Anda di halaman 1dari 3

Nama: Reihad Abiyoga

Kelas: A4 PGSD 2022


Nim: 22060274

Resume TunaGrahita

Pengertian
Tunagrahita adalah sebutan bagi orang-orang dengan kemampuan intelektual dan kognitif
Yang berada di bawah rata-rata dibandingkan orang pada umunya. Kondisi ini biasa
terdeteksi sejak masa kanak-kanak, tetapi bisa pula muncul letika dewasa.

Faktor Penyebab Tunagrahita


Sebelum menyinggung tentang penyebab Tunagtahita, dalam DSM-5 American Psychiatric-
Diagnostik sudah mengganti sebutan Retardasi Mental (Mental Retardation) menjadi
Keterbatasan Intelektual (Intellectual Disabillity). Di Indonesia sendiri, Istilah tersebut
dikenal dengan Tunagrahita.

Merujuk pada DSM-5, Faktor Penyebab Tunagrahita adalah karena faktor genetik atau
fisiologis. Ketika masih berada dalam kandungan, bayi dapat mengalami gangguan
kromosom atau penyakit bawaan dari ibu atau adanya pengaruh eksternal seperti alkohol,
obat-obatan, dan racun yang mempengaruh pertumbuhan otak janin. Bayi yang pernah
memiliki riwayat kejang juga berpotensi engalami Tunagrahita

Klasifikasi Tunagrahita
Klasifikasi pada Tunagrahita dibagi menjadi 4 jenis berdasarkan tingkat IQ anak, yaitu mild,
moderate, severe, dan profound.
1. Mild
Karakteristik anak pada kategori ini mengalami perkembangan fisik yang agak lambat
dibandingkan dengan rata-rata anak seusianya. Mereka juga kesulitan untuk
menyelesaikan tugaas-tugas akademik di sekolah. Namun mereka dapat melakukan
keterampilan prakti dan rumah tangga sehingga kelak dapat hidup secara mandiri.
2. Moderate
Dilihat dari perkembangan bahasannya, anak memiliki kemampuan komunikasi yang
sederhana bahkan hanya komunikasi untuk menyampaikan kebutuhan dasar seperti
makan, mandi, dan minum. Penampilan fisiknya juga menunjukan kelainan sebagai
gejala bawaan. Meskipun begitu, mereka masih dapat dididik untuk mengurus dirinya
sendiri meskipun membutuhkan proses yang cukup lama.
3. Severe
Pada rentang ini, anak tidak mampu untuk mengurus dirinya sendiri maupun
melakukan tugas-tugas sederhana. Anak dengan Tunagrahita memiliki gangguan
bicara dan kelainan fisik yang dapat dilihat pada bagian lidah serta ukuran kepala
yang lebih besar dari ukuran kepala normal. Secara keseluruhan, kondisi fisik mereka
lemah karena mengalami gangguan fisik motorik yang cukup berat.
4. Profound
Pada kategori terberat ini, anak menunjukan kelainan fisik dan intelegasi dalam
bentuk ukuran kepala yang membesar seperti hyrdrochephalus dan mongolism.
Mereka juga membutuhkan pelayanan medis yang intensif karena kemampuan
beradaptasi yang sangat kurang. Terlebih lagi, mereka tidak dapat melakukan kegiatan
tanpa bantuan orang lain.

Ciri-ciri Tunagrahita
James D. Page (1995) menyebutkan beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh penyandang
Tunagrahita, yaitu kecerdasan intelektual, sosial, fungsi mental, dorongan dan emosi,
kemampuan berbahasa, kemampuan secara akademis, dan kemampuan berorganisasi, Berikut
penjelasnnya.
1. Intelektual
Tingkat kecerdasan penyandang Tunagrahita selalu di bawah rata-rata teman sebayanya.
Perkembangan kecerdasan juga sangat terbatas. Umumnnya, mereka hanya mampu
mencaai tingkat usia mental anak pra-sekolah.
2. Sosial
Kemampuan bidang sosial anak Tunagrahita mengalami keterlambatan. Hal ini
ditunjukan dengan kemampuan anak Tunagrahita yang rendah dalam hal mengurus,
memelihara, dan memimpin dirinya sendiri sehingga acap kali tidak mampu bersosialisasi
dengan orang lain.
3. Fungsi Mental
Anak Tunagrahita mengalami kesukaran dalam memusatkan perhatian, jangkauan
perhatiannya sangat sempit dan cepat beralih sehingga kurang mamp menghadapi tugas.
4. Dorongan dan Emosi.
Perkembangan dorongan emosi anak Tunagrahita berbeda-beda tergantung pada tingkat
klasifikasi Tunagrahita yang dimiliki. Pada tingkat Severe dan Profound, penyandang
Tunagrahita umumnya tidak dapat menunjukkan dorongan untuk mempertahankan
diri. Contoh, mereka tidak dapat memberi tahu saat sedang merasa lapar, tidak dapat
menjaukan diri saat mendapat stimulus yang memberikan rasa sakit.
5. Kemampuan dalam Bahasa
Kemampuan bahasa anak Tunagrahita sangat terbatas. Terutama pada perbendaharaan
kata Anak Tunagrahita tingkat Severe dan Profound umumnya memiliki gangguan bicara
berat yang disebabkan cacat artikulasi dan masalah dalam pembentukan bunyi di pita
suara dan rongga mulut.
6. Kemampuan dalam Bidang Akademis.
Anak Tunagrahita sukit mempelajari sesuatu yang bersifat akademis, terutama membaca
dan berhitung. Namun, hal ini dapat diatasi dengan melakukan pendampingan belajar
yang mendasar dan intensif

7. Kepribadian dan Kemampuan Organisasi.


Dari berbagai penelitian oleh Leahy, Balla, dan Zigher (dalam Hallan& Kauffman, 1988),
disebutkan bahwa anak Tunagrahita umumnnya memiliki kepercayaan diri yang rendah
sebab tidak mampu mengontrol dirinya sendiri dan bergantung pada orang lain, Hal
tersebut berdampak pada kemampuan berorganisasi yang sanat kurang.

Anda mungkin juga menyukai