INFARK MIOKADIUM
Oleh:
YULIA ELISTIAWATI
2022207209256
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
kurangnya suplai oksigen ke jaringan. Tanpa oksigen yang cukup, sel dan
atau biasa dikenal dengan miokard adalah sel-sel otot yang terdapat di
jantung dan membentuk lapisan tebal di antara lapisan epikardium luar dan
adanya aliran darah yang cukup pada waktu yang terus menerus, sehingga
kematian jaringan miokard, atau dengan kata lain kematian sel miokard
2. Anatomi Fisiologi
7
terletak di bagian kiri, 1/3 nya terletak di bagian kanan dari garis tengah
adalah di bawah sternum dan tulang iga. Pada bagian permukaan inferior (
Apeks dan batas kanan jantung) diatas diafragma. Batas jantung kanan
(yang meluas kebagian inferior dan basal) bertemu dengan paru kanan.
Batas jantung kiri (yang meluas dari basal ke apeks) bertemu dengan paru
kiri. Berat jantung orang dewasa laki-laki 300-350gr, berat jantung orang
dewasa wanita 250-350 gr. Panjang jantung 12 cm, lebar 9 cm dan tebal 6
sisi kiri. Pada kelainan dekstrokardia jantung justru terletak di sisi sebelah
kanan. Jantung dikelilingi oleh pembuluh darah besar dan organ paru, dan
timus di bagian depannya. Jantung terdiri dari empat ruang jantung yang
tersebut adalah :
1) Atrium kanan
2) Atrium kiri
3) Ventrikel kanan
4) Ventrikel kiri
Gambar 2.1 Bagian Jantung
bikuspidalis karena terdiri dari dua buah lempengan katup. Atrium kanan
dan kiri memiliki ukuran yang sama, demikian juga ventrikel kanan dan
kiri. Atrium dibatasi oleh otot jantung dan sekat yang tipis, sedangkan
bagian ventrikel dibatasi oleh otot jantung dan sekat interventrikuler yang
tebal.
terdiri dari jaringan ikat fibrosa yang dilapisi endotel pada kedua sisi.
Darah mengalir di dalam jantung ke satu arah, dari sisi kanan ke sisi kiri.
Hal ini dimungkinkan karena adanya katup-katup jantung yang akan
kanan ke ventrikel kanan; dan dari atrium kiri ke ventrikel kiri. Darah di
dalam jantung mengalir dalam satu arah. Dari atrium kanan darah akan
paru darah kembali ke atrium kiri jantung melalui vena pulmonalis, darah
ini kaya akan oksigen karena telah mengalami oksigenasi di paru. Dari
aorta.
darah keluar dari ventrikel kiri. Penyaluran darah dan saraf ke jantung.
dan kemudian bercabang menjadi arteri lebih kecil. Arteri kecil ini
2018).
3. Klasifikasi
akut dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu Infark miokard akut ST-
a. Infark miokard akut ST-elevasi (STEMI) adalah Nyeri dada atau gejala
iskemik lain yang menyebabkan area infark yang lebih luas meliputi
pada EKG.
dalam satu atau lebih dari arteri koroner yang menyebabkan penurunan
diduga terjadi perubahan EKG iskemik baru atau LBBB baru, namun
nilai CTN 5 kali lebih besar pada pasien dengan nilai CTN normal.
Selain itu, baik gejala sugestif dari iskemia miokard, perubahan EKG
iskemik baru atau LBBB baru, atau kehilangan angiografi patensi dari
arteri koroner utama atau cabang samping atau persisten lambat atau
tidak ada aliran atau embolisasi, atau (iv) demonstrasi dari baru
grafting (CABG)
4. Etiologi
b. Faktor Sirkulasi
adekuat, termasuk dalam hal ini otot jantung (Tiara Dewi, Muhammad
c. Faktor darah
Secara garis besar terdapat dua jenis faktor risiko bagi setiap orang untuk
terkena infark miokard akut yaitu faktor risiko yang bisa dimodifikasi dan
faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi (Setiadi & Halim, 2018).
5. Patofisiologi
pembuluh darah bagian dalam) yang bisa memicu interaksi fibrin dan
platelet sehingga menimbulkan cedera endotel pembuluh darah koroner.
Interaksi ini membuat invasi dan akumulasi lipid yang akan membangun
terjadi cukup lama yaitu lebih dari 30-45 menit sehingga mengakibatkan
penyakit arteri koroner atau coronary artery disease (CAD). Pada penyakit
ini terdapat materi lemak (plaque) yang telah terbentuk dalam beberapa
tahun di dalam lumen arteri koronari (arteri yang mensuplai darah dan
bisa menghambat aliran darah baik total maupun sebagian pada arteri
paru (edema paru) dengan manifestasi sesak napas (Kasron, 2012 dalam
(Sutrisno, 2017).
Gambar 2.2 Pathway infark miokard akut
Manifestasi klinis yang khas dari infark miokard akut adalah nyeri.
Nyeri bisa terjadi di dada dan dapat menjalar ke lengan (umumnya kiri),
bahu, leher, rahang bahkan ke punggung dan epigastrium (ulu hati). Nyeri
barang berat. Nyeri berlangsung lebih lama dari angina pektoris dan tak
diabetes dan orangtua, tidak ditemukan nyeri sama sekali. Nyeri dapat
debar atau sinkope. Pasien sering tampak ketakutan. Walaupun IMA dapat
hipotensi ditemukan pada kasus yang relatif lebih berat, kadang ditemukan
pulsasi diskinetik yang tampak atau berada di dinding dada pada IMA
muntah.
b. Adanya gejala awal, misalnya letih, rasa tidak enak pada dada atau
malaise.
c. Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus-menerus tidak
(Berliani, 2019).
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Elektrokardiogram (EKG)
e. Pemeriksaan Laboratorium
dikumpulkan di ruang gawat darurat adalah tes darah rutin, gula darah
sewaktu, status elektrolit, koagulasi darah, tes fungsi ginjal, dan panel
(Sutrisno, 2017).
8. Diagnosis Banding
a. Angina pectoris
berlangsung tidak lebih dari 20 menit dan tidak disertai mual, muntah
b. Nyeri esofagus
Nyeri esofagus dalam banyak hal mirip dengan nyeri pada IMA, tetapi
c. Nyeri muskuloskeletal
skelet di dada.
d. Perikarditis
IMA.
e. Aorta dissecans
f. Emboli paru
g. Lain-lain
Keadaan lain yang jarang dan mungkin sulit dibedakan dengan nyeri
pada IMA termasuk dispepsia karena tukak lambung, dan nyeri pada
kolik empedu dan abses arebik hati yang terdapat di sekitar diafragma.
9. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Keperawatan
b. Penatalaksanaan Medis
fibrinolitik, terapi anti iskemia, terapi anti platelet dan anti trombin,
1) Terapi fibrinolitik
2) Terapi Reperfusi
a) Golongan nitrat
b) Morfin
Halim, 2018).
2018).
d) Golongan penyekat
a) Aspirin
b) Clopidogrel
c) Prasugrel
infark miokard yang tidak fatal, stroke yang tidak fatal, dan
2018).
f) Antikoagulan oral
Halim, 2018)
5) Terapi tambahan
darah dan mengurangi cedera pada otot jantung. Obat ini juga
b. Gagal jantung
dan nutrisi.
c. Syok kardiogenik
d. Tromboemboli
e. Disritmia
1. Pengkajian
a. Anamnesa
berasal dari jantung atau dari luar jantung. Jika dicurigai nyeri
atau diremas.
rentang 0-4 atau 0-10 (visual analogue scale – VAS) dan klien
saat angina terjadi, skala nyeri berkisar antara 3-4 (skala 0-4)
2018).
b. Pemeriksaan fisik
a) B1 (Breathing)
dan tangan.
c) B3 (Brain)
d) B4 (Bladder)
e) B5 (Bowel)
makan setelah sakit. Kaji penurunan turgor kulit, kulit kering atau
menjadi besar, keras, tidak nyeri tekan dan halus. Ini dapat diperiksa
f) B6 (Bone)
berdebar.
hari).
c. Istirahat tidur : kaji kebiasaan tidur siang dan malam, berapa
mengalami gangguan
IMA sering terbangun dan susah tidur karena nyeri dada dan
sesak napas.
2. Diagnosis Keperawatan
berlebihan)
3. Intervensi keperawatan
(D.0011)
Kriteria Hasil :
pemulihan
atau batuk)
2) Risiko perfusi miokard tidak efektif b.d Faktor risiko spasme arteri
koroner (D.0014)
faktor pereda)
jika perlu
b) Meringis menurun
intensitas nyeri
4. Implementasi Keperawatan
lain.
2) Tindakan kolaborasi
yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan intervensi yang telah dibuat
5. Evaluasi
2014).
a) Subjektif
Subjektif yaitu berisi data yang berasal dari pasien yang didapat
b) Objektif
hasil analisis dan fisik pasien, hasil laboratorium dan tes diagnostik
c) Assessment