A
DENGAN GANGGUAN SIRKULASI PADA PENYAKIT CHF DI IRNA
NON-BEDAH PENYAKIT DALAM
Disusun Oleh:
DEVI SINTIA DEWI BR SITUMORANG
NIM. 01.3.21.00478
Disusun Oleh:
DEVI SINTIA DEWI BR SITUMORANG
NIM. 01.3.21.00478
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAATAN DASAR PROFESI
Mengetahui,
Ketua Program Studi
mempercepatirama pacemaker
b. Pembuluh darah
Pembuluh darah biasanya terdiri atas lapisan-lapisan sebagai berikut:
1. Tunika untima (tunika interna) terdiri atas selapis sel endotel yang
membatasi permukaan dalam pembuluh. Di bawah endotel adalah
lapisan subendotel, terdiri atas jaringan penyambung jarang halus
yang kadang-kadang mengandung sel otot polos yang berperan
untuk kontraksi pembuluh darah.
2. Tunika media terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun melingkar
(sirkuler). Pada arteri, tunika media dipisahkan dari tunika intimaoleh
suatu membrana elastik interna. Membran ini terdiri atas
elastin, biasanya berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat berdifusi
melalui lubang-lubang yang terdapat dalam membran dan memberi
makan pada sel-sel yang terletak jauh di dalam dinding pembuluh.
Pada pembuluh besar, sering ditemukan membrana elstika externa
yang lebih tipis yang memisahkan tunika media dari tunika
adventitia yang terletak diluar.
3. Tunika adventitia terdiri atas jaringan penyambung dengan serabut-
serabut elastin. Pada pembuluh yang lebih besar, vasa vasorum
(pembuluh dalam pembuluh) bercabang-cabang luas dalam
adventitia.
4. Vasa vosarum memberikan metabolit-metabolit untuk adventitia
dan tunika media pembuluh-pembuluh besar, karena lapisan-
lapisannya terlalu tebal untuk diberi makanan oleh difusi dari aliran
darah.
1.1.4 Penyakit yang menyebabkan
Kondisi klinis atau penyakit yang dapat menyebabkan diagnosis ini muncul
adalah:
1. Henti jantung
2. Bradikardia
3. Takikardia
4. Sindrom koroner akut
5. Gagal jantung
6. Kardiomiopati
7. Miokarditis
8. Disritmia
9. Trauma
10. Perdarahan
11. Keracunan
12. Overdosis
13. Tenggelam
14. Emboli paru.
1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan
1.2.1 Pengkajian
1. Identitas Klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama,
suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor register, diagnosa medis.
2. Keluhan utama
Biasanya didapatkan keluhan utama yang diungkapkan oleh pasien kepada
perawat
3. Riwayat penyakit sekarang
Serangan stroke hemoragik sering kali berlangsung mendadak, pada saat
pasien sedang melakukan aktifitas. Biasanya terjadi nyeri kepala, mual,
muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, di samping gejala kelumpuhan
separoh badan atau gangguan fungsi otak lain.
4. Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, anemia,
riwayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat- obat
antikoagulan aspirin, vasodilator, obat – obat adiktif, kegemukan.
5. Riwayat penyakit keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes
mellitus.
6. Pengumpula data
a. Aktivitas dan istirahat
Data Subyektif:
kesulitan dalam beraktivitas ; kelemahan, tidak berespon
Data obyektif:
Perubahan tingkat kesadaran, perubahan tonus otot ( flaksid atau
spastic), paraliysis (hemiplegia) , kelemahan umum, gangguan
penglihatan.
b. Sirkulasi
Data Subyektif:
Riwayat penyakit jantung ( penyakit katup jantung, disritmia, gagal
jantung , endokarditis bacterial ), polisitemia.
Data obyektif:
Hipertensi arterial, disritmia, perubahan EKG, pulsasi : kemungkinan
bervariasi, denyut karotis, femoral dan arteri iliaka atau aorta abdominal.
c. Integritas ego
Data Subyektif:
Perasaan tidak berdaya, hilang harapan
Data obyektif:
Emosi yang labil dan marah yang tidak tepat, kesediahan , kegembiraan,
kesulitan berekspresi diri
d. Eliminasi
Data Subyektif:
Inkontinensia, anuria, distensi abdomen, tidak adanya suara usus
( ileus paralitik )
e. Makan/ minum
Data Subyektif:
Nafsu makan hilang, nausea / vomitus menandakan adanya PTIK,
kehilangan sensasi lidah , pipi , tenggorokan, disfagia, riwayat DM,
Peningkatan lemak dalam darah
Data obyektif:
Problem dalam mengunyah ( menurunnya reflek palatum dan faring),
obesitas ( factor resiko )
f. Sensori neural
Data Subyektif:
Pusing / syncope , nyeri kepala : pada perdarahan intra serebral atau
perdarahan sub arachnoid, kelemahan, kesemutan/kebas, sisi yang terkena
terlihat seperti lumpuh/mati, penglihatan berkurang, sentuhan :
kehilangan sensor pada sisi kolateral pada ekstremitas dan pada muka
ipsilateral ( sisi yang sama ), gangguan rasa pengecapan dan penciuman
Data obyektif:
Status mental ; koma biasanya menandai stadium perdarahan , gangguan
tingkah laku (seperti: letergi, apatis, menyerang) dan gangguan fungsi
kognitif, ekstremitas : kelemahan / paraliysis ( kontralateral pada semua
jenis stroke, genggaman tangan tidak imbang, berkurangnya reflek tendon
dalam ( kontralateral ), wajah: paralisis / parese ( ipsilateral ), afasia
( kerusakan atau kehilangan fungsi bahasa, kemungkinan ekspresif/
kesulitan berkata kata, reseptif / kesulitan berkata kata komprehensif,
global / kombinasi dari keduanya, kehilangan kemampuan mengenal atau
melihat, pendengaran, stimuli taktil, apraksia : kehilangan kemampuan
menggunakan motorik, reaksi dan ukuran pupil : tidak sama dilatasi dan
tak bereaksi pada sisi lateral
g. Nyeri / kenyamanan
Data Subyektif:
Sakit kepala yang bervariasi intensitasnya
Data obyektif:
Tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan otot / fasial
h. Respirasi
Data Subyektif: Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas,
Timbulnya pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar
ronchi /aspirasi
i. Keamanan
Data obyektif:
Motorik/sensorik : masalah dengan penglihatan, perubahan persepsi terhadap
tubuh, kesulitan untuk melihat objek, hilang kewasadaan terhadap bagian
tubuh yang sakit, tidak mampu mengenali objek, warna, kata, dan wajah yang
pernah dikenali, gangguan berespon terhadap panas, dan dingin/gangguan
regulasi suhu tubuh, gangguan dalam memutuskan, perhatian sedikit terhadap
keamanan, berkurang kesadaran diri
j. Interaksi social
Problem berbicara, ketidakmampuan berkomunikasi
1.2.2 Diagnosa Keperawatan
1) Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung.
2) Penurunan curah jantung berhubungan dengan Perubahan frekuensi jantung.
3) Penurunan curah jantung berhubungan dengan Perubahan preload.
4) Penurunan curah jantung berhubungan dengan Perubahan afterload.
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Observasi
Terapiutik
Edukasi
Kolabaorasi
1.2.4 Implementasi
SLKI
DIAGNOSA KEPERAWATAN: Penurunan curah jantung
SLKI : Curah jantung…………………………………….....Kode: ( L.02008 )
Definisi : Keadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolism tubuh
Kekuatan nadi 1 2 3 4 5
perifer
Ejection 1 2 3 4 5
fraction (EF)
Cardiac todex 1 2 3 4 5
(CI)
Left 1 2 3 4 5
ventricular
stroke work
index
(LVSWI)
Stroke volume 1 2 3 4 5
index (SVI)
Menurun Cukup sedang Cukup meningkat
menurun meningkat
Palpitasi 1 2 3 4 5
bradikardia 1 2 3 4 5
Takikardia 1 2 3 4 5
Gambaran 1 2 3 4 5
EKG aritmia
Lelah 1 2 3 4 5
Edema 1 2 3 4 5
Distensi vena 1 2 3 4 5
jgularis
Dispnea 1 2 3 4 5
Oliguria 1 2 3 4 5
Pucat/sianosis 1 2 3 4 5
Paroxysmal 1 2 3 4 5
nocturnal
Dypsnea 1 2 3 4 5
Batuk 1 2 3 4 5
Suara jantung 1 2 3 4 5
s3
Suara jantung 1 2 3 4 5
s4
Murmur 1 2 3 4 5
jantung
Berat badan 1 2 3 4 5
Heatomegali 1 2 3 4 5
Pulmonary 1 2 3 4 5
vascular
resistence
(PVR)
systemic 1 2 3 4 5
vascular
resitance
Memburu Cukup Sedang Cukup Membaik
k memburu membaik
k
Tekanan darah
Capillary refill 1 2 3 4 5
time(CPT)
Pulmonary 1 2 3 4 5
artery wedge
pressure
(PAWP)
Central 1 2 3 4 5
veneous
pressure
DAFTAR PUSTAKA
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2019 Standar Luaran
Keperawatan Indonesia. .Jakarta.DPP PPNI.
`
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2018 Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia. .Jakarta.DPP PPNI.