BAB IV - BAB V Reinhard
BAB IV - BAB V Reinhard
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
merupakan responden yang telah bekerja selama 3-5 tahun yang berjumlah
responden yang telah bekerja selama kurang lebih 2 tahun dan responden yang
atau masing-masing sebesar 8%, serta responden paling sedikit berasal dari
kelompok responden yang telah bekerja lebih dari 16 tahun yang berjumlah
berdasarkan jenjang pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
berdasarkan jabatan yang dimiliki dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
jabatan sebagai Pemeriksa Ahli Muda dan Pemeriksa Pertama yang masing-
masing sebanyak 5 dan 1 responden dan masing-masing sebesar 10% dan 2%.
1.2. Hasil Penelitian
1. Uji Validitas
moment Pearson yang mengkorelasikan antara skor dari tiap item kuesioner
dengan skor total atau jumlah dari skor item. Dasar pengambilan keputusan
a) Jika nilai r-hitung (Pearson correlation) > r-tabel, maka item dalam
b) Jika nilai r-hitung (Pearson correlation) < r-tabel, maka item dalam
Nilai r-tabel diperoleh melalui distribusi nilai pada tabel r statistik dengan
N = 49 pada tingkat signifikansi 5% (0.05) dan uji dua sisi (2-tailed) dan diperoleh
nilai r-tabel sebesar 0,2816. Hasil dari uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas
Pearson
Item r-tabel Kesimpulan
Correlation
X1_P1 0.643 0.2816 Valid
X1_P2 0.695 0.2816 Valid
X1_P3 0.682 0.2816 Valid
X1_P4 0.665 0.2816 Valid
X1_P5 0.658 0.2816 Valid
X1_P6 0.769 0.2816 Valid
X1_P7 0.746 0.2816 Valid
X1_P8 0.756 0.2816 Valid
X1_P9 0.728 0.2816 Valid
X1_P10 0.818 0.2816 Valid
X1_P11 0.734 0.2816 Valid
X1_P12 0.704 0.2816 Valid
X1_P13 0.692 0.2816 Valid
X2_P1 0.756 0.2816 Valid
X2_P2 0.871 0.2816 Valid
X2_P3 0.783 0.2816 Valid
X2_P4 0.82 0.2816 Valid
X2_P5 0.812 0.2816 Valid
X2_P6 0.802 0.2816 Valid
X2_P7 0.759 0.2816 Valid
X2_P8 0.755 0.2816 Valid
X2_P9 0.818 0.2816 Valid
X3_P1 0.726 0.2816 Valid
X3_P2 0.665 0.2816 Valid
X3_P3 0.795 0.2816 Valid
X3_P4 0.808 0.2816 Valid
X3_P5 0.71 0.2816 Valid
X3_P6 0.738 0.2816 Valid
X3_P7 0.803 0.2816 Valid
X4_P1 0.592 0.2816 Valid
X4_P2 0.875 0.2816 Valid
X4_P3 0.91 0.2816 Valid
X4_P4 0.865 0.2816 Valid
X4_P5 0.892 0.2816 Valid
X4_P6 0.855 0.2816 Valid
X4_P7 0.883 0.2816 Valid
X4_P8 0.886 0.2816 Valid
X4_P9 0.858 0.2816 Valid
Y_P1 0.751 0.2816 Valid
Y_P2 0.781 0.2816 Valid
Y_P3 0.863 0.2816 Valid
Y_P4 0.835 0.2816 Valid
Y_P5 0.773 0.2816 Valid
Y_P6 0.829 0.2816 Valid
Y_P7 0.884 0.2816 Valid
Y_P8 0.833 0.2816 Valid
Y_P9 0.864 0.2816 Valid
Y_P10 0.856 0.2816 Valid
Y_P11 0.823 0.2816 Valid
Y_P12 0.841 0.2816 Valid
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS Statistics 27, 2023.
yang digunakan dalam penelitian ini dengan jumlah item sebanyak 13 item untuk
variabel independensi auditor (X1), 9 item untuk variabel etika profesi (X2), 7
item untuk variabel komitmen organisasi (X3), 9 item untuk variabel gaya
kepemimpinan (X4), dan 12 item untuk variabel kinerja auditor Pemerintah (Y).
r-tabel menunjukkan bahwa seluruh item yang digunakan dalam penelitian ini
memiliki nilai r-hitung yang lebih besar daripada nilai r-tabelnya, sehingga dapat
disimpulkan bahwa seluruh item yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan
valid.
2. Uji Reliabilitas
penelitian yang digunakan dapat diakui dan dipercaya sebagai alat untuk
mengumpulkan dan mengukur data penelitian. Uji reliabilitas dalam penelitian ini
dalam uji reliabilitas ini adalah jika nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60,
maka alat ukur yang digunakan dapat dinyatakan reliabel atau dapat dipercaya
(Sunyoto, 2011)
. Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas
adalah sebesar 0,927 untuk variabel independensi auditor (X1), sebesar 0,928
untuk variabel etika profesi (X2), sebesar 0,870 untuk variabel komitmen
organisasi (X3), sebesar 0, 951 untuk variabel gaya kepemimpinan (X4), serta
sehingga dapat disimpulkan bahwa tiap item yang terdapat dalam kuesioner
penelitian adalah reliabel atau dapat dipercaya untuk mengukur data penelitian.
linear berganda yang harus dipenuhi agar tidak terjadi bias dalam pengujian
yang dilakukan. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan uji
dan grafik scatterplot. Hasil uji asumsi klasik dalam penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah distribusi data dalam suatu
model regresi terjadi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
model yang memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Uji
yang menguji sebaran atau distribusi dari variabel residual dengan kriteria
a) Jika nilai signifikansi (Asymp. Sig.) > 0,50 maka dapat disimpulkan bahwa
b) Jika nilai signifikansi (Asymp. Sig.) < 0,50 maka dapat disimpulkan bahwa
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas
Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,089 dimana nilai 0,089 lebih besar dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi nilai residual data dalam penelitian
selanjutnya.
2. Uji Multikolinearitas
regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independen). Suatu model regresi
dikatakan baik apabila tidak terjadi multikolinearitas atau tidak terdapat korelasi
Ghozali (2016)
antar variabel bebas. Menurut , kriteria pengambilan keputusan
b) Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) > 10 atau nilai tolerance < 0,10
berikut.
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -8.518 5.578 -1.527 .134
Independensi Auditor .180 .080 .137 2.241 .030 .895 1.117
Etika Profesi .158 .077 .131 2.038 .048 .805 1.242
Komitmen Organisasi .445 .169 .209 2.636 .012 .531 1.884
Gaya Kepemimpinan .874 .098 .737 8.879 .000 .486 2.058
a. Dependent Variable: Kinerja Auditor Pemerintah
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS Statistics 27, 2023.
masing variabel adalah sebesar 0,895 untuk variabel independensi auditor (X1),
sebesar 0,805 untuk variabel etika profesi (X2), sebesar 0,531 untuk variabel
komitmen organisasi (X3), dan sebesar 0,486 untuk variabel gaya kepemimpinan
(X4) dimana seluruh nilai tolerance lebih besar dari 0,10. Sedangkan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) adalah sebesar 1,117 untuk variabel independensi
auditor (X1), sebesar 1,242 untuk variabel etika profesi (X2), sebesar 1,884
untuk variabel komitmen organisasi (X3), dan sebesar 2,058 untuk variabel gaya
kepemimpinan (X4) dimana seluruh nilai VIF lebih kecil dari 10. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi antar variabel independen atau
3. Uji Heteroskedastisitas
observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi
dimana variance dari residual satu observasi ke observasi lainnya tetap. Uji
heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Glejser yang
dan grafik scatterplot dengan melihat nilai prediksi variabel dependen (ZPRED)
a) Jika nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
b) Jika nilai signifikansi (Sig.) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terjadi
masalah heteroskedastisitas.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -7.155 3.714 -1.926 .061
Independensi Auditor .055 .054 .153 1.026 .310
Etika Profesi .044 .052 .135 .858 .395
Komitmen Organisasi .195 .112 .335 1.730 .091
Gaya Kepemimpinan -.027 .066 -.082 -.408 .685
a. Dependent Variable: Abs_RES
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS Statistics 27, 2023.
besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
dimana nilai variance dari residual satu observasi ke observasi lainnya adalah
tetap.
(ZPRED) dengan nilai residualnya (SRESID) yang jika tidak terdapat pola-pola
tertentu atau titik-titik tertentu menyebar diatas dan dibawah angka nol pada
sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada data yang diuji
(ZPRED) dengan nilai residualnya (ZRESID) dimana jika tidak terdapat pola-pola
tertentu serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y,
maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun grafik
Gambar 4.1
Grafik Scatterplot
menyebar secara acak diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y serta tidak
minimum, nilai maksimum, dan nilai standar deviasi. Analisis statistik deskriptif
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Independensi Auditor 49 16 32 26.43 4.421
Etika Profesi 49 18 36 30.59 4.834
Komitmen Organisasi 49 18 28 24.41 2.730
Gaya Kepemimpinan 49 19 36 30.31 4.900
Kinerja Auditor Pemerintah 49 27 48 40.27 5.812
Valid N (listwise) 49
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS Statistics 27, 2023.
ini, variabel Independensi Auditor (X1) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar
26,43, nilai minimum sebesar 16, nilai maksimum sebesar 32, dan standar
deviasi sebesar 4,421. Variabel Etika Profesi (X2) memiliki nilai rata-rata sebesar
30,59, nilai minimum sebesar 18, nilai maksimum sebesar 36, dan standar
deviasi sebesar 4,834. Variabel Komitmen Organisasi (X3) memiliki nilai rata-rata
sebesar 24,41, nilai minimum sebesar 18, nilai maksimum sebesar 28, dan
standar deviasi sebesar 2,730. Variabel Gaya Kepemimpinan (X4) memiliki nilai
rata-rata sebesar 30,31, nilai minimum sebesar 19, nilai maksimum sebesar 36,
dan standar deviasi sebesar 4,900, dan terakhir variabel Kinerja Auditor
Pemerintah (Y) memiliki nilai rata-rata sebesar 40,27, nilai minimum sebesar 27,
determinasi dan uji statistik t (uji t) atau uji parsial. Adapun pengujian hipotesis
variasi pada variabel dependen adalah sangat baik dan sebaliknya jika nilai R2
Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .924 .853 .840 2.328
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan, Independensi Auditor,
Etika Profesi, Komitmen Organisasi
b. Dependent Variable: Kinerja Auditor Pemerintah
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS Statistics 27, 2023.
(R2) adalah sebesar 0,853 atau 85,3% yang menandakan bahwa kemampuan
dari model yang menjelaskan variasi atau perubahan pada variabel dependen
termasuk baik. Sedangkan sisanya sebesar 14,7% dipengaruhi oleh variabel lain
a) Jika nilai signifikansi (Sig.) < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
b) Jika nilai signifikansi (Sig.) > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
c) Jika nilai t-hitung > t-tabel yang sebesar 1,678 untuk df = N – 2 = 47 dan
hipotesis diterima.
d) Jika nilai t-hitung < t-tabel yang sebesar 1,678 untuk df = N – 2 = 47 dan
hipotesis ditolak.
Uji t dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan software SPSS
Tabel 4.11
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -6.675 4.531 -1.547 .129
Independensi Auditor .180 .080 .137 2.241 .030
Etika Profesi .158 .077 .131 2.038 .048
Komitmen Organisasi .445 .169 .209 2.636 .012
Gaya Kepemimpinan .874 .098 .737 8.879 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Auditor Pemerintah
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS Statistics 27, 2023.
berikut.
bahwa untuk setiap kenaikan satuan dari etika profesi (X2) maka akan
untuk setiap penurunan satuan dari etika profesi (X2), maka akan
sebagai berikut.
Pemerintah
Berdasarkan hasil uji statistik t, diperoleh hasil berupa nilai koefisien yang
bertanda positif pada angka 0,180 yang menunjukkan arah hubungan yang
positif, nilai t-hitung sebesar 2,241 yang lebih besar dari nilai t-tabel yang
sebesar 1,678 serta nilai signifikansi sebesar 0,030 yang lebih kecil dari 0,05.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor Pemerintah (Y) atau
hipotesis diterima.
Berdasarkan hasil uji statistik t, diperoleh hasil berupa nilai koefisien yang
bertanda positif pada angka 0,158 yang menunjukkan arah hubungan yang
positif, nilai t-hitung sebesar 2,038 yang lebih besar dari nilai t-tabel yang
sebesar 1,678 serta nilai signifikansi sebesar 0,048 yang lebih kecil dari 0,05.
positif dan signifikan terhadap kinerja auditor Pemerintah (Y) atau hipotesis
diterima.
Pemerintah
Berdasarkan hasil uji statistik t, diperoleh hasil berupa nilai koefisien yang
bertanda positif pada angka 0,445 yang menunjukkan arah hubungan yang
positif, nilai t-hitung sebesar 2,636 yang lebih besar dari nilai t-tabel yang
sebesar 1,678 serta nilai signifikansi sebesar 0,012 yang lebih kecil dari 0,05.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor Pemerintah (Y) atau
hipotesis diterima.
bertanda positif pada angka 0,874 yang menunjukkan arah hubungan yang
positif, nilai t-hitung sebesar 8,879 yang lebih besar dari nilai t-tabel yang
sebesar 1,678 serta nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor Pemerintah (Y) atau
hipotesis diterima.
1.3. Pembahasan
berikut.
hasil uji statistik t (uji t) diperoleh arah hubungan positif yang ditandai dengan
nilai koefisien sebesar 0,180 serta nilai t-hitung sebesar 2,241 yang lebih besar
dari 1,678 dan nilai signifikansi sebesar 0,030 yang lebih kecil dari 0,05 yang
diterima. Hal ini menandakan bahwa independensi auditor yang mengacu pada
tersebut telah terlaksana dengan baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
Damayanti dan Perwito (2022) Rahman et al. (2020)
dilakukan oleh , , dan
Faturochman (2019)
yang menemukan hasil bahwa independensi auditor
statistik t (uji t) diperoleh arah hubungan positif yang ditandai dengan nilai
koefisien sebesar 0,158 serta nilai t-hitung sebesar 2,038 yang lebih besar dari
1,678 dan nilai signifikansi sebesar 0,048 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa etika profesi berpengaruh secara positif dan signifikan
Hal ini menandakan bahwa auditor yang menjunjung tinggi etika profesi akan
(Zagoto & Hayati, 2020)
menghasilkan pekerjaan yang berkualitas pula . Hal ini
Tatiara (2019)
sejalan dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh ,
Hayati et al. (2019)
Zagoto & Hayati (2020)
, dan yang menemukan hasil bahwa etika
profesi memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja auditor Badan Pemeriksa
Keuangan.
Berdasarkan hasil uji statistik t (uji t) diperoleh arah hubungan positif yang
ditandai dengan nilai koefisien sebesar 0,445 serta nilai t-hitung sebesar 2,636
yang lebih besar dari 1,678 dan nilai signifikansi sebesar 0,012 yang lebih kecil
secara positif dan signifikan terhadap kinerja auditor Pemerintah atau hipotesis
ketiga dinyatakan diterima. Hal ini menandakan bahwa dedikasi seorang auditor
Berdasarkan hasil uji statistik t (uji t) diperoleh arah hubungan positif yang
ditandai dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,874 serta nilai t-hitung sebesar
8,879 yang lebih besar dari 1,678 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
atau hipotesis keempat dinyatakan diterima. Hal ini sesuai dengan pendapat
Khan et al. (2015)
yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang terkait
dengan penerapannya di lingkungan organisasi tempat auditor bekerja akan
meningkatkan kinerja auditor karena auditor tidak merasa terbebani oleh gaya
PENUTUP
1.4. Kesimpulan
sebesar 0,180, nilai t-statistik sebesar 2,241 (2,241 > 1,678) dan nilai
signifikansi sebesar 0,030 (0,030 < 0,05). Hal ini menandakan bahwa
sebesar 0,158, nilai t-statistik sebesar 2,038 (2,038 > 1,678) dan nilai
signifikansi sebesar 0,048 (0,048 < 0,05). Hal ini menandakan bahwa
semakin tinggi etika profesi, maka akan semakin tinggi pula kinerja
sebesar 0,445, nilai t-statistik sebesar 2,636 (2,636 > 1,678) dan nilai
signifikansi sebesar 0,012 (0,012 < 0,05). Hal ini menandakan bahwa
sebesar 0,874, nilai t-statistik sebesar 8,879 (8,879 > 1,678) dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Hal ini menandakan bahwa
1.5. Saran
diperoleh, maka saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai
berikut.
1. Untuk penelitian selanjutnya yang akan meneliti lebih lanjut terkait topik
Papua.
DAFTAR PUSTAKA
Aday, N. A., Husain, S. P., & Lukum, A. (2020). Etika Profesi dan Pengalaman Kerja
terhadap Kinerja Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Gorontalo. Jambura
Accounting Review, 1(1), 1–12.
Anggara, S. (2016). Administrasi Keuangan Negara (Cetakan Ke-1). CV Pustaka
Setia.
Anita, C. (2016). Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen
Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor
Pemerintah (Studi Kasus pada Kantor Inspektorat Kota Pekanbaru) [Doctoral
Dissertation]. Universitas Islam Riau.
Arens, A. A. (2008). Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach.
Auditing, 1(2).
Arens, A. A. (2012). Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach.
Ariyanto, D., & Jati, A. M. (2010). Pengaruh Independensi, Kompetensi, dan
Sensitivitas Etika Profesi terhadap Produktivitas Kerja Auditor Eksternal (Studi
Kasus pada Auditor Perwakilan BPK RI Provinsi Bali. Jurnal Ilmiah Akuntansi
dan Bisnis, 5(2), 157–168.
Badan Pemeriksa Keuangan. (2018). Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia No. 4 Tahun 2018 tentang Kode Etik Badan Pemeriksa
Keuangan.
Damayanti, A. A., & Perwito. (2022). Pengaruh Independensi dan Batasan Waktu
Audit terhadap Kualitas Audit pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Perwakilan Provinsi Banten. Management Studies and Entrepreneurship Journal,
3(1), 196–203.
Enas, U., Moeljono, Zunaidi Arif, Pribadi, Y., Syairozi, M. I., Uliansyah, B. A. A.,
Sunyoto, E., Sijabat, R., Sarasi, V., Hartoto, Sugiri, D., Rahayu, H. A., Pangestuti,
D. C., Pratama, A. A., & Sriyani. (2021). Keuangan Negara. Widina Bhakti
Persada.
Esya, F. P. (2008). Pengaruh Kompetensi Auditor dan Pemahaman Sistem Informasi
Akuntansi terhadap Kinerja Auditor Bea dan Cukai di Wilayah Jakarta [Doctoral
Dissertation]. Universitas Sumatera Utara.
Fachruddin, W. (2019). Pengaruh Independensi, Profesionalisme, dan Komitmen
Organisasi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan.
Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik, 10(2), 72–86.
Faiz, M. A. S., & Andayani, S. (2022). Pengaruh Independensi, Komitmen Organisasi,
Gaya Kepemimpinan, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja
Auditor Pemerintah. Ekonomis: Journal of Economics and Business, 6(2), 656–
661.
Faturochman, I. (2019). Pengaruh Independensi, Kompetensi, dan Akuntabilitas
terhadap Kualitas Audit Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah Kota Magelang.
Febrianty, Arifudin, O., Naibaho, L., Palindih, L. I., Nurmiyanti, L., Doho, Y. D. B.,
Choiriyati, W., Syamsuriansyah, Nadeak, B., Mulyadi, D., Tanjung, R., Sormin,
E., Fatmasari, R., Fatimah, A., & Susanto, L. (2020). Kepemimpinan & Prilaku
Organisasi (Konsep dan Perkembangan). Widina Bhakti Persada.
Futri, P. S., & Juliarsa, G. (2014). Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Tingkat
Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan Kepuasan Kerja Auditor pada
Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali. E-Jurnal Akuntansi, 7(2).
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS (Edisi 8).
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Goldwasser. (1993). The Plaintiffs’ Bar Discusses Auditor Performance. Journal of
CPA.
Gustia, N. (2014). Pengaruh Independensi Auditor, Etika Profesi, Komitmen
Organisasi, dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (Studi
Empiris pada Auditor Pemerintah di BPKP Perwakilan Sumbar). Jurnal
Akuntansi, 2(3).
Hariyanti, K., & Mustikawati, R. I. (2019). Pengaruh Independensi, Kompetensi,
Komitmen Organisasi, Pengalaman dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Auditor
pada Kantor Akuntan Publik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Profita:
Kajian Ilmu Akuntansi, 7(4).
Hasibuan, M. S. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.
Hayati, K., Pangaribuan, E. M., & Munawarah, W. A. G. (2019). Pengaruh
Pengalaman, Etika Profesi, Objektivitas dan Time Deadline Pressure terhadap
Kualitas Audit di Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Medan. Jurnal
Sentralisasi, 8(2), 67–76.
Heider, F. (2013). The Psychology of Interpersonal Relations. Psychology Press.
Huseno, T. (2016). Kinerja Pegawai: Tinjauan dari Dimensi Kepemimpinan, Misi
Organisasi, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja. Media Nusa Creative.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2021). Kode Etik Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntan
Indonesia.
Iskandar, Jaya, A., Warti, R., & Zaini. (2022). Statistik (Teori dan Aplikasi SPSS).
Nasya Expanding Management.
Khan, M. S., Khan, I., Qureshi, Q. A., Ismail, H. M., Rauf, H., Latif A., & Tahir, M.
(2015). The Styles of Leadership: A Critical Review. Public Policy and
Administration Research, 5(3), 87–92.
Kiabel, B. D. (2012). Internal Auditing and Performance of Government Enterprises: A
Nigerian Study. Global Journal of Management and Business Research, 12(6).
Larasati, M. (2019). Analisis Faktor-faktor Penentu Kualitas Audit dengan Moral
Judgement sebagai Variabel Pemoderasi pada Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia. JRAA, 6(3), 66–77.
Locke, E. A., & Latham, G. P. (2002). Building A Practically Useful Theory of Goal
Setting and Task Motivation: A 35-Year Odyssey. American Psychologist, 57(9),
705–717. https://doi.org/https://doi.org/10.1037/0003-066X.57.9.705
Locke, E. A., & Latham, G. P. (2006). New Directions in Goal-Setting Theory. Current
Directions in Psychological Science, 15(5), 265–268.
https://doi.org/https://doi.org/10.1111/j.1467-8721.2006.00449.x
Meyer, J. P., Allen, N. J., & Smith, C. A. (1993). Commitment to Organizations and
Occupations: Extension and Test of A Three-Component Conceptualization.
Journal of Applied Psychology, 78(4).
Monique, E. P., & Nasution, S. (2020). Pengaruh Profesionalisme, Independensi
Auditor, Etika Profesional, dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor.
Ekombis Review: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, 8(2), 171–182.
Mulyadi, A. (2002). Auditing (Edisi Keenam). Penerbit Salemba Empat.
Nainggolan, C. S., & Prabowo, T. J. W. (2019). Analisis Determinan Auditor Internal
pada Efektivitas Audit Internal Sektor Publik (Studi pada Inspektorat Provinsi DKI
Jakarta). Diponegoro Journal of Accounting, 8(4).
Nasution, D. A. D., Ramadhan, P. R., & Barus, M. D. Br. (2019). Audit Sektor Publik:
Mahir dalam Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
Uwais Inspirasi Indonesia.
Ng, S. (2022, September 19). Ternyata BPK Selama Ini Sulit Sentuh Keuangan Lukas
Enembe. detiknews. https://news.detik.com/berita/d-6299538/ternyata-bpk-
selama-ini-sulit-sentuh-keuangan-lukas-enembe
Nurwanto, R., Budiarso, A., & Ramadhana, F. (2010). Audit Sektor Publik Lembaga
Pengkajian Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah.
Pemerintah Provinsi Papua. (2022, Juni 10). Catat Sejarah, Pemprov Papua Delapan
Kali Berturut-turut Raih WTP (Online). Website Pemerintah Provinsi Papua.
https://papua.go.id/view-detail-berita-8016/catat-sejarah-pemprov-papua-
delapan-kali-berturut-turut-raih-wtp.html
Perdana K, E. (2016). Olah Data Skripsi dengan SPSS 22. Badan Penerbit
Universitas Bangka Belitung.
Rahayuni, M. (2020). Pengaruh Locus of Control dan Komitmen Organisasi terhadap
Kinerja Auditor (Studi Kasus pada Auditor di Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia (BPK-RI) Perwakilan Sulawesi Tengah [Doctoral
Dissertation]. Universitas Tadulako.
Rahmadayanti, A. R., & Wibowo, S. A. (2017). Pengaruh Kecerdasan Spiritual,
Profesionalisme, Kompleksitas Tugas, Budaya Organisasi, dan Tekanan
Anggaran Waktu terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Empiris pada
Kantor BPK RI dan BPKP Perwakilan Provinsi DIY. Reviu Akuntansi dan Bisnis
Indonesia, 1(2), 106–120.
Rahmadhanty, D. R., & Farah, W. (2020). Pengaruh Gaya Hidup Sehat, Gaya
Kepemimpinan, dan Time Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor Pemerintah.
JKUBS, 1(1), 58–81.
Rahman, I. A., Yudowati, S. P., & Lestari, T. U. (2020). Pengaruh Independensi dan
Objektivitas Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan DKI Jakarta. E-
Proceedings of Management, 7(2).
Rahmat, M. A. A., Prihatni, R., & Khairunnisa, H. (2022). Pengaruh Etika Profesi,
Profesionalisme, dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor Internal
Pemerintah. Jurnal Akuntansi, Perpajakan, dan Auditing, 3(2), 265–288.
Republik Indonesia. (2020). Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 (Online). Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia; Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia.
https://www.mkri.id/public/content/infoumum/regulation/pdf/UUD45%20ASLI.pdf
Saragih, M. G., Saragih, L., Purba, J. W. P., & Panjaitan, P. D. (2021). Metode
Penelitian Kuantitatif: Dasar-dasar Memulai Penelitian. Yayasan Kita Menulis.
Sekaran, U. (2017). Metode Penelitian untuk Bisnis. Salemba Empat.
Setyawati, E. (2016). Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen
Organisasi dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor
Pemerintah (Studi Empiris pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah). Benefit: Jurnal
Manajemen dan Bisnis, 1(1), 64–79.
Sugiyono. (2015). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods). Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Penerbit
Alfabeta.
Sunyoto, D. (2011). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Caps.
Suroso, G. T. (2014, November 3). Azas-azas Good Governance dalam Pengelolaan
Keuangan Negara. Balai Diklat Keuangan Malang.
https://bppk.kemenkeu.go.id/balai-diklat-keuangan-malang/berita/azas-azas-
good-governance-dalam-pengelolaan-keuangan-negara-068136
Syahza, A. (2021). Metodologi Penelitian (Edisi Revisi). Unri Press.
Tatiara, N. H. (2019). Pengaruh Auditor Judgement, Etika Profesi, dan Employee
Engagement terhadap Kinerja Auditor dalam Pelaksanaan Pemeriksaan Laporan
Keuangan (Studi pada Badan Pemeriksa Keuangan RI). J Statistika: Jurnal
Ilmiah Teori dan Aplikasi Statistika, 12(2), 1–8.
Tim Penyusun Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik. (2007).
Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
Tim Redaksi Jagat Papua. (2022). Setahun Lebih Mengendap, Hasil Audit BPK
terhadap Dugaan Tipikor Pengadaan ATK di BPKAD Sorong Dipertanyakan.
Jagat Papua. https://www.jagatpapua.com/setahun-lebih-mengendap-hasil-audit-
bpk-terhadap-dugaan-tipikor-pengadaan-atk-di-bpkad-sorong-dipertanyakan/
Tuanakotta, T. M. (2016). Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif (Edisi 2). Salemba
Empat.
Wahyu, P. A. S., Putra, I. M. W., & Giri, N. P. R. (2022). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Pemahaman Good Governance,
Profesionalisme, dan Independensi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor BPK RI
Provinsi Bali. Jurnal Riset Akuntansi Warmadewa, 3(1), 45–50.
Wiguna, Y., & Lisda, R. (2019). Pengaruh Profesionalisme, Independensi, dan
Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor Internal (Survey pada BUMN
Sektor Pengolahan Industri) [Doctoral Dissertation]. Universitas Pasundan.
Wulandari, A. A. S. G., & Suputra, I. D. G. D. (2018). Pengaruh Profesionalisme
Auditor, Komitmen Organisasi dan Etika Profesi pada Kinerja Auditor Kantor
Akuntan Publik Provinsi Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 22(1),
273–300.
Yusuf, R. M., & Syarif, D. (2018). Komitmen Organisasi. Nas Media Pustaka.
Zagoto, M. G. K. S., & Hayati, K. (2020). Pengaruh Etika Profesi, Tingkat Pendidikan,
dan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Auditor pada Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Utara. J-MAS: Jurnal
Manajemen dan Sains, 5(2), 231–237.
Zulfi, N., & Meihendri. (2022). Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman Kerja Auditor dan
Independensi terhadap Kualitas Audit pada Auditor BPK Sumatera Barat
[Doctoral Dissertation]. Universitas Bung Hatta.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
1. Uji Validitas
a) Uji Validitas X1
b) Uji Validitas X2
c) Uji Validitas X3
d) Uji Validitas X4
e) Uji Validitas Y
2. Uji Reliabilitas
a) Uji Reliabilitas X1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.927 13
b) Uji Reliabilitas X2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.928 9
c) Uji Reliabilitas X3
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.870 7
d) Uji Reliabilitas X4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.951 9
e) Uji Reliabilitas Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.957 12
3. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
b) Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -8.518 5.578 -1.527 .134
Independensi Auditor .180 .080 .137 2.241 .030 .895 1.117
Etika Profesi .158 .077 .131 2.038 .048 .805 1.242
Komitmen Organisasi .445 .169 .209 2.636 .012 .531 1.884
Gaya Kepemimpinan .874 .098 .737 8.879 .000 .486 2.058
a. Dependent Variable: Kinerja Auditor Pemerintah
c) Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -7.155 3.714 -1.926 .061
Independensi Auditor .055 .054 .153 1.026 .310
Etika Profesi .044 .052 .135 .858 .395
Komitmen Organisasi .195 .112 .335 1.730 .091
Gaya Kepemimpinan -.027 .066 -.082 -.408 .685
a. Dependent Variable: Abs_RES
4. Grafik Scatterplot
5. Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Independensi Auditor 49 16 32 26.43 4.421
Etika Profesi 49 18 36 30.59 4.834
Komitmen Organisasi 49 18 28 24.41 2.730
Gaya Kepemimpinan 49 19 36 30.31 4.900
Kinerja Auditor Pemerintah 49 27 48 40.27 5.812
Valid N (listwise) 49
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .924 .853 .840 2.328
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan, Independensi Auditor,
Etika Profesi, Komitmen Organisasi
b. Dependent Variable: Kinerja Auditor Pemerintah
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -6.675 4.531 -1.547 .129
Independensi Auditor .180 .080 .137 2.241 .030
Etika Profesi .158 .077 .131 2.038 .048
Komitmen Organisasi .445 .169 .209 2.636 .012
Gaya Kepemimpinan .874 .098 .737 8.879 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Auditor Pemerintah