Anda di halaman 1dari 26

MISKONSEPSI

Miskonsepsi dalam Pembelajaran


MATERI
DEFINISI MISKONSEPSI
1

INDIKATOR MISKONSEPSI
2

CARA PENGUKURAN MISKONSEPSI


3

MASALAH MISKONSEPSI DI SEKOLAH


4

SOLUSI PENYELESAIAN MASALAH MISKONSEPSI


5
DEFINISI MISKONSEPSI
MENURUT AHLI

Suparno (2005) Hasan, Bagayoko & Kelley (1999) Fowler


miskonsepsi sebagai pengertian yang
miskonsepsi sebagai struktur kognitif (p tidak akurat akan konsep, penggunaan
Miskonsepsi sebagai konsep
emahaman) yang berbeda dari pemaham konsep yang salah, klasifikasi contoh-
yang tidak sesuai dengan pen
an yang telah ada dan diterima di lapan contoh yang salah, kekacauan konsep
gertian ilmiah atau pengertian
gan, dan sruktur kognitif ini dapat mengg konsep yag berbeda, dan hubungan
yang diterima dalam bidang y
anggu penerimaan ilmu pengetahuan yan hierarkis konsep-konsep yang tidak
ang terkait
g baru. benar.
MISKONSEPSI

Miskonsepsi berasal dari serapan bahasa Inggris yaitu mi


sconception yang memiliki arti dalam bahasa Indonesia
: salah paham

Miskonsepsi adalah suatu interpretasi akan suatu konsep


tertentu yang tidak akurat atau tidak sejalan dengan
pengertian yang diterima secara umum.
INDIKATOR MISKONSEPSI
a.Terjadi pemahaman suatu konsep yang tidak akurat yang tidak sesuai dengan konsep yang te
lah diterima dan disepakati secara ilmiah oleh pakar ahli dalam bidang tersebut.
b.Menyatakan ulang konsep secara tidak benar.
c.Tidak benar dalam mengklasifikasikan obyek-obyek dari konsep.
d.Tidak benar dalam membedakan mana yang merupakan contoh konsep dan yang bukan
contoh konsep.
e.Tidak benar dalam menyajikan konsep dalam bentuk lain yang lebih sederhana
f.Menggunakan konsep yang salah dalam menerapkan konsep dengan prosedur atau operasi t
ertentu.
g.Tidak dapat mengembangkan konsep dengan benar, dan tidak menggunakan konsep sebe
narnya namun menggunakan konsep yang lain yang berbeda dengan konsep yang telah diterima d
an disepakati secara ilmiah oleh para ahli dalam memecahkan masalah.
PENYEBAB MISKONSEPSI

LATAR BELAKANG CARA


GURU
SISWA MENGAJAR

KONTEKS BUKU
a.Latar belakang siswa
Miskonsepsi berasal dari siswa itu sendiri terkait dengan pengetahuan awal yang dimiliki siswa
(prakonsepsi), tahap perkembangan kognitif yang tidak sesuai dengan konsep yang dipelajari, pe
nalaran siswa yang terbatas dan salah, kemampuan siswa menangkap dan memahami konsep
yang dipelajari, dan minat siswa untuk mempelajari konsep yang diajarkan

b.Guru
Jika guru tidak memahami suatu konsep dengan baik yang akan diberikan kepada muridnya,
ketidakmampuan dan ketidakberhasilan guru dalam menampilkan aspek-aspek esensi dari
konsep yang bersangkutan, serta ketidakmampuan menunjukkan hubungan konsep satu dengan
konsep lainnya pada situasi dan kondisi yang tepat pun dapat menjadi salah satu faktor yang mem
pengaruhi terjadinya miskonsepsi pada siswa.
c.Cara mengajar
Penggunaan metode belajar yang kurang tepat, pengungkapan aplikasi yang sal
ah serta penggunaan alat peraga yang tidak secara tepat mewakili konsep yang
digambarkan dapat pula menyebabkan miskonsepsi pada pikiran siswa.

d.Buku
Penggunaan bahasa yang terlalu sulit dan kompleks terkadang membuat anak
tidak dapat mencerna dengan baik apa yang tertulis di dalam buku, akibatnya
siswa menyalah artikan maksud dari isi buku tersebut.

e.Konteks
Dalam hal ini penyebab khusus dari miskonsepsi yaitu penggunaan bahasa
dalam kehidupan sehari-hari, teman, serta keyakinan dan ajaran agama.
Cara mengetahui/mendiagnosis pengetahuan awal
Konsepsi siswa juga dapat diperkirakan dengan
peta konsep yang bentuknya tentu saja berbeda
dengan tingkat pemahaman masing-masing sis
wa terhadap suatu konsep.
Oleh karena itu penelusuran pengetahuan awal
(prior knowledge) siswa dapat dilakukan dengan
bantuan peta konsep (Taufiq, 2012). Peta
konsep yang mengungkapkan hubungan berarti
antar konsep dan menekankan gagasan-gagas
an pokok, yang disusun secara hierarkis,
dengan jelas dapat mengungkapkan miskonsep
si, siswa yang digambarkan dalam peta konsep
(Suparno, 2005).

PETA KONSEP
Cara mengetahui/mendiagnosis pengetahuan awal

Guru memberikan pertanyaan kepada siswa


mengenai konsep tertentu dan menilai siswa
tersebut mengalami miskonsepsi atau tidak.

QUIZ
Instrumen pengukuran miskonsepsi siswa
Insert the title of your subtitle Here

Two Tier Test

Certainty Response Index


(CRI) atau
Indeks Respon Kepastian
(IRK)
INSTRUMEN PENGUKURAN
CERTAINTY OF RESPONSE INDEX
( CRI / IRK )

IRK adalah ukuran suatu keyakinan siswa


dalam menjawab setiap pertanyaan yang dibe
rikan.

Secara khusus, dalam sebuah pertanyaan tes


yang berbentuk berbentuk pilihan ganda, sis
wa disuruh untuk :
a. Memberikan suatu jawaban yang dianggap
benar dari pilihan jawaban yang disediakan.
b. Memberikan skala IRK dari 0-5
Two Tier Test
Salah satu jenis tes berbentuk pilihan ganda,
dikembangkan oleh Treagust guna mengukur
alternatif konsep siswa

Jenis test ini dipandang lebih efisien dari test pili


han ganda, sebab terdiri dari dua tingkatan;
1. content tier yang mengukur pengetahuan re
sponden terkait suatu konsep/materi
2. reason tier untuk melihat alasan dibalik jawa
ban yang diberikan oleh responden pada co
ntent tier
PENYEBAB MISKONSEPSI
Text Here Text Here Text Here Text Here

SISWA GURU MATERI METODE


MISKONSEPSI SISWA

kemampuan
prakonsepsi
siswa
reasoning yang tidak
pemikiran asosiatif lengkap/salah
siswa minat siswa

intuisi yang salah


pemikiran humanistik

tahap perkembangan
kognitif siswa
MISKONSEPSI PADA GURU
Guru yang tidak menguasai bahan materi pembelajaran se
cara tidak benar akan menyebabkan siswa mendapatkan
miskonsepsi. Beberapa guru sendiri tidak memahami kon
sep dengan baik, sehingga salah pengertian ini diteruskan
kepada siswa

Menurut Paul Suparno (2005) miskonsepsi guru disebabk


an karena
• guru tidak menguasai materi pelajaran
• bukan lulusan dari bidang ilmu yang dipelajari
• tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk me
ngemukakan ide/gagasannya, dan
• hubungan guru dengan siswa tidak baik.
MISKONSEPSI MATERI AJAR
Buku teks merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
pembelajaran dan khususnya kurikulum kimia serta meme
gang peranan sangat penting di dalam membentuk pembe
lajaran seperti sekarang. Di dalam proses pembelajaran,
guru dan siswa tak pernah lepas dari buku teks dan literat
ur. Buku teks yang dijadikan satu-satunya sumber pegang
an bagi guru maka akan mendorong terjadinya miskonsep
si pada guru (Donal E. Simanek, 2007: Lambi, 2009).
Buku teks yang mengungkapkan konsep yang salah, akan
mengelirukan siswa dan juga mengembangkan
miskonsepsi siswa. Maka penting buku teks diteliti secara
benar
MISKONSEPSI METODE AJAR

Beberapa metode mengajar yang digunakan guru, terle


bih yang menekankan satu segi saja dari konsep bahan
yang digeluti, meskipun membantu siswa memahami ba
han yang diajarkan, tetapi sering mempunyai dampak
buruk, yaitu memunculkan miskonsepsi siswa. Maka
guru perlu kritis dengan metode yang digunakan dan
tidak membatasi dengan satu metode saja (Paul Supar
no, 2009).
CARA MENGATASI MISKONSEPSI

Option A

mencari bentuk kesalahan yang


dimiliki
A
B C Option C

menemukan cara yang sesuai

mencari sebab-sebabnya

Option B
Miskonsepsi pada siswa

Guru perlu mengerti sejauh mana konsep siswa ini


tidak lengkap dan pelan-pelan membantu kesulitan
siswa.

Guru membantu siswa untuk meningkatkan


motivasi dan minatnya belajar
Beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan minat
belajar siswa,
• guru mengajar dengan menggunakan variasi metode pembelajaran
sehingga siswa tidak bosan dan senang dengan pembelajaran kimia
• guru menjelaskan kegunaan kimia dalam kehidupan sehari-hari, teruta
ma pada kebutuhan hidup siswa
• guru berinteraksi secara akrab dengan siswa untuk menjadikan siswa
menyenangi Kimia
• Guru menunjukkan pada siswa bahwa sesungguhnya siswa dapat bela
jar Kimia dengan baik
• Guru lebih bersabar dalam menghadapi siswa terutama yang memiliki
kemampuan yang kurang dalam Kimia
MISKONSEPSI GURU

Miskonsepsi yang disebabkan oleh guru dapat terjadi


karena guru tidak menguasai konsep yang benar dari bah
an ajar yang akan diberikan sehingga guru keliru men
jelaskan konsep tersebut ke siswa
Guru yang tidak menguasai konsep secara benar perlu
belajar lagi, baik belajar secara mandiri maupun belajar
bersama dengan guru lainnya melalui forum KKG atau
forum lainnya.
Guru juga perlu menyadari bahwa ilmu yang dimilikinya
harus selalu ditingkatkan dan diperbaharui.
Guru dituntut untuk mau belajar sepanjang hayat sesuai
dengan slogan pendidikan yaitu long life education.
Guru yang profesional adalah guru yang terus memperbaiki
kualitas proses dan hasil belajar siswa sesuai dengan hak
dan kewajibannya.
MISKONSEPSI METODE PENGAJARAN

Untuk mengatasi miskonsepsi pada siswa, guru perlu


melakukan variasi metode pembelajaran agar siswa tidak
bosan dan terus termotivasi belajar Kimia.
Guru perlu memberi catatan kepada siswa bahwa molimut
itu hanya model untuk dapat membayangkan dan
menangkap konsep; tetapi model tidak sama persis dengan
kenyataannya.
Guru sebaiknya melengkapi suatu metode pembelajaran
yang sering digunakannya dengan metode lain, karena sua
tu metode sering menekankan suatu segi tertentu, dan mela
laikan segi lain.
Guru harus menyediakan waktu untuk selalu bertanya dan me
minta agar siswa mengungkapkan gagasan dan konsepnya ten
tang suatu hal yang dipelajari.
Dari pengungkapan itu guru mengerti miskonsepsi siswa, ke
mudian mencoba menelusuri, mengapa miskonsepsi itu terjadi.
Guru diminta untuk lebih rajin dalam mengoreksi PR siswa.
Akibat PR tidak dikoreksi atau sangat terlambat dikoreksi
maka kesalahan siswa tidak diketahui oleh siswa dan akhirnya
siswa merasa bahwa pekerjaannya benar. Bila guru mengoreksi
PR secepatnya dan konsep yang salah dibahas bersama, maka
siswa tidak akan mengulangi miskonsepsi yang sama.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai