Anda di halaman 1dari 31

) ) ) ) ) ) ) ) )

) ) ) ) ) ) ) ) )
KELOMPOK 5

Pleno diskusi
kelompok Pemicu 4
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Intro
ANGGOTA
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) ) Intro
) ) ) ) ) ) ) ) )
PEMICU
Tn. Darwin, 70 tahun datang berobat ke Poli Kulit dengan keluhan timbul koreng di pipi.
Keluhan tersebut dirasakan sejak 5 bulan yang lalu. Mula-mula seperti tahi lalat makin
membesar, kadang gatal, tanpa sengaja digaruk sehingga timbul luka kadang berdarah.
Luka tersebut berwarna kehitaman, berkerak, kadang berdarah, makin lama bertambah
lebar. Sudah berobat ke puskesmas diberi salep tapi tidak ada perubahan. Selain itu di wajah
juga terdapat bintil-bintil kehitaman menebal, di leher dijumpai bintil kecoklatan bertangkai,
tidak gatal, tidak nyeri, makin bertambah banyak. Penderita bekerja sebagai petani.
Keluarga ada yang mempunyai keluhan yang sama.
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
KLARIFIKASI DAN DEFINISI
Klardef

Koreng Salep

01 02
lapisan baru yang lebih tebal salah satu bentuk sediaan
dan keras terbentuk dari setengah padat yang banyak
penggumpalan darah dan digunakan terutama untuk
berada jaringan epidermis pengobatan penyakit topikal.

Poli kulit Sumber :


1. Boukovalas S, Aliano KA, Leong M, Murphy KD, Phillips LG,
Norbury WB. Wound healing. In: Townsend CM Jr, Beauchamp

03
bertujuan untuk membantu RD, Evers BM, Mattox KL, eds. Sabiston Textbook of Surgery.
pasien yang memiliki 21st ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2022:chap 6.
2. Lasut, Tiara Misericordia, et al. "Uji stabilitas fisik sediaan
permasalahan kulit, kecantikan, salep ekstrak etanol daun nangka Artocarpus heterophyllus
dan penyakit kelamin dengan Lamk." Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of
Biopharmaceutical) 2.1 (2019): 63-70.
didukung oleh dokter spesialis 3. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-a-
penyakit kulit dan kelamin dermatologist
) ) ) ) ) ) ) ) )
KATA KUNCI
) ) ) ) ) ) ) ) )

Laki-laki 70 tahun Terdapat bintil kehitaman menebal

Profesi petani Terdapat bintil kecoklatan bertangkai Kata kunci

Koreng di pipi Tidak gatal pada bintil leher

Sejak 5 bulan yang lalu Gatal pada tahi lalat di pipi

Digaruk timbull luka Tidak nyeri

Terdapat riwayat keluarga


) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
RUMUSAN MASALAH

Tn. Darwin berusia 70 tahun berprofesi sebagai petani


memiliki keluhan koreng di pipi berwarna kehitaman, Rumsal
berkerak, kadang berdarah, makin lama makin lebar.
Dibagian wajah, terdapat bintil kehitaman dan dileher
terdapat bintil kecoklatan bertangkai, tidak gatal, tidak
nyeri, dan makin banyak. Terdapat keluarga yang
mempunyai keluhan yang sama.
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )

ANALISIS MASALAH
Anmal
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
HIPOTESIS

Berdasarkan anamnesis dan manifestasi klinis yang


ada, Tn. Darwin diduga mengalami Basal Cell
Carcinoma, keratosis seboroik dan skin tag

Hipotesis
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
PERTANYAAN DISKUSI

) ) ) ) ) ) )
1. Melanoma Maligna 2. Keratosis Seboroik Wajah

a. Definisi a. Definisi
b. Klasifikasi b. Etiologi
c. Manifestasi Klinis c. Manifestasi Klinis
d. Diagnosis d. Diagnosis
e. Diagnosis Banding e. Faktor Risiko
f. Faktor Risiko f. Tatalaksana
g. Tatalaksana g. Deteksi dini

Question
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
PERTANYAAN DISKUSI

) ) ) ) ) ) )
3. Skin Tag 4. Karsinoma sel Basal
(BCC)
a. Definisi a. Definisi
b. Etiologi b. Etiologi
c. Manifestasi Klinis c. Manifestasi Klinis
d. Diagnosis d. Diagnosis
e. Diagnosis Banding e. Diagnosis Banding
f. Faktor Risiko f. Komplikasi
g. Tatalaksana g. Tatalaksana
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
PERTANYAAN DISKUSI

5. Apa pengaruh pajanan sinar UV terhadap kulit?

Studi Kasus
1.Bagaimana hubungan pekerjaan Tn. Darwin dengan penyakit yang
diderita?
2.Apakah terdapat hubungan riwayat keluarga Tn. Darwin dengan penyakit
yang diderita?
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
1. Melanoma Maligna

A. Definisi B. Klasifikasi
Melanoma maligna adalah tumor yang
dihasilkan oleh transformasi melanosit Melanoma Maligna dapat dibagi menjadi
menjadi ganas. Melanosit berasal dari empat yaitu :
puncak saraf; akibatnya, melanoma, 1. Superficial Spreading Melanoma (SSM)
meskipun biasanya terjadi pada kulit, 2. Nodular Melanoma (NM)
3. Lentigo Malignant Melanoma
dapat muncul di lokasi lain di mana
4. Acral Lentiginous Melanoma (ALM).
sel-sel krista saraf bermigrasi, seperti
saluran pencernaan dan otak.
Sumber : Heistein JB, Acharya U, Mukkamalla SKR. Malignant Melanoma. [Updated 2023 May 22]. In: Sumber: Heistein JB, Acharya U, Mukkamalla SKR. Malignant Melanoma.
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: StatPearls Publishing; 2023.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470409/
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
1. Melanoma Maligna

C. Manifestasi Klinis D. Diagnosis


Ciri-ciri umum dari melanoma dikenal dengan istilah ABCDE, Diagnosis melanoma maligna dapat diidentifikasi
yaitu: dengan manifestasi klinis atau dengan ciri-
A – Asimetris cirinya dengan menggunakan metode ABCDE,
B – Batas tidak beraturan
selanjutnya untuk mendiagnosis secara pasti
C – Warna yang bervariasi, terutama corak merah, putih,
bahwa penyakit tersebut adalah melanoma
dan biru pada lesi coklat atau hitam
D – Diameter lebih besar dari 6 mm.
maligna dapat menggunakan beberapa metode.
E – Evolusi yang berarti melebar Dermoskopi dapat digunakan sebagai bantuan
Selain itu, melanoma mungkin terasa gatal, berdarah, diagnostik untuk meningkatkan akurasi dari
memborok, atau timbul satelit. Pasien yang datang dengan pengambilan sampel jaringan. Selain
penyakit metastasis atau dengan lokasi primer selain kulit dermoskopi, Imunohistokimia atau sekuensing
juga disertai dengan gejala sistemik. gen juga dapat digunakan untuk diagnosis.
Sumber: Pathak S, Zito PM. Clinical guidelines for the staging, diagnosis, and management of
Sumber: Heistein JB, Acharya U, Mukkamalla SKR. Malignant Melanoma. [Updated 2023 May 22]. In: cutaneous malignant melanoma. StatPearls Publishing; 2023
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-.
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
1. Melanoma Maligna

E. Diagnosis Banding F. Faktor Risiko


1. Atypical fibroxanthoma
2. Basal cell carcinoma 1. Pajanan sinar UV
3. Blue nevus 2. Melacynotic nevi atau yang biasa dikenal
dengan tahi lalat adalah salah satu tumor
4. Epithelioid tumor
jinak
5. Halo nevus
3. Usia dan jenis kelamin
6. Histiocytoid hemangioma
4. Genetik (mutasi pada gen CDKNa)
7. Lentigo malignant melanoma
5. Berkulit putih
8. Mycosis fungoides
6. Imunosupresi
9. Pigmented spindle cell tumor
10. Sebaceous carcinoma Sumber :
1. Dzwierzynski WW. Melanoma Risk Factors and Prevention. Clin Plast Surg. 2021 Oct;48(4):543-
550. doi: 10.1016/j.cps.2021.05.001. Epub 2021 Jul 2. PMID: 34503715.
sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470409/ 2. https://eprints.umm.ac.id/93719/3/BAB%20II.pdf
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
1. Melanoma Maligna

G. Tatalaksana
Pembedahan seperti eksisi lokal luas dengan biopsi sentinel node limfa, diseksi node elektif, ataupun keduanya merupakan pengobatan definitif untuk
melanoma stadium awal.
Agen yang layak dipertimbangkan untuk pengobatan melanoma tahap lanjut (tahap IV) meliputi:
1. Dacarbazine
2. Temozolomide
3. Interleukin-2
4. Cisplatin, vinblastine, dan dacarbazine (CVD)
5. Cisplatin, dacarbazine, carmustine, dan tamoxifen
6. Carboplatin dan paclitaxel
7. Ipilimumab
8. Pembrolizumab
9. Trametinib
10. Vemurafenib (BRAF Positif)
11. Dabrafenib (BRAF Positif)
12. Peginterferon alfa-2b
13. Nivolumab
sumber : hHeistein JB, Acharya U, Mukkamalla SKR. Malignant Melanoma. StatPearls Publishing; 2023.
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
2. Keratosis Seboroik Wajah

A. Definisi B. Etiologi
Keratosis seboroik disebabkan oleh proliferasi jinak
Keratosis seboroik adalah tumor kulit
keratinosit yang belum matang, menghasilkan
pada epidermis, yang bersifat jinak, makula berbentuk datar, berbatas tegas, bulat atau
berpigmen, dan umumnya terjadi pada oval. Biasanya pertumbuhannya lambat,
pasien dewasa dan lanjut usia. Lokasi ketebalannya bisa bertambah seiring berjalannya
umum terjadinya meliputi batang tubuh, waktu, dan jarang sembuh secara spontan.
terutama daerah interskapular, sisi leher, Selain itu, faktor genetik, paparan sinar matahari,
dan infeksi juga merupakan faktor yang diduga
wajah, dan lengan.
berperan dalam proses terjadinya keratosis seboroik.
sumber :
1. Greco MJ, Bhutta BS. Seborrheic Keratosis. [Updated 2023 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Sumber :
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from:
1.Greco MJ, Bhutta BS. Seborrheic Keratosis. [Updated 2023 Aug 8]. In: StatPearls [Internet].
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545285/
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from:
2. Phulari RG, Buddhdev K, Rathore R, Patel S. Seborrheic keratosis. J Oral Maxillofac Pathol. 2014
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545285/
May;18(2):327-30. doi: 10.4103/0973-029X.140926. PMID: 25328324; PMCID: PMC4196312./
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
2. Keratosis Seboroik Wajah

C. Manfiestasi Klinis
Keratosis seboroik dapat terjadi pada semua permukaan
kulit dengan predileksi paling sering di wajah, leher,
punggung, dan lengan. Lesi sering timbul pada area tidak
berambut, biasanya dimulai dengan lesi datar, berwarna
coklat muda sampai tua, berbatas tegas dengan permukaan
licin seperti lilin atau hiperkeratotik. Diameter lesi bervariasi
biasanya antara beberapa milimeter sampai 3 cm. Lama
kelamaan lesi akan menebal, dan memberi gambaran yang
khas yaitu verukosa dan menempel (stuck on) pada
permukaan kulit

sumber :
1Quinn AG, Perkins W. Non-melanoma skin cancer and other epidermal skin tumours. In: Burns T, Breathnach S,
Cox N, Griffiths C, editors. Rook’s Textbook of Dermatology (8th ed). Oxford: Blackwell Publishing Ltd., 2010; p.
52.1 - 48.
2.Simionescu O, Popescu BO, Costache M, Spulber ES, Gherghiceanu M, Blum A. Apoptosis in seborrheic
keratoses: an open door to dermoscopic score. J Cell Mol Med. 2012;16(6):1223-31.
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
2. Keratosis Seboroik Wajah

D. Diagnosis E. Faktor Risiko


Dasar diagnosis dan pemeriksaan keratosis seboroik 1. Usia yang lebih tua.
umumnya terletak pada penampilan keseluruhannya. 2. Genetika.
Jika tumor berwarna gelap, seragam, tumbuh lambat, 3. Paparan sinar ultraviolet (UV).
dan memiliki gambaran verukosa “menempel” yang 4. Jenis kulit Fitzpatrick yang lebih rendah.
khas, kemungkinan besar tumor tersebut jinak dan 5. HPV (Virus papiloma manusia) atau biasa disebut
tidak diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk penyakit menular seksual.
membedakan gambaran jinak dari tumor displastik 6. Metabolisme lipid yang tidak normal.
atau ganas dapat dilakukan pemeriksaan dengan 7. Metabolisme glukosa tidak normal
dermatoskop. 8. Kehamilan atau terapi hormon
Sumber :
sumber :
1. Wong S. A. Sarmiento. A. Mukit. A. F. Sangal. K. Ashourian. T. K. Bamba. S. 2023. American
1. Sumber: Greco MJ, Bhutta BS. Seborrheic Keratosis. [Updated 2023 Aug 8]. In: StatPearls
Academy Of Opthalmology. Keratosis Seboroik. [Artikel]. Available from: https://g.co/kgs/JkyqMz
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-.
2. Goldman. L. O’Connell. K. 2021. Headline. Keratosis Seboroik. Available from:
https://www.healthline .com/health/seborrheic-keratosis
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
2. Keratosis Seboroik Wajah

F. Tatalaksana
Perawatan yang paling umum dan tersedia untuk keratosis seboroik adalah cryotherapy. Metode ini
menggunakan nitrogen cair atau CO2 untuk membekukan/mencairkan sel target dengan cepat,
sehingga mengakibatkan kematian sel.
Selain itu, ada eksisi cukur dan agen topikal seperti tazarotene, krim imiquimod, asam alfa-hidroksi,
dan salep urea serta analog vitamin D (tacalcitol, calcipotriol). Penatalaksanaan keratosis seboroik
bisa dilakukan dengan beberapa modalitas terapi penghancuran seperti bedah beku, elektrodesikasi
yang diikuti dengan kuretase atau sebaliknya kuretase diikuti dengan elektrodesikasi dan juga laser
ablatif. Modalitas terapi ini efektif untuk keratosis seboroik secara umum. Bedah eksisi juga efektif
terutama untuk lesi bertangkai atau lesi yang bisa dipotong pada dasar lesi.
sumber :
1. Greco MJ, Bhutta BS. Seborrheic Keratosis. [Updated 2023 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545285/
2. Anggun Putri Yuniaswan, Wika Umayatul Choiroh, Diah Prabawati Retnani. Gambaran Klinis dan Histopatologi Keratosis Seboroik. Jurnal Klinik dan Riset Kesehatan. Vol 2, Nomor 2. Februari 2023
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
3. Skin Tag

A. Definisi B. Etiologi
1. Diabetes tipe 2
Skin tag atau acrochordons (polip fibroepitel, tag kulit,
2. penyakit kardiovaskular
papilloma) adalah neoplasma jinak yang umum pada
3. Kegemukan atau obesitas
kulit dan biasanya tampak bertangkai (polip), sering
4. Genetik
dikaitkan dengan obesitas. Polip ini sering
5. Iritasi kulit
mengganggu pasien predileksi bisa di sekitar leher,
aksila, dan daerah selangkangan. Polip tersebut dapat 6. Hilangnya elastisitas kulit
mengganggu pasien karena gejala yang terkait 7. Ketidakseimbangan hormonal
seperti rasa sakit, gatal dan tergosok pakaian atau 8. Terinfeksi Human Papilomavirus
Sumber :
dapat mengganggu secara penampilan. 1. Farag AGA, Abdu Allah AMK, El-Rebey HS, Mohamed Ibraheem KI, Mohamed ASED, Labeeb AZ,
Elgazzar AE, Haggag MM. Role of insulin-like growth factor-1 in skin tags: a clinical, genetic and
sumber : immunohistochemical study in a sample of Egyptian patients. Clin Cosmet Investig Dermatol.
1.Syed SYB, Lipoff JB, Chatterjee K. Acrochordon. StatPearls Publishing; 2023. 2019;12:255-266.
2. Kochet K, Lytus I, Svistunov I, Sulaieva O. [SKIN PATHOLOGY IN DIABETES MELLITUS: CLINICAL
AND PATHOPHYSIOLOGICAL CORRELATIONS (REVIEW)]. Georgian Med News. 2017 Dec;(273):41-
46.
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
3. Skin Tag

C. Manifestasi Klinis D. Diagnosis Banding


Skin Tag (acrochordon) memiliki deskripsi umum
berikut: 1. Kutil filiform
1. Skin Tag kecil: papula berkerut dengan lebar dan 2. Nevi melanositik
tinggi sekitar 1-2 mm, paling sering muncul di leher
3. Keratosis seboroik
dan aksila.
4. Neurofibroma
2. Skin Tag ukuran sedang: skin tag tunggal atau
ganda yang panjangnya sekitar 5 mm dan lebar 2
mm, muncul di tempat lain di tubuh
3. Skin Tag ukuran besar: lesi bertangkai yang
menunjukkan tampilan seperti kantong, nevoid,
atau fibroma lunak yang biasanya terletak di
bagian bawah tubuh (selangkangan). Sumber: Belgam Syed SY, Lipoff JB, Chatterjee K. Acrochordon. [Updated 2023 Aug 8]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from:
Sumber: Pandey A, Sonthalia S. Skin Tags. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448169/
Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547724/
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
3. Skin Tag

G. Tatalaksana
F. Faktor Resiko
Penuaan merupakan salah satu faktor risiko
1. Scissor excision, untuk terapi paling mudah
terjadinya skin tag karena proses penuaan
dan tanpa anestesi
menyebabkan elastisitas kulit berkurang. Penyakit
ini banyak ditemukan pada usia pertengahan dan 2. elektrodesikasi atau cryotherapy, untuk lesi
usia lanjut. Insidensi meningkat sejalan kecil
pertambahan usia. 46-50% orang memiliki skin tag 3. eksisi, untuk lesi >2 cm
dan sekitar 50-60% orang menderita skin tag pada 4. Analisis histopatologik, untuk skin tag yang
usia 69-70 Tahun. Selain usia tua, skin tag juga muncul pada anak-anak serta jika ada
umumnya banyak ditemukan pada penderita yang kecurigaan neoplasma.
terindikasi obesitas dan menopause.

Sumber: Quinn AG, Perkins W. Non-melanoma skin cancer and other epidermal skin tumours. In:
Sumber: Gani W, Ismail S. LAPORAN KASUS: SKIN TAG. Jurnal Medical Profession (Medpro). Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editors. Rook’s Textbook of Dermatology (8th ed). Oxford:
2020;2(1):18-23. Blackwell Publishing Ltd., 2010; p. 52.1 - 48.
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
4. Karsinoma Sel Basal

A. Definisi B. Etiologi
BCC disebabkan karena adanya perubahan pada DNA
Karsinoma sel basal (BCC) adalah jenis kanker kulit seseorang (mutasi gen). Perubahan ini biasanya terjadi
yang terbentuk dalam sel basal kulit. Sel basal berada setelah kulit terlalu banyak terkena paparan sinar UV dari
di bagian bawah epidermis kulit. Karsinoma sel basal sinar matahari atau tanning bed. Gen akan memberikan
tampak seperti benjolan kecil, terkadang berkilau instruksi DNA tubuh untuk membuat sel-sel baru guna
seperti Mutiara atau bercak datar bersisik pada kulit menggantikan sel-sel yang lama dengan menyalin dan
yang tumbuh secara perlahan seiring waktu. mereplikasi diri mereka sendiri. Jika mutasi mempengaruhi
salah satu gen, DNA tidak akan memiliki instruksi untuk
membuat sel baru sebagaimana mestinya.

Sumber :
sumber : 1. Dourmishev LA, Rusinova D & Botev I. Varian Klinis, Stadium, dan Penatalaksanaan Karsinoma
1.Basal cell carcinoma [Internet]. Cleveland Clinic. [cited 2023 Sep 29]. Available from: Sel Basal ( https://doi.org/10.4103/2229-5178.105456 ) . Jurnal Online Dermatologi India. 4(1), 12–
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4581-basal-cell-carcinoma. 17; 2013. Diakses pada 28/9/2023.
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
4. Karsinoma Sel Basal

C. Manifestasi Klinis D. Diagnosis


1. Tipe BCC nodular : plak yang berbatas tegas, berbentuk
lingkaran, tipis dengan/tanpa sisik, tepi yang terbuka di tengah Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
dan tepi yang bergulung.
pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan histopatologi
2. BCC superfisial : lesi seperti bekas luka atau plak yang tidak
jelas, infiltratif, dan mengkilat dapat menunjukkan adanya BCC dari salah satu lesi untuk menentukan subtipe KSB.
yang infiltratif atau morfoeik/sklerosis, dan varian BCC yang Dermoskopi (mikroskopi permukaan, mikroskop
berpigmen. epiluminesensi, dermatoskopi) adalah teknik yang
3. Varian fibroepitelial BCC sering disalah artikan sebagai
acrochordon (skin tag) atau keratosis seboroik, yang muncul
terbukti sangat membantu dalam diagnosis lesi
sebagai plak sessile atau papula atau nodul bertangkai, yang berpigmen, khususnya melanoma. Baru-baru ini,
dapat berwarna seperti daging atau eritematosa. telah terbukti bermanfaat dalam diagnosis BCC dan
4. BCC infundibulo cystic : papula mutiara yang berbatas tegas,
lesi non-pigmen lainnya, seperti karsinoma sel
sering disalah artikan sebagai proses folikuler jinak.
skuamosa kulit.
Sumber: Sel Basal Sukmawati Tansil Tan, Gabriela Reginata. Diagnosis dan Tatalaksana Karsinoma.
Sumber: Niculet. E. dkk. 2021. Basal cell carcinoma: Comprehensive clinical and histopathological
vol. 42 no. 12, th. 2015
aspects, novel imaging tools and therapeutic approaches (Review). Available from:
https://www.spandidos-publications.com/10.3892/etm.2021.10982
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
4. Karsinoma Sel Basal

E. Diagnosis Banding F. Komplikasi


1. Dermatitis Komplikasi terbesar BCC adalah efek dari invasi
2. Desmoplastic trichoepithelioma
3. Ringworm lokal. Tumor tersebut tumbuh lambat tetapi jika
4. Intradermal nevus diabaikan dapat menyebar lebih dalam dan
5. Lichenoid benign keratosis menyebabkan kerusakan lebih besar, terutama
6. Eczema
7. Fibroepithelioma of Pinkus di daerah sekitar mata, hidung, atau telinga.
8. Actinic keratosis Meskipun BCC biasanya tumbuh lambat dan
9. Sebaceous hyperplasia jarang bermetastasis, BCC juga dapat
10. Keratoacanthoma
11. Nevi malignant melanoma menyebabkan kerusakan lokal, dan kecacatan
12. Seborrheic keratosis yang dapat terjadi jika tidak diobati atau jika
13. Metastatic malignancies
tidak diangkat dengan sempurna.
14. Cutaneous T-cell lymphoma (mycosis fungoides)
15. Bowen disease Sumber: Avianggi HD, Putri IN, - M, Widayati RI. Karsinoma Sel Basal Noduloulseratif Yang
Diterapi Dengan Eksisi, Flap Rotasi Dan Skin Graft. Media Derm Venereol Indones.
Sumber: Fagan J, Brooks J, Ramsey ML. Basal Cell Cancer. [Updated 2023 Apr 14]. In: StatPearls 2019;46(4):196–200.
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-.
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )

4. Karsinoma Sel Basal

G. Tatalaksana
Risiko rendah :
1. MOHS surgery
dengan dilakukan kuretase atau
2. EDC
elektrodesikasi, eksisi standar dengan batas
3. Terapi radiasi
klinis 4mm atau radioterapi.
4. Cryosurgery
5. Terapi obat topikal
Risiko tinggi:
6. Pembedahan
Pada KSB risiko tinggi, pilihan terapinya yaitu
7. Radioterapi
Mohs micrographically controlled surgery,
8. Photodynamic therapy
eksisi dengan batas klinis yang lebih besar
9. Inhibitor Jalur Hedgehog
atau radioterapi.
sumber :
1. Sekulic A, Migden MR, Oro AE, Dirix L, Lewis KD, Hainsworth JD, et al. Efficacy and Safety of Vismodegib in Advanced Basal-Cell Carcinoma. N Eng J Med, 2012. 366(23): 2171-9.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5278761/
2. Lear JT, Migden MR, Lewis KD, Chang ALS, Guminskin A, Gutzmer R, et al. Long‐term efficacy and safety of sonidegib in patients with locally advanced and metastatic basal cell carcinoma: 30‐month analysis of the randomized
phase 2 BOLT study. J Eur Acad Dermatol Venereol, 2018. 32(3): 372-81. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5873455/
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
5. Apa pengaruh pajanan sinar UV terhadap kulit ?

Pajanan sinar ultraviolet (UV), merupakan faktor risiko utama pada banyak kasus penyakit pada kulit
salah satu contohnya yaitu melanoma maligna.
Ada 3 jenis utama sinar UV, yaitu:
1. Sinar UVA: Sinar ini dapat merusak DNA (DeoxyriboNucleic Acid) sel kulit bila terpapar terus-
menerus dalam jangka lama dan berperan menimbulkan beberapa jenis kanker kulit
2. Sinar UVB: Sinar UVB dapat secara langsung merusak DNA sel kulit; sumber utama sinar UVB
adalah matahari yang menjadi penyebab terbanyak kanker kulit
3. Sinar UVC: Sinar ini tidak dapat melewati atmosfer bumi, oleh karena itu tidak terkandung dalam
pancaran sinar matahari. Sinar ini normalnya tidak menyebabkan kanker kulit

sumber :
1. Sukmawati Tansil Tan, Isabella Puspa Dewi. Melanoma Maligna. Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. vol. 42 no. 12, th. 2015
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
STUDI KASUS
1.Bagaimana hubungan pekerjaan Tn. darwin dengan penyakit yang diderita?
Penyakit yang diduga diderita oleh Tn. Darwin adalah BCC, keratosis seboroik, dan skin tag sesuai dengan hipotesis.
Penyakit-penyakit dugaan tersebut merupakan penyakit kulit dengan sinar UV sebagai faktor risikonya adalah
karsinoma sel basal, melanoma maligna, dan keratosis seboroik. Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut :
1. Karsinoma sel basal : Mekanisme pembentukan karsinoma sel basal melalui radiasi ultraviolet adalah kerusakan
DNA langsung.
2. Melanoma maligna Radiasi ultraviolet sangat terkait dengan mutasi DNA dan perkembangan melanoma. Mutasi
pada DNA menyebabkan melanoma.
3. Keratosis seboroik dikaitkan sebagai tanda penuaan kulit secara umum dan penuaan ekstrinsik, terutama karena
paparan ultraviolet (UV) kronis. Ekspresi protein prekursor amiloid lebih tinggi pada paparan UV daripada di
bagian kulit yang tidak terpapar dan meningkat seiring bertambahnya usia. Ekspresi protein prekursor amiloid
yang berlebih dapat meningkatkan timbulnya SK dan merupakan penanda penuaan kulit dan kerusakan UV
sumber :
1. McDaniel B, Badri T, Steele RB. Basal Cell Carcinoma. StatPearls Publishing; 2022.
2. Puckett Y, Wilson AM, Farci F, Thevenin C. Melanoma Pathology. StatPearls Publishing; 2022.
3. Wollina U. Seborrheic Keratoses – The Most Common Benign Skin Tumor of Humans. Clinical presentation and an update on pathogenesis and treatment options. Open Access Maced J
Med Sci [Internet]. 2018;6(11):2270–5
PERTANYAAN DISKUSI
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
STUDI KASUS
2.Apakah terdapat hubungan riwayat keluarga Tn. Darwin dengan penyakit yang diderita?

Penyakit yang diderita berhubungan dengan etiologi genetik. Skin tag dan keratosis seboroik
berhubungan dengan riwayat keluarga. Penelitian yang berkaitan dengan penderita skin tag dan
keratosis seboroik menunjukkan bahwa sebagian besar pasien dengan skin tag memiliki riwayat skin
tag dalam keluarga. Dalam beberapa kasus BCC, risiko terkena diturunkan dalam keluarga, dimana
mutasi pada gen CDKN2 pada kromosom 9 dan mutasi pada gen p53 dapat mendasari kerentanan
terhadap kanker. CDKN2 mengkode protein yang disebut p16 yang merupakan pengatur penting siklus
pembelahan sel, akibatnya dapat menghentikan sel dari mensintesis DNA sebelum membelah. Jika p16
tidak bekerja dengan baik, sel kulit tidak memiliki rem pada siklus pembelahan sel sehingga dapat terus
berkembang biak tanpa terkendali.
sumber :
1. Paramita C. SATU KASUS KERATOSIS SEBOROIK YANG DITERAPI DENGAN LASER KARBONDIOKSIDA (CO2).
2. Gani W, Ismail S. LAPORAN KASUS: SKIN TAG. Jurnal Medical Profession (Medpro). 2020;2(1):18-23.
3. National Center for Biotechnology Information (US). Genes and Disease [Internet]. Bethesda (MD): National Center for Biotechnology Information (US); 1998-.
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
KESIMPULAN

Hipotesis diterima, Berdasarkan anamnesis


dan manifestasi klinis yang ada, Tn. Darwin
diduga mengalami Basal Cell Carcinoma,
keratosis seboroik dan skin tag
Thank You
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )

Anda mungkin juga menyukai