Anda di halaman 1dari 11

PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA

A. Pemerolehan Bahasa Pertama


Pemerolehan bahasa pertama language
acquisition adalah suatu pemerolehan Bahasa
yang dikuasai oleh seseorang sejak lahir melalui
interaksi dengan sesamanya atau disebut juga
Bahasa ibu, sedangkan pembelajaran bahasa
kedua language learning adalah bahasa yang
dipelajari setelah seseorang memperoleh ahasa
pertama.
Ada beberapa pakar bahasa yang menganggap
bahwa pemerolehan bahasa pertama dan kedua
sama saja, bahkan dapat dipertukarkan, padahal
kedua hal tersebut jelas berbeda. Mengapa?

Karena pemerolehan bahasa pertama tanpa


disadari, sedangkan pembelajaran bahasa kedua
merupakan proses yang disadari atau tidak disadari
setelah seseorang menguasai bahasa pertama.
Klasifikasi Pemerolehan Bahasa Pertama
1. informal/formal;
2. tidak berencana;
3. tidak disadari; dan
4. tidak disengaja.

Klasifikasi Pembelajaran Bahasa Kedua


1. informal/formal;
2. berencana;
3. disadari; dan
4. disengaja.
Jika diamati secara saksama, tangisan bayi merupakan tahap awal
dalam berkomunikasi. Ucapan kata tunggal yang bersifat
idiosinkratik/ucapan aneh yang merupakan penanda tahap
perkembangan bahasa anak. Jadi, pemerolehan bahasa pertama,
bukan mengarah terhadap bentuk kata yang benar, melainkan
mengarah terhadap fungsi komunikasi.

Adakah korelasi antara perkembangan kognitif (IQ) dengan


pemerolehan bahasa? Begitu lahir, anak sudah mempunyai
kesanggupan untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
karena sudah mempunyai warisan biologis dari orang tuanya. Jadi,
anak yang tidak normal secara fisik, psikis, maupun kognitif, tidak
mutlak menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam berbahasa
(Lanneberg, 1964).
B. Perkembangan Kognitif Anak
Seorang anak yang sudah berusia tiga tahun sudah
menggunakan ujaran yang benar, tetapi belum
dapat dianggap menguasai B1 karena bisa juga
dia memaknai sesuatu yang lain. Ketika ditanya, “Di
mana rumahmu?” Atar menjawab, “di sana.”
Jawaban di sana, mungkin di rumah sendiri atau di
rumah neneknya.
C. Perkembangan Anak secara Sosial
Ketika berkunjung ke rumah saudaranya, Atar berkomentar, “Rumah ini
jelek.” Ujaran Atar yang gamblang harus dimaklumi oleh orang yang
sudah dewasa. Artinya, orang yang sudah dewasa tidak perlu menilai
ujaran itu etis atau tidak? Seiring dengan perkembangan usianya, dia
tidak dapat dimungkiri akan mengalami perubahan sesuai dengan
norma dan budaya setempat. Kecuali itu, ia pun memiliki keinginan
agar ada kesamaan dengan teman sebayanya, baik dalam
berpakaian, berperilaku, maupun dalam berbahasa. Kalau teman Atar
menggunakan kata cius, beliin, apaan, dsb. Atar pun akan mengikuti.
D. Bahasa yang Terbawa sejak Lahir
Seorang anak yang normal akan memperoleh bahasa
pertama lebih cepat meskipun bahasa yang diperoleh
di sekelilingnya, bukan kalimat yang gramatikal dan
banyak kesalahan bentuk kata. Hal itu bukan karena
anak memperoleh stimulus, melainkan karena tiap
orang yang lahir pasti dilengkapi dengan peralatan
pemerolehan bahasa sehingga tata bahasa yang
dibuatnya tidak perlu dihafal karena sudah tersusun
secara alamiah. Bahasa yang terbawa sejak lahir
disebut nativisme, sedangkan bahasa yang dipelajari
disebut empirisme (Chomsky, 1965).
E. Tahap Pemerolehan Bahasa Pertama
Tahap pemerolehan Bahasa pertama terbagi menjadi dua:
1. Tahap pralinguistik: ditandai dengan pergantian bicara antara anak
dan orang tua.
2. Tahap linguistik: ocehan babbling, ucapan satu suku kata lailling,
ucapan menggema echolailling, kata dengan makna yang mewakili
kalimat holophrase, dan tanya jawab ask and answer.
1. Usia 1 hingga 2 bulan, tahap babbling ‘ocehan’
2. Usia 3 hingga 6 bulan, tahap lailling ‘satu suku
kata’
3. Usia 7 hingga 12 bulan, tahap echolailling
‘menggema’
4. Usia 1 hingga 2 tahun, tahap holophrase ‘kata
dengan makna yang mewakili kalimat’
5. Usia 3 hingga 5 tahun, tahap ask and anwers
‘tanya jawab’
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai