Dengan Rahmat Allah SWT. Pada hari Jumat tanggal 29 September 2023
Laboratorium Pengantar Teknik Kimia I, Universitas Muslim Indonesia,
menerangkan bahwa:
Nama Stambuk
Vita Febrianti Mansyu 09220220008
Nayzila Izza Fazira 09220220028
Nurleli 09220220049
La Ode Muh. Rifky Allamsyah 09220220053
Menyetujui,
Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
Praktikum Pengantar Tenik Kimia I ini dengan sebaik-baiknya dan tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan praktikum ini ialah sebagai syarat
untuk menyelesaikan praktikum Pengantar Teknik Kimia I. Selain itu, penyusunan
laporan praktikum Pengantar Teknik Kimia I ini ialah sebagai bukti hasil dari
praktikum dari penetapan-penetapan yang telah dilakukan pada saat praktikum dan
untuk melengkapi tugas dari praktikum Pengantar Teknik Kimia I. Penulisan
Laporan ini kami buat berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan selama
praktikum serta literatur-literatur yang tersedia, baik itu dari buku maupun sumber
lainnya.
Dalam kesempatan ini ucapan terima kasih dan penghargaan yang besar,
penyusun sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian laporan ini, baik secara langsung maupun tidak yakni kepada:
1. Orang tua tercinta yang telah mendukung secara moral maupun secara materi.
2. Kepala Laboratorium Pengantar Teknik Kimia I Dr. Ir. A. Suryanto., S.T., M.T.,
IPM., ASEAN Eng dan Koordinator Laboratorium Pengantar Teknik Kimia Ir.
Muh. Arman., S.T., M.T., IPP.
3. Asisten-asisten Laboratoium Pengantar Teknik Kimia I yang telah
mendampingi dan membimbing.
4. Teman-teman sengkatan dan seperjuangan, serta yang istimewa teman
kelompok atas kerjasama yang telah dilakukan pada saat praktikum dan juga
penyusunan laporan ini. Demikian sebagai pengantar kata, semoga laporan ini
diterima.
Penyusun
DEHIDRASI OSMOSIS PADA BUAH-BUAHAN iii
\
Gambar 9. Cutter....................................................................................................23
Gambar 12. Grafik hubungan kadar air tersisa dalam larutan gula 20% ...............27
Gambar 13. Grafik hubungan kadar air tersisa dalam larutan gula 30% ...............29
Gambar 15. penentuan kadar air dengan metode oven .......................... LAMP. C-1
Tabel 4.1 Tabel Hasil Perhitungan untuk Larutan Gula 20% ............................. 27
Tabel 4.2 Tabel Hasil Perhitungan untuk Larutan Gula 30% ............................. 28
Tabel A.1 Data pengamatan dehidrasi osmosis pada
sampel buah pepaya dengan konsentrasi larutan 20%......... LAMP. A-1
Tabel A.2 Data pengamatan dehidrasi osmosis pada
sampel buah pepaya dengan konsentrasi 30% ..................... LAMP. A-1
Tabel A.2 Data pengamatan metode pengovenan pada sampel
buah pepaya dengan konsentrasi 30% ................................. LAMP. A-2
2.1 Dehidrasi
Dehidrasi ini merupakan suatu kondisi yang dimana tubuh manusia
mengalami kekurangan cairan karena jumlah cairan yang keluar dari tubuh
lebih banyak dibandingkan jumlah cairan yang masuk jadi sebanyak 90% dari
jumlah cairan yang dibutuhkan remaja hanya 37,3% dari jumlah cairan yang
masuk ke dalam tubuh, maka akan menimbulkan resiko dehidrasi. Pentingnya
informasi yang diperoleh remaja dalam memahami seberapa banyak konsumsi
cairan akan menimbulkan konsentrasi dalam belajar. Hal ini juga berlaku pada
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di bidang ini. Dehidrasi pada remaja
dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berkonsentrasi saat belajar
serta kinerjanya saat melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang dilakukan
oleh remaja saat berolahraga tubuh manusia ini sangat membutuhkan lebih
banyak cairan karena konsumsi cairan yang berlebihan melalui keringat dan
pernapasan yang diimbangi dengan asupan cairan. Sehingga jika seseorang
kekurangan cairan, itu berisiko mengalami dehidrasi (Gao, 2023).
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu
baik dan ini biasa di manfaatkan oleh manusiawi. Semua mahluk hidup sangat
penting dalam membutuhkan air untuk hidup. Jika tubuh manusia kekurangan
air maka akan mengakibatkan dehidrasi, menimbulkan penyakit dan dampak
negatif lainnya. Kondisi ini akan bisa menyebabkannya seperti sakit kepala,
penglihatan kabur, gemetar, pingsan hingga kematian. Kondisi iklim dan cuaca
sekitar juga dapat mempengaruhi kebutuhan air manusia, contohnya saat cuaca
panas dan cuaca buruk, sehingga kita harus seantiasa antisipasi agar kondisi
tubuh kita tetap dapat terjaga dan tidak menimbulkan hal-hal yang negatif. Air
merupakan kebutuhan manusia yang paling penting, manusia bisa bertahan
hidup melalui kelaparan, namun hal sangat mempengaruhi manusia dalam
kehidupannya ini dapat menyebabkan kematian jika tidak ada yang air bersih.
Hal ini terjadi karena tubuh manusia 80% (Kamarudin et al., 2023).
DEHIDRASI OSMOSIS PADA BUAH-BUAHAN
\
2.2 Osmosis
Osmosis adalah teknik perpindahan air berdasarkan gradien potensial
kimia melintasi di membran semipermeabel. Strukur permukaan buah dan
sayuran yang berpori dapat bertindak sebagai membran semipermeabel.
Dengan merendam potongan buah dalam larutan tembus pekat (misalnya gula,
garam, gliserol, dll), anda dapat mengurangi kadar air hingga 50% dari kadar
semula, sehingga cara ini disebut dehidrasi parsial (Coker, 2018).
Osmosis adalah fenomena yang pergerakan zat-zat yang terkandung di
dalamnya dalam pelarut dari bagian yang konsentrasinya rendah (hipotonik)
ke bagian ini dan tersebut memiliki konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonik)
dan melewati pada membransemi-permeabel yang dapat ditularkannya.
Membran semipermeabel merupakan membran yang pemisah hanya dapat
ditularkan yang melalui air dan molekulnya. Membran ini dapat harus mampu
ditembus oleh pelarut, menyebabkan tekanan sepanjang keseluruhan selaput.
Dengan tekanan osmotik yang lebih tinggi maka air akan semakin dalam
makanan atau bahan makanan akan keluar melalui membrane maka ini akan
bahan semipermeabel terhadap bahan larut, membran semipermeabel adalah
membrane pemisah yang hanya untuk dilewati pada tubuh manusia dan bisa
memisah antara membran dan semipermeabel dapat dilewati oleh air dan air
DEHIDRASI OSMOSIS PADA BUAH-BUAHAN 4
\
3.2 Alat
3.3 Bahan
A. Gula
B. Aquadest
C. Alumunium foil
D. Buah Pepaya
E. Tissue
74
72
Kadar air tersisa (%)
70
68
66
64
62
60
58
5 10 15 20 25 30 35
Waktu(Menit)
Gambar 12. Grafik hubungan kadar air tersisa dalam larutan gula 20%
Gambar 13. Grafik hubungan kadar air tersisa dalam larutan gula 30%
Pembahasan
Sedangkan pada menit ke 25 dan 35 terjadi penurunan kadar air akibat
pengaruh waktu osmosis. Semakin lama proses osmosis maka kadar air pada
buah pepaya akan semakin berkurang. Hal ini terjadi karena adanya tekanan
osmosis yang semakin besar jumlahnya antar kadar gula pada buahnya pepaya
dengan larutan gula.
Menurunnya nilai kadar air disebabkan karena terjadinya perbedaan
konsentrasi zat terlarut antara sampel dan larutan gula yang menyebabkan
perbedaan tekanan osmosis antara air dalam jaringan sampel dengan larutan
gula sehingga air dalam sampel akan keluar dari jaringan sampel ke larutan
gula Penurunan kadar air disebabkan karena adanya perbedaan tekanan
osmosis sehingga air dalam permukaan sampel lebih cepat keluar ke larutan
osmosis. Padatan terlarut yang terdapat pada larutan osmosis sebagian akan
keluar dan masuk ke dalam sampel. Adapun interaksi antara perlakuan suhu
dan konsentrasi larutan osmosis dapat sangat berpengaruh pada penurunan
kadar air.bahwa suhu dan konsentrasi larutan memberikan pengaruh pada
proses dehidrasi osmosis (Aras et al., 2019)
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa pengaruh waktu terhadap
dehidrasi osmosis adalah semakin lama waktu perendaman lembaran buah
pepaya pada larutan gula 20% dan 30%, maka kadar air yang hilang juga akan
semakin banyak. Pada buah pepaya berukuran 3 × 3× 0.5 cm yang direndam
pada larutan gula dengan konsentrasi 20% dan 30% pada setiap irisan sampel
pada menit (5,10,15,20,25,30, 35) menit secara berturut-turut.
5.2 Saran
A. Saran untuk Laboratorium
Sebaiknya didalam laboratorium di pasangkan AC agar praktikan dan
asisten tidak kepanasan dan bisa lebih fokus dalam melakukan praktikum.
B. Saran untuk Asisten
1. Asisten Tetap
Untuk kak Alif qayyum menurut saya sudah sangat baik dalam
menjalankan tugas, kak qayyum sangat teliti dalam meneliti jurnal dan
kak qayyum sangat sabar dalam mengajarkan apapun itu dengan sabar.
2. Asisten Magang
Menurut kelompok kami kak Resky Jaya sudah sangat baik dalam
menjalankan tugasnya karena kakak teliti dalam memeriksa laporan
pratikum dan juga kak Resky Jaya saat menjadi asisten di kelompok
kami kakak tidak susah untuk dihubungi demi sebuah kelancaran
pengerjaan laporan praktikum kelompok kami
Anggraeni, M., & Fayasari, A. (2020). Fluid Intake and Physical Activity Related
to Dehydration in National University Students Jakarta. Jurnal Ilmiah
Kesehatan (JIKA), 2(2), 67–75. https://doi.org/10.36590/jika.v2i2.45
Aras, L., Supratomo, S., & Salengke, S. (2019). Pengaruh Suhu Dan Konsentrasi
Larutan Gula Terhadap Proses Dehidrasi Osmosis Pepaya (Carica papaya L.).
Jurnal Agritechno, 12(2), 110–12
Coker, D. (2018). Analisis struktur sebaran indikator terkait kesehatan, pusat rasa
sehat subjek, dan lansia yang tinggal di rumah. Transcommunication, 53(1),
1–8.
Gama, S. I., & Mahmudah, F. (2023). Edukasi Penggunaan dan Identifikasi Bahan
Pengawet pada Produk Pangan di Manunggal Jaya Kecamatan Tenggarong
Seberang. 2(1), 15–19.
Gao, dkk. (2023). Konsentrasi, dehidrasi setelah latihan bertahan pada permainan
sepak bola. Aleph, 87(1,2), 149–200.
Givari, T. A., Hawa, L. C., Putranto, A. W., & Kunci, K. (2022). Teknik Dehidrasi
Osmosis Pada Pembuatan Manisan Kulit Jeruk ( Osmotic Dehydration in the
Making Orange Peel Fruit Candy ). 1(1), 19–32.
Hadiningsih, S. W. (2018). TEKNIK DEHIDRASI OSMOTIK SEBAGAI PRA-
PERLAKUAN PADA PROSES PENGERINGAN SLICE KENTANG
(Solanum tuberosum L.). ث
Islam, M. Z., Das, S., Monalisa, K., & Sayem, A. S. M. (2019). Influence of
Osmotic Dehydration on Mass Transfer Kinetics and Quality Retention of Ripe
Papaya (Carica papaya L) during Drying. AgriEngineering, 1(2), 1–14.
Kamarudin, A. P., Susanti, Z., Harahap, V. S., Sabirin, S., Subhan, S., Yuniara, R.,
& Khadijah, K. (2023). Pelatihan Pembuatan Infused Water sebagai Upaya
Mengatasi Dehidrasi dan Detoksifikasi Tubuh. Kontribusi: Jurnal Penelitian
Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 193–206.
Klotz, T., Ibrahim, A., Maddern, G., Caplash, Y., & Wagstaff, M. (2022). Devices
measuring transepidermal water loss: A systematic review of measurement
properties. Skin Research and Technology, 28(4), 497–539.
DEHIDRASI OSMOSIS PADA BUAH-BUAHAN
\
Tabel A.2 Data pengamatan dehidrasi osmosis pada sampel buah pepaya
dengan konsentrasi 30%
No Waktu (menit) Bobot basah (gr) Bobot kering (gr)
1 5 2,347 2,281
2 10 2,181 2,093
3 15 2,084 1,954
4 20 2,291 2,013
5 25 2,428 2,218
6 30 2,478 1,993
7 35 2,153 1,821
= 200 gr
B. Untuk konsentarsi 30%
X
30% = ×100%
1000 mL
30%
= ×1000 mL
100%
= 300 gr
% Air = 72,7873%
% Air = 70,544%
• Untuk 10 Menit
bobot awal-bobot akhir
% Air = ×100%
bobot awal
1,690-1,601
% Air = ×100%
1,690
% Air = 5,2662%
DEHIDRASI OSMOSIS PADA BUAH-BUAHAN
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
• Untuk 15 menit
bobot awal-bobot akhir
% Air = × 100%
bobot awal
2,249-2,197
% Air = ×100%
2,249
% Air = 2,312%
• Untuk 20 menit
bobot awal-bobot akhir
% Air = ×100%
bobot awal
2,335-2,311
% Air = ×100%
2,335
% Air = 1,027%
• Untuk 25 menit
bobot awal-bobot akhir
% Air = ×100%
bobot awal
2,330-2,307
% Air = ×100%
2,330
% Air = 0,987%
• Untuk 30 menit
bobot awal-bobot akhir
% Air = ×100%
bobot awal
1,810-1,649
% Air = ×100%
1,810
% Air = 8,8950%
• Untuk 35 menit
bobot awal-bobot akhir
% Air = ×100%
bobot awal
1,555-1,463
% Air = ×100%
1,555
% Air = 5,916%
B. Untuk konsentrasi 30%
• Untuk 5 menit
bobot awal-bobot akhir
% Air = ×100%
bobot awal
2,347-2,281
% Air = ×100%
2,347
% Air = 2,812%
• Untuk 10 menit
% Air = 4,034%
• Untuk 15 menit
bobot awal-bobot akhir
% Air = ×100%
bobot awal
2,084-1,954
% Air = ×100%
2,084
% Air = 6,238%
• Untuk 20 menit
bobot awal-bobot akhir
% Air = ×100%
bobot awal
2,291-2,013
% Air = ×100%
2,291
% Air = 12,13%
• Untuk 25 menit
bobot awal-bobot akhir
% Air= ×100%
bobot awal
2,428-2,218
% Air= ×100%
2,428
% Air = 8,649%
• Untuk 30 menit
bobot awal-bobot akhir
% Air= ×100%
bobot awal
2,478-1,993
% Air= ×100%
2,478
% Air = 19,57%
• Untuk 35 menit
bobot awal-bobot akhir
% Air = ×100%
bobot awal
2,153-1,821
% Air = ×100%
2,153
% Air = 15,42%