Anda di halaman 1dari 4

PEMBELAJARAN IPA KELAS RENDAH

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama:Michell Possumah

Nim: 19105159

Kelas: 5E

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS ILU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2021
No. Pertanyaan Jawaban
1 Identifikasi konsep esensial Dari permasalahan-permasalahan yang khusus dalam proses
kelas rendah pembelajaran IPA bahwa banyak siswa kuran antusias dan kurang
bersemangat dalam proses pembelajaran yang berlangsung dikelas
sehingga hasil belajar pun tidak memuaskan. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut diperlukan adanya suatu usaha untuk
menciptakan pembelajaran IPA menjadi lebih menarik,
menyenangkan, serta bermakna bagi siswa dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan menggunakan konsep esensial yang baik akan
membuat peserta didik menempatkan konsep-konsep tersebut
dalam memori jangka panjang dan dapat menggunakan berpikir
pada tingkat yang lebih tingi seperti pemecahan masalah dan
berpikit kreatif. Sebab itu kita sebagai calon guru sekolah dasar
harus lebih kreatif membuat materi seperti contoh menggunakan
konsep esensial.

Berikut ini materi pembelajaran untuk bidang studi/ materi IPA


untuk kelas II sem 1 (ganjil) SD/MI:

BAB 1 HEWAN PELIHARAAN KU


A. Bagian-Bagian Tubuh Hewan
B. Pertumbuhan Hewan

BAB 2 KEBUNKU
A. Bagian-Bagian Tumbuhan
B. Pertumbuhan Tumbuhan

BAB 3 LINGKUNGAN
A. Tempat Hidup Hewan
B. Tempat Hidup Tumbuhan

BAB 4 KELUARGA
A. Hewan yang Menguntungkan dan Merugikan
B. Manfaat Tumbuhan

BAB 5 KEGIATAN SEHARI-HARI


A. Ciri Benda Padat dan Cair
B. Perubahan Bentuk dan Wujud Benda
C. Benda dan Kegunaannya

2. Periksa miskonsepsi IPA kelas a. Siswa


rendah yang sering terjadi dalam Miskonsepsi yang terjadi pada siswa diantaranya, tahap
pembelajaran perkembangan kognitif yang tidak sesuai dengan konsep yang
dipelajari, penalaran siswa yang terbatas dan salah kemampuan
siswa menangkap dan memahami konsep yang dipelajari, dan
minat siswa untuk mempelajari konsep yang diberikan dan
diajarkan.
b. Guru
Miskonsepsi yang terjadi pada gur yaitu guru tidak menguasai
bahan ajar atau memiliki pemahaman yang tidak benar tentang
suatu konsep dalam IPA sehingga menyebabkan siswa
mengalami miskonsepsi. Banyak gur yang melaksanakan
pembelajaran IPA hanya dengan berbicara dan menulis di
papan tulis. Guru jarang bahkan tidak pernah melaksanakan
kegiatan eksperimen atau demonstrasi. Guru jarang
memberikan contoh-contoh penerapan konsep yang dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan siswa. Bahkan
masih banyak guru yang melaksanakan pembelajaran atas
dasar tugas rutin yang harus selesai pada waktunya. Hal ini
menyebabkan guru berlari sendirian sementara siswa tetap
diam di tempat atau terseok-seok mengikuti guru dengan
caranya sendiri.

Materi IPA di sekolah bukanlah mata pelajaran yang berisi


sejarah IPA tetapi merupakan materi yang dikembangkan
berdasarkan pengalaman dan kegiatan konkret. Oleh karena
itu, mata pelajaran IPA tidak dapat diberikan dengan berbicara
dan menulis saja tetapi harus didasarkan pada pengalaman
siswa dalam kehidupan sehari-hari dan diperoleh melalui
kegiatan praktikum atau langsung berinteraksi dengan benda
yang dipelajari.
c. Metode Pembelajaran
Guru pahamnya gur mengenai metode pembelaran di kelas
yang mengakibatkan munculnya miskonsepsi kepada siswa.
Banyak guru salah menggunakan metode-metode salah
satunya metode ceramah yang membuat siswa tidak diberi
kesempatam untuk bertanya dan mengungkapkan gagasan
seringkali meneruuskan dan memumpuk miskonsepsi.

3. Temukan solusi dari Ada banyak cara untuk membantu siswa mengatasi miskonsepsi.
miskonsepsi tersebut Secara umum, kiat yang tepat untuk membantu siswa mengatasi
miskonsepsi adalah mencari bentuk kesalahan yang dimiliki siswa
itu, mencari sebab-sebabnya, dan menemukan cara yang sesuai
untuk mengatasi miskonsepsi tersebut.
Hal pertama yang harus dilakukan guru adalah memahami
kerangka berpikir siswa. Dengan memahami apa yang dipikirkan
siswa dan apa gagasan siswa diharapkan guru dapat mengetahui
penyebab miskonsepsi dan menemukan cara mengatasi
miskonsepsi tersebut.
Hal yang perlu dilakukan guru adalah:
• memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan
gagasan dan pemikirannya mengenai bahan yang sedang
dibicarakan secara lisan atau tertulis
• memberi pertanyaan kepada siswa tentang konsep yang
biasanya membuat siswa bingung dan siswa diminta menjawab
secara jujur; dan
• mengajak siswa untuk berdiskusi tentang bahan tertentu yang
biasanya mengandung miskonsepsi, dan guru membiarkan
siswa berdiskusi dengan bebas. Selanjutnya guru menemukan
cara mengatasi miskonsepsi berdasarkan penyebabnya seperti
yang diuraikan pada bagian sebelumnya
4. Buat rencana aksi mengatasi cara memperbaiki proses pembelajaran.
untuk pembelajaran dikelas Ada 3 cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui atau
yang sesuai mengatasimiskonsepsi yang terdapat pada diri siswa yaitu :
1. Tes Diagnostik melalui tes tertulis dan memberi alasan
2. Wawancara klinis
3. Penyajian peta konsep
Berdasarkan jawaban dan argumentasi yang dikemukakan siswa pada
lembar tes, dapat ditelusuri pengetahuan awal serta miskonsepsi siswa
dan latar belakangnya.

Anda mungkin juga menyukai