Anda di halaman 1dari 14

IDENTITAS

Satuan Pendidikan SMAN 3 Sintang

Guru Matapelajaran Evarista Dini Octavia, S.Pd

Jenjang SMA

Kelas/ Fase X/ E

Alokasi Waktu 2 JP/ minggu

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik memliki kemampuan untuk
merespon isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan
penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain
mengidentifikasi, mengajukan gagasan, merancang solusi,
mengambil keputusan, dan mengkomunikasikan dalam bentuk
projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi
teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan
global, pencemaran lingkungan, nanoteknologi, bioteknologi, kimia
dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam,
pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada
pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs). Melalui pengembangan sejumlah
pengetahuan tersebut dibangun pula akhlak mulia dan sikap ilmiah
seperti jujur, objektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif,
bergotong royong, dan berkebhinekaan global.

Kompetensi Awal Peserta didik telah memahami perkembangan model atom dan
partikel penyusun atom.

Tujuan Pembelajaran Melalui pembelajaran Discovery Learning dengan memiliki sikap


gotong royong dan bernalar kristis siswa mampu menuliskan
konfigurasi electron menurut Bohr dengan benar.

Pemahaman Bermakna Menjadi manusia yang berpikir kritis dan kreatif terhadap ilmu
pengetahuan baru untuk menjadi manusia merdeka.
Profil Pelajar Pancasila Mandiri dan bernalar kritis.

Pertanyaan Pemantik Apakah kamu tahu seperti apa susunan electron- electron dalam
sebuah atom?

Sarana dan Prasarana 1. Laptop


2. Jaringan internet
3. Smartphone
4. LKPD
5. Buku Paket
6. Proyektor, alat tulis
Model Pembelajaran Discovery Learning

Target Peserta Didik Peserta didik Kelas X-Reguler

Kegiatan Pembelajaran

Bagian Waktu Kegiatan

Fokus Perilaku yang Diobservasi:


1. Guru memberikan pujian terhadap perilaku peserta didik yang
sesuai dengan kesepakatan kelas.
2. Guru memberikan penguatan positif dengan beragam cara.
3. Guru mengakui suatu perilaku positif dan menjelaskan
alasannya.
4. Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi dinamika kelas
yang mengacu pada kesepakatan kelas.
Persiapan

1. Guru memberi salam dan salam PPK.


2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
3. Guru mengecek kebersihan kelas dan kehadiran peserta didik.
(Guru memberikan apresiasi pada siswa yang piket dan semua
siswa yang telah menjaga kebersihan kelas yang sesuai dengan
kesepakatan kelas yaitu “Kami adalah siswa- siswi yang rapi dan
bersih”)
4. Guru mengajak peserta didik untuk memejamkan mata sejenak
dengan diiringi music instrument.
(Kehadiran penuh-mindfullness)
Pendahuluan 10 menit
Apersepsi

Guru melakukan asasmen diagnostic dengan mereview materi


Perkembangan Teori Atom dan Partikel penyusun atom.

Orientasi

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran


2. Guru menyampaikan garis besar dan cakupan materi.
3. Guru menyampaikan gambaran kegiatan pembelajaran
4. Guru meminta siswa duduk berkelompok.
5. Guru membagi LKPD.
Pemberian Stimulus

Peserta didik mengamati materi konfigurasi electron melalui


powerpoint, video dan foto.

(Differensiasi konten)

Identifikasi Masalah

Guru mengarahkan peserta didik untuk mengidentifikasi masalah


mengenai konfigurasi elektron yang akan didiskusikan.

Pengumpulan Data

Peserta didik melakukan studi literature dan diskusi untuk


Inti menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konfigurasi electron.
60 menit

Pengolahan Data

Guru membimbing kelompok belajar untuk mengolah hasil studi


literature dan hasil diskusi.

Guru membimbing kelompok belajar untuk menuliskan hasil diskusi


di kertas pleno.

(Guru memberikan pujian pada peserta didik yang sudah menjaga


ketertiban selama diskusi kelompok yang sesuai dengan kesepakatan
kelas “Kami adalah sisa- siswi yang tertib”)

Pembuktian
Kelompok belajar mempresentasikan hasil diskusiny melalui kertas
pleno, kelompok belajar saling mengunjungi kelompok lain untuk
mendapatkan informasi hasil diskusi.

(Guru mengajak peserta didik untuk memberikan apresiasi pada


penjelasan yang telah diberikan oleh kelompok lain sebagai bentuk
penerapan kesepakatan kelas yaitu “Kami adalah siswa- siswi yang
saling menghargai”.

Guru memberikan pujian kepada kelompok peserta didik yang sudah


menyelesaikan tugasnya tepat waktu dan sesuai dengan kesepakatan
kelas “Kami adalah siswa- siswi yang disiplin).

Menarik Kesimpulan

Peserta didik menarik kesimpulan hasil diskusi

1. Guru melakukan refleksi pembelajaran terkait perilaku yang


Penutup sesuai dengan kesepakatan kelas.
20 menit
2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya.
3. Guru menutup pembelajaran.
1. Asesmen Diagnostik
2. Asesmen Formatif
Penilaian
Sikap : Observasi

3. Asesmen Sumatif : Memberikan soal esai


Remedial diberikan Siswa yang belum memahami konsep yang sudah
dipelajari.

Remedial dilakukan dengan cara pemberian tugas- tugas secara


Pengayaan dan Remedial khusus.

Pengayaan diberikan kepada Siswa yang sudah memahami konsep


yang sudah dipelajari dan bisa melanjutkan pembelajaran berikutnya.
Pengayaan dilakukan dengan cara mandiri.

Siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan


pembelajaran hari ini. Guru dapat memberikan skala 0–100 yang dapat
Refleksi
dipilih siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi
maupun aktivitas yang telah dilakukan.

LKPD Terlampir

Bahan Bacaan Terlampir

Glosarium Konfigurasi electron adalah susunan electron dalam kulit atom

Tim Buku Nasional. 2021. Kimia X Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:


Daftar Pustaka
Kemdikbud.

Mengetahui, Sintang, 27 Februari 2024


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ensawing, S.Pd Evarista Dini Octavia, S.Pd


NIP. 196506092003121004 NIP. 199110262015012001
LAMPIRAN-LAMPIRAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

RUBRIK PENILAIAN FORMATIF

A. Rubrik Penilaian Sikap


Penilaian Sikap Profil Pelajar Pancasila
Skor
No Nama Profil Pelajar Pancasila Total

Gotong Royong Bernalar Kritis

1 2 3 4 1 2 3 4

Rubrik Penilaian Sikap


Gotong Royong 1. Terlibat aktif dalam kerjasama dan diskusi kelompok
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan pembagian tugas
kelompok
3. Bersedia membantu anggota kelompok lain yang mengalami
kesulitan.
4. Menghargai hasil kerja anggota kelompok.
Bernalar Kritis 1. Mengemukakan ide/ pendapatnya dengan benar
2. Menyampaikan pendapatnya secara sistematik
3. Sopan dalam menyampaikan pendapat
4. Mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik

Ket:
4 : jika 4 indikator yang terlihat
3 : jika 3 indikator yang terlihat
2 : jika 2 indikator yang terlihat
1 : jika 1 indikator yang terlihat

Kriteria Nilai:
A : 80-100= baik sekali
B : 70-79 = baik
C : 60-69 = cukup
D : < 60 = kurang
B. Instrumen Penilaian Keterampilan
Penilaian Presentasi Kelompok
Skor Skor Perolehan
No Aspek Penilaian Kriteria Penilaian
Max
1 Penyajian  Disajikan dengan menarik
menggunakan media yang ia
kuasai 10
 Terdapat pembagian materi
dalam kelompok
2 Konten  Memuat semua poin-poin yang
diminta oleh guru 10
 Materi yang disampaikan relevan
dengan tugas yang diberikan
3 Sistematika Bahasa  Penggunaan Bahasa baik dan
benar 10
 Bahasa yang digunakan mudah
dipahami
4 Sikap selama Penampilan rapi
10
presentasi
Total Keseluruhan

Penilaian Sumatif (dilakukan setelah Bab 1 berakhir)


A. Kisi- Kisi Penilaian Sumatif
TP Materi Indikator Soal Level Soal Bentuk Soal Nomor Soal

Peserta didik Struktur Peserta didik C2 Esai 1


dapat atom dapat
menjelaskan menjelaskan
struktur atom. struktur atom.
Peserta didik Struktur Peserta didik C3 Esai 2
dapat atom dapat
menjelaskan menjelaskan
perkembangan perkembangan
model atom model atom
Peserta didik Struktur Peserta didik
dapat atom dapat
menuliskan menuliskan
konfigurasi konfigurasi
elektron electron
Peserta didik Struktur Peserta didik
dapat atom dapat
menjelaskan menjelaskan
jari- jari atom jari- jari atom
sebagai sifat sebagai sifat
keperiodikan keperiodikan
unsur. unsur.

B. Bentuk Soal
1. Suatu atom memiliki nomor massa 27 dan nomor atom 13. Tentukan proton, electron dan
neutron dari atom tersebut!
2. Jelaskan kelemahan model atom Bohr!
3. Suatu atom memiliki nomor atom 20. Tuliskan konfigurasi electron dari atom tersebut!
4. Atom A memiliki nomor atom 14 dan atom B memiliki nomor atom 15. Tunjukkan bahwa
kedua tom tersebut memiliki jari- jari yang berbeda!!
C. Kunci Jawaban
1. Proton = electron = nomor atom = 13
Neutro = nomor massa- nomor atom = 14
2. Kelemahan model atom Bohr adalah hanya mampu menjelaskan spectrum atom sederhana
seperti hidrogen dan tidak dapat menjelaskan atom- atom yang lebih kompleks.
3. 2,8,8,2
4. Atom A = 2,8,4 , memiliki 3 kulit atom
Atom B = 2,8,5 , memiliki 3 kulit atom.
Atom A dan atom B memiliki jumlah kulit yang sama tetapi muatan inti berbeda. Atom B
memiliki uatan inti yang lebih besar sehingga akan lebih kuat menarik kulit terluar. Hal ini
menyebabkan jari- jari atom B lebih kecil dibandingkan dengan atom A.
KELOMPOK : __________________________________________
NAMA ANGGOTA : ___________________________________________
___________________________________________
__________________________________________
SUSUNAN ELEKTRON DALAM KULIT ATOM

KONFIGURASI ELEKTRON: __________________________


Perkembangan Model atom
Model Atom Dalton

Ilustrasi Model Atom Dalton (Sumber: haikudeck.com)

Model atom yang paling sederhana adalah model atom dalton, yang dikemukakan oleh John Dalton,
seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris. Menurut model atom ini, atom merupakan bola pejal yang
tidak bermuatan. Selain itu, menurut teori atom ini, atom merupakan kesatuan terkecil yang tidak bisa
dibagi-bagi lagi. Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda-beda pula.

Sayangnya, teori Dalton tidak dapat menjelaskan bagaimana atom sebagai bola pejal dapat
menghantarkan arus listrik. Padahal, listrik adalah elektron yang bergerak. Ia tak sempat membuktikan
partikel lain yang menghantarkan arus listrik. Teori Dalton dianut hingga ratusan tahun kemudian
hingga akhirnya dipatahkan oleh ilmuwan setelahnya.

Model Atom Thompson

Ilustrasi Model Atom Thompson (Sumber: socratic.org)

Model atom yang kedua adalah model atom Thompson. Sesuai dengan namanya, model atom ini
ditemukan oleh Joseph John Thompson. Model atom Thompson berbentuk seperti roti kismis. Hal itu
dikarenakan atom merupakan bola padat bermuatan positif dengan partikel negatif (elektron) yang
tersebar didalamnya. Selain itu, muatan positif dan negatif pada atom tersebut jumlahnya sama. Model
atom ini dibuktikan dengan penelitian Thomson yang menggunakan sinar tabung katoda.

Sayangnya, model atom Thomson tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam
atom.

Model Atom Rutherford

Ilustrasi Model Atom Rutherford (Sumber: cevaplarin.com)

Model atom Rutherford dikemukakan oleh Ernest Rutherford pada tahun 1911. Dalam teori atom ini,
setiap atom mengandung inti atom yang bermuatan positif dengan elektron yang mengelilingi dalam
lintasannya. Selain itu, massa atom ini terpusat di inti atom dan sebagian besar volume atom tersebut
merupakan ruang hampa, lho. Hal ini dibuktikan dari hasil percobaan penembakan logam oleh
sinar alpha, yang dikenal juga dengan Percobaan Geiger-Marsden.

Namun model atom Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti
atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi. Ini
menyebabkan lama-kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan
mendekati inti dan jatuh ke dalam inti. Meski demikian, Rutherford telah berjasa mengenalkan konsep
lintasan atau kedudukan elektron yang kelak disebut dengan kulit atom.

Model Atom Bohr

Ilustrasi Model Atom Bohr (Sumber: Pinterest.ca)

Model atom Bohr dicetuskan oleh Niels Bohr dan Ernest Rutherford pada tahun 1913. Dalam model
atom Bohr, dinyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron dan
dikelilingi oleh elektron yang berputar dalam orbitnya (tingkat energi tertentu). Orbit ini dikenal
sebagai kulit atom.

Namun model atom Bohr memiliki radius dan orbit. Ini tidak sesuai dengan Prinsip Ketidakpastian
Heisenberg yang menyatakan radius tidak bisa ada bersamaan dengan orbit. Selain itu, model atom
Bohr juga tidak menjelaskan Efek Zeeman. Efek Zeeman adalah ketika garis spektrum terbagi karena
adanya medan magnet.

Model Atom Mekanika Kuantum

Ilustrasi Model Atom Mekanika Kuantum (Sumber: pinterest.com)

Model atom mekanika kuantum merupakan model atom yang paling modern. Atom terdiri dari inti
atom bermuatan positif dan awan-awan elektron yang mengelilinginya. Daerah kebolehjadian
ditemukannya elektron dinamakan orbital.

Prinsip tersebut kurang lebih berbunyi: "Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum
suatu benda secara seksama pada saat bersamaan. Yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian
menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom."

Awan elektron di sekitar inti menunjukkan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan
tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau nyaris sama akan
membentuk sub-kulit. Kumpulan beberapa sub-kulit akan membentuk kulit. Dengan demikian, kulit
terdiri dari beberapa sub-kulit, dan sub-kulit terdiri dari beberapa orbital. Menurut teori ini, ada empat
jenis orbital, yaitu s, p, d, f.

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut sebagai model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku hingga saat ini.
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah susunan penyebaran (pengisian) elektron-elektron dalam. Seperti yang
telah dibahas dalam bab Struktur Atom, di dalam atom terdapat partikel subatomik neutron dan proton
yang terdapat pada inti atom, dan elektron yang bergerak mengelilingi inti atom tersebut pada kulit-
kulit elektron (level-level energi) yang tertentu.
Lintasan peredaran elektron ini disebut juga kulit elektron. Kulit pertama yang terdekat dengan inti
atom disebut kulit K, kemudian kulit kedua disebut kulit L, kulit ketiga disebut kulit M, dan seterusnya
berurut berdasarkan alfabet sebagaimana kulit menjauhi inti atom. Kulit elektron ini juga dapat
dinyatakan dengan bilangan kuantum utama (n), dimulai dari 1 untuk kulit K, 2 untuk kulit L, dan
seterusnya.
Semakin besar nilai n, semakin jauh kulit elektron dari inti atom dan semakin besar energi elektron
yang beredar di kulit terkait. Elektron-elektron akan mengisi kulit-kulit elektron pada atom dimulai dari
kulit K yang merupakan level energi terendah. Setiap kulit elektron hanya dapat terisi sejumlah tertentu
elektron. Jumlah maksimum elektron yang dapat terisi pada kulit elektron ke-n adalah 2n2. Namun,
jumlah maksimum elektron pada kulit terluar dari suatu atom adalah 8.
Lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi pada Gambar 1 dan Tabel 1.

Gambar 1. Ilustrasi konfigurasi elektron atom Li, B, O, Ne, Na, dan K berdasarkan kulit elektron
(Sumber: Spencer, James N., Bodner, George M., & Rickard, Lyman H. 2011. Chemistry: Structure and
Dynamics (5th edition). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.)

Untuk atom unsur golongan transisi, konfigurasi elektron nya tidak dapat ditentukan dengan metode
penentuan berdasarkan kulit elektron untuk atom unsur golongan utama seperti di atas. Penentuan
konfigurasi elektron atom unsur golongan transisi didasarkan pada orbital atom. Setiap orbital dalam
atom akan ditandai dengan satu set nilai bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l),
dan bilangan kuantum magnetik (m) yang khusus. Lalu, setiap orbital maksimum terisi 2 elektron, yang
masing-masing memiliki bilangan kuantum spin (s) tersendiri. Keempat bilangan kuantum tersebut
digunakan untuk men-‘deskripsi’-kan energi elektron, sebagaimana seperti ‘alamat’ elektron dalam
sebuah atom untuk menemukan keberadaan elektron dalam atom tersebut.

Bilangan kuantum utama (n) mendeskripsikan ukuran dan tingkat energi orbital. Nilai n yang
diperbolehkan adalah bilangan bulat positif.
Bilangan kuantum azimuth (l) mendeskripsikan bentuk orbital. Nilai l yang diperbolehkan adalah
bilangan bulat dari 0 hingga n−1.
Bilangan kuantum magnetik (m) mendeskripsikan orientasi orbital. Nilai m yang diperbolehkan
adalah bilangan bulat dari −l hingga +l.
Bilangan kuantum spin (s) mendeskripsikan arah spin elektron dalam orbital. Nilai s yang
diperbolehkan adalah +½ atau−½.

Aturan penentuan konfigurasi elektron berdasarkan orbital:


1. Asas Aufbau: Elektron menempati orbital-orbital dimulai dari tingkat energi yang terendah, dimulai
dari 1s, 2s, 2p, dan seterusnya seperti urutan subkulit yang terlihat pada Gambar 2.

2. Asas larangan Pauli: Tidak ada dua elektron dalam satu atom yang memiliki keempat bilangan
kuantum yang sama. Setiap orbital maksimum diisi oleh 2 elektron yang memiliki spin yang
berlawanan.

3. Kaidah Hund: Jika ada orbital dengan tingkat energi yang sama, konfigurasi elektron dengan energi
terendah adalah dengan jumlah elektron tak berpasangan dengan spin paralel yang paling banyak.

Anda mungkin juga menyukai