Anda di halaman 1dari 14

ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP PEMBENTUKAN


KARAKTER ANAK DI KELURAHAN GUNUNG SULAH

(Tri Ardila, Holilulloh, Yunisca Nurmalisa)

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh


pendidikan keluarga terhadap pembentukan karakter anak di Kelurahan Gunung
Sulah Kecamatan Way Halim Bandar Lampung.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif. Subyek yang diteliti merupakan keluarga di sebagian lingkungan
Kelurahan Gunung Sulah Bandar Lampung, yang berjumlah 331 kartu keluarga.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 31 kartu keluarga (KK). Teknik pokok
pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data menggunakan Chi Kuadrat.

Hasil penelitian berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan menunjukan bahwa: terdapat hubungan yang positif, signifikan, dan
kategori keeratan kuat antara pengaruh pendidikan keluarga terhadap pembentukan
karakter anak.

Katakunci: anak, karakter, pendidikan.


ABSTRACT

INFLUENCE OF FAMILY EDUCATION TO DEVELOP THE CHARACTER


OF CHILDREN IN GUNUNG SULAH VILLAGE

(Tri Ardila, Holilulloh, Yunisca Nurmalisa)

The purpose of this research was to explain and analyze the influence of family
education on the establishment of the character of children in Gunung Sulah village
Kecamatan Way Halim Lampung.

The research method used in this research was descriptive quantitative methods. The
subjects of the research were some families in Gunung Sulah Bandar Lampung,
which totaled 331 family. Sample in this research was 31 KK. The main technique of
data collection was using questionnairre. Data analysis was using Chi Squared.

The research results which based on the data analysis and the testing of hypotheses
done suggested that: there is a positive, significant, and strong closeness was category
between the influence of families education to the character of children development.

Keywords: education , character , children .


PENDAHULUAN banyaknya orang tua meyelesaikan
masalah pada anak cenderung memakai
Latar Belakang Masalah
emosi dan lebih terbiasa dengan
Anak adalah seorang yang dilahirkan memakai suara keras, mencubit,
dari perkawinan seorang perempuan memukul, karena sering terbiasanya
dengan seorang laki-laki dengan tidak orang tua tidak menyadari atau tidak
menyangkut bahwa seseorang yang peduli dengan warga disekitar yang
dilahirkan oleh wanita meskipun tidak melihat, dan lebih cenderung memarahi
pernah melakukan pernikahan tetap anak di depan umum. Hasil observasi
dikatakan anak.Anak juga merupakan penulis di Kecamatan Way Halim
cikal bakal lahirnya suatu generasi baru Bandar Lampung khususnya di
yang merupakan penerus cita-cita Kelurahan Gunung Sulah memberi
perjuangan bangsa dan sumber daya gambaran sebagai berikut:
manusia bagi pembangunan
Nasional.Anak adalah asset bangsa, Tabel 1.1 Aspek-aspek yang Diamati
masa depan bangsa dan Negara dimasa Dalam Menilai Kemampuan
yang akan datang berada ditangan anak Keluarga Membentuk Karakter
sekarang. Anak di Kelurahan Gunung Sulah
Sumber data: Hasil pra penelitian di
Karakter anak dalam keluarga memang Kelurahan Gunung Sulah
memahaminya terkadang begitu sulit N AspekYang Tinggi Sedang Rendah
bahkan kita seringkali tidak mampu o Diamati
melakukannya. Kebanyakan kita 1 Kemampuan
. keluarga √
bahkan dibuat bingung oleh anak dalam
sehingga mereka enggan membagi memberikan
banyak hal misalnya cerita di sekolah, perhatian
masalah mereka, hingga cerita-cerita pada anak
yang biasa kepada kita sebagai orang
2 Kemampuan √
tua. Ketika anak mulai tidak nyaman . orang tua
berbicara dengan kita, mungkin itu dalam
berarti kita belum mampu mendapatkan menyelesaik
kepercayaan dan memahami karakter an masalah
anak itu sendiri.Keberhasilan keluarga pada anak
dalam menanamkan nilai- nilai dengan tidak
kebijakan pada anak sangat tergantung emosi

pada jenis pola asuh yang diterapkan 3 Kemampuan √


orang tua pada anaknya. Dalam . pola asuh
keluarga, seorang anak belajar orang tua
dalam
bersosialisasi, memahami, menghayati, mendidik
dan merasakan segala aspek kehidupan mengemban
yang tercermin dalam kebudayaan. gkan pribadi
anakyang
baik

Masalah yang terjadi di lingkungan


Kelurahan Gunung Sulah adalah
Tabel di atas dapat kita lihat kurangnya mereka seperti disekolah maupun
kemampuan keluarga khususnya orang masyarakat, terlihat juga akhlak yang
tua dalam menciptakan suasana mulai memburuk yang berdampak
kehidupan keluarga yang kondusif ini dengan pergaulan mereka.
tentu akan berakibat pada pembentukan
karakter dan kecerdasan emosi pada Banyak faktor yang dapat
anak. mempengaruhi belum terbentuknya
karakter anak karena faktor pembawaan
Terlihat pada kenyataannya bahwa dan lingkungan, bakat yang dibawa
ketika anak pulang melewati jam pada waktu lahir tidak akan
pulang sekolah orang tua tidak memiliki berkembang dengan baik tanpadukungan
perhatian atau menanyakan kepada si lingkungan yang sesuai untuk perkembangan
anak dari mana, kenapa pulang telat, anak, namun ada beberapa faktor yang
ada tugas, atau ada masalah atau tidak diduga mempengaruhi terbentuknya
dan sebagainya. karakter anak diantaranya, yaitu
pendidikan keluarga, sekolah, dan
Beberapa yang nampak yaitu salah lingkungan.
satunya kemampuan orang tua dalam
menyelesaikan masalah pada anak Bertolak dari latar belakang masalah
cenderung lebih emosi, terlihat ketika yang telah dikemukakan, maka fokus
anak dirundung masalah atau anak penelitian ini adalah ”Pengaruh
membuat kesalahan orang tua tidak pendidikan keluarga terhadap
memaklumi mengajarkan kebenaran pembentukan karakter anak”.
atas kesalahan yang anak perbuat.
Orang tua malah memarahi anak Pertimbangan yang mendasari
dengan kata-kata yang tidak pemilihan fokus penelitian ini adalah
sepantasnya di dengar oleh anak atau karena pendidikan keluarga di
malah anak tersebut dipukul. Lampung khususnya di Kelurahan
Gunung Sulah Kecamatan Way Halim
Kemudian gejala lainnya adalah Bandar Lampung merupakan
kemampuan pola asuh orang tua dalam permasalahan utama dan terpenting
mendidik dan mengembangkan pribadi dalam pembentukan karakter anak serta
anak yang baik. Terlihat orang tua pencapaian masa depan anak bangsa
mendidik dan menjadi figur bagi anak yang akan mengharumkan nama bangsa
masih kurang, adanya orang tua yang Indonesia.
mendidik dengan cara yang keras jadi
semakin anak terbiasa di didik dengan TINJAUAN PUSTAKA
cara seperti itu semakin anak
meremehkan orang tuanya sendiri, Pengertian Pendidikan
apabila orang tua saja sudah
diremehkan itu berdampak pada Menurut pasal 1 Undang-Undang (UU)
lingkungan sekitar anak tersebut. Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
Terlihat anak menjadi tidak hormat, tahun 2003, disebutkan bahwa “di
tidak lagi mau mendengarkan orang antara tujuan pendidikan nasional
tuanya sendiri apalagi dilingkungan adalah mengembangkan potensi peserta
didik untuk memiliki kecerdasan, anak menghormati privasi anda.
kepribadian, dan akhlak mulia”. Jangan berdebat dengan pasangan
Teori Pendidikan anda depan anak karena anak
merasa tidak aman dan takut ketika
Menurut Undang-Undang (UU) No. 20 mendengar orang tuanya
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan bertengkar.
Nasional, pada Pasal 13 Ayat 1 3. Fungsi Pendidikan
disebutkan bahwa “jalur pendidikan Berikan tanggung jawab dengan
terdiri atas pendidikan formal, non- memberikan anak pekerjaan atau
formal, dan informal”. Masing-masing tugas yang harus dilakukan, sebagai
jalur pendidikan tersebut diharapkan imbalannya mereka berhak atas
bias saling melengkapi, dan penghargaan tertentu.
memperkaya satu sama lainnya. 4. Fungsi Agama
Pendidikan formal merupakan jalur Pastikan anak tahu konsep-konsep
pendidikan di sekolah secara umum, kebenaran sebagaimana yang
sementara pendidikan informal adalah tertuang di dalam kitab suci Al-
jalur pendidikan di lingkungan keluarga Qur’an.Dalam hal ini tidak bisa
dan masyarakat sekitarnya. hanya sekedar berbicara, tetapi
dituntut untuk menunjukkannya
Menurut Doni Koesuma (2009:26) dalam bentuk praktek atau perilaku.
“pendidikan adalah untuk pembentukan 5. Fungsi Sosial Budaya
karakter yang terwujud dalam kesatuan Ajarkan anak anda bahwa setiap
esensial subjek dengan perilaku dan orang berbeda-beda dan saling
sikap hidup yang dimilikinya”. membutuhkan, dan mereka tidak
harus seperti orang lain melainkan
Pengertian Keluarga menjadi dirinya sendiri.

Menurut Agus Wibowo (2012 : 123) Pengertian Pendidikan Keluarga


ada beberapa fungsi sosialisasi keluarga
yang bisa dilakukan para orang tua, Menurut Agus Wibowo (2012 : 106)
yaitu : “pendidikan dalam keluarga adalah
pendidikan utama dan pertama bagi
1. Fungsi Cinta Kasih anak, yang tidak bisa digantikan oleh
Ungkapan cinta dan kasih sayang, lembaga pendidikan manapun”.
misalnya dengan pelukan lembut,
motivasi, dorongan, persetujuan, Menurut Syamsu Yusuf (2007 : 6)
dan senyuman untuk anak anda. Hal “keluarga dipandang sebagai penentu
ini akan membuat anak anda utamapembentukan kepribadian anak
meningkat rasa percaya dirinya, dan alasannya adalah keluarga merupakan
timbul rasa nyaman dalam diri anak. kelompok sosial pertama yang menjadi
2. Fungsi Perlindungan pusat identifikasi anak, anak banyak
Ciptakan suasana yang membuat menghabiskan waktunya di lingkungan
anak merasa aman.Bisa dilakukan keluarga. Para anggota keluarga
dengan menghormati privasi anak merupakan “significant people” bagi
sebagaimana anda menginginkan pembentukan kepribadian anak”.
Kesalahan Umum Keluarga Dalam hubungan antar sesama, misalnya:
Membentuk Karakter Anak saling memperhatikan,
persahabatan, hubungan ekonomi,
Menurut Masnur Muslich (2011 : 175), dan lain-lain.
penerapan pendidikan budi pekerti 3. Kompetensi kewarganegaraan yang
dalam membentuk karakter anak dapat dapat memberi pengaruh kepada
dilakukan dengan berbagai strategi urusan-urusan masyarakat umum,
pengintegrasian, yaitu: misalnya: proses pemilihan umum
1. Pengintegrasian dalam kegiatan dengan memberi bantuan kepada
sehari-hari seseorang calon atau partai peserta
a. Keteladanan/contoh untuk memperoleh kemenangan,
b. Kegiatan spontan atau melalui kelompok peminat
c. Teguran tertentu, mampu mempengaruhi
d. Pengkondisian lingkungan perubahan kebijaksanaan umum.
e. Kegiatan rutin
2. Pengintegrasian dalam kegiatan Dasar Pendidikan Karakter
yang diprogramkan
a. Taat kepada ajaran agama Menurut Agus Wibowo (2012 : 36-37)
b. Toleransi “Hampir setiap suku bangsa di negeri
c. Disiplin ini secara turun-temurun mengajarkan
d. Tanggung jawab nilai-nilai yang mereka percaya sebagai
e. Kasih sayang sesuatu yang luhur kepada generasi
f. Gotong royong penerusnya, agar menjadi manusia yang
g. Kesetiakawanan berkarakter dan sempurna”.
h. Hormat-menghormati
i. Sopan santun
j. Jujur Tujuan Penelitian

Masnur Muslich (2011 : 119) dalam Tujuan dalam penelitian ini adalah
bukunya menurut Elias (1989), Hersh untuk menemukan dan menjelaskan
(1980), dan Superka (1976), melalui pengaruh pendidikan keluarga terhadap
program-program pendidikan moral pembentukan karakter anak di
sepatutnya menghasilkan warga negara Kelurahan Gunung Sulah Kecamatan
yang aktif, yakni warga negara yang Way Halim Bandar Lampung.
memiliki kompetensi yang diperlakukan
dalam lingkungan hidupnya METODE PENELITIAN
(environmental competence) yaitu:
1. Kompetensi fisik yang dapat Jenis Penelitian
memberikan nilai tertentu terhadap
suatu objek, misalnya: melukis Metode penelitian yang digunakan
sesuatu, membangun sebuah rumah, penulis dalam penelitian ini adalah
dan sebagainya. metode deskriptif dengan pendekatan
2. Kompetensi hubungan antarpribadi kuantitatif.
yang dapat memberikan pengaruh
kepada orang-orang melalui
Populasi & Sampel pengajaran kepada dirinya sendiri,
anggota keluarga lain dan kepada
Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anaknya, sesuai dengan
seluruh masyarakat RT 004, 006, 008 di potensi mereka masing-masing,
KelurahanGunung Sulah yang dengan jalan memberikan
berjumlah 331 kepala keluarga, dengan pengaruh baik melalui pergaulan
sampel yang diambil sebanyak 33 antar mereka.
sampel, dengan ketentuan 10% dari 331
kepala keluarga RT 004, 006, 008 yang 2. Pembentukankarakter anak adalah
berada di Kelurahan Gunung Sulah pembentukan yang bisa membantu
Kecamatan Way Halim Bandar mengembangkan sikap, etika,
Lampung. moral dan tanggung jawab,
memberikan kasih sayang pada
Variabel Penelitian anak didik dengan menunjukkan
dan mengajarkan karakter yang
Di dalam penelitian ini menggunakan bagus.
dua variabel, yaitu variabel bebas (X)
dan variabel terikat (Y) sebagai berikut: Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel bebas yaitu pendidikan Teknik pengumpulan data yang


keluarga (X) digunakan dalam penelitian ini adalah
2. Variabel terikat yaitu pembentukan angket dan wawancara.
karakter anak (Y)
Uji Validitas & Reliabilitas
Definisi Konseptual
Uji Validitas
1. Pendidikan keluarga adalah upaya
yang dilakukan orang tua dalam Uji validitas yang digunakan yaitu
bentuk bimbingan untuk anak- logical validity yang keabsahannya
anaknya, sesuai dengan potensi disahkan oleh pembimbing.
mereka masing-masing.
Uji Reliabilitas
2. Pembentukan karakter anak adalah
bawaan, hati, jiwa, kepribadian, Melakukan uji coba pada 10 orang di
budi pekerti, perilaku, personalitas, luar responden, selanjutnya
sifat, tabiat, temperamen, watak mengelompokkan item ganjil dan genap
yang terdapat pada anak. untuk dikorelasikan menggunakan
rumus Product Moment, kemudian
Definisi Operasional untuk mengetahui koefisien seluruh
angket digunakan rumus Sperman
1. Pendidikan keluarga adalah Brown. Hasil analisis kemudian
tindakan dan upaya yang dilakukan dibandingkan dengan tingkat
oleh orang tua sebagai pendidik reliabilitas.
utama dalam bentuk bantuan,
bimbingan, penyuluhan dan
Teknik Analisis Data PEMBAHASAN

Teknik analisis data dalam penelitian Setelah dilakukan penelitian dan


ini yaitu menggunakan rumus interval selanjutnya dilakukan analisis data guna
dan persentase yang kemudian hasil memperoleh dan dapat menggambarkan
tersebut dideskripsikan menjadi kalimat keadaan atau kondisi sebenarnya sesuai
yang sistematis. dengan data yang diperoleh mengenai
“Pengaruh Pendidikan Keluarga
HASIL DAN PEMBAHASAN Terhadap Pembentukan Karakter Anak
di Kelurahan Gunung Sulah Kecamatan
Gambaran Umum Lokasi Penelitian Way Halim Bandar Lampung”, maka
pembahasan dapat dijelaskansebagai
Kelurahan Gunung Sulah yang berikut:
sebelumnya merupakan wilayah
Kelurahan Jagabaya II Kecamatan Pengaruh yang dilakukan keluarga
Sukarame pada Tahun 1984. Kelurahan terhadap pembentukan karakter anak
Jagabaya II mengalami pemekaran 2 adalah dimulai dari pendidikan
(dua) kelurahan yaitu: Kelurahan Way keluarganya yang dalam hal ini anak
Halim Permai dan Kelurahan Gunung tidak dianjurkan mengikuti orang
Sulah, dengan Surat Keputusan tuanya dalam hal pendidikan yang
Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat hanya lulus di bangku sekolah saja
II Bandar Lampung Nomor: dengan demikian pembentukan karakter
821.20/12/12/1989 tanggal 05 Agustus anak ini akan lebih meningkat seiring
1989 dengan luas ± 97 Ha, yang mereka mendapatkan pendidikan yang
menjadi 3 (tiga) Lingkungan dan terdiri baik sampai ke jenjang yang lebih
dari 32 RT. tinggi.

Pengumpulan Data Berdasarkan hasil penelitian yang


dilakukan penulis mengenai pengaruh
Setelah diadakan uji coba angket pendidikan keluarga terhadap
kepada 10 orang responden dan pembentukan karakter anak cenderung
diketahui tingkat reliabilitasnya, maka harus diperhatikan dan orang tua dalam
selanjutnya penulis menyebar angket bimbingan memberikan pendidikan
kepada 33 responden yang ditujukan moril, pendidikan sosial, dan kehidupan
kepada masyarakat RT 004, 006, 008 di emosional anak dengan dasarnya
Kelurahan Gunung Sulah Kecamatan sebagai contoh orang tua atau keluarga
Way Halim Bandar Lampung yang mengingatkan anak untuk melakukan
tersebar di RT 004 sebanyak 11 orang, ibadah rutin sesuai agama dan
RT 006 sebanyak 11 orang, dan RT kepercayaan masing-masing,
008 sebanyak 11 orang. mengingatkan perilaku teman sebaya
mereka sangat mempengaruhi dalam
pembentukan kepribadiannya,
memberitahu anak tentang bagaimana
dampak jika anak melakukan perbuatan
anarkis, keluarga mengingatkan pada
anak untuk tidak membantah atau pendidikan, wawasan, perhatian dalam
melawan orang yang lebih tua. perkembangan mereka untuk
menghasilkan karakter kepribadian
Menurut Suyanto (2010 : 33) “karakter yang baik dalam kesehariannya.
adalah cara berpikir dan berperilaku Dasar pendidikan moril wajib
yang menjadi ciri khas tiap individu mengingatkan anak untuk
untuk hidup dan bekerja sama, baik mengerjakanibadah sholat, memberi
dalam lingkup keluarga, masyarakat, nasihat mereka dalam hal berteman
bangsa, dan negara”. yang sangat mempengaruhi perilaku
kepribadian mereka, memberi contoh
Berdasarkan hasil penelitian, maka baik depan anak dengan tidak
dapat dijelaskan mengenai pengaruh bertengkar di depan anak atau memukul
pendidikan keluarga terhadap anak, dalam hal ini anak tidak akan
pembentukan karakter anak yaitu melakukan perbuatan yang negatif
berada pada kategori cenderung positif. karena keluarga sudah menjadi contoh
Hal ini dapat dilihat dari Tabel 4.11 yang baik untuk anak.
terdapat 15 responden atau 45,4%
keluarga yang cenderung kurang Berdasarkan penjelasan di atas,
berpengaruh terhadap pembentukan pengaruh pendidikan keluarga terhadap
karakter anak. Kategori kurang pembentukan karakter anak cenderung
berpengaruh ini dapat terlihat dari
berpengaruh dan dapat dilihat dari
pemahaman keluarga yang cukup baik
terhadap pembentukan karakter anak, angket yang diberikan oleh penulis
seperti cukup memahami pendidikan bahwa banyak responden yang paham,
keluarga dengan cukup baik, cukup dan setuju terhadap pendidikan
memahami bahwa peran aktif keluarga keluarga.Pengaruh yang dilakukan
sangat dibutuhkan demi pembentukan keluarga terhadap pembentukan
kepribadian anak, cukup menyadari karakter anak adalah dimulai dari
bahwa tugas dan tanggung jawab
pendidikan keluarganya yang dalam hal
keluarga sebagai orang pertama yang
mempengaruhi watak dan karakter anak ini anak tidak dianjurkan mengikuti
bangsa berarti mereka cukup orang tuanya dalam hal pendidikan
memahami bagaimana dasar pendidikan yang hanya lulus di bangku sekolah saja
moril, dasar pendidikan sosial, dan dengan demikian pembentukan karakter
kehidupan emosional anak untuk anak anak ini akan lebih meningkat seiring
mereka. mereka mendapatkan pendidikan yang
Kategori cenderung positif ini juga baik sampai ke jenjang yang lebih
dapat dilihat dari adanya hubungan tinggi.
anak dengan keluarga yang baik
maksudnya dalam kegiatan sehari-hari Setelah diuji hipotesisnya terdapat
keluarga ataupun orang tua sebagai hubungan antara variabel dalam
orang yang membentuk karakter anak kategori kuat hal ini menunjukkan
sejak dini khususnya dirumah dan anak terdapat pengaruh pendidikan keluarga
sebagai orang yang membutuhkan dalam pembentukan karakter anak,
diantaranya adalah orang tua dalam kemauan, keyakinan, dan
bimbingan memberikan pendidikan kesadaran.Dasar dari pendidikan moril
moril, pendidikan sosial, dan kehidupan yang dimaksudkan disini yaitu
emosional anak dengan dasarnya mengenai tingkat keseringan responden
sebagai contoh orang tua atau keluarga atau keluarga dalam memberi contoh
mengingatkan anak untuk melakukan moril pada anak, serta berapa seringkah
ibadah rutin sesuai agama dan keluargakhususnya orang tua dalam
kepercayaan masing-masing, menanamkan nilai moril pada anak.
mengingatkan perilaku teman sebaya
mereka sangat mempengaruhi dalam Pada indikator ini, terdapat lima
pembentukan kepribadiannya, responden (15,1%) termasuk kategori
memberitahu anak tentang bagaimana kurang baik,hal ini terlihat dari skor
dampak jika anak melakukan perbuatan angket yaitu keluarga tidak paham
anarkis, keluarga mengingatkan pada mengenaipentingnya dasar pendidikan
anak untuk tidak membantah atau moril untuk anak, selain itu mereka
melawan orang yang lebih tua. cenderung tidak paham mengenai
Keluarga juga mengingatkan bahwa makna pendidikan dalam keluargayang
lingkungan sekitar sangat berperan aktif dalam membentuk
mempengaruhi sikap mereka. Jadi karakter kepribadian anakyang sangat
keluarga harus menyesuaikan diri dibutuhkan untuk masa depan anak dan
dengan lingkungannya, jika anak terjadi bangsa ini.
permasalahan dengan lingkungan tugas
keluarga harus mampu memecahkan Pada kategori cukup baik terdapat
masalah dengan musyawarah dengan empat responden (12,1%) berada pada
itu anak akan melihat dan berpikir, dan kategori cukup baikdan dapat dilihat
mereka akan mengikuti tingkah laku dari jawaban responden mereka kurang
dari keluarganya sendiri. paham terhadap makna dasar
pendidikan moril, selain itu kurang
Adapun pengaruh pendidikan keluarga paham terhadap peran mereka untuk
terhadap pembentukan karakter anak menjaga karakter anak.
berdasarkan indikator-indikator dalam
penelitian akan dideskripsikan Pada indikator dasar pendidikan moril
penjelasannya sebagai berikut: kategori baik, 24 responden (72,8%) ini
berarti keluarga telah memahami dasar
1. Indikator Dasar Pendidikan pendidikan moril bagi anak mereka,
Moril selain itu mereka juga memahami peran
aktif dalam mendidik membentuk
Pendidikan moril merupakan nilai dan kepribadian anak, serta memahami
norma yang menjadi pegangan bagi menjaga perasaan anak dan mendidik
seseorang atau sekelompok dalam anak dalam ibadahnya. Berdasarkan
mengatur tingkah lakunya.Pengertian penjelasan di atas, dapat disimpulkan
dari dasar pendidikan moril ini adalah bahwa responden lebih banyak baik
nilai-nilai yang termasuk domain tentangpembentukan karakter anak dan
afektif. Nilai-nilai afektif tersebut dapat mengimplementasikannya dalam
antara lain, perasaan, sikap, emosi,
kehidupannya sehari-hari kepada anak- dengan memberikan pelatihan untuk
anak mereka. pertumbuhan kehidupan sosial dan
Terdapat 72,8% masyarakat yang baik memberikan macam-macam pendidikan
terhadap pembentukan karakter anak, mengenai perilaku sosial dari sejak dini,
sehingga masih terdapat sekitar 27,2% agar hal itu menjadi elemen penting
keluarga yang cukup baik bahkan dalam pembentukan sosial yang sehat.
kurang baik terhadap pembentukan
karakter anak. Idealnya pembentukan Dasar dari pendidikan sosial yang
karakter anak itu sangat penting untuk dimaksudkan disini yaitu mengenai
menekankan bahwa perkembangan tingkat keseringan responden atau
moral didasarkan terutama pada keluarga dalam memberi contoh sosial
penalaran moral dan berkembang secara pada anak, serta berapa seringkah
bertahap. Dalam hal ini, dasar keluarga khususnya orang tua dalam
pendidikan moril dapat ditingkatkan menerapkan nilai sosial pada anak.
lagi lebih baik melalui perhatian serta
melalui tindakan memberi contoh
Terdapat lima responden (15,2%)
akhlak yang baik.
termasuk kategori kurang baik, masih
banyak keluarga yang belum
Upaya nyata yang harus dilakukan
memahami pentingnya dasar
sehingga keluarga mampu menanamkan
pendidikan sosial untuk anak.
dasar pendidikan moril lebih baik lagi
tanggapan kurang baik dapat dilihat dari
yaitu di dalam keluarga harus
jawaban angket yang diisi oleh
mempunyai sifat personal, seperti jujur,
responden yang menyatakan tidak
adil dan bertanggung jawab. Tetapi di
memahami bagaimana cara mendidik
samping itu harus ada kesadaran
anak yang baik.
masing-masing pribadi akan nilai
moralitas dan memahami cara
Kategori cukup baik terdapat 14
berinteraksi pada anak dengan
responden (42,4%)sedikit banyak
baik.Berdasarkan hal tersebut bentuk
keluarga cukup memahami pentingnya
dan cara interaksi keluarga dan
dasar pendidikan sosial bagi anak. Hal
masyarakat, anak akan memperoleh
ini tentunya karena responden tidak
suasana kehidupan yang lebih baik, atau
cukup memahami terhadap
sebaliknya, akan memperoleh efek yang
pembentukan karakter anak itu sendiri.
lebih baik lagi dari keluarganya.
Indikator tanggapan pada kategori baik
2. Indikator Dasar Pendidikan terdapat 14 responden (42,4%) berada
Sosial dikategori baik, ini berarti keluarga
telah memahami dasar pendidikan
Dasar sosial merupakan suatu rumpun
sosial bagi anak mereka
masalah pendidikan. Dasar pemikiran
tersebut seperti aspek-aspek sosial dan Upaya yang dilakukan agar memiliki
pendidikan, lingkungan sosial dasar pendidikan sosial yang
pendidikan, sekolah sebagai sistem
proporsional adalah keluarga mampu
sosial, dan peranan sosial pendidikan.
Bimbingan orang dewasa terhadap anak menanamkan dasar pendidikan sosial
lebih baik lagi yaitu pada orang tua atau fisik, misalnya kehausan dan kelaparan
keluarga harus dianggap sebagai serta peristiwa-peristiwa yang bersifat
pendidikan pertama bagi anak sebelum interpersonal, yang dapat menyebabkan
timbulnya emosi negatif. Kemampuan
mereka dikenalkan dengan dunia luar.
dalam mengelola emosi negatif ini
Pengaruh keluarga sangat besar dalam sangat penting bagi pencapaian tugas-
pertumbuhan seorang anak, karena tugas perkembangan dan berkaitan
keluarga dan anak mempunyai tingkat dengan kemampuan kognitif dan
kebersamaan yang lebih karena tinggal kompetensi sosial.
dalam satu atap atau satu rumah. Untuk
mendapatkan kuliatas pendidikan sosial Pada kategori tidak setuju terdapat satu
responden atau 2,70% responden tidak
yang lebih baik lagi keluarga harus
setuju atau berharap terhadap bela
terus mengingatkan bahwa anak negara yang diimplementasikan di
termasuk masih memerlukan orang lain, kehidupannya sehari-hari, hal ini
bersosialisasi dengan orang lain sangat terlihat dari skor angket yang
penting dalam menjaga silaturahmi di menyatakan bahwa responden tidak
dalam lingkungan agar menjadi lebih setuju kegiatan siskamling atau rembuk
baik. pekon merupakan wujud nyata dalam
menjaga keamanan dan ketahan
Hubungan dalam pengaruh pendidikan wilayah setempat, selain itu
keluarga terhadap pembentukan memperhatikan kegiatan pembangunan
karakter anak dalam hal dasar di desa agar tidak terjadi kerusakan
pendidikan sosial adalah keluarga lingkungan, serta berkomunikasi
sebagai orang yang mampu dengan bahasa daerah Lampung sebagai
mempengaruhi sikap anak di bentuk pelestarian bahasa daerah agar
lingkungannya. Di lingkungan anak tidak terkikis oleh bahasa-bahasa asing.
sangat mempengaruhi pembentukan
karakternya dalam hal dasar pendidikan Pada indikator kurang baik terdapat 11
sosial, di dalam musyawarah juga responden (33,3%) termasuk kategori
keluarga sebagai penengah dalam kurang baik, karena keluarga tersebut
pemecah masalah. kurang memahami pentingnya didalam
kehidupan emosional anak, sebanyak 6
3. Indikator Kehidupan Emosional responden (18,2%) termasuk kategori
Anak cukup baik, berarti keluarga cukup
untuk memahami dan mengerti
Emosi merupakan perasaan intens yang kehidupan emosional anak, dan 16
ditujukan kepada seseorang atau responden (48,5%) termasuk kategori
sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap baik, berarti keluarga telah memahami
seseorang atau kejadian yang dapat dan mengerti kehidupan emosional
ditunjukkan ketika merasa senang anak mereka.
mengenai sesuatu, marah kepada Upaya yang dilakukan agar memiliki
seseorang,ataupun takut terhadap kehidupan emosional anak yang lebih
sesuatu.Peristiwa-peristiwayang bersifat baik lagi adalah meningkatkan
kemampuan sosial emosional anak agar
dapat menyampaikan pikiran secara 1. Ada pengaruh yang signifikan antara
efektif, dimana keseimbangan emosi pendidikan keluarga terhadap
dapat diperoleh dengan dua cara yaitu pembentukan karakter anak di
dengan pengendalian lingkungan Kelurahan Gunung Sulah Kecamatan
dengan tujuan apabila emosi yang tidak Way Halim Bandar Lampung.
menyenangkan itu timbul maka cepat–
cepat diimbangi dengan emosi yang 2. Dari hasil analisis data diketahui
menyenangkan. Sedangkan cara yang untuk derajat atau tingkat keeratan
kedua adalah membantu anak pengaruh pendidikan keluarga
mengembangkan toleransi terhadap terhadap pembentukan karakter anak
emosi yakni dengan menghambat di Kelurahan Gunung
pengaruh emosi yang tidak SulahKecamatan Way Halim Bandar
menyenangkan jadi keluarga lebih Lampung memiliki tingkat keeratan
menekankan emosi pada anak agar yang kuat, hal ini menunjukkan
memberikan pendidikan lebih baik lagi. bahwa dengan adanya pendidikan di
dalam keluarga berpengaruh
Hubungan dalam pengaruh pendidikan terjadinya pembentukan karakter
keluarga terhadap pembentukan anak namun membutuhkan waktu
karakter anak dalam hal kehidupan untuk mencapainya.
emosional anak, dalam hal ini keluarga
harus menjadi tempat nyaman terlebih Saran
dahulu untuk anak. Keluarga harus
menunjukkan di depan anak bahwa di Setelah penulis menyelesaikan
dalam keluarga mereka harmonis, penelitian, membahas, menganalisis
lingkungan keluarga juga dapat
menerima anak dengan baik. Sebagai data dan mengambil kesimpulan dari
anak dalam hal kehidupan hasil penelitian maka penulis ingin
emosionalnya sangat mempengaruhi menyarankan bahwa :
pembentukan karakter mereka, dan
berawal dari keluarga anak dapat 1. Kepada orang tua khususnya agar
merasakan kenyamanan keluarga yang dapat lebih meningkatkan dan
harmonis. Dari itu anak jauh dari sikap memperhatikan perkembangan
dan pikiran emosional yang negatif. anak. Bentuk-bentuk perhatian
tersebut dapat berupa pemberian
KESIMPULAN DAN SARAN dorongan atau semangat dan
motivasi pada anak-anak. disamping
Kesimpulan itu orang tua harus lebih terbuka
dan bekerja sama dengan keluarga,
Berdasarkan analisis data pembahasan lingkungan, maupun sekolah untuk
hasil penelitian khususnya analisis data memantau perkembangan kemajuan
seperti yang telah diuraikan dalam anak.
pembahasan, maka penulis dapat
meyimpulkan bahwa : 2. Kepada keluarga, maupun di
sekolah diharapkan untuk lebih
memperhatikan masalah-masalah
pada anak, baik masalah di keluarga Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun
maupun di sekolahnya dengan 2003 tentang Sistem Pendidikan
melalui pendekatan-pendekatan Nasional, pada Pasal 1 dan13 Ayat
aktif kepada anak, dengan demikian 1. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
diharapkan akan lebih membantu
kesulitan-kesulitan anak sehingga Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan
anak dapat beradaptasi dengan karakter. Yogyakarta: Pustaka
lingkungan maupun sekolah dengan Pelajar.
baik.
3. Kepada anak diharapkan agar dapat Yusuf, Syamsu. 2007. Psikologi
belajar memahami lingkungan Perkembangan Anak & Remaja,
sekitar seperti teman sebayanya dan Bandung: Remaja Rosdakarya.
lebih aktif di dalam kegiatan-
kegiatan yang positif di lingkungan
maupun di sekolah, anak jua
diharapkan untuk dapat bersikap
lebih terbuka
mengutarakan/mengkonsultasikan
masalah-masalah yang dialami
kepada orang tua, maupun guru-
guru jika di sekolah sehingga
masalah tersebut tidak berlanjut dan
menjadi beban pikiran yang
mengganggu pembentukan karakter
dalam diri anak.

Daftar Pustaka

Koesoema, D. 2009. Pendidik Karakter


di Zaman Keblinger,
Mengembangkan Visi Guru sebagai
Pelaku perubahan dan Pendidik
Karakter. Jakarta: Grasindo

Suyanto. 2010. Metode Penelitian


Sosial. Jakarta: Prenada Media
Group.

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan


Karakter Menjawab Tantangan
Krisis Multidimensional. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai