Anda di halaman 1dari 7

MODIFIKASI PERMAINAN MONTESSORI TERHADAP KEMAMPUAN

MOTORIK HALUS PADA KELOMPOK A TK AL IJTIHAD


1Intan Primayanti. Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat UNDIKMA. Email:
intanprimayanti@undikma.ac.id
2Lalu Hulfian, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat UNDIKMA. Email:
laluhulfian@undikma.ac.id

ABSTRAK

Kata Kunci : Modifikasi Permainan Montessori , Motorik Halus.

Anak usia dini merupakan individu yang unik dimana mereka mempunyai kebutuhan
berbeda sesuai dengan tahapan usianya (Cahyaningsih, 2011:1). Pada masa ini proses
pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek fisik, sosial emosional, kognitif
sedang mengalami masa tercepat dalam rentang perkembangan kehidupan manusia. Setiap
gerakan sesederhana apapun adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari
berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Metode Montessori yang
merupakan metode belajar yang bergantung pada masing-masing anak didik, memiliki
keunggulan dalam menumbuhkan kekritisan berfikir, berkolaborasi, dan bertindak lebih
tegas. Kemampuan motorik halus pada kelompok A TK Al Ijtihad masih rendah dan
mengalami keterlambatan. Kegiatan motorik halus yang diberikan tidak benar-benar
menstimulus perkembangan anak dan strategi pendidik dalam menyampaikan pembelajaran
masih kurang tepat. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul “Modifikasi Permainan Montessori terhadap kemampuan Motorik Halus pada
Kelompok A TK Al Ijtihad”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas
dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus melalui modifikasi
permainan Montessori. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
motorik halus sebesar 55% berdasarkan evaluasi dari siklus 1 dan siklus II.

ABSTRACT

Keywords : Fine Motoric skills, playing Montessori modification

Early childhood is a unique individual where they have different needs according to their age
stages (Cahyaningsih, 2011: 1). At this time the process of growth and development in various
aspects of physical, social, emotional, cognitive is experiencing the fastest period in the span
of development of human life. Every movement, no matter how simple, is the result of complex
interaction patterns of various parts and systems in the body that are controlled by the brain.
The Montessori method, which is a learning method that depends on each student, has
advantages in cultivating critical thinking, collaborating, and acting more decisively. Fine
motor skills in group A TK Al Ijtihad are still low and experience delays. The fine motor
activities provided do not really stimulate children's development and the educator's strategy
in conveying learning is still not quite right. This made researchers interested in conducting
research with the title "Modification of Montessori Games on Fine Motoric Skills in Group A
of Al Ijtihad Kindergarten". This study uses a class action research type with the aim of
knowing the increase in fine motor skills through modification of Montessori games. The
results of this study showed an increase in fine motor skills by 55% based on the evaluation of
cycle 1 and cycle II.
PENDAHULUAN bertindak lebih tegas. Setiap anak memiliki
Perkembangan motorik beriringan
kebebasan dalam memilih aktifitas, yang
dengan proses pertumbuhan secara genetis
tentu saja telah diatur sedemikian rupa oleh
atau kematangan fisik peserta didik, teori
para pendidiknya untuk menumbuhkan
yang menjelaskan secara detail tentang
kemandirian, kebebasan dan keteraturan.
sistematika motorik peserta didik adalah
Dalam metode ini pelajaran berlangsung
Dynamic Sistem Theory. Teori tersebut
bersamaan dengan eksperimen. Semakin
mengungkapkan bahwa untuk membangun
akrab pengajar dengan metode-metode
kemampuan motorik peserta didik harus
psikologi eksperimental, semakin paham
mempersepsikan sesuatu di lingkungannya
mereka bagaimana cara memberikan
yang memotivasi peserta didik untuk
pelajaran. Tentu saja diperlukan tekhnik
melakukan sesuatu dan menggunakan
khusus agar metode tersebut dapat
persepsi tersebut untuk bergerak.
diterapkan dengan tepat ( Gerald Lee Gutek,
Pada dasarnya, perkembangan ini
2015:191).
berkembang sejalan dengan kematangan
Untuk mengembangkan kemampuan
saraf dan otot anak. Sehingga, setiap
motorik halus pada kelompok A TK Al
gerakan sesederhana apapun, adalah
Ijtihad diperlukan suatu proses pembelajaran
merupakan hasil pola interaksi yang
yang sesuai dengan karateristik siswa yang
kompleks dari berbagai bagian dan sistem
suka bermain melalui modifikasi
dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
permainan Montessori agar menumbuhkan
Perkembangan kemampuan motorik bagi
minat dan lebih aktif berpikir, bergerak, dan
siswa taman kanak-kanak sangat penting
mandiri.
karena pada usia anak ini unsur-unsur
Berdasarkan hasil observasi di TK Al
kemampuan motorik halus anak lebih sering
Ijtihad kemampuan motorik halus masih
dilakukan anak-anak seperti menulis,
rendah dan mengalami keterlambatan.
menggambar, mewarnai, menari bahkan
Kegiatan motorik halus yang diberikan tidak
anak mampu menggabungkan keterampilan
benar-benar menstimulus perkembangan
dengan gerakan anggota tubuhnya seperti
anak dan strategi pendidik dalam
melempar dan menangkap.
menyampaikan pembelajaran masih kurang
Metode Montessori yang merupakan
tepat. Saat mempelajari kemampuan
metode belajar yang bergantung pada
motorik halus yang berkaitan dengan
masing-masing anak didik, memiliki
keterampilan hidup seperti mengancing
keunggulan dalam menumbuhkan kekritisan
baju, dari 18 anak hanya 5 yang bisa
berfikir, berkolaborasi dalam tim, dan
mengancingkan baju dengan tepat. Hal
tersebut sangat jarang dilakukan, anak-anak sendiri kebiasaan-kebiasaan yang
lebih sering diajarkan menggambar, dilakukan sehari-hari, seperti merapikan
mewarnai dan menari sehingga kemampuan tempat tidur, mencuci piring sehabis
motorik tidak begitu berkembang dengan makan, mengancing baju sendiri dan lain-
baik. lainnya. Tidak hanya itu, anak-anak yang
KAJIAN PUSTAKA belajar dengan metode Montessori juga
1. Montessori
akan bermain dengan aneka permainan
Montessori adalah metode yang mendidik.
pendidikan yang dikembangkan oleh Dr. 2. Modifikasi Permainan Montessori
Maria Montessori. Beliau merupakan Alasan peneliti menggunakan
lulusan dari sekolah kedokteran pada permainan Montessori yang salah satu
tahun 1869 dan menjadi salah satu dokter kegiatannya berkaitan dengan
wanita pertama di Italia. Pekerjaannya keterampilan hidup adalah memasang
sebagai dokter mempertemukan ia kancing baju agar kemampuan motorik
dengan anak-anak, sejak itulah Dr. anak bias tercapai. Permainan dapat
Montessori mulai tertarik dengan dunia memenuhi rasa ingin tahu, suka
pendidikan dan mengembangkan metode berfantasi yang merupakan karakteristik
ini sebagai hasil dari penelitiannya anak usia dini. Selain itu anak juga
terhadap perkembangan intelektual anak mempunyai daya rentang konsentrasi
yang mengalami keterbelakangan mental. yang pendek yang membuat anak cepat
Pada dasarnya, metode bosan.
pendidikan Montessori hampir serupa Alat peraga juga sangat penting
dengan sistem reguler, karena masih untuk menunjang proses belajar anak
melibatkan peran murid dan guru. biasa disebut alat permainan edukatif
Namun, di sekolah reguler, semua (APE) . saat ini alat peraga banyak
pelajaran yang diajarkan berdasarkan dipakai oleh pengajar prasekolah. Tapi,
kurikulum, sehingga mau tak mau anak- orang tua juga bisa menggunakan alat
anak “dipaksa” untuk mengerti semua hal peraga untuk sarana bermain anak di
yang diajarkan. Sedangkan di sekolah rumah. Salah satu alat peraga yang
yang menerapkan metode pendidikan efektif, mudah dibuat dan dicari, serta
Montessori, anak-anak diajarkan untuk dapat digunakan di rumah adalah alat
mandiri. peraga Montessori. Ketika bermain
Dengan metode Montessori, dengan alat peraga, anak akan banyak
anak-anak akan belajar melakukan menggerakkan anggota tubuhnya.
Kemampuan motorik anak akan terlatih Kemampuan motorik halus
dengan melibatkan gerakan. Kemampuan merupakan keterampilan yang melibatkan
motorik yang akan terlatih salah satunya gerakan yang diatur secara halus. Permainan
adalah kamampuan motorik halus dengan adalah kegiatan yang anak-anak lakukan
memasang kancing baju. sepanjang sepanjang hari karena bagi anak-
3. Perkembangan Motorik Halus pada anak bermain adalah hidup dan hidup adalah
Anak Kecil permainan (Mayesty, 1990:196). Menurut
Anak kecil merupakan masa yang Gutek (2015:27), berdasarkan teori tentang
ideal untuk mempelajari keterampilan periode sensitive, Montessori melalui
motorik tertentu. Keterampilan yang dipelajari pengamatandan percobaan merancang sebuah
anak kecil bergantung sebagian pada kesiapan kurikulum yang berusaha mengembangkan
kematangan terutama kesempatan yang kemampuan anak-anak pada tiga area yaitu:
diberikan untuk mempelajari dan bimbingan keterampilan hidup sehari-hari, keterampilan
yang diperoleh dalam menguasai motorik dan inderawi serta keterampilan baca
keterampilan secara cepat dan efisien ( Nurlan tulis hitung. Permainan Montessori berupa
Kusmaedi, 2010:104). Terdapat perbedaan mengancing baju dimodifikasi menggunakan
jenis kelamin dalam jenis keterampilan yang bantal karakter yang sesuai dengan idola anak
dipelajari anak-anak. -anak sehingga menjadi sebuah permainan
Pada masa anak kecil, anak laki-laki yang menarik.
harus mempelajari keterampilan bermain METODOLOGI PENELITIAN
yang secara budaya sesuai dengan kelompok Adapun jenis penelitian ini
anak laki-laki dan dilarang menguasai menggunakan penelitian tindakan kelas
keterampilan yang dianggap lebih sesuai yang merupakan suatu pencermatan
untuk anak perempuan. Misalnya, mereka terhadap kegiatan yang sengaja
didororng untuk bermain bola sebagaimana dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
anak perempuan didorong untuk mempelajari secara bersamaan (Arikunto, 2010:130).
keterampilan yang berhubungan dengan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
perawatan rumah tangga. Meskipun terdapat secara garis besar dilaksanakan dalam
sejumlah perbedaan, setiap anak-anak empat tahapan yaitu perencanaan,
umumnya belajar keterampilan umum pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
tertentu, walaupun saat mempelajarinya agak Lokasi penelitian ini bertempat di
berbeda dan kcakapan dalam mempelajarinya TK Al Ijtihad Kecamatan Masbagik Desa
juga berbeda. Danger. Dalam penelitian ini subjek yang
digunakan adalah kelompok A yang
berjumlah 18 Anak dengan rentang usia 4-5 sudah mencapai target 75% dari
tahun dan dari 18 anak tersebut terdiri dari kemampuan motorik halus maka tetap
10 anak perempuan dan 8 anak laki-laki. dilanjutkan pada siklus kedua untuk
Data pada penelitian ini berupa pemantapan data penelitian.
dokumentasi dan observasi. Instrument yang HASIL PENELITIAN DAN LUARAN
digunakan adalah aktivitas guru, aktivitas Kegiatan modifikasi permainan

anak dan kemampuan motorik halus. Montessori berupa memasukkan kancing

Observasi dilakukan selama kegiatan pada kelompok A TK Al Ijtihad yang

berlangsung dan pada penelitian ini dilakukan selama siklus I pertemuan 1

pengamatan saat pembelajaran berlangsung memperoleh 42% pertemuan 2 memperoleh

dilakukan berdasarkan lembar observasi. 50% dan pertemuan 3 memperoleh 58%.

Dalam penelitian ini, untuk mengukur Siklus II pada pertemuan 1 memperoleh

keterampilan motorik halus dilakukan 59% pertemuan 2 memperoleh 80% dan

melalui modifikasi permainan Montessori. pertemuan 3 memperoleh 89%. Berdasarkan

Tekhnik analisis data menggunakan data diatas dapat disimpulkan bahwa

data deskriptif yaitu mulai dari awal melaluin modifikasi permainan Montessori

penelitian berupa pengamatan, perencanaan, berupa memasukkan kancing dapat

tindakan, pelaksanaan tindakan sampai meningkatkan kemampuan motorik halus

refleksi terhadap tindakan. Beberapa data pada kelompok A TK Al Ijtihad, hal ini

yang diperoleh pada penelitian ini adalah dibuktikan dengan peningkatan persentase

data hasil observasi aktivitas guru dan dari 29 % pada siklus I menjadi 84% pada

aktivitas anak terhadap penerapan sikus II mengalami peningkatan sebesar

modifikasi permainan Montessori. Data 55%.

yang sudah terkumpul kemudian dianalisis, PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil analisis data
alat yang digunakan untuk mengobservasi
menunjukkan bahwa modifikasi permainan
aktivitas guru dan aktivitas anak berupa
Montessori berupa memasukkan kancing
skor.
dalam peningkatan kemampuan motorik halus
Penelitian dikatakan berhasil apabila
pada kelompok A TK Al Ijtihad menghasilkan
75% dari jumlah anak mendapat nilai 3 atau
dampak positif, kegiatan tersebut
4 dari kemampuan motorik halusnya.
membutuhkan keterampilan, ketelitian dan
Apabila pada siklus pertama belum
seni. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi
mencapai target 75% dari kemampuan
sarana untuk membantu melenturkan otot
motorik halus anak maka dilanjutkan pada
halus, daya pikir, perasaan sensitiv dan tingkat
siklus kedua. Jika pada siklus pertama
kesuslitan yang dapat di sesuaikan dengan usia 3. Dalam menjelaskan kegiatannya
anak. sebaiknya di ulang-ulang dan anak
Keberhasilan peneliti pada proses dilibatkan langsung dengan media agar
pembelajaran melalui kegiatan modifikasi anak lebih antusias dan lebih aktif.
permainan Montessori berupa memasukkan
DAFTAR PUSTAKA
kancing dengan cara melakukan pendekatan
terhadap anak, membimbing dan memberi Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
motivasi juga membuahkan hasi. Faktor penelitian suatu pendekatan praktik.
keberhasilan kemampuan motorik halus Jakarta: Rineka Cipta.
anak melalui kegiatan modifikasi permainan Cahyaningsih, Dwi Sulistyo. 2011.
Montessori berupa memasukkan kancing ini Pertumbuhan dan Perkembangan
adalah adanya pengalaman yang dilakukan motorik Pada Masa anak-anak.
anak pada pembelajaran siklus I, sehingga Jakarta: Trans Info Media.
pada siklus II pembelajaran berjalan lancer. Cholik, Toho. 2013. Perkembangan
Rata-rata dari hasil kemampuan motorik motorik Pada Masa anak-anak.
halus anak dalam penelitian ini mengalami Jakarta: Direktorat. Montessori,
peningkatan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa, pembelajaran pada Gutek, Gerald Lee. 2015. Metode
siklus II dinyatakan telah berhasil. Montessori. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Kusmaedi, Nurlan. 2010. Pertumbuhan dan
Berdasarkan hasil analisis data maka Perkembangan Peserta Didik.
dapat disimpulkan bahwa modifikasi Bandung: Alfabeta.
permainan montessori dapat meningkatkan Maria.2015. Metode Montessori.
kemampuan motorik halus pada siswa TK Al Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ijtihad.
Rahayubi, Heri . 2012. Perkembangan
Saran
Motorik. Bandung. Rosdakarya
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Syamsuddin, Munif. Kompetensi Motorik
dengan memperluas area penelitian dan Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah VISI
jumlah sampel. PGTK PAUD dan DIKMAS.
2. Sebaiknya kegiatan memasukkan kancing http://doi.org/10.21009/JIV.1402.5.
ini lebih bervariasi lagi untuk Diakses pada tanggal 20 Maret 2021.
mengembangkan aspek kemampuan anak.
Yoyo, Bahagia. 2000. Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini,
Yogyakarta : PGTK Press.

Anda mungkin juga menyukai