Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini yang berjudul “Tema-Tema Dalam Studi Sosial”. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Diah Rizky Nur Khalifah, M.Pd selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar Ilmu
Pengetahuan Sosial. Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan.
Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah yang
kami buat ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran agar makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna di masa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui konsep waktu dan segala perubahannya
2.Untuk mengetahui tokoh-tokoh pada masa penjajahan dan gerakan kebangsaan
3.Untuk mengetahui sifat dinamika interaksi lingkungan alam, sosial,
budaya dan ekonomi
LANDASAN TEORI
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep waktu merupakan konsep yang menggambarkan dua aspek utama, yaitu
proses berkelanjutannya peristiwa dalam batasan waktu tertentu dan kesatuan
keberlangsungan waktu dari masa lampau, sekarang, hingga masa yang akan datang.
Waktu (dimensi temporal memiliki dua makna, yaitu makna konotatif dan
makna denotatif. Makna waktu secara denotatif adalah suatu kesatuan: detik, menit,
jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, dan seterusnya. Sedangkan makna waktu
secara konotatif adalah waktu sebagai suatu konsep.
Konsep waktu pasti tidak akan selalu berkaitan dengan konsep ruang. Konsep
ruang (dimensi special) adalah tempat atau lokasi terjadinya suatu peristiwa, baik itu
peristiwa alam, peristiwa sosial maupun peristiwa sejarah yang menjadi bagian utama
dalam proses perjalanan waktu. Keberadaan manusia dalam hal ini adalah sebagai
pelaku atau subjek dalam peristiwa sosial maupun peristiwa sejarah yang terjadi.
1. Perkembangan
Secara tidak sadar, setiap masyarakat pasti akan mengalami pembaruan dalam
kehidupannya, atau juga disebut dengan perkembangan manusia. Masyarakat yang
berkembang biasanya akan membawa bentuk baru yang lebih relavan pada kondisi
zaman, yang bertujuan untuk memperbarui segala sesuatu yang sudah tidak lagi
dianggap efektif bagi keberlangsungan hidup manusia. Manusia akan belajar dari
kejadian di masa lampau dan dikembangkan sesuai pada zamannya.
2. Kesinambungan
Meskipun dalam sejarah ada perbedaan waktu, kesinambungan akan tetap ada
dalam suatu peristiwa bersejarah. Manusia akan mengambil cara-cara yang sudah
pernah dilakukan, Yang kemudian dijadikan sebagai dasar kesinambungan dari
sejarah di masa lampau. Meskipun ada beberapa hal yang berbeda, seperti latar dan
waktu, pola dan sistemnya tidak berubah dari masa lampau. Contoh aspek
kesinambungan adalah sistem-sistem partai yang mirip dengan sistem kerajaan
pada masa sebelumnya, dalam lingkup yang juga mirip.
3. Pengulangan
4. Perubahan
Peristiwa perubahan dalam masyarakat bisa terjadi hanya dalam kurun waktu yang
singkat dan biasanya mendapat pengaruh dari luar. Contoh perubahan dalam
konsep waktu adalah gerakan G30S pada 1965 yang dianggap sebagai pengaruh
paham komunis dari China dan Rusia.
Perubahan Waktu
Perubahan waktu merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam konsep
waktu. Perubahan waktu merupakan proses yang terus berlangsung dan tidak dapat
dibatalkan. Berikut adalah beberapa contoh perubahan waktu :
1. Ir. Soekarno
a. Mendirikan PNI
c. Merumuskan Pancasila
- Internasionalisme (peri-kemanusiaan)
- Mufakat (demokrasi)
- Kesejahteraan sosial
Pada akhirnya, gagaan Soekarno terpilih sebagai dasar negara Indonesia dengan
sedikit perubahan, yang disebut Pancasila.
e. Diasingkan ke Rengasdengklok
Pada 15 Agustus 1945, Jepang memutuskan untuk menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu. Berita kekalahan Jepang mulanya disembunyikan supaya tidak terdengar
masyarakat luas. Akan tetapi, salah satu tokoh golongan muda, Sutan Sjahrir,
mendengar berita kekalahan Jepang melalui radio dan segera disebarkan. Setelah
itu, Sutan Sjahrir meminta Soekarno dan Mohammad Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, Soekarno masih
enggan melakukannya karena masih menunggu keputusan PPKI. Merasa tidak
puas dengan keputusan Soekarno-Hatta, golongan muda menculik mereka ke
Rengasdengklok untuk menjauhkan dari pengaruh Jepang. Selama di
Rengasdengklok, golongan muda terus mendesak Soekarno-Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
2. Mohammad Hatta
Berikut ini adalah lima nilai semangat Mohammad Hatta yang perlu kita tiru :
- Jiwa Ksatria
3. Ki Hajar Dewantara
Pada 20 Mei 1908, dibentuk organisasi sosial dan politik yang bernama Budi
Utomo. Organisasi ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat Indonesia dan
berusaha untuk meningkatkan kemajuan penghidupan bangsa dengan cara
mencerdaskan rakyat nya. Dalam organisasi Budi UtomoUtomo, Ki Hajar
Dewantara berperan sebagai tokoh propoganda untuk menyadari masyarakat
pribumi mengenai pentingnya semangat kebersamaan dan persatuan sebagai
banget Indonesia.
b. Mendirikan Indische Partij
Awalnya Ki Hajar Dewantara hanya seorang penulis dan jurnalis yang kemudian
menjadi aktivis kebangsaan. Ia di ketahui tergabung dalam tokoh Tiga Serangkai
bersama Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusumo yang mendirikan sebuah
organisasi bernama Indische Partij (IP). Berawal dari mendirikan IP pada 25
Desember 1912, Ki Hajar Dewantara menyadari bahwa jalan untuk melawan
kolonialisme dimulai dari pendidikan.
- Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid guru harus
menciptakan prakarsa dan ide)
- Tut Wuri Handayani (seorang guru harus memberikan dorongan dan arahan)
e. Mencetuskan Pancadharma
- Kodrat alam
- Kemerdekaan
- Kebudayaan
- Kebangsaan
- Kemanusiaan
4. R.A Kartini
Berkat Kartini, perempuan bukan lagi sosok yang hanya berdiam di rumah,
mengurus suami dan anak. Perempuan Indonesia bisa menjadi apa pun dan
berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Kartini adalah pejuang emansipasi kaum
perempuan. Jasanya membuat para perempuan Indonesia kini bisa mengenyam
pendidikan setinggi-tingginya, berpartisipasi dalam kursi pemerintahan, atau
bekerja dengan profesi tinggi dan kedudukannya setara dengan laki-laki.
Untuk menghormati dan mengingat perjuangan serta jasa Kartini, pemerintah
kemudian menetapkan Hari Kartini setiap tanggal 21 April. Hari Kartini mulai
diselenggarakan sejak ditetapkan pada masa pemerintahan Presiden pertama
Indonesia, Ir Soekarno lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108
Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964. Keputusan tersebut bersamaan dengan
ditetapkannya Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Indonesia. Selain itu,
pemilihan 21 April sebagai Hari Kartini juga karena tanggal tersebut adalah hari
kelahiran Kartini, yang jatuh pada tanggal 21 April 1879.
Adapun tiga peran penting yang perlu dijaga perempuan Indonesia sebagai
bentuk penghormatan kepada R.A Kartini, yaitu:
Cut Nyak Dien termasuk keturunan dari bangsawan Aceh. Beliau lahir tahun
1848 di kampung Lam Padang Peukan Bada, wilayah VI Mukim, Aceh Besar.
Semasa kecil, Cut Nyak Dien dikenal sebagai gadis yang cantik. Kecantikan itu
semakin lengkap dengan pintarya Cut Nyak Dien dalam bidang pendidikan agama.
6. Sutan Sjahrir
Saat itu, Jepang melakukan berbagai upaya untuk membatasi penyebaran berita
terkait kekalahannya. Oleh karena itu, mereka pun berupaya untuk melakukan
pelarangan siaran radio. Namun, siapa yang menyangka kalau Sjahrir
mengetahui kabar itu setelah mendengarkan siaran radio luar negeri secara
sembunyi-sembunyi.
Karena desakan secara terus-menerus dari Sjahrir serta para golongan muda,
Soekarno memilih untuk menyetujui permintaan tersebut. Keduanya pun
dipulangkan ke Jakarta dan akhirnya melaksanakan proklamasi kemerdekaan
Indonesia pada pukul 10.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945.
7. Tan Malaka
Tan Malaka merupakan Pahlawan Nasional dari Sumatera Barat. Selama masa
penjajahan hingga setelah proklamasi kemerdekaan, perannya bagi bangsa
Indonesia sangat besar. Sebelum Indonesia merdeka, Tan Malaka diketahui meniti
karier sebagai pengajar dan sempat memimpin Partai Komunis Indonesia (PKI).
Setelah proklamasi, ia menjadi salah satu tokoh yang berjuang sekuat tenaga untuk
memperjuangkan kedaulatan Indonesia.
Ketika Indonesia sudah merdeka pada 17 Agustus 1945, Sekutu mulai mendarat
di Jakarta dengan tujuan ingin melucuti senjata tentara Jepang. Melihat situasi
itu, Tan Malaka berniat menggunakan strategi politik bernama Massa Actie
atau Aksi Massa.
Maksud dari Aksi Massa yakni perbuatan, pergerakan, dan perjuangan rakyat
marhaen (ideologi yang menentang penindasan manusia) yang dilakukan secara
radikal dan revolusioner. Akan tetapi, Tan Malaka khawatir ketika ia sedang
mengumpulkan massa, Sekutu akan mengetahuinya.
Maka dari itu, Tan Malaka memobilisasi massa ke rapat raksasa di Lapangan
Ikada pada 19 September 1945. Sebanyak kurang lebih 200.000 orang
berkumpul di lapangan tersebut dan bertemu dengan pemerintah Indonesia.
Meskipun sebenarnya rapat raksasa dilarang oleh tentara Jepang, rakyat tetap
membanjiri lapangan Ikada tanpa rasa takut.
Sebagian peserta yang datang dalam rapat membawa poster-poster serta bendera
merah putih. Selama rapat berlangsung, tentara Jepang melakukan penjagaan
ketat dengan bersenjata lengkap agar tidak terjadi pertumpahan darah.
Pada 7 November 1948, Tan Malaka bersama Chaerul Saleh, Sukarno, dan
Adam Malik membentuk partai politik yang bernama Partai Musyawarah
Rakyat Banyak atau Partai Murba. Tujuan Tan Malaka dan para tokoh
membentuk Partai Murba adalah untuk mempertahankan dan memperkuat
kemerdekaan bagi republik dan rakyat, agar sesuai dengan dasar dan tujuan
proklamasi, yaitu mencapai rakyat yang adil dan makmur.
2.3 Sifat Dinamika Interaksi Lingkungan Alam, Sosial, Budaya dan Ekonomi
Manusia tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan pasti
akan membutuhkan orang lain. Bertemunya seseorang dengan orang lain atau
kelompok lainnya, kemudian mereka saling berbicara, bekerja sama, dan
seterusnya untuk mencapai tujuan bersama.Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai
proses interaksi sosial yang menjadi dasar proses sosial.Interaksi sosial adalah
hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun
antara orang perorangan dan kelompok manusia. Dalam interaksi sosial, hubungan
yang terjadi harus secara timbal balik dilakukan oleh kedua belah pihak, artinya
kedua belah pihak harus saling merespon. Kontak sosial dan komunikasi sosial
merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Berlangsungnya suatu proses interaksi
sosial didorong oleh beberapa faktor, antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan
simpati.
Manusia hidup di dalam masyarakat. Artinya, seorang manusia akan hidup bersama
orang lain, bisa bersama keluarga, teman-teman, tetangga, penduduk sedesa,
penduduk sekota, atau dengan penduduk yang tinggal satu negara. Dalam kehidupan
bermasyarakat, seseorang harus dapat beradaptasi dengan lingkungan, termasuk dalam hal
perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan dan adat istiadat yang berlaku di lingkungan
tersebut.Perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan dan adat istiadat merupakan bagian dari
kebudayaan. Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting yang dimiliki oleh suatu
masyarakat.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti kelangsungan (continuity) dan satuan
atau jangka berlangsungnya perjalanan waktu (duration).
Dinamika interaksi adalah berbagai jenis permasalahan yang terjadi dalam interaksi
manusia." Komponen lingkungan dibedakan menjadi lingkungan abiotik, biotik,
sosial, dan budaya. Unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup
seperti tanah, batuan, air, udara, dan lainnya.
3.2 Saran
Demikianlah penjabaran dari makalah ini dan kami sadari masih banyak kelemahan
dan kekurangan dalam makalah ini. Agar makalah ini menjadi lebih bermanfaat kami
menyarankan agar teman-teman berdiskusi untuk dapat berpartisipasi aktif sehingga
kelemahan dan kekurangan yang dimaksud dapat diperbaiki bersama.