Anda di halaman 1dari 11

SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN KARDIOVASKULER

Di Susun Oleh :

Dadad Heryua, AMd.Keb : 202362034

Desen Pengampu : Fitriyan Kurnia, SPd.M.Si

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


STIKES BAITURRAHIM JAMBI
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan Rahmat dan karunia Nya
kepada kita sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Muskuloskaletal dan
Kardiovaskuler “. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Anatomi dan Fisiologi. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Fitriyan Kurnia,S.Pd. M.Si yang telah memberikan
kesempatan untuk menyusun makalah ini dengan baik. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, kami sangat menghargai kritik dan saran untuk membangun makalah ini
menjadi lebih baik lagi dan semoga makalah ini dapat menjadi manfaat untuk kita semua.

Jambi, 11 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................... i

Daftar Isi......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Apa yang dimaksud Muskuloskeletal ?.................................................................. 3
2.3 Bagaimana cara mengurangi nyeri pada panggul seelama kehamilan?.....................4
2.4 Apakah ada pengaruh obesitas terhadap nyeri lutut dan panggul
selama kehamilan?................................................................................................4

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 8

Daftar Pustaka............................................................................................................................ 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan kondisi fisiologis yang normal terjadi pada seorang wanita. Kehamilan
ditandai dengan adanya pertumbuhan janin. Perubahan biomekanik, fisiologis dan struktural dapat
menyediakan lingkungan yang sesuai untuk nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan janin serta
mempersiapkan ibu untuk proses kelahiran. Perubahan ini dimediasi oleh hormon progesteron, relaxin,
dan estrogen. Hormon-hormon ini dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal dengan mengubah
struktur jaringan ikat dan meningkatkan mobilitas sendi kapsul, segmen tulang belakang serta struktur
sendi panggul. Pertambahan berat badan selama kehamilan mengubah kontur tubuh, bagian depan perut
menjadi menonjol bersama dengan lordosis lumbal yang berlebihan sehingga mengubah cara berjalan
wanita hamil dan menyebabkan peningkatan frekuensi jatuh dan nyeri punggung bawah sebanyak 50%
(A Hamdan, A Mohammed Saeed, & Allawi, 2014).
Kehamilan dapat menyebabkan perubahan seluruh sistem tubuh wanita akibat meningkatnya
hormonal yang dikeluarkan oleh plasenta sehingga terjadi keseimbangan baru dan adaptasi ibu.
Perubahan yang paling besar terjadi pada sistem genetalia perempuan, karena merupakan tempat tumbuh-
kembangnya hasil konsepsi yang terus berlanjut sampai aterm di dalam uterus.
Selama hamil, uterus berubah bentuk menjadi sebuah organ muskular berdinding relatif lebih
tipis dengan kapasitas yang mampu untuk menampung janin, plasenta dan cairan amnion. Setelah
konsepsi, ukuran payudara meningkat dan pigmentasi areolar semakin gelap. Kelenjar sebacea pada
permukaan areolar (tuberkel Montgomery) menjadi makin menonjol, yang menghasilkan sekresi protektif
yang melumasi puting susu dan areolar. Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke
depan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan
membutuhkan penyesuaian ulang (realignment) kurvatura spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser ke
depan. Kurva lumbosakrum normal harus semakin melengkung dan di daerah servikodorsal harus
membentuk kurvatura (fleksi anterior kepala berlebihan) untuk mempertahankan keseimbangan. Selama
kehamilan, ibu hamil dapat mengalami beberapa keluhan ketidaknyamanan yang dapat disebabkan oleh
perubahan hormon dan perubahan fisik yang terkait dengan uterus yang membesar.
Keluhan meliputi kram kaki, mual muntah, nyeri dada, keputihan, konstipasi, nyeri kepala,
fatique, dispnea, hipertensi, nyeri punggung bawah dan lain-lain (Amasha, 2013). Nyeri punggung bawah
merupakan salah satu gejala dari Muskuloskeletal Disorders (MSDs). MSDs merupakan suatu gangguan
pada sistem muskuloskeletal yang mengakibatkan gejala seperti nyeri akibat kerusakan pada nervus dan
pembuluh darah pada berbagai lokasi tubuh seperti leher, bahu, pergelangan tangan, pinggul, lutut, dan
tumit (Mayasari et al., 2016). Kenaikan berat badan optimal tergantung pada tahapan kehamilan. Pada
trimester pertama dan kedua, kenaikan berat badan banyak disebabkan oleh kenaikan organ pendukung
kehamilan, sedangkan pada trimester ketiga yang memengaruhi kenaikan berat badan adalah
pertumbuhan janin. Pada trimester pertama, kenaikan berat badan rata-rata adalah antara 1 sampai dengan
2 kg pada wanita. Untuk trimester kedua dan ketiga pada wanita dengan berat badan normal kenaikannya
diharapkan 0,4 kg per minggu. Kenaikan berat badan selama kehamilan normal umumnya sekitar 10
sampai 13 kg, terdiri dari sekitar 3 kg dari bayi, 1 kg untuk uterus, 0.5 kg untuk plasenta, 4 kg untuk
suplai darah yang meningkat dan sekitar 4 kg untuk jaringan yang meningkat serta cadangan lemak dalam
antisipasi untuk menyusui. Pertambahan berat badan pada ibu hamil cenderung mengakibatkan kelelahan
fisik yang berdampak terhadap MSDs (Paryono, 2012).

1.2 Rumusan Masalah


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Muskuloskeletal


Sistem muskuloskeletal adalah sistem biologis yang terdiri dari kerangka tubuh (rangka) dan otot-
otot yang menunjang pergerakan tubuh. Karena itu, sistem muskuloskeletal disebut juga dengan sistem
gerak tubuh. Sistem ini berfungsi untuk membentuk postur tubuh, melindungi organ-organ penting dalam
tubuh, dan memungkinkan tubuh melakukan gerakan. Oleh karenanya, jika sistem muskuloskeletal
terganggu, tubuh pun akan kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari.
Dengan adanya sistem muskuloskeletal, tubuh dapat bergerak dan menjalani berbagai aktivitas,
seperti berjalan, berlari, berenang, hingga sesederhana mengambil suatu benda.
Sistem muskuloskeletal juga berperan dalam membentuk postur dan bentuk tubuh serta melindungi
berbagai organ penting, seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan hati.
Sistem muskuloskeletal tersusun dari berbagai bagian dan jaringan tubuh, yaitu:
1) Tulang
Tulang merupakan salah satu bagian utama dalam sistem muskuloskeletal yang berfungsi untuk
menopang dan memberi bentuk tubuh, menunjang gerakan tubuh, melindungi organ-organ tubuh,
serta menyimpan mineral kalsium dan fosfor. Orang dewasa umumnya memiliki sekitar 206
tulang. Tulang terdiri dari lapisan luar dan dalam. Lapisan luar tulang memiliki tekstur keras dan
terbuat dari protein, kolagen, serta berbagai macam mineral, termasuk kalsium.
Sementara itu, bagian dalam tulang memiliki tekstur yang lebih lembut dan berisi sumsum tulang,
yaitu tempat diproduksinya sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit atau keping darah.
2) Sendi
Sendi merupakan sambungan antara kedua tulang. Sendi ada yang bisa digerakkan, tetapi ada
juga yang tidak. Sendi yang tidak bisa digerakkan contohnya adalah sendi yang terdapat di
lempengan tengkorak. Sedangkan, sendi yang bisa digerakkan meliputi sendi jari tangan dan kaki,
siku, pergelangan tangan, bahu, rahang, panggul, lutut, dan pergelangan kaki.
3) Otot
Ada tiga jenis otot yang merupakan bagian dari sistem muskuloskeletal, yaitu :
a. Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang dan sendi. Otot ini bisa meregang dan
berkontraksi saat tubuh bergerak, seperti saat berjalan, menggenggam benda, atau saat
mengubah posisi tubuh, misalnya menekuk dan meluruskan lengan atau kaki.
b. Otot polos adalah jenis otot yang terdapat pada organ-organ tubuh, misalnya saluran
cerna dan pembuluh darah. Aktivitas otot polos diatur oleh saraf otonom, sehingga
mereka dapat bekerja secara otomatis.
c. Otot jantung juga bekerja secara otomatis dalam memompa darah ke seluruh tubuh, tetapi
struktur jaringan otot ini mirip dengan otot rangka.
Di saluran pencernaan, otot polos bertugas untuk menggerakkan usus agar makanan dan
minuman bisa dicerna, kemudian dibuang sebagai kotoran. Pada pembuluh darah, otot polos
bertugas untuk mengatur aliran darah dengan cara melebarkan atau menyempitkan pembuluh
darah.
4) Tulang rawan
Tulang rawan adalah sejenis jaringan ikat yang menutup sendi. Selain berada di antara
sambungan tulang, tulang rawan juga ada di hidung, telinga, dan paru-paru. Tulang rawan
memiliki struktur yang kokoh, tetapi lebih kenyal dan lentur, tidak seperti tulang rangka. Tulang
rawan bertugas untuk mencegah tulang dan sendi saling bergesekan serta menjadi peredam fisik
saat tubuh mengalami cedera.
5) Ligamen
Ligamen adalah jaringan ikat yang menghubungkan tulang dan sendi. Ligamen terdiri atas serat
elastis yang tersusun dari protein. Jaringan ikat ini berfungsi untuk menopang sendi, seperti lutut,
pergelangan kaki, siku, dan bahu, serta memungkinkan pergerakan tubuh.
6) Tendon
Tendon adalah jaringan ikat tebal dan berserat yang berfungsi untuk menghubungkan otot ke
tulang. Tendon terdapat di seluruh tubuh, mulai dari kepala, leher, hingga kaki. Ada banyak jenis
tendon dan salah satunya adalah tendon Achilles, tendon terbesar di tubuh. Tendon ini
menempelkan otot betis ke tulang tumit dan memungkinkan kaki serta tungkai untuk bergerak.
Sementara itu, tendon rotator cuff di bahu berfungsi untuk menunjang gerakan bahu dan lengan.

Cara Kerja Sistem Muskuloskeletal


Ketika Anda hendak menggerakkan tubuh, otak akan mengirimkan sinyal melalui sistem saraf
untuk mengaktifkan otot rangka. Setelah menerima impuls atau rangsangan dari otak, otot akan
berkontraksi. Kontraksi otot ini akan menarik tendon dan tulang untuk membuat tubuh bergerak.
Sedangkan untuk mengendurkan otot, sistem saraf akan mengirimkan pesan ke otot agar mengendur dan
rileks. Otot yang rileks akan berhenti berkontraksi, sehingga gerakan tubuh akan ikut terhenti.

2.2 Nyeri Panggul selama Kehamilan


Diperkirakan, sekitar 8 dari 10 wanita pernah mengalami nyeri panggul saat hamil. Meski bisa
dirasakan kapan pun, tetapi umumnya keluhan ini terjadi saat hamil tua. Tahu cara mengatasinya dapat
membantu mengusir ketidaknyamanan yang muncul. Nyeri panggul ini dikenal sebagai Symphysis Pubis
Dysfunction (SPD) atau Pelvic Gridle Pain (PGP). Umumnya, nyeri panggul ini tidak membahayakan ibu
hamil maupun janin. Namun, gejala ini dapat menambah ketidaknyamanan kala beraktivitas.
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan keluhan nyeri panggul saat hamil, mulai dari
Pertambahan ukuran rahim karena janin yang membesar, kepala janin yang menekan area sekitarnya
(kandung kemih, pinggang, atau panggul). Produksi hormon relaksin semasa kehamilan yang membuat
jaringan penyokong persendian (ligamen) melunak.
Karakteristik nyeri panggul saat hamil adalah terasa seperti kram saat haid dan nyeri pada area
kemaluan, disertai nyeri punggung, serta juga dirasakan di area panggul dan anus. Hal ini juga dapat
menandakan mulut rahim yang mulai matang dan membuka, yang merupakan awal dari proses persalinan.
Meski disebut sebagai nyeri panggul, tetapi keluhan ini dapat menjalar ke bagian tubuh lainnya. Misalnya
saja ke area kemaluan, punggung belakang, area antara anus dan vagina (perineum), paha, hingga perut.
Beberapa wanita hamil merasakan keluhan nyeri yang lebih sering saat memasuki usia kehamilan
30 minggu. Beberapa tanda dan gejala nyeri panggul pada ibu hamil adalah merasakan sakit pada
beberapa bagian tubuh, seperti:
 bagian atas tulang kemaluan sejajar pinggul,
 salah satu atau kedua sisi punggung bagian bawah,
 area vagina dan anus (perineum), dan
 terkadang ibu merasa atau mendengar bunyi ‘klik’ pada area panggul.
Pada beberapa kondisi, rasa sakit pada panggul akan semakin parah ketika ibu melakukan beberapa
aktivitas, misalnya:berjalan,naik turun tanggaberdiri dengan satu kaki seperti saat akan memakai celana,
dan membalikkan badan di tempat tidur. Mungkin ibu hamil khawatir tidak bisa melahirkan secara
normal melalui vagina karena kondisi nyeri panggul. Namun, pada kenyataannya, sejumlah ibu yang
mengalami sakit panggul selama masa kehamilan masih bisa melahirkan dengan cara tersebut.
Melansir studi pada jurnal BMJ Open, pada kasus nyeri panggul yang parah, Anda mungkin akan
sulit untuk bangun dari kursi bahkan kesulitan berjalan. Ibu hamil juga sulit melakukan pekerjaan rumah
tangga karena rasa nyeri yang datang secara tiba-tiba saat bergerak. Penyebab nyeri panggul tidak bisa
diketahui secara pasti. Ini karena kondisi tersebut bisa saja diakibatkan oleh berbagai faktor, baik pada
saat hamil maupun sebelum hamil.
Beberapa hal yang dicurigai sebagai penyebab nyeri panggul pada wanita antara lain :
 Persendian yang kaku di area panggul.
 Terjadi pergeseran sendi yang tidak seimbang antara bagian depan dan bagian belakang panggul.
 Pernah mengalami low back pain yaitu nyeri pada punggung bagian bawah.
 Memiliki riwayat penyakit nyeri sendi.
 Menderita sindrom hipermobilitas yaitu sendi yang terlalu lentur hingga melewati batas normal.
 Pernah mengalami cedera pada area panggul dan pinggang.
 Otot pada tulang punggung dan panggul yang lemah.
Kondisi-kondisi di atas dapat dialami oleh siapapun. Mungkin saja sudah dialami sebelum hamil sehingga
menyebabkan nyeri yang semakin parah pada saat hamil.
Namun, bisa pula penyebab nyeri panggul baru terjadi pada saat Anda hamil. Kondisi ini bisa saja
disebabkan oleh hal-hal berikut :
1) Perubahan postur tubuh
Seiring usia kehamilan yang semakin tua, ibu akan semakin sering mengalami nyeri panggul.
Ini karena ukuran perut yang membesar mengubah postur tubuh Anda dan terjadi pergeseran
pusat gravitasi tubuh. Kondisi ini juga mengganggu keseimbangan saat hamil dan memberikan
tekanan yang lebih besar pada otot panggul.Hal inilah yang menyebabkan Anda merasakan nyeri.
2) Pengaruh hormonal
Pada saat hamil, tubuh melepaskan sejumlah hormon yang berperan untuk mempersiapkan Anda
menuju persalinan. Beberapa hormon seperti progesteron dan relaksin dapat menyebabkan
ligamen Anda melunak. Tujuannya agar tulang panggul Anda dapat membuka pada proses
persalinan normal sehingga bayi bisa dikeluarkan. Proses pelunakan ligamen ini sering kali
mengakibatkan rasa nyeri pada area panggul saat hamil.
Meski kondisi ini cukup umum, ada beberapa faktor yang membuat ibu hamil memiliki risiko mengalami
sakit panggul saat hamil, seperti:
 ukuran janin besar,
 kenaikan berat badan ibu hamil,
 riwayat trauma tulang panggul,
 pernah cedera atau patah tulang, dan
 melakukan aktivitas ekstrim secara berulang (mengangkat beban berat dan memutar pinggang).
Bagaimana mendiagnosis kondisi nyeri panggul pada ibu hamil?
Walau terkesan mirip, nyeri panggul dan neryi punggung sebenarnya berbeda.
Nyeri panggul berfokus pada area selangkangan, bawah perut dekat pusar, tulang kemaluan, sampai area
dekat vagina.

2.3 Cara Mengatasi Nyeri Panggul Saat Hamil


Nyeri yang dialami bisa sangat mengganggu aktivitas harian ibu hamil. Namun, jangan khawatir
karena keluhan ini bisa diatasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :
 Tetap Aktif
Ibu hamil harus tetap aktif bergerak dan berolahraga, misalnya dengan yoga atau senam khusus
kehamilan.Olahraga air seperti senam air atau berenang juga disarankan, begitu juga dengan
senam Kegel yang dilakukan setiap hari untuk melatih kekuatan otot dasar panggul.
 Penggunaan Alat Bantu
Misalnya dengan sabuk untuk menyokong perut. Fungsinya adalah untuk mengurangi beban
perut yang membesar pada panggul. Selain itu, gunakan alas kaki yang nyaman dan aman saat
dipakai. Jenis yang dianjurkan adalah sepatu beralas datar yang dapat menyokong kaki dengan
baik.
 Jangan Memaksakan Diri
Kenali keluhan Anda dan jangan memaksakan diri untuk beraktivitas, karena bisa jadi Anda
malah memperburuk kondisinya. Bila mengalami nyeri, hentikan aktivitas untuk sementara waktu
dan istirahatlah. Jika nyeri panggul frekuensinya cukup sering, maka pertimbangkan untuk
membatasi aktivitas. Minta bantuan atau delegasikan tugas kepada orang lain jika mungkin.
 Atur Posisi yang Nyaman
Saat beraktivitas, cari posisi yang paling nyaman. Misalnya, berbaring miring saat tidur, duduk
saat berpakaian, naik tangga satu demi satu secara perlahan, mendekatkan kedua lutut saat akan
keluar mobil, dan sebagainya.
 Lakukan Pemijatan
Ibu hamil juga bisa melakukan pemijatan kehamilan untuk mengurangi keluhan nyeri otot.
Carilah terapis profesional yang memang spesifik menangani wanita hamil.
 Kompres atau Mandi Air Hangat
Mandi dengan air hangat atau kompres dingin pada area yang terasa nyeri juga dapat membantu
mengatasinya. Kompres hangat juga bisa diselipkan di punggung, bokong, atau kaki untuk
membantu meringankan rasa sakit.
 Terapi Akupunktur
Akupunktur dapat membantu meringankan nyeri panggul tanpa konsumsi obat-obatan. Sebuah
penelitian di “The American Journal of Obstetrics & Gynecology” melaporkan bahwa terapi
alternatif ini dapat meredakan nyeri punggung dan nyeri panggul pada ibu hamil.
Sering kali, nyeri panggul tak bisa benar-benar hilang hingga persalinan nanti. Namun, tujuh cara di atas
bisa membantu mengatasi nyeri panggul yang mendera. Perhatikan, bila nyeri disertai demam, terus-
terusan, tidak hilang walau sudah istirahat, disertai sensasi terbakar saat berkemih, pusing dan mual,
terjadi perdarahan atau keluarnya cairan berwarna kehijauan dari vagina, segera temui dokter.

Anda mungkin juga menyukai