Anda di halaman 1dari 9

Lembar Kerja Mulai dari Diri

Petunjuk
1. Miskonsepsi adalah suatu pemahaman yang salah atau tidak sesuai dengan suatu konsep.
2. Berikan tanda centang (✓) di kolom asumsi saat sesi mulai diri pada pernyataan yang termasuk konsep literasi.
3. Tanda silang (⨯) pada pernyataan yang termasuk miskonsepsi literasi.

Nomor Pernyataan Literasi Asumsi Saat Sesi Refleksi Setelah


Mulai dari Diri Eksplorasi Konsep

1 Literasi itu membaca dan menulis.

2 Literasi itu membaca buku saja.

3 Literasi adalah kegiatan membaca dan menulis juga kemampuan untuk mengerti
informasi dalam teks.

4 Literasi itu semua yang berhubungan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

5 Guru mata pelajaran selain Bahasa Indonesia tidak perlu/tidak wajib mengenalkan
literasi kepada murid di sekolah.

6 Anak yang lancar baca tidak selalu memahami isi bacaan. Hal ini merupakan
pernyataan yang tepat.
Lembar Refleksi Terbimbing
Nama : NI KETUT PURNAMA SARI, S.Pd
Instansi : SDN 1 WIRATA AGUNG

Petunjuk
Silakan melengkapi kalimat di bawah ini. Terkait apakah praktik pembelajaran dan program literasi di sekolah sudah berdasarkan konsep yang
tepat.

Peran Pertanyaan Pemandu Sesi

Guru Praktik pembelajaran yang saya lakukan … (sudah/belum menguatkan literasi berdasarkan
konsep yang tepat) karena …

Kepala sekolah dan pengawas sekolah Program literasi yang dilakukan sekolah … (sudah/belum menguatkan literasi berdasarkan
konsep yang tepat) karena …

Contoh
1. Praktik pembelajaran yang saya lakukan belum menguatkan literasi berdasarkan konsep yang tepat karena sebagai guru IPAS
memiliki anggapan jika literasi hanya tanggung jawab guru Bahasa Indonesia saja.
2. Praktik pembelajaran yang saya lakukan belum menguatkan literasi berdasarkan konsep yang tepat karena sebagai pendidik PAUD
hanya fokus pada pengenalan huruf, kemampuan mengeja suku kata, kefasihan melafalkan bacaan, dan keterampilan menulis secara
drilling namun mengabaikan konteks.

Peran Pertanyaan Pemandu Sesi

Guru Praktik pembelajaran yang saya lakukan sudah menguatkan literasi berdasarkan konsep yang
tepat, seperti anak membaca nyaring, menyimak, mendengarkan, memperhatikan tanda baca,
di semua mapel. Saya juga membiasakan peserta didik membaca buku sebelum KBM
dimulai, kemudian peserta didik menceritakan tentang apa yang mereka baca, di beberapa
mapel peserta didik diberikan lembar kerja (suatu masalah) untuk dikerjakan secara mandiri
ataupun berkelompok.

Kepala sekolah Program literasi yang dilakukan sekolah


Peran Pertanyaan Pemandu Sesi

- Menyusun program literasi melalui kegiatan diskusi


- Melengkapi sarana/prasarana untuk program literasi berupa rak buku pojok baca
- Menambah koleksi buku cerita diambilkan dari perpustakaan
- Mengalokasikan waktu selama 5-10 menit untuk kegiatan membaca sebelum KBM
dimulai
- Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap buku yang dibaca melalui
pertanyaan singkat sederhana.
Lembar Ruang Kolaborasi dan Rencana Aksi Nyata

Bahan Bacaan
Penguatan Lingkungan Akademik

Lingkungan akademik ditunjukkan oleh ekosistem sekolah yang mendukung peningkatan mutu proses pembelajaran. Mutu pembelajaran bukan
sekadar menjadi tanggung jawab guru. Warga sekolah, termasuk kepala sekolah, tenaga kependidikan, orang tua, dan komite sekolah pun turut
memberikan perhatian dan dukungan bagi terciptanya proses pembelajaran yang berpusat kepada murid.

Oleh karena itu, penumbuhan budaya literasi di lingkungan fisik dan lingkungan afektif perlu diiringi dengan penerapan strategi pembelajaran
yang menguatkan kecakapan literasi murid. Kecakapan literasi tentunya dikuatkan sesuai dengan tahapan perkembangan literasi murid. Pemetaan
kecakapan literasi murid sesuai tahapan perkembangannya ini diukur salah satunya dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).

Prinsip Penguatan Lingkungan Akademik


Penguatan literasi di lingkungan akademik dijalankan dengan prinsip sebagai berikut (Beers, Beers, danSmith, 2010):
● Penguatan literasi selaras dengan tahapan perkembangan literasi murid.
● Belajar membaca (learning to read) mendapatkan penguatan pada jenjang awal, diteruskan dengan pembiasaan membaca untuk
memperoleh pengetahuan (reading to learn).
● Kemampuan membaca (strategi memahami dan mengkritisi bacaan) diajarkan secara berjenjang pada pendidikan dasar dan menengah
menggunakan ragam model pembelajaran.
● Kecakapan literasi terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran lintas mata pelajaran.
● Pembelajaran menggunakan bahasa tulis dilakukan dengan aktivitas menggunakan bahasa lisan (berbicara dan berdiskusi).
● Penguatan kecakapan literasi dilakukan pada murid dengan jenjang kecakapan yang berbeda. Oleh karena itu, guru perlu perlu melakukan
asesmen untuk memetakan jenjang kecakapan literasi agar murid memperoleh pendampingan yang sesuai (teaching at the right level).
● Penguatan literasi berfokus pada penggunaan ragam teks dengan format dan tema yang dekat dengan lingkungan keseharian murid.

Strategi Penguatan Literasi di Lingkungan Akademik


Strategi penguatan literasi di lingkungan akademik bertujuan untuk membuat kegiatan pembelajaran bermakna dan menyenangkan sehingga murid
dapat meningkat kecakapan literasinya dengan optimal dipimpin oleh kepala sekolah dan didampingi oleh pengawas sekolah.

Strategi penguatan lingkungan akademik dilakukan melalui:


1. Strategi pengembangan kapasitas guru dan tenaga kependidikan.
2. Kolaborasi antar warga sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
3. Menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan sebagai spesialis literasi yang bertugas mengkoordinir kegiatan memilih, mengkurasi
bahan bacaan pengayaan, kegiatan peningkatan profesionalisme guru, memetakan murid untuk mendapatkan pendampingan literasi,
melatih guru menerapkan model dan strategi literasi, dan sebagainya.
4. Kepala sekolah juga perlu mendorong iklim kerja kolaboratif antar guru melalui program mengajar bersama (team teaching),
pembelajaran berbasis proyek lintas mapel dan lintas kelas, mengunjungi kelas pada saat pembelajaran untuk mengetahui kemajuan
belajar murid dan mengetahui kendala dihadapi guru dalam proses pembelajaran, serta mendengarkan, memberikan solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran.
5. Kepala sekolah memastikan bahwa kegiatan penguatan literasi (bercerita, memaparkan ide, membaca terbimbing, membaca nyaring,
menulis tematik, dan lain-lain) terjadwal dan terselenggarakan di seluruh kelas.

Kepala sekolah juga perlu bekerja sama dengan pengawas dan mitra sekolah untuk meningkatkan kapasitas guru. Guru perlu ditingkatkan
kapasitasnya untuk:
1. Merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik murid sesuai dengan Capaian Pembelajaran pada akhir fase
perkembangan murid di tiap mata pelajaran.
2. Merancang alur belajar peserta didik melalui materi yang sesuai dengan konteks kebutuhan murid.
3. Memetakan kebutuhan dan karakteristik melalui ragam cara pemetaan atau asesmen di awal pembelajaran, dan
4. Memilih media pembelajaran (di luar buku teks yang telah tersedia) yang sesuai kebutuhan dan karakteristik murid.
Petunjuk
1. Strategi penguatan lingkungan akademik disusun oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah.
2. Rencana asesmen awal pembelajaran terkait kemampuan literasi murid disusun oleh guru.
3. Kedua hal di atas perlu selaras satu sama lain.

Strategi Literasi: Penguatan Lingkungan Akademik

● Tahap perkembangan literasi murid menurut Rapor Pendidikan atau EDS


○ Refleksi akar masalah (lihat di Rapor Pendidikan)

○ Benahi (lihat di Rapor Pendidikan)

● Strategi penguatan lingkungan akademik dalam 3 bulan ke depan (Januari sampai Maret)

Aspek Penjelasan

Strategi 1

Detail strategi

Pihak yang terlibat Penanggung jawab:

Integrasi lintas mata


pelajaran

Linimasa

Indikator keberhasilan
Aspek Penjelasan

Strategi 2

Detail strategi

Pihak yang terlibat Penanggung jawab:

Integrasi lintas mata


pelajaran

Linimasa

Indikator keberhasilan
Rencana Asesmen Awal Pembelajaran
Petunjuk
● Rencana asesmen awal pembelajaran terkait kemampuan literasi murid disusun oleh guru.
● Guru menyusun sampai pada kolom rancangan kegiatan.
● Kolom catatan/hasil asesmen awal dan rancangan kegiatan pembelajaran ke depan diisi setelah guru melakukan asesmen awal
pembelajaran di kelas masing-masing.

● Tahap perkembangan literasi murid menurut Rapor Pendidikan atau EDS


● Rencana asesmen awal pembelajaran terkait kemampuan literasi murid.

Aspek kemampuan fase Contoh perilaku Rancangan kegiatan Catatan/hasil dari Rancangan kegiatan
… yang akan diamati kemampuan fase … yang asesmen awal pembelajaran ke depan
perlu diamati perlu
mempertimbangkan …
Contoh untuk PAUD

Anda mungkin juga menyukai