A. PENDAHULUAN.
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Dalam memberikan pelayanan, rumah sakit harus memperhatikan mutu dan
keselamatan pasien. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan yang
memiliki karakter aman, tepat waktu, efisien, efektif, berorientasi pada pasien,
adil dan terintegrasi. Pemenuhan mutu pelayanan di rumah sakit dilakukan
dengan dua cara yaitu peningkatan mutu secara internal dan peningkatan mutu
secara eksternal.
Peningkatan Mutu Internal (Internal Continous Quality Improvement) yaitu
rumah sakit melakukan upaya peningkatan mutu secara berkala antara lain
penetapan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi indikator mutu serta pelaporan
insiden keselamatan pasien. Peningkatan mutu secara internal ini menjadi hal
terpenting bagi rumah sakit untuk menjamin mutu pelayanan. Peningkatan Mutu
Eksternal (External Continous Quality Improvement) merupakan bagian dari
upaya peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit secara keseluruhan.
Beberapa kegiatan yang termasuk peningkatan mutu eksternal adalah perizinan,
sertifikasi, dan akreditasi. Rumah sakit melakukan peningkatan mutu internal dan
eksternal secara berkesinambungan (continuous quality improvement).
Akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan rumah sakit setelah
dilakukan penilaian bahwa rumah sakit telah memenuhi standar akreditasi yang
disetujui oleh Pemerintah. Pada bulan Desember 2021 Kementerian Kesehatan
mencatat 3.120 rumah sakit telah teregistrasi. Sebanyak 2.482 atau 78,8% rumah
sakit telah terakreditasi dan 638 rumah sakit atau 21,2% belum terakreditasi.
Upaya percepatan akreditasi rumah sakit mengalami beberapa kendala antara lain
adanya isu atau keluhan terkait lembaga penilai akreditasi yang juga melakukan
workshop atau bimbingan, penilaian akreditasi dianggap mahal, masih kurangnya
peran pemerintah daerah dan pemilik rumah sakit dalam pemenuhan syarat
akreditasi, akuntabilitas lembaga, dan lain-lain.
B. TUJUAN.
Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit.
Tujuan Khusus :
1. Menjadi acuan rumah sakit dalam penyelenggaraan akreditasi rumah sakit.
2. Menjadi acuan dalam pembinaan dan evaluasi mutu dan keselamatan
pasien di rumah sakit.
Evaluasi
Jumlah SDM Terpenuhi.
D. KINERJA PRODUKTIFITAS
No Kegiatan Ket
Telaah PPS di
2 Semua Elemen
Sidokars
F. ANALISA HASIL KEGIATAN serta G. PERMASALAHAN DAN HAMBATAN
Terlaksananya pelatihan MFK bagi staf yang belum mengikuti pelatihan Unit SDM dan Petugas belum menyiapkan waktu
27 MFK 6 EP 5 Belum terlaksana
serta dilakukan edukasi terus menerus Diklat, MFK pelatihan
Terlaksana pemantauan dan evaluasi hasil dari EP 1 dimana hasil air Unit kesling Petugas belum menyiapkan waktu
28 MFK 8.3 EP 2 Belum terlaksana
Limbah parameter Kimia tinggi RS pelatihan
Unit kesling Petugas belum menyiapkan waktu
29 MFK 8.3 EP 3 Ada tindak lanjut hasil pemantauan dan evaluasi pada EP 2 Belum terlaksana
RS pelatihan
Terlaksananya pelatihan MFK bagi staf yang belum mengikuti pelatihan Unit SDM dan Petugas belum menyiapkan waktu
30 MFK 9 EP 5 Belum terlaksana
serta dilakukan edukasi terus menerus Diklat, MFK pelatihan
Terlaksananya pelatihan bagi staf yang belum ikut dan menyiapkan Unit SDM dan Petugas belum menyiapkan waktu
31 MFK 11 EP 1 Belum terlaksana
bukti dokumen pelatihannya Diklat, MFK pelatihan
Terlaksananya pelatihan bagi staf yang belum ikut dan menyiapkan Unit SDM dan Petugas belum menyiapkan waktu
32 MFK 11 EP 2 Belum terlaksana
bukti dokumen pelatihannya Diklat, MFK pelatihan
Terlaksananya pelatihan bagi staf yang belum ikut dan menyiapkan Unit SDM dan Petugas belum menyiapkan waktu
33 MFK 11 EP 3 Belum terlaksana
bukti dokumen pelatihannya Diklat, MFK pelatihan
Terlaksananya pelatihan bagi staf yang belum ikut dan menyiapkan Unit SDM dan Petugas belum menyiapkan waktu
34 MFK 11 EP 4 Belum terlaksana
bukti dokumen pelatihannya Diklat, MFK pelatihan
Terlaksananya pelatihan bagi staf yang belum ikut dan menyiapkan Unit SDM dan Petugas belum menyiapkan waktu
35 MFK 11 EP 5 Belum terlaksana
bukti dokumen pelatihannya Diklat, MFK pelatihan
Terlaksananya pelatihan bagi staf yang belum ikut dan menyiapkan Unit SDM dan Petugas belum menyiapkan waktu
36 MFK 11 EP 6 Belum terlaksana
bukti dokumen pelatihannya Diklat, MFK pelatihan
Terlaksananya pelatihan bagi staf yang belum ikut dan menyiapkan Unit SDM dan Petugas belum menyiapkan waktu
37 MFK 11 EP 7 Belum terlaksana
bukti dokumen pelatihannya Diklat, MFK pelatihan
Terlaksananya pendaftaran online dan ARM, analisis, rekomendasi dan Komite Mutu Analisis, rekomendasi dan RTL untuk
38 PMKP 4 EP 2
tindak lanjut menghasilkan efisiensi SDM dan SIMRS proses perhitungan Biaya rawat inap
Hasil perbandingan diantaranya
Terlaksana perbandingan dengan RS setara dan praktik terbaik dan kebersihan tangan, kepatuhan
39 PMKP 4 EP 5 Komite Mutu
dengan sumber ilmiah profesional yg objektif penggunaan APD, Kepatuhan
identifikasi pasien, dll
No. Standar EP Indikator Pencapaian PJ Hasil Kegiatan Permasalahan & Hambatan
Pencapaian Indikator Insiden Rate
Terlaksana analisa efisiensi berdasarkan biaya dan jenis sumber daya
Infeksi Jarum Infus (Phlebitis )
40 PMKP 4 EP 7 yang digunakan kendali mutu dan kendali biaya terhadap satu proyek Komite Mutu
sebagai salah satu Indikator Prioritas
prioritas perbaikan yang dipilih setiap tahun
Rumah Sakit
Terlaksana penyusunan CP dengan pengukuran prioritas perbaikan
pelayanan klinis RS dan laksanakan Evaluasi pelayanan prioritas standar Komite Medik
41 PMKP 7 EP 1 Belum terlaksana belum dilakukan oleh Komite Medis
pelayanan kedokteran dilakukan sampai terjadi pengurangan variasi dan KSM
dari data awal ke target yang ditentukan ketentuan rumah sakit
Terlaksana penyusunan CP dengan pengukuran prioritas perbaikan
pelayanan klinis RS dan laksanakan Evaluasi pelayanan prioritas standar Komite Medik
42 PMKP 7 EP 2 Belum terlaksana belum dilakukan oleh Komite Medis
pelayanan kedokteran dilakukan sampai terjadi pengurangan variasi dan KSM
dari data awal ke target yang ditentukan ketentuan rumah sakit
Terlaksananya audit klinis dan atau audit medis terhadap standar
pelayanan kedokteran prioritas di RS sehingga mendorong tercapainya
standardisasi proses asuhan klinik Memanfaatkan sumber daya yang Audit Maternal dan Audit kematian
43 PMKP 7 EP 3 Komite Medik
tersedia dengan efisien dalam memberikan asuhan klinik tepat waktu Neonatal
dan efektif Memanfaatkan indikator prioritas sebagai indikator dalam
penilaian kepatuhan penerapan alur klinis di area yang akan
Komite Mutu,
Rapat komite Mutu dengan Direksi dan Ka Unit untuk membuat
44 PMKP 8 EP 5 direksi, ka Pelaporan IKP
tindakan korektif IKP
Unit
45 MRMIK 2 EP 1 Pelatihan SIMRS dokter SIMRS Belum dilakukan tidak ada dalam RKA SDM
53 PPI 6 EP 2 Pengadaan detergen cair, linen infeksius langsung masuk ke mesin cuci CSSD dan PPI Belum terlaksana Belum ada detergen cair
Kabid
- Nutrisionis sudah melakukan
kepatuhan nutrisionis dan farmasis untuk melakukan asesmen di CPPT Pelayanan dan
84 PAP 1.1 EP 1 - Farmasis belum melakukan pengisian
meningkat Penunjang
CPPT
Medik
Kabid
- Nutrisionis sudah melakukan
kepatuhan nutrisionis dan farmasis untuk melakukan asesmen di CPPT Pelayanan dan
85 PAP 1.2 EP 2 - Farmasis belum melakukan pengisian
meningkat Penunjang
CPPT
Medik
SIMRS dan
110 SKP 1 EP 2 Migrasi RME - Sudah dilakukan Migrasi ERM
IRM
111 SKP 1 EP 4 Membuat buku register double check antara petugas bdrs dan perawat BDRS Buku register dobel cek
Dilakukan supervisi harian terkait pemakaian obat2 high alert lakukan
112 SKP 3 EP 2 IFARS Form Supervisi
evaluasi dan rencana tindaklanjut secara terus menerus
koreksi hipokalemia hiponatremia hipofosfatemia terdokumentasi Instalasi
113 SKP 3.1 EP 3 Hasil Lab
dalam rekam medis Ranap
Ada evaluasi dan rencana tindaklanjut terhadap program kebersihan
114 SKP 5 EP 2 PPI Laporan Komite PPI: Evaluasi dan RTL
tangan yang dilengkapi dengan upaya perbaikan secara berkala
Form Pengkajian ulang resiko jatuh
115 SKP 6 EP 2 Dilakukan pengkajian ulang resiko jatuh pada semua pasien IRJ
rawat jalan
Dilakukan pengkajian ulang resiko jatuh pada pasien rawat inap karena Instalasi Form Pengkajian ulang resiko jatuh
116 SKP 6.1 EP 2
adanya perubahan kondisi Ranap rawat inap
tindakan atau intervensi pada semua pasien rawat inap terdokumentasi Instalasi
117 SKP 6.1 EP 3 belum diupload
dalam rekam medis Ranap