat BMQ At-Tartil

yakni shobah, nahawand dan jiharka.7

5
Wawancara dengan Ustadzah Mu’alifah, Selaku Kepala TPQ Miftahul Huda, Jombang, 16 Februari 2023.
6
Wawancara dengan Ustadzah Mu’alifah. Selaku Kepala TPQ Miftahul Huda, Jombang, 15 Februari 2023.
7
Wawancara dengan Ustadzah Niswatin, Selaku Ustadzah Kelas Jilid 6 TPQ Miftahul Huda, Jombang, 15
Februari 2023.
55

3. Pelaksanaan Metode At-Tartil dalam Meningkatkan Kualitas Membaca

Al-Qur’an di TPQ Miftahul Huda.

Menurut Ustadzah Hj. Mu’alifah selaku Kepala TPQ Miftahul Huda,

beliau menjelaskan bahwa:

“Metode At-Tartil di TPQ Miftahul Huda cara bacanya menerapkan


ketukan agar santri terbiasa membaca Al-Qur’an dengan panjang
bacaan yang pas. Waktu tempuh dari pusat untuk setiap jilidnya 2-3
bulan mbak. Di TPQ Miftahul Huda santri bisa menyelesaikan
pembelajaran At-Tartil selama 2 tahun, perjilid ditempuh selama 4
bulan karena ada kegiatan ekstra, ditambah 1 tahun untuk kelas Al-
Qur’an (Marhalah). Pembagian kelas santri di sini berdasarkan tes
baca Al-Qur’an ketika pertama kali masuk. Diantaranya ada santri
yang masuk pada kelas khusus yang disediakan oleh TPQ. Santri yang
lain masuk di kelas jilid sesuai dengan kemampuan baca Al-
Qur’annya”.8
Berdasarkan wawancara dengan kepala TPQ diatas pelaksanaan

pembelajaran metode At-Tartil di TPQ Miftahul Huda sendiri telah

disesuaikan dengan buku program pembelajaran Al-Qur’an At-Tartil. Namun

ada perbedaan kebijakan dari kepala TPQ terkait waktu penempuhan materi

jilid. Jika dalam buku pedoman program pembelajaran At-Tartil santri bisa

naik jilid dengan kualitas standar satu periode pembelajaran ditempuh dalam

watu 2-3 bulan, namun berbeda dengan proses pembelajaran di TPQ Miftahul

Huda. Di sini penempuhan setiap jilidnya adalah 4 bulan. Hal tersebut terjadi

karena pembelajaran diselingi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Sehingga

total waktu keseluruhan untuk menyelesaikan kelas jilid dan Al-Qur’an

adalah 3 tahun.

Selain terdapat perbedaan kebijakan dalam waktu penempuhan kelas

jilid dan al-Qur'an, di TPQ Miftahul Huda juga memiliki ciri khas tersendiri

8
Wawancara dengan Ustadzah Mu’alifah Selaku Kepala TPQ Miftahul Huda, Jombang, 13 Februari 2023.
56

dalam penyampaian metode pembelajaran membaca At-Tartil kepada santri-

santrinya, yaitu dengan menggunakan ketukan ketika menuntun santri

membaca. Hal ini dilakukan agar santri bisa membaca At-Tartil dengan

serempak tanpa ada yang membaca terlalu cepat ataupun terlalu lambat.

Selain itu, di TPQ Miftahul Huda juga memiliki program yang membuat

berbeda dengan TPQ lainnya, yaitu dengan mengadakan kelas khusus bagi

santri yang benar-benar masih kesulitan dalam membaca. Dari hasil observasi

yang dilakukan oleh peneliti, kelas khusus dilaksanakan setelah shlalat

maghrib di rumah ustadzah Istiqomah dan Ustadzah Musyaiyadah yang

jaraknya tidak terlalu jauh dari gedung TPQ. Di kelas khusus ini santri benar-

benar mendapatkan pembelajaran secara intens sehingga kemampuan

membacanya tidak terlalu beda jauh dengan teman-teman yang lainnya.

Tambahan dari ustadzah Mu’alifah selaku kepala TPQ Miftahul Huda

terkait waktu pembelajaran at-Tartil di TPQ, beliau menyatakan bahwa:

“Proses kegiatan pembelajaran At-Tartil di TPQ Miftahul Huda dilakukan

selama 90 menit. Adapun rincianya yaitu 65 menit untuk materi dan 25 menit

untuk materi penunjang.”9

Dari hasil pernyataan ustadzah Mu’alifah dapat diketahui bahwa

proses pembelajaran at-Tartil TPQ Miftahul Huda dilaksanakan pada sore

hari, tepatnya pukul 15.00 WIB dengan rincian pembelajaran 65 menit untuk

materi inti dan 25 menit untuk materi penunjang (bacaan shalat, surat pendek

dan do'a sehari-hari).

9
Wawancara dengan Ustadzah Mu’alifah Selaku Kepala TPQ Miftahul Huda, Jombang, 13 Februari 2023.
57

Selanjutnya hasil observasi yang dilakukan peneliti untuk kegiatan

pembelajaran di TPQ Miftahul Huda dilaksanakan secara klaksikal dan

individu. Adapun proses pembelajarannya diawali dengan santri

dikumpulkan dalam satu ruang utama untuk membaca do’a pembuka

bersama-sama. Selanjutnya santri masuk ke kelasnya masing-masing dan

ustadz/ustadzah melakukan penjelasan materi, kemudian drill dengan

menggunakan alat peraga, selanjutnya drill dengan buku pegangan santri,

kemudian ustadzah menunjuk satu santri yang paling mampu pada materi

tersebut, kemudian santri membaca secara individu dihadapan ustadzah,

selanjutnya santri hafalan materi penunjang secara klaksikal. Setelah materi

sudah cukup, santri di istirahatkan pada pukul 15.50 WIB sampai pukul 16.00

WIB untuk melaksanakan shalat Ashar berjama’ah, dilanjutkan dengan baca

wirid dan diakhiri dengan membaca do'a senandung al-Qur’an dan ditutup

dengan salam pada pukul 16.30 WIB.10

Pernyataan tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan ustadzah

Niswatin selaku wali kelas jilid 6, beliau menyatakan bahwa:

Gambar 4.4: Wawancara dengan Wali Kelas Jilid 6

10
Observasi, TPQ Miftahul Huda, Jombang, 14 Februari 2023
58

"Langkah-langkah pembelajaran At-Tartil di sini seperti yang sampean


lihat dari awal sampai akhir pembelajaran mbak. Proses belajar al-
Qur'an disini (TPQ Miftahul Huda) dimulai dengan membaca do’a
pembuka bersama-sama, dilanjut pembelajaran di kelas masing-masing
selama 90 menit. Saya biasanya mengajar dengan menuliskan materi
terlebih dahulu di papan tulis, kemudian saya berikan contoh cara
membacanya. Selanjutnya santri saya drill dengan menggunakan alat
peraga dan mereka (santri) menirukan membaca bersama-sama.
Kemudian santri melihat tulisan yang telah dibaca, dilanjut membaca
materi secara individu di jilid At-Tarti masing-masing, setelah itu santri
hafalan do'a sehari-hari secara klaksikal, ditutup dengan do'a senandung
al-Qur'an bersama-sama, kemudian salam. Untuk jilid 5 dan 6 Ada
tambahan juz amma saat evaluasi, Mbak. Nanti bisa sampean lihat di
buku evaluasinya anak-anak, karena tiap jilid berbeda".11
Hal yang sama juga diungkapkan oleh ustadzah Aminatur Roisun

selaku wali kelas jilid 5 TPQ Miftahul Huda, beliau menyatakan bahwa:

"Pelaksanaan pembelajaran At-Tartil dimulai pukul 15.00, Mbak.


Dimulai dengan santri membaca do’a bersama-sama sebelum masuk ke
kelas masing-masing. Ustadzah biasanya menyiapkan santri dengan
mengucap kalimat isti’dadan dan membaca surat Al-Fatihah bersama-
sama. Setelah itu masuk ke materi, biasanya saya tuliskan dulu di
papan, baru kemudian saya contohkan bagaimana membaca yang baik
dan benar. Karena untuk pokok bahasan materi seperti makharijul huruf
dan hukum bacaan tajwid sangat perlu ditekankan agar anak-anak
paham betul. Selain itu anak-anak saya drill dengan media alat peraga,
lalu mereka membaca bersama-sama, kemudian maju satu persatu
untuk evaluasi di hadapan saya, dilanjutkan dengan hafalan do’a (Do’a
sehari-hari, bacaan shalat dan surat-surat pendek) secara klasikal”.12

Selain itu peneliti juga melakukan wawancara kepada ustadzah

Mukarromah selaku wali kelas di tingkat Marhalah, beliau mengatakan

bahwa:

"Untuk pembelajaran di tingkat marhalah hampir sama dengan


pembelajaran di tingkat dasar, Mbak. Bedanya di tingkat marhalah tidak
menggunakan buku belajar membaca Al-Qur'an at-Tartil, tapi
menggunakan Al-Qur'an. Kemudian evaluasi di tingkat marhalah
dilakukan secara individu, santri membaca Al-Qur'an dengan jahr

11
Wawancara dengan Ustadzah Niswatin, Selaku Ustadzah Kelas Jilid 6 TPQ Miftahul Huda, Jombang, 14
Februari 2023.
12
Wawancara dengan Ustadzah Aminatur Roisun, Selaku Ustadzah Kelas Jilid 5, Jombang, 14 Februari
2023
59

(keras) ditempat duduk masing-masing. Terakhir ditutup dengan do'a


senandung al-Qur'an dan salam".13
Selain itu, di TPQ Miftahul Huda juga diadakan kegiatan penunjang

yang mendukung santri dalam meningkatkan kualitas membaca al-

Qur’annya, Pernyataan tersebut didukung oleh ustadzah Mu’alifah selaku

kepala TPQ Miftahul Huda, beliau menyatakan bahwa:

"Di TPQ Miftahul Huda memiliki beberapa kegiatan penunjang bagi


santri mbak, seperti tilawah (Qiro'ah), al-banjari, dibaan dan satu lagi
khotmil Qur'an. Tapi semua itu tidak dilakukan setiap minggu mbak.
Ada yang dua minggu sekali seperti tilawah (Qiro'ah). Kemudian ada
juga kegiatan yang dilakukan satu bulan sekali seperti dibaan yang
dilaksanakan setiap akhir bulan di hari jum’at. Untuk kegiatan
tambahan yang melatih kelancaran santri dalam membaca al-Qur'an di
sini (TPQ Miftahul Huda) yaitu khotmil Qur'an (dirosah) biasanya
kegiatannya diadakan setiap satu bulan di minggu kedua dan tadarus
biasanya dilakukan ketika pembelajaran di kelas".14
Dari penjelasan ustadzah Mu’alifah dapat diketahui bahwa terdapat

beberapa kegiatan yang dapat mendukung santri dalam meningkatkan

kualitas membaca al-Qur'an salah satunya yaitu kegiatan khotmil Qur'an

(dirosah) dan tadarus. Kegiatan ini dadakan untuk melatih santri agar mereka

lancar dan fasih dalam membaca al-Qur'an.

4. Materi Pembelajaran Metode At-Tartil dalam Meningkatkan Kualitas

Membaca Al-Qur’an di TPQ Miftahul Huda.

Terkait materi pembelajaran at-Tartil berdasarkan hasil wawancara

dengan kepala TPQ, beliau mengatakan bahwa:

“Pembelajaran di sini (TPQ Miftahul Huda) menggunakan pedoman


metode At-Tartil. Metode ini terdiri dari jilid 1-6, mulai dari
mempelajari makharijul huruf sampai mempelajari materi Ghoroibul
Qur’an. Selain mengacu pada 6 jilid At-Tartil, materi pembelajaran

13
Wawancara dengan Ustadzah Mukarromah Selaku Ustadzah Tingkat Marhalah TPQ Miftahul Huda,
Jombang, 15 Februari 2023.
14
Wawancara dengan Ustadzah Mu’alifah, Selaku Kepala TPQ Miftahul Huda, Jombang, 23 Februari 2023
60

ditambah dari buku belajar ilmu tajwid menuju bacaan At-Tartil


karangan LP Ma’arif Sidoarjo.
Dari hasil wawancara dengan kepala TPQ tersebut dapat dipahami

bahwa belajar dengan menggunakan jilid At-Tartil ini dinilai sangat praktis,

karena setiap jilidnya disusun berurutan sesuai dengan tahapan tingkat

kemampuan santri dari tingkat dasar sampai tingkat atas. Dengan demikian

metode At-Tartil dinilai dapat memberikan kemudahan santri untuk

memahami dan bisa menerapkan ke dalam bacaan yang benar (fasih). Adapun

muatan yang disajikan pada tingkat jilidnya adalah, pada jilid 1 berisi

pengenalan 28 huruf hijaiyah dengan menerapkan bacaan tartil dan

pengenalan bentuk tulisan. Pada jilid 2 berisi pengenalan harakat fathah,

kasrah, dhummah, fathatain, kasrotain, dhummahtain dan harakat sukun.

Pada jilid 3 menyampaikan bacaan tajwid idzhar syafawi, idzhar qomariyah,

idzhar halqy, qolqolah, mad layyin, huruf hijaiyah yang bertasydid, dan

bacaan idgham bila ghunnah. Pada jilid 4 menyampaikan bacaan idgham

syamsiyah, ayat fawatihus suwar, lafadz jalalah yang dibaca tebal (tafkhim),

lafadz jalalah yang dibaca tipis (tarqiq), bacaan ghunnah, idgham mitslain,

ikhfa’ syafawi, idgham bighunnah dan ikhfa’. Pokok bahasan pada jilid 5

yaitu pengenalan cara mewaqafkan ayat Al-Qur’an dan bacaan yang

panjangnya 2,5 alif dan bacaan yang panjangnya 3 alif. Sedangkan pada jilid

6 pokok bahasannya yaitu materi ghoroibul Qur’an.

Kemudian pada pembelajaran untuk pendalaman materi hukum

bacaan tajwid, TPQ Miftahul Huda menggunakan buku belajar ilmu tajwid

menuju bacaan tartil karangan LP Ma’arif Sidoarjo. Buku tersebut telah

disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan kepada santri TPQ.


61

Untuk mengetahui materi penunjang tingkat dasar dapat dlihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 4.1: Materi Penunjang At-Tartil Tingkat Dasar


Tahun Pelajaran 2022/202315
No Program Inti Program
1. At-Tartil 1 a. Bacaan Shalat
- Niat Wudhu
- Do’a Setelah Wudhu
- Niat Shalat Fardhu
b. Surat Pendek
- An-Naas
- Al-Falaq
c. Do’a Sehari-hari
- Do’a untuk Kedua Orang Tua
- Do’a Senandung Al-Qur’an
2. At-Tartil 2 a. Bacaan Shalat
- Do’a Iftitah
- Surat Al-Fatihah
- Do’a Ruku’
b. Surat Pendek
- Al-Ikhlas
- Al-Lahab
c. Do’a Sehari-hari
- Do’a Akan Tidur
- Do’a Bangun Tidur
- Do’a Keluar Ruamh
3. At-Tartil 3 a. Bacaan Shalat
- Do’a I’tidal
- Do’a Sujud
b. Surat Pendek
- An-Nashr
- Al-Kafirun
c. Do’a Sehari-Hari
- Do’a Akan Makan
- Do’a Selesai Makan
- Do’a Masuk WC
4. At-Tartil 4 a. Bacaan Shalat
- Do’a Antara Dua Sujud
- Do’a Tasyahud
b. Surat Pendek
- Al-Kautsar
- Al-Ma’un
c. Do’a Sehari-hari
- Do’a Keluar WC
- Do’a Mendengar Adzan
5. At-Tartil 5 a. Bacaan Shalat
Juz ‘Amma - Do’a Qunud
b. Surat Pendek
- Al-Quraisy
- Al-Fiil
c. Do’a Sehari-hari

15
Wawancara dengan Ustadzah Ayu Selaku Sekretaris TPQ Miftahul Huda, Jombang, 14 Februari 2023
62

- Do’a Petunjuk Kebenaran


- Do’a Bepergian
6. At-Tartil 6 a. Bacaan Shalat
Juz ‘Amma - Do’a Setelah Shalat
b. Surat Pendek
- Al-Humazah
- Al-‘Ashr
- At-Takatsur
c. Do’a Sehari-hari
- Do’a Menjadi Anak Sholih
- Do’a Masuk Masjid
- Do’a Keluar Masjid
Untuk mengetahui materi penunjang tingkat marhalah dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.2: Materi Penunjang At-Tartil Tingkat Marhalah


TPQ Miftahul Huda Tahun Pelajaran 2022/202316
No Program Inti Program
1. Marhalah Ula a. Niat dan Ayat Pilihan
- Asmaul husna
- Niat puasa ramadhan
- Do’a berbuka puasa
- I’tikaf
- Shalat tarawih
- Ayat kursi
- Q.S. Al-Baqarah ayat 284-286
b. Surat Pendek
- Al-Qari’ah
- Al-Adiyat
c. Ulumut Tajwid
- Hukum nun mati dan tanwin
- Hukum mim mati
d. Ghorib
- Hukum bacaan basmalah
- Waqaf, washal dan ibtida’
2. Marhalah Wustho a. Niat dan Ayat Pilihan
- Do’a ba’da tarawih
- Niat shalat witir
- Niat shalat idul fitri dan idul adha
b. Surat Pendek
- Al-Zalzalah
- Al-Bayyinah
- Al-Qodr
- Al-‘Alaq
c. Tajwid
- Hukum bacaan idgham
- Qalqalah
d. Ghorib
- Sifir mustadir sifr mustatil
- Nun iwad
- Wajah-wajah Al-Qur’an
3. Marhalah Akhir a. Niat dan Ayat Pilihan

16
Wawancara dengan Ustadzah Ayu Selaku Sekretaris TPQ Miftahul Huda, Jombang, 14 Februari 2023.
63

- Q.S. Al-Mukmim ayat 1-6


- Q.S. Al-Lukman ayat 13-15
- Q.S. Al-Jumu’ah ayat 9-11
b. Surat Pendek
- At-Tiin
- Al-Insyirah
- Ad-Dhuha
c. Tajwid
- Mad Thabi’i
- Mad jaiz munfashil
- Mad wajib muttasil
- Mad aridl lissukun
- Mad badal
- Mad layyin
- Mad iwad
d. Ghorib
- Saktah
- Imalah
- Tashil
- Isymam

5. Evaluasi Pembelajaran Metode At-Tartil dalam Meningkatkan Kualitas

Membaca Al-Qur’an di TPQ Miftahul Huda.

Di akhir pembelajaran, dalam metode at-Tartil selalu diadakan

evaluasi pembelajran untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses

pembelajaran. Hal ini perlu diterapkan di lembaga pendidikan non formal

seperti pendidikan al-Qur'an untuk mengetahui hasil akhir dari pembelajaran

yang telah dilaksanakan oleh peserta didik di TPQ nya.

Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti menemukan bahwa, dalam

pembelajaran metode At-Tartil di TPQ Miftahul Huda setiap harinya

melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan ustadz dan ustadzah setelah proses

pembelajaran selesai, evaluasi ini dilakukan dengan memberikan catatan hasil

kemampuan santri setiap pertemuan.17

Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada ustadzah Aminatur

Roisun selaku wali kelas jilid 5, beliau menggatakan bahwa:

17
Observasi, TPQ Miftahul Huda, Jombang, 17 Februari 2023.
64

"Untuk pelaksanaan evaluasi di TPQ ini (TPQ Miftahul Huda) ada dua
tahap mbak. Ada evaluasi harian yang dilakukan ustadz dan ustadzah
setelah proses pembelajaran berupa catatan hasil akhir masing-masing
santri di setiap pertemuan. Tiap pertemuan 1 halaman, maksimalnya 1
halaman 2 hari. Terus dinyatakan tuntas materinya dengan jumlah
presentase 70% dari kunci bisa (BBL) baca benar dan lancar. Otomatis
pertemuan selanjutnya bisa lanjut ke halaman berikutnya atau materi
selanjutnya. Kalau kurang dari 70% maka tidak bisa lanjut ke materi
selanjutnya. Untuk yang kedua evaluasi tingkat yang dilaksanakan
setiap selesainya semua materi".18
Selanjutnya untuk menambah keakuratan data terkait evaluasi,

peneliti melakukan wawancara kepada ustadzah Mu’alifah selaku Kepala

TPQ Miftahul Huda, beliau mengatakan bahwa:

"Pembelajaran metode At-Tartil ada dua evaluasi mbak, pertama


evaluasi harian yang dilaksanakan setiap hari oleh ustadz dan ustadzah
dikelasnya masing- masing untuk mengetahui kemampuan santri.
Kedua Evaluasi tingkat atau ujian kenaikan jilid, pengujinya saya
sendiri, ustadzah Mukarromah dan ustadzah Niswatin, evaluasi kami
lakukan setelah santri selesai belajar jilid (dalam target tertentu), untuk
kriteria penilaian ujian kenaikan jilid meliputi materi yang sudah
dipelajari dan standar penilaian ujian kenaikan jilid di TPQ ini yakni
70. Kemudian di akhir pembelajaran ada penialain akhir (munaqosah),
ujian munaqosah itu diadakan 4 kali dalam satu tahun mbak. Untuk
Penilaian munaqosah akhir meliputi tes baca, materi, juz amma, hafalan
(shalat, do'a harian dan surat pendek) dan pratek shalat. Untuk standar
kelulusan munaqosah di TPQ ini (Miftahul Huda) sendiri yaitu 75. Bagi
santri yang tidak lulus dalam ujian munaqosah maka akan mengulang
materi yang tidak lulus dan mengikuti munaqosah pada tahap
berikutnya".19
Dari penjelasanan ustadzah Aminatur Roisun dan ustadzah Mu’alifah

di atas dapat diketahui bahwa pada pembelajaran metode at-Tartil terdapat

dua evaluasi, yaitu evaluasi harian dan evaluasi tingkat. Untuk kriteria

penilaian evaluasi harian yakni tajwid, fashohah dan adab. Kemudian untuk

evaluasi tingkat atau ujian kenaikan jilid, untuk standar penilaian ujian

18
Wawancara dengan Ustadzah Aminatur Roisun, Selaku Ustadzah Kelas Jilid 5 TPQ Miftahul Huda,
Jombang, 17 Februari 2023.
19
Wawancara dengan Ustadzah Mu’alifah, Selaku Kepala TPQ Miftahul Huda, Jombang, 17 Februari 2023.
65

kenaikan jilid yakni 70 yang meliputi materi yang telah dipelajari. Kemudian

di akhir pembelajaran At-Tartil terdapat penilaian akhir (munaqosah) dengan

standar penilain yaitu 75 meliputi juz amma, materi jilid 6 dan tes baca yang

meliputi makhrijul huruf, sifatul huruf, tartil, tajwid, gharibul Qur'an,

program penunjang dan praktek shalat. Dengan ketentuan demikian maka

dapat dipastikan bahwa santri yang telah lulus ujian munaqosah tahap akhir

mampu membaca al-Qur'an dengan baik dan fasih, mampu menghafal surat-

surat pendek, do'a sehari-hari dan bacaan sholat serta melaksanakan sholat

dengan baik dan benar.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti menemukan

bahwa pada proses pembelajaran At-Tartil di TPQ Miftahul Huda masih

terdapat pembenaran makharijul huruf dan tajwid sebagai kriteria dalam

membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Untuk menguasai materi

makharijul huruf dan tajwid dengan baik maka diadakan bimbingan untuk

memperbaiki pelafalan makhraj agar sesuai dengan ketentuan tajwid yang

ada. Hal ini dilakukan agar santri terbiasa membaca dengan tartil dan sesuai

dengan makhraj dan tajwid dengan benar.20 Ustdz Zaqi selaku wali kelas jilid

4, beliau menambahkan bahwa "dengan menerapkan metode At-Tartil dalam

belajar Al-Qur'an insyaAllah akan memperbaiki kualitas bacaan santri”.21

Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada ustadzah

Mukarromah selaku wali kelas tingkat Marhalah, untuk mengetahui

kemampuan membaca Al-Qur'an santri, beliau menyatakan:

20
Observasi, TPQ Miftahul Huda, Jombang, 17 Februari 2023
21
Wawancara dengan Ustadza Zaqi, Selaku Ustadz Kelas Jilid 4 TPQ Miftahul Huda, Jombang, 20 Februari
2023
66

"Untuk kemampuan membaca al-Qur'an anak-anak di sini (TPQ


Miftahul Huda) beragam mbak, ada yang tinggi dan ada yang ditaraf
rata- rata, tapi Alhamdulillah sudah ada peningkatan, yang dulu
awalanya membacanya masih lambat sekarang sudah lancar dan bahkan
ada juga yang sudah baik dalam membaca al-Qur'an sekarang tambah
lebih baik dan tambah lancar. Karena ketika didalam kelas anak-anak
selalu tadarus, memang ketika tadarus masih ada beberapa bacaan yang
kurang tepat dalam tajwid dan makharijul huruf, namun langsung saya
tegur dan saya beri contoh cara baca yang benar. Jadi pada waktu
tadarus saya menyimak bacaannya karena ini membantu meningkatkan
kelancaran santri dalam membaca Al-Qur'an".22
Dari penjelasan ustadzah Mukarromah tersebut dapat diketahui bahwa

kemampuan santri dalam membaca al-Qur'an sangat beragam. Ada yang

sudah bisa membaca dengan baik dan benar, dan ada juga yang cukup baik

dalam membaca al-Qur'an, tapi masih perlu ditingkatkan lagi. Namun dengan

adanya pembelajaran al-Qur'an dengan metode at-Tartil terdapat peningkatan

mengenai kemampuan santri dalam membaca al-Qur'an. Karena ketika di

kelas guru rutin mengadakan tadarus, hal ini dilakukan untuk meningkatkan

kualitas santri dalam membaca al-Qur'an, baik dari segi makharijul huruf,

tajwid dan gharibul Qur'an.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa penggunaan metode At-

Tartil dalam pembelajaran al-Qur'an di TPQ Miftahul Huda dinilai mampu

meningkatkan kualitas santri dalam membaca al-Qur'an. Terdapat

peningkatkan kemampuan membaca al-Qur'an santri dari segi makharijul

huruf, shifatul huruf, tajwid dan gharibul Qur'an.

B. Temuan Penelitian

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini

dilakukan di Dusun Pakis Desa Banjarsari Kecamatan Bandarkedungmulyo

22
Wawancara dengan Ustadzah Mukarromah, Selaku Ustadzah Tingkat Marhalah TPQ Miftahul Huda,
Jombang 21 Februari 2023
67

Kabupaten Jombang, lebih tepatnya di TPQ Miftahul Huda. Setelah melakukan

proses lapangan, peneliti menemukan berbagai temuan pada fokus penelitian,

diantaranya:

1. Perencanaan pembelajaran metode at-Tartil dalam meningkatkan

kemampuan membaca al-Qur'an di TPQ Miftahul Huda, meliputi:

a. Diadakan rapat guna menyusun rencana pembelajaran pada ajaran baru.

Tertama penempatan kelas untuk masing-masing ustadzah.

b. Ustadz dan ustadzah diharuskan telah lulus dan memiliki syahadah

program Pendidikan Guru Pengajar Al-Qur’an metode at-Tartil.

c. Ustadz ustadzah rutin mengikuti kegiatan Temu Guru Al-Qur’an

(TEGURAN) yang diikuti TPQ sekecamatan Bandarkedungmulyo.

2. Metode pembelajaran at-Tartil dalam meningkatkan kualitas membaca

al-Qur’an di TPQ Miftahul Huda, meliputi:

a. Dalam pembelajarannya TPQ Miftahul Huda menggunakan metode

pembelajaran at-Tartil.

b. Pembelajaran at-Tartil dilakukan dengan metode pembelajaran 3M

(Mendengar, Menirukan, Melihat)

c. Pembelajaran at-Tartil tingkat marhalah dilakukan dengan Metode

Tadarrus 1, Metode Tadarrus 2 dan Metode Tadarrus 3.

d. Metode membaca al-Qur’an di TPQ Miftahul Huda menggunakan irama

hijaz, nahawand, shoba dan jiharka.

3. Pelaksanaan pembelajaran at-tartil dalam meningkatkan kualitas

membaca al-Qur’an di TPQ Miftahul Huda, meliputi:


68

a. Di TPQ Miftahul Huda waktu penempuhan kelas jilid dan al-Qur'an yang

seharusnya ditempuh selama 2 bulan, harus ditempuh selama 4 bulan

karena terdapat materi penunjang (hafalan surat pendek, do’a harian dan

bacaan shalat) dan kegiatan ekstrakurikuler.

b. Terdapat kelas khusus bagi santri yang memiliki kesulitan berat dalam

membaca al-Qur’an

c. Menerapkan model pembelajaran klaksikal dan individual dalam proses

pembelajaran.

d. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan mulai pukul 15.00 s.d 16.30 WIB.

4. Materi pembelajaran at-Tartil dalam meningkatkan kualitas membaca

al-Qur’an di TPQ Miftahul Huda, meliputi:

a. Materi menggunakan buku at-Tartil jilid 1-6.

b. Memahmi hukum bacaan tajwid menggunakan buku “Belajar Ilmu Tajwid

Menuju Bacaan At-Tartil”

c. Menggunakan buku program intensif untuk mempelajari materi bacaan

sholat, surat-surat pendek dan do'a sehari-hari.

5. Evaluasi pembelajaran at-Tartil dalam meningkatkan kualitas

membaca al-Qur’an di TPQ Miftahul Huda, meliputi:

a. Melaksanakan evaluasi harian dalam setiap pertemuan.

b. Melaksanakan evaluasi tingkatan atau ujian kenaikan jilid.

Anda mungkin juga menyukai