Anda di halaman 1dari 9

Edisi 1

LABORATORIUM REKAYASA STRUKTUR


Revisi :1

PEDOMAN PRAKTIKUM Tanggal : 12/11/2020


Halaman : 6
LAB. UJI BAHAN

BAB I
PEMERIKSAAN SEMEN PORTLAND

A. PEMERIKSAAN BERAT JENIS SEMEN PORTLAND


1. Maksud dan Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan berat jenis semen portland. Berat
jenis semen adalah perbandingan antara berat isi kering semen pada suhu kamar
dengan berat isi kering air suling pada 4 0C yang isinya sama dengan isi semen.

2. Alat dan Benda Uji


a. Alat
1) Botol Le Chatelier
2) Timbangan dengan ketelitian 0,001 gram
3) Corong kaca
b. Benda uji
1) Semen portland sebanyak 64 gram
2) Korosin bebas air atau naptha dengan berat jenis 62 API (American
Petroleum Institut)

3. Langkah Kerja
a. Isi botol Le Chatelier dengan kerosin atau naptha sampai antara
skala 0 dan 1, bagian dalam botol diatas permukaan cairan
dikeringkan,
b. Masukkan botol ke dalam bak air dengan suhu yang ditetapkan
pada botol ± 20 0 C untuk menyamakan suhu cairan dalam botol
dengan suhu yang ditetapkan pada botol, dalam waktu yang cukup
(selama ± 60 menit) untuk menghindarkan variasi suhu botol lebih
besar dari 20 0 C,
c. Setelah suhu air sama dengan suhu cairan dalam botol, bacalah
skala pada botol [v 1 ],

Jurusan Teknik Sipil - Politeknik Negeri Banyuwangi


Edisi 1
LABORATORIUM REKAYASA STRUKTUR
Revisi :1

PEDOMAN PRAKTIKUM Tanggal : 12/11/2020


Halaman : 7
LAB. UJI BAHAN

d. Masukkan benda uji sedikit demi sedikit ke dalam botol dengan


menggunakan corong kaca, jangan sampai ada semen yang
menempel pada dinding dalam botol diatas cairan,
e. Setelah semua benda uji dimasukkan, putar botol dengan posisi
miring secara perlahan-lahan selama ± 30 menit, sehingga seluruh
gelembung udara dalam benda uji keluar (tidak timbul lagi pada
permukaan cairan),
f. Ulangi pekerjaan pada langkah (2) setelah suhu air sama dengan
suhu cairan dalam botol, lalu bacalah skala pada botol [v 2 ].

4. Perhitungan
berat semen
Berat isi, ρ =
v2 − v1
Keterangan :
v1 = pembacaan pertama pada skala botol
v2 = pembacaan kedua pada skala botol
(v2 – v1) = isi cairan yang dipindahkan oleh semen dengan berat tertentu
Untuk perencanaan campuran beton, berat isi harus dinyatakan dalam berat jenis
yang merupakan dalam besaran tanpa dimensi;
Gsp = Specific gravity / berat jenis semen portland
Ga = berat isi air suling pada suhu 4 0C [1 gram/cm3]
Sehingga ;
ρ
G =
Sp
Ga
Catatan :
Berat jenis semen Portland antara 3 - 3,2
Percobaan dibuat dua kali dengan selisih yang diijinkan 0,01.
Suhu ruangan pemeriksaan yang diijinkan berkisar antara 20 0C – 24 0C.

Jurusan Teknik Sipil - Politeknik Negeri Banyuwangi


Edisi 1
LABORATORIUM REKAYASA STRUKTUR
Revisi :1

PEDOMAN PRAKTIKUM Tanggal : 12/11/2020


Halaman : 8
LAB. UJI BAHAN

5. Laporan
Laporkan nilai berat jenis sampai dua angka desimal (dibelakang koma).

Gambar 1. Botol Le Chatelier.

B. PEMERIKSAAN KONSISTENSI NORMAL SEMEN HIDROLIS


1. Maksud dan Tujuan
Menentukan konsistensi normal dari semen hidrolis untuk keperluan penentuan

Jurusan Teknik Sipil - Politeknik Negeri Banyuwangi


Edisi 1
LABORATORIUM REKAYASA STRUKTUR
Revisi :1

PEDOMAN PRAKTIKUM Tanggal : 12/11/2020


Halaman : 9
LAB. UJI BAHAN

waktu pengikatan semen.

2. Alat dan Bahan


a. Alat
1) Mesin aduk (mixer) dengan daun-daun pengaduk dari baja tahan karat
serta mangkuk yang dapat dilepas,
2) Alat vikat dan cincin koin
3) Timbangan dengan ketelitian sampai 1,0 gram
4) Alat pengorek (scraper) dibuat dari karet yang agak kaku,
5) Gelas ukur dengan kapasitas 150 atau 200 ml,
6) Sendok perata (trowel),
7) Sarung tangan karet.
8) Pelat kaca ukuran 150 x 150 x 3 mm
b. Bahan
1) Semen portland ± 3,5 kg (untuk ± 6 percobaan)
2) Air bersih (dengan temperatur ruangan)

3. Langkah Kerja
a. Pasang daun pengaduk serta mangkuk pada alat pengaduk,
b. Masukkan bahan untuk percobaan dalam mangkuk dan campurlah
sebagai berikut:
1) Tuangkan air (± 125 – 155 cc untuk semen tipe I dan (± 130 – 140 cc
untuk semen tipe III),
2) Masukkan 500 gram semen ke dalam air dan biarkan selama 30 detik
untuk proses penyerapan,
c. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan rendah (140 ± 5 rpm)
dan aduklah selama 30 detik,
d. Hentikan mesin pengaduk selama 15 detik dan sapulah bahan
(pasta) dari dinding sisi mangkuk,

Jurusan Teknik Sipil - Politeknik Negeri Banyuwangi


Edisi 1
LABORATORIUM REKAYASA STRUKTUR
Revisi :1

PEDOMAN PRAKTIKUM Tanggal : 12/11/2020


Halaman : 10
LAB. UJI BAHAN

e. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan sedang (248 ± 10 rpm)


dan aduklah selama 1 menit,
f. Segera ambil pasta dari mangkuk dan bentuklah sebagai bola.
Lemparkan bola pasta tersebut dari tangan yang satu ke tangan
yang lain (dengan jarak ± 15 cm) beberapa kali, kemudian
tempatkan pada alat vikat. Tekankan kedalam cincin konis
sehingga memenuhi cincin tersebut. Tempatkan cincin tersebut
pada pelat gelas (H) dan tuanglah kelebihan pasta semen dari
kedua sisi cincin. Ratakan bagian atas dari pasta semen dengan
sendok adukan sedemikian rupa sehingga tidak menekan adukan,
g. Pusatkan cincin berisi pasta tersebut dibawah batang (B) dan
sentuhkan dan kuncilah (putar kunci K) jarum C pada permukaan
pasta. Tempatkan indikator (F) tepat pada angka nol yang atas.
Lepaskan batang (B) bersamaan jarum (C) dengan memutar kunci
K. Jarum C akan masuk kedalam pasta. Bila dalam waktu 30 detik
kedalaman masuk C kedalam pasta besarnya 10 ± 1 mm dari permukaan,
maka konsistensi pasta semen tersebut adalah normal,
h. Bila konsistensi normal belum tercapai, ulangilah langkah (1) s/d
langkah (2) sehingga tercapai. Catatlah jumlah air yang diperlukan
untuk mencapai konsistensi normal,
i. Gambarlah grafik yang menunjukkan hubungan antara kedalaman
penetrasi jarum dan kadar air ( %) dalam pasta semen.
4. Laporan
Laporkan konsistensi normal dalam bentuk grafik dan tabulasi data.
Catatan:
Konsistensi normal semen adalah kadar air pada semen yang apabila jarum
vicat diletakkan di permukaannya dalam interval waktu 30 detik akan terjadi
penetrasi sedalam 10 mm.

Jurusan Teknik Sipil - Politeknik Negeri Banyuwangi


Edisi 1
LABORATORIUM REKAYASA STRUKTUR
Revisi :1

PEDOMAN PRAKTIKUM Tanggal : 12/11/2020


Halaman : 11
LAB. UJI BAHAN

Gambar 2. Mixer Portland Cement/Mortar.

C. PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN SEMEN HIDROLIS


1. Maksud dan Tujuan
Menentukan waktu pengikatan semen hidrolis (dalam keadaan konsistensi
normal).
2. Alat dan Bahan Peralatan
a. Alat
1) Mesin aduk (mixer) dengan daun-daun pengaduk dari baja tahan karat
serta mangkuk yang dapat dilepas,
2) Alat vikat (dengan menggunakan ujung D seperti pada gambar 1.3),
3) Timbangan dengan ketelitian sampai 1,0 gram
4) Alat pengorek (scraper) dibuat dari karet yang agak kaku,

Jurusan Teknik Sipil - Politeknik Negeri Banyuwangi


Edisi 1
LABORATORIUM REKAYASA STRUKTUR
Revisi :1

PEDOMAN PRAKTIKUM Tanggal : 12/11/2020


Halaman : 12
LAB. UJI BAHAN

5) Gelas ukur dengan kapasitas 150 atau 200 ml,


6) Sendok perata (trowel),
7) Sarung tangan karet,
8) Ruang lembab yang mampu memberikan kelembaban relatif minimum
90%.
b. Bahan
1) Semen portland ± 3,5 kg (untuk ± 6 percobaan)
2) Air bersih (dengan temperatur ruangan)

3. Langkah Kerja
a. Pasang daun pengaduk serta mangkuk pada alat pengaduk,
b. Masukkan bahan untuk percobaan dalam mangkuk dan campurlah
sebagai berikut:
1) Tuangkan air (± 125 – 155 cc untuk semen tipe I dan (± 130 – 140 cc
untuk semen tipe III),
2) Masukkan 500 gram semen ke dalam air dan biarkan untuk penyerapan
selama 30 detik,
c. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan rendah (140 ± 5 rpm)
dan aduklah selama 30 detik,
d. Hentikan mesin pengaduk untuk 15 detik dan sapulah bahan (pasta)
dari dinding sisi mangkuk,
e. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan sedang (248 ± 10 rpm)
dan aduklah selama 1 menit,
f. Segera ambil pasta dari mangkuk dan bentuklah sebagai bola.
Lemparkan bola pasta tersebut dari tangan yang satu ke tangan
yang lain (dengan jarak ± 15 cm) beberapa kali,
g. Segera masukkan benda uji tersebut kedalam ruang lembab dan
biarkan,
h. Setelah 30 menit didalam ruang lembab, tempatkan benda uji pada

Jurusan Teknik Sipil - Politeknik Negeri Banyuwangi


Edisi 1
LABORATORIUM REKAYASA STRUKTUR
Revisi :1

PEDOMAN PRAKTIKUM Tanggal : 12/11/2020


Halaman : 13
LAB. UJI BAHAN

alat vikat. Turunkan jarum hingga menyentuh permukaan pasta

semen. Keraskan skrup dan geser jarum penunjuk pada bagian atas dari skala
dan lakukan pembacaan awal,
i. Lepaskan batang dengan memutar skrup dan biarkan jarum mapan
pada permukaan pasta selama 30 detik. Lakukan pembacaan untuk
menetapkan dalamnya penetrasi. Apabila pasta terlalu lembek,
lambatkan penurunan batang untuk mencegah melengkungnya
jarum,
j. Jarak antara setiap penetrasi pada pasta tidak boleh l ebih kecil dari
6 mm. Untuk semen tipe I, Percobaan dilakukan segera setelah
diambil dari ruang lembab dan setiap 15 menit sesudahnya sampai
tercapai penetrasi sebesar 25 mm atau kurang. Untuk semen tipe
III, setiap menit 10 menit sesudahnya sampai tercapai penetrasi
sebesar 25 mm atau kurang,
k. Gambarkan dalam suatu grafik, besarnya penetrasi jarum vicat
sebagai fungsi dari waktu untuk semen-semen tipe I atau III,
l. Catatlah semua hasil percobaan penetrasi. Tentukan waktu
tercapainya penetrasi sebesar 25 mm. Inilah waktu ikat dari semen
hidrolis.
4. Laporan
Laporkan waktu ikat semen dalam bentuk grafik dan tabulasi data.

Catatan:
Dalam test vicat, waktu pengikatan terjadi apabila jarum vicat yang kecil (jarum
D), membuat penetrasi sedalam 25 mm kedalam pasta setelah mapan selama 30
detik.

Jurusan Teknik Sipil - Politeknik Negeri Banyuwangi


Edisi 1
LABORATORIUM REKAYASA STRUKTUR
Revisi :1

PEDOMAN PRAKTIKUM Tanggal : 12/11/2020


Halaman : 14
LAB. UJI BAHAN

Gambar 3 Alat Vikat

Jurusan Teknik Sipil - Politeknik Negeri Banyuwangi

Anda mungkin juga menyukai