Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hilgi Maifa Dhilon

NIM : 121113691
Fakultas/Jurusan : FEB/Manajemen

1. Menurut saya ialah bagaimana kaum muslimin dapat mengubah pandangan mereka dengan
memiliki pola pikir bahwa Dalam kegiatan atau memilih apa saja, Al quran memberikan tuntunan
tidak terkecuali mengerjakan pekerjaan , harus dikerjakan dan memilih yang terbaik. Semua pekerjaan
harus diselesaikan dengan sabar, ikhlas, istiqomah, penuh amanah, harus tawakkal dan atau
menyerahkan segala sesuatu tentang apa yang telah dilakukan kepada Dzat Yang Maha Kuasa. Nilai-
nilai tersebut, sudah barang tentu, akan sangat relevan dengan berbagai kegiatan apapun. Kegiatan
yang dikenal sebagai bersifat modern, seharusnya dijalankan dengan niat yang bersih, yakni dijadikan
bagian dari pengabdiannya kepada Tuhan. Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu tergantung pada
niatnya. Bisa saja suatu pekerjaan tampak baik, tetapi manakala niat mengerjaannya buruk, maka akan
memperoleh hasil yang buruk pula. Sebaliknya, siapapun tidak boleh melakukan pekerjaan buruk
diniati untuk memperoleh kebaikan. Akhirnya, melihat dari aspek niat itu saja, yang harus dilakukan
dengan tepat, maka sebenarnya semua kegiatan akan selalu ada relevansinya dengan Al- quran
Artinya, AL- quran harus dihadirkan di dalam semua jenis kegiatan sehari-hari. Al- quran tidak hanya
menjawab persoalan ritual dan atau melihat sesuatu dari aspek fiqhnya, melainkan akan menjawab
perbagai persoalan luas secara tidak terbatas yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari oleh
siapapun, di manapun, dan kapanpun. Maka, sebuah pekerjaan disebut telah dikerjakan secara Islami
manakala diawali dengan niat yang tepat, dikerjakan dengan jujur, sabar, ikhlas, istiqomah, memilih
pendekatan atau cara terbaik, hingga akhirnya pekerjaan itu disebut sebagai sebuah amal shaleh.
Karena pada dasarnya sendiri, Al-Quran pertama kali diturunkan pada malam lailatul qadar 17
Ramadhan tepatnya saat Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun. Al-Quran diturunkan ke bumi tidak
sama dengan kitab-kitab sebelumnya yang diturunkan hanya satu kali langsung selesai. Tetapi Al-
Quran diturunkan dengan cara berangsur-angsur atau sedikit demi sedikit (bertahap) sesuai dengan
kebutuhan atau sesuai dengan permasalahan yang terjadi saat itu untuk memberikan jawaban atas
permasalahan yang dihadapi para sahabat nabi kala itu. Untuk itu, guna memperbaiki keadaan yang
terjadi pada masa sekarang, mutlak diperlukan upaya untuk mempraktekkan kembali nilai-nilai moral
dan etika Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, di bulan suci Ramadhan ini, marilah
kita bulatkan tekad untuk menjadikan Al-Quran menjadi jalan hidup bagi setiap derap langkah. Al-
Quran tidak hanya kita lantunkan secara lisan, tapi dipahami dan dipraktikkan dalam perbuatan.
2. Iman adalah kepercayaan atau keyakinan. Islam adalah pelaksanaan atau pembuktian keyakinan.
Ihsan adalah etika dalam keyakinan dan pengamalannya. Itu merupakan pengertian singkat dari
islam, iman, dan ihsan . Ketiga hal ini merupakan pilar yang saling berhubungan satu sama lain atau
biasa disebut trilogi ajaran ilahi dalam artian : Iman itu bisa dikatakan sebagai landasan awal. Seperti
sebagai pondasi dalam keberadaan suatu rumah. Sedangkan Islam merupakan entitas yang berdiri
diatasnya. Maka, apabila iman seseorang lemah, maka islamnya pun akan condong, lebih lebih akan
rubuh. Dalam realitanya mungkin pelaksanaan sholat akan tersendat-sendat, sehingga tidak dilakukan
pada waktunya, atau malah mungkin tidak terdirikan. Zakat tidak tersalurkan, puasa tak terlaksana,
dan lain sebagainya. Sebaliknya, iman akan kokoh bila islam seseorang ditegakkan. Karena iman
terkadang bisa menjadi tebal, kadang pula menjadi tipis, karena amal perbuatan yang akan
mempengaruhi hati. Sedang hati sendiri merupakan wadah bagi iman itu. Jadi, bila seseorang tekun
beribadah, rajin, maka akan semakin tebal imannya, sebaliknya bila seseorang berlarut-larut dalam
kemaksiatan, kebal akan dosa, maka akan berdampak juga pada tipisnya iman. Ihsan bisa
diumpamakan sebagai hiasan rumah, bagaimana rumah tersebut bisa terlihat mewah, terlihat indah,
dan megah. Sehingga padat menarik perhatian dari banyak pihak. Sama halnya dalam ibadah,
bagaimana ibadah ini bisa mendapatkan perhatian dari sang kholiq, sehingga dapat diterima olehnya.
Tidak hanya asal menjalankan perintah dan menjauhi larangannya saja, melainkan berusaha
bagaimana amal perbuatan itu bisa bernilai plus dihadapan-Nya. Sebagaimana yang telah disebutkan
diatas kedudukan kita hanyalah sebagai hamba, budak dari tuhan, sebisa mungkin kita bekerja,
menjalankan perintah-Nya untuk mendapatkan perhatian dan ridhonya. Disinilah hakikat dari ihsan.
Lalu Iman berkaitan dengan aqidah islam , islam berkaitan dengan syariah, ihsan berkaitan dengan
khuluqiya. Dari tiga hal tersebut dapat kita pahami dalam perkembangan ilmu keislaman , ilmu
terkelompokan menjadi aqidah, fiqih, akhlaq. Diantara pengelompokan kata dalam agama islam ialah
iman, islam dan ihsan. Berdasarkan sebuah hadist yang terkenal, ketiga istilah itu memberikan umat
ide tentang rukun iman, rukun islam dan penghayatan terhadap Tuhan yang maha Hadir dalam hidup.
Setiap pemeluk islam mengetahui dengan pasti bahwa islam tidak absah tanpa iman, dan iman tidak
sempurna tanpa ihsan. Dari pengertian tersebut memiliki arti masing-masing istilah terkait satu denga
yang lain. Bahkan tumpang tindih sehingga satu dari ketiga istilah tersebut mengandung makna dua
istilah yang lainnya.
3. Dalam pandangan islam seseorang yang bahagia adalah seorang mukmin sholeh yang selalu taat
akan menunaikan hak-hak Tuhannya dan memenuhi hak-hak akan makhluk lainnya dengan
berpedoman kepada syariat, baik lahir maupun batin. karena pada dasarnya Di dunia ini, kebahagiaan
adalah sebuah fatamogana yang dapat menyesatkan manusia. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, bahwa kebahagiaan di dunia itu sifatnya hanyalah sementara. Ada pun kebahagiaan di
dunia, itu hanyalah perhiasan duniawi yang tidak bisa dibandingkan dengan kebahagiaan di akhirat
nanti yang jauh lebih baik dari seisi dunia, sebagaimana janji Allah SWT dalam QS. Asy-Syura ayat
20 yang artinya berbunyi “Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat, akan Kami tambah
keuntungan itu padanya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, maka Kami
berikan padanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagia pun di akhirat.”
dan juga “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.” (QS Al-Qashash : 77)Dalam konsep islam, kebahagiaan dunia adalah semu dan fana.
Sewaktu waktu manusia bisa mendapatkan kebahagiaan, sewaktu-waktu manusia juga bisa
mendapatkan kedukaan. Antara susah, senang, dan rasa biasa saja (netral) silih berganti. Untuk itu,
ketika manusia mencari kebahagiaan sejati di dunia hal itu mustahil ditemukan.Seseorang yang
memiliki uang banyak bisa saja membangun istana untuk dirinya. Akan tetapi, ia tidak akan bisa
membangunnya sendirian, karena ia terbatas. Ia butuh mengeluarkan uang, mempekerjakan orang,
bahkan juga harus berkorban. Makadari itu, Allah SWT yang Maha Tahu dan Maha Adil telah
menjelaskan makna kebahagiaan dalam alquran, bahwa kebahagiaan yang hakiki itu kuncinya adalah
dengan bersyukur. Jangan mengukur kebahagiaan dengan melihat kehidupan orang lain yang jauh
diatas kita status sosialnya, tapi lihatlah mereka yang jauh lebih beriman daripada kita, sehingga kita
selalu mawas diri dan tidak melupakan akhirat sebagai tujuan akhir dari kehidupan kita, dan tidak
mengejar kebahagiaan di dunia hingga melalaikan kewajiban kita sebagai seorang muslim.
4. ukhuwah islamiah (persaudaraan keislaman) ialah persaudaraan yang juga dibangun Nabi
Muhammad SAW di Madinah, yakni persaudaraan orang-orang yang sama-sama tunduk di bawah
garis kebijakan Alquran dan hadis. Dasar persaudaraan ini bisa ditemukan dalam banyak ayat dan
hadis, antara lain yang sangat populer, “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan
janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu
bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu menjadi
bersaudara.” (QS Ali Imran/3:103). Dalam hadis sahih juga ditegaskan, “Sesungguhnya perumpaan
seorang mukmin dengan mukmin lainnya laksana bangunan kukuh, yang saling menguatkan satu
dengan lainnya.” (HR Bukhari dan Muslim). Dasar untuk mencapai ukhuwah islamiah sejati tentu
rasa cinta satu sama lain secara tulus, sebagaimana ditekankan Nabi dalam hadis sahih, “Kalian tidak
masuk surga hingga kalian beriman dan belum sempurna keimanan kalian hingga kalian saling
mencintai...” (HR Muslim). Ukhuwah islamiah sering kali juga dijadikan rujukan ayat Alquran,
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara
kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat.” (QS al-
Hujurat/49:10).
5. Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas tentang Allah SWT, sifat-sifat yang wajib pada-Nya, sifat-
sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan sifat-sifat yang sama sekali harus ditiadakan daripada-
Nya. Selain itu, ilmu tauhid
juga membahas tentang rasul-rasul Allah SWT untuk menetapkan kerasulan mereka, hal-hal yang
wajib ada pada diri mereka, hal-hal yang boleh (dinisbahkan) kepada mereka, dan hal-hal terlarang
mengaitkannya kepada mereka. Dinamakan ilmu tauhid karena pokok pembahasannya yang paling
penting adalah menetapkan keesaan (wahidah) Allah SWT dalam zat-Nya, dalam menerima
peribadatan dari makhluk-Nya, dan meyakini bahwa Dia-lah tempat kembali, satu-satunya tujuan.
Keyakinan tauhid inilah yang menjadi tujuan utama bagi kebangkitan Nabi Muhammad Saw. Macam
- macam Tauhid :
1. Tauhid yang berhubungan dengan ke Tuhanan yaitu mempercayai bahwa hanya kepada Allah-lah
kita harus berTuhan, beribadah, memohon pertolongan, tunduk, patuh dan merendah serta tidak
kepada yang lain. Tauhid ini mengandung makna bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Semua amal
ibadah harus disandarkan kepada-Nya. Suasana Perayaan HUT ke-74 ‫ ھُ َو ا ْل َح ُّي َال‬RI di Pedalaman
Papua, Lomba Makan Kerupuk hingga Memanah
َََُْ ُِOُِّْ ََOََّْ
Artinya: Dialah yang hidup ‫ُمخل ِصی َن لھُ الدی َن ال َح ْمد‬
ِ ُ‫ِ إِلھَ ِإال ھ َو فادعوه‬

Anda mungkin juga menyukai