Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian cabang iman, yaitu menjaga kehormatan, ikhlas,
malu dan zuhud.
2. Peserta didik dapat menjelaskan dasar naqli cabang iman, yaitu menjaga kehormatan, ikhlas,
malu, dan zuhud.
3. Peserta didik dapat mempresentasikan paparan cabang iman, yaitu menjaga kehormatan,
ikhlas, malu, dan zuhud.
4. Peserta didik dapat membiasakan sikap menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan zuhud.
5. Peserta didik dapat membiasakan sikap menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan hidup
sederhana
sebagai bentuk implementasi cabang iman dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Elemen:
Akhlak
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik menganalisis cabang iman: menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan zuhud,
dapat mempresentasikan paparan tentang menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan zuhud
sehingga dapat meyakini bahwa cabang iman: menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan zuhud
adalah
ajaran agama serta implementasi dari iman, serta membiasakan sikap jujur, peduli sosial,
tanggung jawab.
Ringkasan Materi
a. Menjaga Kehormatan dan harga diri merupakan hal penting dalam Islam, Saking
pentingnya, setiap muslim tidak hanya diwajibkan menjaga kehormatan diri sendiri,
tapi juga harus menjaga kehormatan keluarga dan orang lain.
Rasulullah shallallahu alahi wasallam bersabda:
Salah satu sikap menjaga kehormatan ialah menutup aurat dan menikah Selain itu,
upaya menjaga kehormatan diri sendiri dan orang lain adalah menjaga pandangan dari
hal-hal yang dilarang untuk dilihat agar mendapatkan kemuliaan.
“Dan hendaklah menjaga kesuciannya, yaitu orang – orang yang tidak (belum) mampu
menikah, hingga Allah memberikan kecukupan (memampukan) mereka dari karunia-
Nya.” (Quran Surat An-Nur Ayat 33)
Sehingga tidak heran jika Islam memberikan aturan untuk menjaga kehormatan
orang lain (hifzhil-Irdhi) seperti larangan melontarkan tuduhan zina (qadzaf). Begitu
juga aturan untuk menjaga nasab (hifzun-nasl) seperti aturan pernikahan. Hifzun-nasl
tidak hanya di implementasikan dalam bentuk perintah saja, tetapi juga dalam bentuk
penjagaan seperti larangan zina dan had-nya. Lalu apa kaitan menjaga pandangan
dengan menjaga kehormatan? coba perhatikan dan renungkan dengan seksama
perbedaan antara seorang muslimah yang suka jelalatan matanya dengan seorang
muslimah yang selalu menundukkan pandanganya, tentu saja terlihat beda
penilaiannya.
Seorang muslimah yang suka jelalatan akan mendapatkan citra negatif dibandingkan
dengan seorang muslimah yang senantiasa menundukkan pandanganya, seorang
muslimah akan mempunyai nilai positif di mata orang lain, muslimah tersebut akan
dinilai lebih sopan dan lebih dihargai lagi kehormatannya. Maka dari itu pentingnya
menjaga kehormatan seharusnya dimulai dari hal terkecil terlebih dahulu seperti
menjaga pandangan, karena mata adalah jendela hati. Jika yang masuk ke mata adalah
perkara-perkara kotor, maka hati kita akan kotor pula. Maka dari itu
pentingnya menjaga kehormatan seharusnya dimulai dari hal terkecil terlebih dahulu
seperti menjaga pandangan dan menjaga hati dari sifat dengki.
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.” (QS. al-Isra>’/17: 70)
2. Kehormatan Manusia Berdasarkan Ketakwaan
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. al-Hujura>t/49: 13)
b. Ikhlas
Ikhlas adalah kata dalam bahasa Arab yang memiliki arti "sungguh-sungguh"
atau "dengan tulus". Ikhlas adalah satu akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap orang,
yaitu suatu aturan atau norma yang mengatur hubungan antar sesama manusia dengan
tuhan dan alam semesta.Ikhlas menjadi salah satu syarat yang paling utama dalam
beramal dan beribadah, sehingga seorang muslim harus selalu menjaganya. Dalam
konteks agama Islam, ikhlas sering kali diartikan sebagai keikhlasan hati dalam
beribadah kepada Allah SWT tanpa mengharapkan pujian atau penghargaan dari
manusia. Ikhlas juga dapat merujuk pada niat yang murni dan tulus dalam melakukan
suatu amal yang baik tanpa ada motif atau kepentingan yang tersembunyi.
Keikhlasan terhadap ketetapan Allah SWT adalah sikap tulus dan ikhlas dalam
menerima segala keputusan dan ketetapan dari Allah SWT. Ini mencakup baik
keputusan yang menyenangkan maupun yang menyakitkan hati, karena seorang yang
ikhlas percaya bahwa segala yang Allah tetapkan pasti memiliki hikmah dan kebaikan
yang tak terlihat.
Dikutip dalam laman NU, seorang tokoh sufi besar Dzun Nun al-Misri,
mengemukakan bahwa ikhlas memiliki tanda-tanda, yaitu:
c. Malu
Hayâ' (Malu) secara etimologi adalah pecahan dari kata Hayâ ( nama hujan ),
atau Hayâh yang artinya hidup. Maksudnya adalah dengan adanya hujan seluruh
makhluk makhluk di muka bumi ini dapat hidup, dengan kata lain malu diibaratkan
kunci kehidupan di alam semesta. Jadi apabila seseorang tidak memiliki rasa malu
berarti dia telah mati.4 Ibnu Qoyim mengatakan bahwa "hati yang hidup adalah hati
yang dihiasi oleh rasa malu yang sempurna". 5 Hayâ juga berarti al-Ihtisyam, yang
artinya marah dan menyakiti. Maksudnya adalah ketika kehormatan seseorang
direndahkan ataupun sesuatu yang tidak layak untuk diperlihatkan kepada orang lain
diperlihatkan, maka hal ini akan menimbulkan kemarahan ataupun menyakiti hati
siempunya. 6 Hayâ bisa juga berarti Taubah dan alHasymah yang berati malu dan takut.
7 Pertanyaan Ali bin Abi Thâlib tentang madzi kepada Rasulullah adalah salah satu
contoh al-Hasymah, sedangkan Taubah adalah rasa malu yang timbul diakibatkan
kesalahan-kesalahan seorang hamba kepada Allah Swt. dan berjanji untuk tidak akan
mengulanginya.
Malu yang sering kita sebut-sebut ternyata bukan hanya sekedar perkataan
ataupun di sebagian tingkah laku saja akan tetapi, malu ternyata sangat luas
cakupannya. Musthafa Murad mengklasifikasikan malu ke dalam 3 bentuk yaitu:
1. Malu kepada Allah Swt..
2. Malu kepada diri sendiri.
3. Malu kapada sesama makhluk.
1. Malu Kepada Allah Swt. Malu kepada Allah adalah sifat yang sudah semestinya
dimiliki oleh setiap makhluk-Nya di muka bumi ini, terkhusus manusia sebagai
khalîfatulLâh fi’l `Ardlh. Malu kepada Allah dapat diwujudkan dengan prilaku tidak
melanggar aturan-aturan Allah, berusaha untuk melaksanakan segala perintah Allah
dengan tulus ikhlas. Seperti shalat, puasa, meninggalkan maksiat dan selalu
mengintrospeksi diri dalam segala kesempatan. Taukah kita sebenarnya Allahlah yang
sangat pemalu kepada hamba-hamba-Nya, terlebih kepada hamba yang
menengadahkan tangan sambil berdoa kepada-Nya. Sebagaimana yang disebutkan di
dalam Hadis:
"Sesungguhnya Allah lah yang Maha Pemalu lagi Maha Mulia, Allah sangat malu
untuk menolak permohonan seorang hamba-Nya yang menengadahkan kedua tangan
sambil berdoa kepada-Nya sekecil apapun itu". ( HR. Turmuzi).
Dan tahu pulakah kita ternyata ketika mandipun, kita dianjurkan untuk
menutupi 'aurat', karena Allah sangat malu dan menyukai sifat malu. Sebagaimana yang
disebutkan di dalam hadis: "Sesungguhnya Allah Maha Pemalu lagi Maha Penutup
(segala kejelekan makhlukNya) maka apabila kamu mandi, pakailah penutup ". (HR.
Abu Ahmad, Abu Daud, Nasa'i).
Dari dua Hadis di atas tahulah kita betapa Allah sangat pemalu. Berkaca dari
hadis tersebut pula sudah sepantasnya kita sebagai hamba memiliki rasa malu, terlebih
kepada Allah Swt.. Rasulullah sendiri memiliki rasa malu yang tinggi, sampai-sampai
rasa malunya melebihi anak gadis yang dipingit.
Malu Kepada Diri Sendiri Malu terhadap diri sendiri adalah malu ketika kita
dihadapkan dengan hal-hal pribadi dan bersifat tersembunyi. Seperti malu melakukan
perbuatan maksiat di tempat umum, malu pada diri sendiri ketika memberi sesuatu
kepada orang lain tidak sesuai kadar kemampuan, malu ketika menyimpang dari
berbuat baik dan lain sebagainya. Diibaratkan orang yang malu terhadap dirinya sendiri
adalah bagaikan malaikat dan iblis yang saling membisikkan antara satu dengan yang
lainnya. Karena apabila dia mampu mengalahkan iblis berarti dia malu terhadap dirinya
sendiri dan malu terhadap malaikat, karena diri sendiri dan malaikat berhubungan
langsung dengan Allah bukan dengan manusia (tertutup), sedangkan ketika dia kalah
dan jatuh pada perbuatan maksiat, maka hilanglah rasa malunya terhadap diri sendiri,
malaikat begitu juga Allah.
Dikisahkan dalam hadis riwayat Bukhari, bahwa Nabi Musa As. adalah
seseorang yang pemalu. Hal ini terlihat pada kisah tsaubî al-Hijr berikut ini. Zaman
dahulu kebiasaan mandi di sungai adalah suatu hal yang lumrah- walaupun sekarang
juga masih dapat kita temukan di desa-desa atau daerah pedalaman- begitu juga yang
dilakukan umat Nabi Musa As. (baca : Bani Israil), pada suatu hari ketika mereka mandi
bersama-sama di sungai, Nabi Musa As. memilih tempat yang tersembunyi dan jauh
dari kaumnya, karena malu auratnya terlihat (walaupun sesama laki-laki). Tindakan
Nabi Musa As. seperti ini menjadi bahan omongan kaumnya, sampaisampai mereka
mengatakan bahwa tubuh Nabi Musa As. pasti terdapat penyakit kusta ataupun penyakit
kulit yang berbahaya. Pada satu hari Nabi Musa As. mandi di tempat tersembunyi
dengan melepaskan pakaiannya. Beliau meletakkan pakaiannya di atas batu, bisa jadi
ini adalah kehendak Allah untuk membuktikan bahwa Nabi Allah adalah makhluk yang
sempurna dari segi akhlak dan rupa. Bani Israil memang umat pembangkang, Nabi
mereka pun diperolok-olokan. Karena ingin membuktikan penyakit kusta yang ada di
tubuh Nabi Musa As. akhirnya mereka menyimpan pakaian Nabi Musa As. di tempat
lain. Setelah selesai mandi dan ingin mengenakan pakaiannya, Nabi Musa As. sangat
terkejut karena baju yang diletakkannya di atas batu hilang. Ketika berdiri, seluruh
umatnya melihat tubuh Nabi Musa As. yang mulus, tidak ditemukannya cacat ataupun
penyakit kulit yang menjijikkan. Kulit Nabi Musa As. bersih dari kotoran dan penyakit.
Karena sangat malu akhirnya Nabi Musa As. berbicara pada batu:" Hai batu, berikanlah
pakaianku!" singkat cerita Nabi Musa As. mendekati batu dan memukulnya beberapa
kali untuk mendapatkan mukjizat dari Allah, dan akhirnya batu tersebut membawa baju
Nabi Musa As. tersebut.
Malu Kepada Sesama Makhluk Malu terhadap sesama makhluk yang Allah
ciptakan di muka bumi ini adalah malu yang sering kita lakukan. Berhati-hatilah dengan
malu seperti ini, karena jika malu karena Makhluk hal ini bisa jatuh pada perbuatan
riya' atau mengurangi keikhlasan kita kepada Allah. Akan tetapi, malu yang baik adalah
malu yang dihiasi niat yang benar yaitu hanya karena Allah Swt.. Salah satu sifat terpuji
akan diampuni dosanya oleh Allah adalah ketika seorang hamba melakukan perbuatan
maksiat dia tidak menceritakan maksiat tersebut pada khalayak umum. Sebagaimana di
dalam hadis disebutkan
"Sesungguhnya seluruh umatku akan diampuni (pada hari kiamat) kecuali
alMujahirun. (Apakah al-Mujahirun itu?), al-Mujahirun adalah orang yang melakukan
perbuatan maksiat di malam hari, (sampai terbitlah pagi). Sesungguhnya Allah telah
mengetahui perbuatan (fulan tersebut) dan Allah juga yang menutupi perbuatan
maksiatnya, akan tetapi justru (fulanlah) membuka satir yang telah Allah berikan
kepadanya". (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis di atas menjelaskan tentang kerugian orang-orang yang tidak memiliki
rasa malu terhadap orang lain. Dia termasuk orang yang tidak dampuni dosanya.
Membeberkan aib dan maksiat yang telah dilakukan sama artinya mengajak orang
untuk melakukan kejahatan yang serupa. Hal ini akan berakibat buruk pada kehidupan
sosial masyarakat nantinya. Bukankah perbuatan buruk seseorang yang dilakukan
karena meniru perbuatan kita akan ditimpakan dosanya kepada diri kita juga? Oleh
sebab itu, malu terhadap sesama makhluk Allah adalah salah satu bentuk amal ma'ruf
kita kepada orang lain yang dikemas dalam bentuk teladan yang baik. Malu yang
Terlarang Malu memang selalu mendatangkan kebaikan dan sangat dianjurkan bagi
seluruh makhluk yang ada di alam ini. Bahkan di dalam hadis disebutkan: "Apabila
kamu tidak memiliki rasa malu, berbuatlah sesuka hatimu".13. Hadis tersebut berisi
ancaman, maksudnya adalah hai orang-orang yang tidak memiliki rasa malu berbuatlah
sesuka hatimu di dunia ini, akan tetapi rasakan balasannya di hari kiamat nanti!.
d. Zuhud
Zuhud adalah pola hidup yang menjaga diri dari pengaruh harta atau masalah
keduniawian (materi), atau tidak terlalu menyibukkan diri terhadap hal-hal yang
bersifat materi, melainkan lebih memfokuskan pada kehidupan akhirat.
Ciri-ciri zuhud
Tidak menjadikan harta sebagai tujuan, tetapi menjadikan harta sebagai sarana
mewujudkan tujuan tersebut.
Tidak meletakkan kebahagiaan pada hal-hal yang bersifat materi.
Lebih mengutamakan akhirat daripada dunia.
Pengabdiannya kepada Allah Swt tidak terpengaruh oleh materi serta
kesenangan dunia.
Orientasi hidupnya hanya kepada Allah Swt. Orang yang zuhud, dalam
bersikap dan berperilaku kesehariannya tidak meninggalkan urusan dunia.
Mereka tetap melakukan kegiatan dunia untuk bekal dan kemaslahatan akhirat.
Agama Islam menganjurkan untuk hidup seimbang antara dunia dan akhirat.
Bab 8.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menganalisis adab menggunakan media sosial dalam Islam.
2. Peserta didik dapat membuat postingan dan komentar di media sosial yang positif, sehingga
dapat menyakini bahwa adab menggunakan media sosial dalam Islam dalam memberi
keselamatan bagi individu dan masyarakat.
3. Peserta didik dapat membiasakan sikap menggunakan media sosial yang santun, saling
menghormati, bertanggung jawab, semangat kebangsaan, dan cinta damai.
Elemen:
Akhlak
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik dapat memecahkan masalah menganalisis adab menggunakan media sosial
dalam Islam; menganalisis adab menggunakan media sosial dalam Islam, meyakini bahwa
adab menggunakan media sosial dalam Islam dapat memberi keselamatan bagi individu dan
masyarakat dan meyakini bahwa sikap inovatif dan etika berorganisasi merupakan perintah
agama; membiasakan sikap taat pada aturan, peduli sosial, tanggung jawab, cinta damai,
santun, saling menghormati, semangat kebangsaan, jujur, inovatif, dan rendah hati.
Islam sebagai agama yang menuntun umatnya untuk selalu mengutamakan berbuat baik
dalam setiap sisi kehidupan, termasuk memiliki batasan-batasan bagi umatnya dalam
menggunakan media sosial secara bijak dan tetap memperhatikan etika dan moral.
3: Mengapa menjaga kehormatan terhadap Allah Swt. penting dalam sikap muru'ah?
A) Agar orang lain tidak menghina kita.
B) Untuk mendapatkan pujian dari masyarakat.
C) Untuk selalu melaksanakan perintah-Nya.
D) Agar kita bisa memiliki harta yang banyak.
E) Agar kita tidak perlu merasa malu.
5: Apa pernyataan yang benar mengenai "kekayaan" menurut hadis yang disebutkan dalam
materi?
A) Kekayaan hanya terkait dengan harta benda yang dimiliki.
B) Kekayaan tergantung pada banyaknya harta yang dimiliki.
C) Kekayaan adalah kekayaan hati, bukan harta benda.
D) Kekayaan hanya berarti memiliki banyak uang.
E) Kekayaan hati tidak memiliki nilai dalam agama Islam.
8: Apa pesan yang ingin disampaikan oleh Q.S. Al-Ahzab/33: 35 tentang menjaga
kehormatan?
A) Hanya orang muslim yang perlu menjaga kehormatan.
B) Kehormatan hanya penting bagi pria muslim.
C) Kehormatan berkaitan dengan ketaatan terhadap Allah.
D) Hanya orang yang berpuasa yang perlu menjaga kehormatan.
E) Kehormatan tidak memiliki nilai dalam agama Islam.
10: Apa pesan yang ingin disampaikan oleh hadis tentang kekayaan hati?
A) Kekayaan hati lebih berharga daripada harta benda.
B) Kekayaan hati hanya berarti memiliki banyak uang.
C) Kekayaan hati tidak memiliki hubungan dengan agama.
D) Kekayaan hati hanya terkait dengan banyaknya amal ibadah.
E) Kekayaan hati hanya diperlukan untuk kebahagiaan pribadi.
12: Apa perbedaan antara pengertian ikhlas secara bahasa dan secara istilah?
A) Secara bahasa berarti bersih, sedangkan secara istilah berarti murni.
B) Secara bahasa berarti tidak berubah, sedangkan secara istilah berarti bersih dari noda.
C) Secara bahasa berarti suci dalam niat, sedangkan secara istilah berarti tidak ada motif
selain Allah.
D) Secara bahasa berarti tidak memperlihatkan amal, sedangkan secara istilah berarti
memperlihatkan amal kepada orang lain.
E) Secara bahasa berarti memiliki banyak tujuan, sedangkan secara istilah berarti memiliki
satu tujuan utama.
16: Orang pada tingkatan "khawashul khawas" memiliki motivasi apa dalam beribadah?
A) Keuntungan dunia.
B) Pujian dari orang lain.
C) Pahala dan surga.
D) Kebutuhan sebagai seorang hamba.
E) Kepatuhan pada perintah Allah.
17. Apa yang ditekankan oleh Imam Dzun Nun dalam cara memiliki sifat ikhlas?
A) Berhenti beramal jika sudah mencapai tingkatan tertentu.
B) Beribadah dengan harapan mendapatkan pujian.
C) Menyembunyikan amal dari orang lain.
D) Beramal secara sporadis.
E) Konsisten dan istiqamah dalam beramal.
21. Apa yang menjadi salah satu dampak positif dari memiliki sifat malu (haya')?
A) Kemampuan menghadapi perbuatan buruk dengan berani.
B) Kemampuan untuk berbicara dengan tegas dan jujur.
C) Motivasi untuk mencari pujian dari orang lain.
D) Kecenderungan untuk menghindari perilaku yang merugikan.
E) Kecenderungan untuk menonjolkan diri dalam situasi sosial.
22. Mengapa sifat malu (haya') disebut sebagai cabang dari iman menurut penjelasan dalam
hadis Nabi Muhammad Saw.?
A) Karena sifat malu membuat seseorang menjadi lebih penakut.
B) Karena sifat malu mempengaruhi cara seseorang berbicara.
C) Karena sifat malu dapat membantu seseorang mencapai tujuan dunia.
D) Karena sifat malu mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan menghindari
keburukan.
E) Karena sifat malu membuat seseorang menjadi tidak berani berbicara di depan umum.
23: Apa perbedaan antara malu naluri (gharizah) dan malu yang dicari/dilatih (muktasab)
menurut pembagian Ibnu Hajar?
A) Malu naluri adalah malu yang hanya dimiliki oleh manusia, sedangkan malu yang
dicari/dilatih adalah malu yang berasal dari pengalaman.
B) Malu naluri adalah malu yang muncul karena adanya ancaman, sedangkan malu yang
dicari/dilatih adalah malu yang timbul karena ketidaknyamanan.
C) Malu naluri adalah malu yang berasal dari Allah, sedangkan malu yang dicari/dilatih
adalah malu yang berkaitan dengan tindakan seseorang.
D) Malu naluri adalah malu yang muncul karena adanya dorongan alamiah, sedangkan malu
yang dicari/dilatih adalah malu yang dihasilkan dari usaha dan kesadaran.
E) Malu naluri adalah malu yang bersifat eksternal, sedangkan malu yang dicari/dilatih
adalah malu yang bersifat internal.
24: Mengapa sifat malu (haya') dianggap penting dalam mencegah perilaku buruk dalam
masyarakat?
A) Karena sifat malu membuat seseorang menjadi lebih berani menghadapi ancaman.
B) Karena sifat malu membuat seseorang cenderung mencari pujian dari orang lain.
C) Karena sifat malu mendorong seseorang untuk menghindari perilaku yang dapat
merugikan dirinya.
D) Karena sifat malu membuat seseorang menjadi lebih sering berbicara di depan umum.
E) Karena sifat malu membuat seseorang lebih cenderung berani berbicara di depan umum.
25: Apa yang menjadi ciri dari seseorang yang memiliki sifat malu (haya') pada tingkatan
orang khawashul khawas (excellent)?
A) Selalu mengharap pujian dari orang lain.
B) Hanya beribadah demi kepentingan dunia.
C) Menghindari perbuatan buruk karena rasa takut.
D) Beribadah dengan tulus karena cinta dan rindu kepada Allah.
E) Menyembunyikan perbuatan baik agar tidak dilihat oleh orang lain.
26: Mengapa sifat malu (haya') dianggap sebagai cabang dari iman menurut ajaran Islam?
A) Karena sifat malu membuat seseorang menjadi lebih rendah hati.
B) Karena sifat malu mendorong seseorang untuk mencari keuntungan materi.
C) Karena sifat malu mencegah seseorang untuk berbicara di depan umum.
D) Karena sifat malu mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan menghindari
keburukan.
E) Karena sifat malu membuat seseorang menjadi lebih berani dalam menghadapi tantangan.
27: Mengapa sifat malu (haya') dianggap memiliki dampak positif dalam mencegah perilaku
buruk dalam masyarakat?
A) Karena sifat malu membuat seseorang menjadi lebih percaya diri.
B) Karena sifat malu membuat seseorang lebih cenderung untuk berbicara di depan umum.
C) Karena sifat malu mendorong seseorang untuk mencari popularitas.
D) Karena sifat malu membuat seseorang lebih berhati-hati dalam bertindak.
E) Karena sifat malu mendorong seseorang untuk menjadi lebih berani.
28: Mengapa sifat malu (haya') dianggap sebagai sifat yang dapat membawa seseorang pada
kebaikan?
A) Karena sifat malu membuat seseorang lebih tertutup.
B) Karena sifat malu mendorong seseorang untuk mencari perhatian.
C) Karena sifat malu mendorong seseorang untuk menghindari pergaulan.
D) Karena sifat malu mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan menghindari
perilaku buruk.
E) Karena sifat malu membuat seseorang menjadi lebih penakut.
29: Bagaimana sifat malu (haya') dapat membantu seseorang dalam mempersiapkan diri
menghadapi akhirat?
A) Sifat malu membuat seseorang menjadi lebih berani menghadapi kematian.
B) Sifat malu mendorong seseorang untuk mencari pujian dari manusia.
C) Sifat malu membuat seseorang lebih terbuka terhadap hal-hal negatif.
D) Sifat malu membuat seseorang memikirkan kematian dan akhirat serta meninggalkan
perhiasan dunia.
E) Sifat malu mendorong seseorang untuk lebih sering berbicara di depan umum.
30: Mengapa sifat malu (haya') dianggap penting dalam menjaga perilaku baik dan menjauhi
perilaku buruk dalam ajaran agama Islam?
A) Karena sifat malu membuat seseorang lebih cenderung untuk mencari popularitas.
B) Karena sifat malu membuat seseorang lebih sering berbicara di depan umum.
C) Karena sifat malu mendorong seseorang untuk menghindari pergaulan.
D) Karena sifat malu membuat seseorang menjadi lebih berani menghadapi ancaman.
E) Karena sifat malu mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan menghindari
keburukan.
32: Apa yang dimaksudkan dengan perilaku zuhud dalam ajaran Islam menurut Abu
Sulaiman ad-Darani?
A) Meninggalkan seluruh harta dan memiliki kehidupan yang sangat sederhana.
B) Meninggalkan semua tugas dunia dan mengasingkan diri dari masyarakat.
C) Meninggalkan segala kenikmatan dunia dan menghindari pergaulan.
D) Meninggalkan sesuatu yang bisa menyibukkan diri kita dan melalaikan Allah.
E) Meninggalkan semua keinginan duniawi dan hanya berkonsentrasi pada ibadah.
33: Apa yang dimaksudkan dengan zuhud terhadap dunia menurut Raghib al-Ishfahani?
A) Zuhud terhadap dunia berarti tidak melakukan usaha untuk menghasilkan sesuatu.
B) Zuhud terhadap dunia berarti tidak memiliki harta dan kekayaan.
C) Zuhud terhadap dunia berarti menjauhkan diri dari segala hal yang berkaitan dengan
dunia.
D) Zuhud terhadap dunia adalah cinta kepada akhirat, sehingga dunia dijadikan sarana untuk
akhirat.
E) Zuhud terhadap dunia berarti menghindari usaha dan kerja keras dalam dunia.
34: Mengapa zuhud terhadap dunia dianggap penting dalam ajaran agama Islam?
A) Karena zuhud mendorong seseorang untuk menghindari perbuatan buruk.
B) Karena zuhud membuat seseorang lebih sering berbicara di depan umum.
C) Karena zuhud membuat seseorang tidak memiliki harta dan kekayaan.
D) Karena zuhud mengharamkan semua hal yang berkaitan dengan dunia.
E) Karena zuhud memastikan bahwa seseorang hanya berkonsentrasi pada ibadah tanpa
memperhatikan dunia.
35: Apa yang dimaksudkan dengan penyakit wahn menurut hadis yang diriwayatkan dari
Tsauban?
A) Penyakit wahn adalah penyakit fisik yang menyerang tubuh manusia.
B) Penyakit wahn adalah penyakit jiwa yang membuat seseorang menjadi tidak peduli
terhadap dunia.
C) Penyakit wahn adalah penyakit yang membuat seseorang terobsesi dengan keinginan
duniawi.
D) Penyakit wahn adalah penyakit yang membuat seseorang menjadi tidak berani
menghadapi ancaman.
E) Penyakit wahn adalah penyakit yang membuat seseorang merasa jijik terhadap hal-hal
duniawi.
36: Apa yang dimaksudkan dengan zuhud terhadap dunia menurut penjelasan dalam hadis
yang diriwayatkan oleh Abu Dzar al-Ghifari?
A) Zuhud terhadap dunia berarti mengabaikan segala hal duniawi dan mengasingkan diri dari
masyarakat.
B) Zuhud terhadap dunia berarti meninggalkan seluruh harta dan kekayaan.
C) Zuhud terhadap dunia berarti tidak memiliki harta sama sekali.
D) Zuhud terhadap dunia adalah ketika seseorang hanya berfokus pada ibadah dan tidak
peduli dengan dunia.
E) Zuhud terhadap dunia adalah ketika seseorang lebih yakin terhadap kekuasaan Allah
daripada apa yang ada di tanganinya.
37: Mengapa zuhud terhadap dunia dalam Islam bukan berarti meninggalkan harta dan
mengabaikan segala hal duniawi?
A) Karena Islam menganjurkan memiliki harta sebanyak mungkin.
B) Karena harta adalah hal yang sangat penting dalam Islam.
C) Karena zuhud terhadap dunia berarti menjadikan harta sebagai sarana mendekatkan diri
kepada Allah.
D) Karena zuhud terhadap dunia berarti hanya fokus pada hal-hal rohani dan menghindari
dunia sepenuhnya.
E) Karena zuhud berarti menghindari harta dan segala bentuk kekayaan.
38: Apa yang dimaksudkan dengan zuhud terhadap dunia sebagaimana yang diamalkan
Rasulullah Saw. dan para sahabat?
A) Zuhud berarti tidak memiliki harta dan tinggal di tempat yang sangat sederhana.
B) Zuhud berarti hanya fokus pada ibadah tanpa memperhatikan dunia.
C) Zuhud berarti menjadikan diri kita hina dan rendah di mata masyarakat.
D) Zuhud berarti menggunakan harta secara tidak bijaksana dan tidak memiliki tujuan
akhirat.
E) Zuhud berarti memperoleh harta dan memanfaatkannya dengan baik sesuai tuntunan
agama.
39: Mengapa zuhud terhadap dunia tidak selalu identik dengan berpakaian kumal dan tinggal
di tempat yang sederhana?
A) Karena zuhud berarti meninggalkan semua bentuk kenikmatan duniawi.
B) Karena zuhud berarti hanya fokus pada hal-hal rohani dan mengabaikan dunia.
C) Karena zuhud adalah tindakan ekstrem yang melibatkan penolakan terhadap semua bentuk
kemewahan.
D) Karena zuhud berarti menggunakan harta dengan bijaksana dan tidak membiarkan harta
memperbudak diri.
E) Karena zuhud adalah tindakan yang hanya dilakukan oleh orang-orang kaya.
40: Bagaimana zuhud terhadap dunia dalam Islam dapat mengarahkan seseorang pada
hubungan yang lebih baik dengan Allah?
A) Zuhud terhadap dunia membuat seseorang menjadi lebih sombong.
B) Zuhud terhadap dunia membuat seseorang lebih tertutup.
C) Zuhud terhadap dunia membuat seseorang hanya fokus pada ibadah dan menghindari
semua urusan dunia.
D) Zuhud terhadap dunia membuat seseorang memanfaatkan harta secara bijaksana dan
menjadikannya sarana mendekatkan diri kepada Allah.
E) Zuhud terhadap dunia membuat seseorang menjadi lebih cenderung untuk mencari
popularitas.
1. Jelaskan pengertian cabang iman, yaitu menjaga kehormatan, ikhlas, malu dan zuhud.
2. Tuliskan dalil alqur’an dan hadis tentang cabang iman menjaga kehormatan, ikhlas,
malu, dan zuhud.
3. Bagaimanakah cara menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan zuhud.
4. Tuliskan contoh dalam kehidupan sehari-hari sikap yang mencerminkan sikap menjaga
kehormatan, ikhlas, malu, dan zuhud.
5. Jelaskan hikmah memilki sikap menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan hidup sederhana
(zuhud)
Tugas Adab Menggunakan Media Sosial dalam Islam.
A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar dari pertanyaan dibawah ini:
6.Apa yang dimaksud dengan adab dalam konteks penggunaan media sosial?
A) Sebuah aplikasi berbasis Internet.
B) Etiket dan pola perilaku yang ditiru dari model.
C) Kebiasaan berkomunikasi dengan teman dekat saja.
D) Media yang sulit diakses dan terukur.
E) Konten online yang tidak memerlukan interaksi.
8.: Apa yang dimaksud dengan adab dalam penggunaan media sosial secara lebih luas?
A) Kebiasaan dan aturan tingkah laku praktis dengan nilai buruk.
B) Penggunaan media sosial hanya untuk berbagi berita.
C) Etiket yang hanya berlaku pada generasi tertentu.
D) Perilaku yang tidak perlu dipertimbangkan dalam berinteraksi.
E) Kebiasaan dan aturan tingkah laku praktis dengan muatan nilai baik.
9.: Apa dampak kemajuan teknologi terhadap cara komunikasi dan berbagi informasi?
A) Tidak ada dampak sama sekali.
B) Mengurangi penggunaan media sosial.
C) Hanya mempengaruhi gaya belajar.
D) Membuat konten online lebih sulit diakses.
E) Mempengaruhi cara komunikasi, berbagi berita, dan mencari informasi.
10.: Mengapa penting untuk memahami adab dalam berinteraksi melalui media sosial?
A) Agar orang lain menganggap Anda sebagai model.
B) Untuk mengabaikan etiket dan perilaku.
C) Memudahkan menghindari generasi sebelumnya.
D) Menjaga sikap dan perilaku yang baik saat berinteraksi.
E) Mengurangi interaksi dengan teman dekat.
11. Ayat Al-Quran yang memberikan arahan untuk memeriksa kebenaran informasi sebelum
menyebarkannya adalah...
A) Q.S. Al-Hujurat/49:6
B) Q.S. Al-Fatiha/1:1
C) Q.S. Al-Baqarah/2:143
D) Q.S. Al-Anfal/8:30
E) Q.S. Al-A'raf/7:31
12: Apa yang dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad Saw. terkait perilaku yang baik dalam
menggunakan media sosial?
A) Seorang muslim harus aktif membagikan semua informasi yang diterimanya.
B) Seorang muslim harus mencari pertikaian melalui komentar di media sosial.
C) Seorang muslim harus membuat update status secara terus-menerus.
D) Seorang muslim harus merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya.
E) Seorang muslim harus hanya berinteraksi dengan orang yang memiliki pandangan serupa.
13: Mengapa penting untuk memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya melalui
media sosial?
A) Agar informasi tersebut cepat tersebar.
B) Untuk menciptakan kontroversi di media sosial.
C) Agar tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan.
D) Agar informasi tersebut tidak dibaca oleh banyak orang.
E) Untuk mendapatkan pujian dari pemberi informasi.
14: Dalam ayat Al-Quran, mengapa penting untuk memeriksa kebenaran informasi?
A) Agar bisa menyebarkan hoaks dengan lebih baik.
B) Agar orang lain tidak memperhatikan informasi tersebut.
C) Agar bisa menunjukkan superioritas dalam berbicara.
D) Agar tidak menyebarkan informasi palsu yang merugikan orang lain.
E) Agar orang lain tidak mengetahui informasi tersebut.
15: Apa inti ajaran dalam hadis yang berkaitan dengan penggunaan media sosial?
A) Berbicara sebanyak mungkin di media sosial.
B) Memperdebatkan pandangan orang lain secara terbuka.
C) Menjauhi orang yang memiliki pandangan berbeda.
D) Menciptakan ketenangan dan keamanan dalam interaksi di media sosial.
E) Menjaga jarak dari semua bentuk komunikasi online.
16.Mengapa niat yang baik dalam menggunakan media sosial penting dalam Islam?
A) Karena niat yang baik akan membuat seseorang terkenal di media sosial.
B) Karena niat yang baik membuat seseorang lebih populer di masyarakat.
C) Karena niat yang baik akan membimbing kesadaran dan sikap dalam bermedia sosial.
D) Karena niat yang baik tidak memiliki pengaruh dalam bermedia sosial.
E) Karena niat yang baik akan menghasilkan banyak uang dari media sosial.
17.Apa yang harus menjadi pertimbangan utama dalam memilih teman di media sosial?
A) Hanya memilih teman yang memiliki pandangan yang sama dengan kita.
B) Memilih teman yang memiliki banyak pengikut di media sosial.
C) Memilih teman yang suka menyebarkan berita bohong.
D) Memilih teman yang baik untuk saling berbagi informasi positif dan mengingatkan pada
perbuatan positif.
E) Memilih teman yang suka memamerkan harta dan kemewahan.
18.Mengapa penting untuk meneliti kebenaran informasi sebelum menyebarkannya di media
sosial?
A) Karena semua informasi di media sosial pasti benar.
B) Karena meneliti kebenaran informasi tidak memiliki manfaat.
C) Karena hanya informasi yang lucu yang perlu diteliti kebenarannya.
D) Karena menyebarkan informasi palsu dapat merugikan orang lain dan diri sendiri.
E) Karena tidak ada yang peduli dengan kebenaran informasi di media sosial.
19.Apa dampak dari menggunakan bahasa yang menyinggung atau menyakiti dalam media
sosial?
A) Bahasa tersebut akan membuat kita terlihat lebih kuat di mata orang lain.
B) Bahasa tersebut tidak memiliki dampak apapun dalam berinteraksi di media sosial.
C) Bahasa tersebut dapat menumbuhkan kebencian dan pertikaian dengan orang lain.
D) Bahasa tersebut akan membuat kita lebih populer di media sosial.
E) Bahasa tersebut hanya akan mempengaruhi hubungan dengan teman dekat.
20.Apa pesan yang ingin disampaikan dalam hadis tentang menunjukkan kebaikan kepada
orang lain?
A) Menunjukkan kebaikan tidak memiliki pengaruh apapun dalam kehidupan kita.
B) Menunjukkan kebaikan hanya penting jika kita mendapatkan balasan darinya.
C) Menunjukkan kebaikan akan membuat kita populer di media sosial.
D) Menunjukkan kebaikan kepada orang lain akan mendapatkan pahala seperti orang yang
melakukan kebaikan tersebut.
E) Menunjukkan kebaikan hanya perlu dilakukan kepada teman dekat.
23.Bagaimana cara seorang muslim harus berperan aktif dalam menggunakan media sosial?
A) Dengan membagikan informasi palsu untuk tujuan hiburan.
B) Dengan mengabaikan informasi yang tidak benar tanpa memeriksa kebenarannya.
C) Dengan hanya mengajak kepada kebaikan dalam lingkungan terdekat.
D) Dengan menjauhi media sosial secara keseluruhan.
E) Dengan mengajak kepada kebaikan, meluruskan informasi bohong, dan membuat konten
positif.
24.Apa yang harus diambil dari media sosial menurut pesan dalam hadis yang diriwayatkan
oleh Abu Hurairah?
A) Hanya mengambil hal-hal yang menyenangkan.
B) Hanya mengambil hal-hal yang berkaitan dengan hiburan.
C) Hanya mengambil hal-hal yang dapat membuat kita terkenal di media sosial.
D) Selalu mencari dan mengambil manfaat dan kebaikan dari segala sumber.
E) Hanya mengambil hal-hal yang dapat memberikan keuntungan finansial.
25.Apa yang harus dihindari dalam berinteraksi di media sosial, sebagaimana yang diajarkan
dalam ajaran Islam?
A) Mengabaikan semua aturan dan norma dalam berinteraksi.
B) Membagikan informasi tanpa memeriksa kebenarannya.
C) Membuat kontroversi dan memprovokasi pertikaian.
D) Menghindari berbicara tentang agama dan kebaikan.
E) Menggunakan bahasa yang sopan dan penuh pengertian dalam semua interaksi.
26.Mengapa penting untuk saling menghormati dan menghargai anggota grup atau netizen
dalam berinteraksi di media sosial?
A) Karena hanya anggota grup yang perlu dihormati dan dihargai.
B) Karena media sosial hanya diperuntukkan bagi orang yang sudah saling mengenal.
C) Karena sikap hormat dan penghargaan menciptakan lingkungan yang nyaman dalam
berinteraksi.
D) Karena hanya sikap ini yang akan membuat seseorang populer di media sosial.
E) Karena media sosial tidak mempengaruhi hubungan sosial.
27.Mengapa dianjurkan untuk menghindari update status atau berita berburuk sangka, mencari-
cari kesalahan orang lain, dan menggunjing di media sosial?
A) Karena hanya update status positif yang mendapatkan perhatian di media sosial.
B) Karena menghindari hal tersebut akan membuat seseorang lebih populer.
C) Karena hal tersebut adalah aktivitas yang tidak memiliki manfaat di media sosial.
D) Karena hal tersebut sesuai dengan aturan media sosial.
E) Karena hal tersebut sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur'an.
28.Apa yang harus dihindari dalam menggunakan media sosial untuk menjaga kesehatan
interaksi?
A) Menggunakan bahasa yang santun dan sopan.
B) Menghindari perbedaan pendapat dengan anggota grup.
C) Menghindari penggunaan bahasa yang menyinggung SARA.
D) Menghindari penggunaan media sosial secara keseluruhan.
E) Menghindari berbicara tentang hal-hal yang kontroversial.
29.Apa dampak dari memproduksi dan menyebarkan berita bohong (hoax) serta ujaran
kebencian (hatespeech) di media sosial?
A) Tidak ada dampak yang signifikan dari hal tersebut.
B) Hal tersebut akan membuat seseorang populer di media sosial.
C) Hal tersebut akan menciptakan lingkungan yang positif dalam berinteraksi.
D) Hal tersebut dapat menciptakan konflik dan ketidaknyamanan di media sosial.
E) Hal tersebut hanya akan mempengaruhi hubungan dengan anggota grup.
30.Mengapa penting untuk mengutamakan persatuan dan saling menghormati dalam mengatasi
perbedaan pendapat di media sosial?
A) Karena perbedaan pendapat tidak memiliki pengaruh dalam media sosial.
B) Karena hanya persatuan yang diperlukan dalam bermedia sosial.
C) Karena mengutamakan persatuan akan membuat seseorang lebih populer.
D) Karena media sosial hanya diperuntukkan bagi orang yang memiliki pandangan yang sama.
E) Karena perbedaan pendapat dapat mempengaruhi hubungan baik secara langsung maupun
tidak langsung.
31.Apa hikmah yang dapat diperoleh dari mematuhi adab bermedia sosial terkait dengan berita
hoax?
A) Mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
B) Menjadi lebih populer di media sosial.
C) Tidak ada hikmah yang diperoleh dari hal tersebut.
D) Terhindar dari perbedaan pendapat di media sosial.
E) Memperoleh keuntungan finansial.
32: Mengapa mematuhi adab bermedia sosial dapat membuat orang lain merasa nyaman ketika
melakukan silaturahmi di media sosial?
A) Karena hanya orang tertentu yang merasa nyaman dengan adab tersebut.
B) Karena media sosial tidak memiliki dampak pada hubungan antarorang.
C) Karena adab bermedia sosial menciptakan lingkungan yang positif dan nyaman.
D) Karena media sosial hanya diperuntukkan bagi orang yang sudah saling mengenal.
E) Karena orang lain tidak perduli dengan adab dalam bermedia sosial.
33: Apa hikmah yang dapat diperoleh dari mematuhi adab bermedia sosial terkait dengan
hubungan yang harmonis dengan sesama?
A) Mendapatkan keuntungan finansial.
B) Tidak ada hikmah yang diperoleh dari hal tersebut.
C) Terhindar dari tindakan diskriminatif di media sosial.
D) Media sosial hanya berpengaruh pada hubungan di dunia nyata.
E) Menjadi lebih populer di media sosial.
34: Mengapa mematuhi adab bermedia sosial dapat membantu dalam terjalinnya hubungan
yang harmonis dengan sesama?
A) Karena hanya hubungan yang harmonis yang penting dalam bermedia sosial.
B) Karena adab tersebut membuat seseorang lebih populer.
C) Karena media sosial hanya diperuntukkan bagi orang yang sudah saling mengenal.
D) Karena adab tersebut menciptakan lingkungan yang positif dan saling menghormati.
E) Karena hubungan di media sosial tidak mempengaruhi hubungan di dunia nyata.
35: Apa dampak positif dari mematuhi adab bermedia sosial terkait dengan tindakan yang
diskriminatif?
A) Mendapatkan keuntungan finansial.
B) Media sosial tidak memiliki dampak pada tindakan diskriminatif.
C) Terhindar dari berita hoax.
D) Terhindar dari tindakan diskriminatif dan menjaga hubungan yang harmonis.
E) Hanya orang tertentu yang merasa terhindar dari tindakan diskriminatif.