Fibrilasi Ventrikel
Fibrilasi Ventrikel
Disusun untuk memenuhi tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Gawat Darurat
Oleh :
Rike
(402017048)
2018
KATA PENGANTAR
syukur atas limpahan nikmat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun
Barat. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, karena
Gawat Darurat yang selalu memberikan semangat dan masukan selama proses
dalam penyusunan laporan ini sehingga penulis dapat memahami dasar kasus
ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih belum sempurna, dari
isi maupun sistematika penulisannya, maka dari itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang positif untuk kesempurnaan laporan kasus ini.
Bandung, Maret 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. RUMUSAN MASALAH
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Jawa Barat.
Barat.
1. Struktur Jantung
3. Fisiologi Jantung
B. Fibriasi Ventrikel
1. Definisi
Fibrilasi ventrikel adalah denyutan ventrikel yang cepat dan tidak efektif. Pada
aritmia ini, denyut jantung tidak terdengat dan tidak teraba serta tidak ada
respirasi. Fibrilasi ventrikel adalah keadaan irama jantung yang sangat kacau,
yang biasanya berakhir dengan kematian dalam waktu beberapa menit, kecuali
jika tindakan penanganan tepat segera dilakukan.(3) fibrilasi ventrikel merupakan
keadaan preterminal (Rilantono LI, 2004).
Jumlah sudden cardiac death adalah sekitar 300.000 kematian per tahun di
Amerika, dengan 75-80% disebabkan oleh fibrilasi ventrikel. Jumlah kematian
yang disebabkan oleh fibrilasi ventrikel lebih banyak dibandingkan yang
disebabkan oleh kanker paru-paru, kanker payudara, ataupun AIDS. Fibrilasi
ventrikel umumnya merupakan tanda dari penyakit jantung koroner dan
bertanggungjawab dari sekitar 50% kematian akibat penyakit jantung koroner.
Frekuensi fibrilasi ventrikel di seluruh dunia kurang lebih sama dengan
frekuensinya di Amerika (Keldermann R, 2009).
Insidensi fibrilasi ventrikel pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan
wanita dengan rasio 3:1. Rasio ini merupakan refleksi dari tingginya insiden PJK
pada pria daripada wanita. Insiden fibrilasi ventrikel sebanding dengan insiden
penyakit jantung koroner, dengan puncak terjadi pada usia 45-75 tahun
(Keldermann R, 2009).
3. Etiologi
Fibrilasi ventrikel dapat terjadi pada kondisi iskemia dan infark miokard,
manipulasi kateter pada ventrikel, gangguan karena kontak dengan listrik,
pemanjangan interval QT, atau sebagai irama akhir pada pasien dengan kegagalan
sirkulasi, atau pada kejadian takikardi ventrikel yang memburuk (Rilantono,
2004).
4. Manifestasi Klinis
Pada fibrilasi ventrikel, manifestasi klinis yang ditemukan pada pasien adalah
penurunan kesadaran. Pemeriksaan respons pada pasien akan mendapatkan pasien
tidak berespons (Rilantono LI, 2004).
Menurut Rilantono LI (2004), gejala lain yang dapat muncul adalah:
1. Kongesti vaskular dan pulmonal
2. Dispnea
3. Ortopnea
4. Paroksismal nocturnal dispnea
5. Batuk iritasi
6. Edema pulmonal akut
7. Penurunan curah jantung
8. Gallop atrial-S4
9. Gallop ventrikel-S3
10. Crackles paru
11. Disritmia
12. Mengi
13. Pulsus alternans
14. Peningkatan berat badan
15. Pernapasan Cheyne-Stokes
Dari anamnesis lebih lanjut, harus dicari apakah pasien baru saja menderita
infark miokard, penyakit jantung, atau menggunakan obat-obat jantung. Dari
pemeriksaan fisik, pasien dengan penurunan kesadaran. Pemeriksaan arteri perifer
tidak teraba, dan tekanan darah tidak terukur. Auskultasi pada jantung, bunyi
jantung tidak terdengar. Pasien juga tidak bernapas (Rilantono LI, 2004).
A. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Umur : 53 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Nama : Tn. A
Pendidikan : SMA
1. Anamnesis
Keluhan Utama :
Riwayat penyakit :
klien mengatakan dari tanggal 20 Maret 2018 sudah kurang lebih 4 hari klien
merasa sesak, sesak dirasakan menetap ketika beristirahat dan semakin bertambah
saat beraktifitas. Pada tanggal 24 Maret 2018 pukul 08.00 Wib, klien di bawa
berobat ke klinik kesehatan dan klien di rujuk ke RS Bina Sehat kemudian klien
klien di rujuk kembali untuk pemeriksaan lebih lanjut di RSUD Al-Ihsan. Pada
saat dilakukan pengkajian pada tanggal 24 Maret 2018 pukul 10.00 Wib, klien
masih merasakan sesak, sesak dirasakan setiap saat, bertambah jika klien
beraktifitas dan berkurang ketika klien beristirahat, terasa lemas, terkadang nyeri
TB :172 BB: 86 kg
1. Airway
2. Breathing
3. Circulation
Konjungtiva tampak anemis, kulit klien tampak pucat, CRT 3 detik, terdapat
sianosis pada bagian perifer, tidak ada perdarahan, turgor kulit sedikit menurun,
akral dingin.
4. Dissability
5. Eksposure
Gambaran EKG tampak Vetrikel Fibrilasi.
6. Data Penunjang
Cara
No Nama obat Dosis Indikasi
pemberian
digunakan sebagai
darah.
irreversibel.
3. 3 Brilinta 2 x 90 mg Sublingual
tubuh.
menghasilkan efek
menghalangi sinyal-sinyal
ANALISA DATA
beraktifitas dan ↓
berdebar, terkadang ↓
(aritmia)
DO : ↓
92x/menit, RR: ↓
- Hasil Labolatorium ↓
sistemik
Resiko syok
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko syok berhubungan Setelah dilakukan perawatan, 1. Auskultasi bunyi jantung, 1. Mengetahui terjadinya
dengan perubahan pada diharapkan status sirkulasi catat frekuensi permenit dan kompensasi penurunan
preload dan afterload baik, dengan kriteria hasil: adanya ekstrasistole atau kontraktilitas ventrikel. S1
batas normal : 110/70 2. Monitor tanda vital dan karena menurunnya kerja
- CRT < 2 detik perubahan warna dan suhu mengarah pada penurunan
aritmia 5.
disritmia yang
membahayakan.
memperbaiki
kontraktilitas jantung
jaringan.
Membantu
mengembalikan denyut
normal.
D. IMPLEMENTASI dan CATATAN PERKEMBANGAN
jam Perkembangan
1. 24 – 03 – 2018 Rike
medikal
Respon :
TD : 129/93 mmHg
spesimen darah
Respon :
Gambaran VF
nadi
Respon :
TD : 129/96 mmHg N:
irreguler
- Mengobservasi sirkulasi
perifer
Respon :
sianosis
kepada dokter
nadi
Respon :
mg/menit)
mg bolus
Respon :
Kesadaran gelisah
mengobservasi sirkulasi
perifer
Respon :
kepada dokter.
Respon :
100 Joule
Respon:
kesadaran gelisah
kepada dokter.
- Mengobservasi keadaan
11.50
pasien
Respon :
gelisah
RR 32x/menit
Respon :
Hasil lapor :
Joule
Respon :
dan irreguler
Respon :
Lakukan EKG
Respon :
Gambaran VF
keadaan klien
Respon :
TD : - mmhg, N : 192x/menit, ,
keadaan klien
Respon :
Respon :
TD : 129/89 mmhg, N :
Respon:
- Mengobservasi TTV
Respon :
13.19
TD : 138/84 mmhg, N : 221x/menit,
Joule
Respon:
TD : - mmhg, N : 215x/menit,
RR: 33x/menit
keadaan klien
Respon :
13.40
TD : 153/138 mmhg, N :
keadaan klien
Respon :
Respon :
RR: 14x/menit
keadaan klien
14.15
Respon :
keadaan klien
14.45
15.30
Respon :
TD : 171/117 mmhg, N :
mg/menit)
keadaan klien
20.30
Respon :
16x/menit
E. EVALUASI
Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai kesenjangan antara teori
dengan praktek selama melakukan asuhan keperawatan pada pasien Ny. D dengan
gambaran ventrikel fibrilasi.
Pada kasus ini gambaran jantung hasil Elektrokardiogram Tn. D yaitu
ventrikel fibrilasi, sesuai dengan teori bahwa fibrilasi ventrikel dapat terjadi pada
kondisi iskemia dan infark miokard, manipulasi kateter pada ventrikel, gangguan
karena kontak dengan listrik, pemanjangan interval QT, atau sebagai irama akhir
pada pasien dengan kegagalan sirkulasi, atau pada kejadian takikardi ventrikel
yang memburuk (Rilantono, 2004).
Tanda dan gejala yang khas pada disritmia pada pasien ini dada berdebar,
keluar keringat dingin dan terasa sesak yang menetap. Penanganan pada pasien ini
dilakukan dengan cepat dan sesuai dengan algoritma sehingga pasien dapat
tertolong dengan segera, namun pada saat menyiapkan terapi sedasi tergolong
cukup memakan waktu sehingga dapat menghambat dalam penanganan segera
dan beresiko dalam terjadinya kematian mendadak.
BAB V
KESIMPULAN
7. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11 ed. Jakarta: EGC;
2008. p. 750-5.
8. Rilantono LI, Baraas F, Karo SK, Roebiono PS. Buku Ajar Kardiologi.
Jakarta: Balai Penerbitan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2004.
p. 41-176.