Anda di halaman 1dari 5

Bab 1

PENDA
HULU
1.1LATAR BELAKANG AN
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011, Perumahan dan kawasan permukiman diselenggarakan
dengan tujuan salah satunya menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam
lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan. Rumah layak huni
dan terjangkau sebagaimana dimaksud adalah rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan bangunan
dan kecukupan luas minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya, yang mampu dijangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat dengan lingkungan yang memenuhi persyaratan tata ruang, kesesuaian hak
atas tanah dan rumah, serta tersedianya prasarana, sarana, dan utilitas umum yang memenuhi
persyaratan baku mutu lingkungan. Namun selama ini, keterjangkauan masyarakat terhadap hunian yang
layak tersebut turut menjadi persoalan dimana masih banyaknya masyarakat yang menempati rumah tidak
layak huni.

Pemerintah dalam penyelenggaraan perumahan rakyat telah menetapkan standar pelayanan minimal
(SPM) sebagai ketentuan jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib
dalam menjamin hak bagi setiap warga negara secara minimal. Jenis pelayanan dasar tersebut berupa
penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana dan fasilitasi penyediaan rumah
yang layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi program pemerintah.

Dalam perizinan mengenai sebuah bangunan, masyarakat tentu sudah sering mendengar mengenai
Sertipikat Hak Guna Bangunan atau disingkat dengan sebutan SHGB. Sesuai dengan namanya, HGB (Hak
Guna Bangunan) adalah kewenangan yang diberikan oleh pemerintah atau suatu hak yang didapatkan
untuk menggunakan sebuah lahan yang bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu 30 tahun yang atas
pendataan shm dan shg sertifikasi perumahan subsidi kabupaten tanah laut, kabupaten tanah bumbu, da
N KABUPATEN KOTABARU

permintaan pemegang hak mengikat keperluan serta keadaan bangunan-bangunannya dan dapat
diperpanjang sampai dengan jangka waktu maksimum 20 tahun.

Ini artinya, pemegang Sertipikat tersebut hanya diberikan kuasa untuk memberdayakan lahan baik untuk
mendirikan bangunan ataupun keperluan lain dalam jangka waktu tertentu. Jadi, pemilik properti dengan
status SHGB hanya memiliki bangunannya saja, sedangkan tanahnya masih milik negara. Properti dengan
status SHGB juga cocok untuk dikembangkan menjadi sesuatu yang bersifat komersial. Biasanya,
developer atau pengembang menggunakan lahan berstatus HGB untuk membesut unit project properti
komersil seperti perumahan dan apartemen.

Developer memiliki tugas untuk melakukan segala aktivitas pembangunan perumahan. Mulai dari
pembelian tanah, pembangunan, hingga pemasaran proyek tersebut ke public namun dilapangan terhadap
kepemilikan rumah dan tanah. masyarakat harus berhati-hati dalam kepemilikan apakah itu merupaka
SHM atau SHG yang mempunyai batas waktu tertentu, Untuk itu dalam memenuhi layanan dasar SPM
bidang Perumahan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiam Provinsi Kalimantan Selatan
Berinisiatif untuk melakukan pendataan kepemilikan baik yang masih SHG atau sudah SHM terhadap
Perumahan Subsidi di Kalimantan Selatan.

1.2Maksud, Tujuan, dan Sasaran


1.2.1 Maksud

Maksud kegiatan ini adalah untuk melakukan pendataan SHM dan SHG milik nasabah ke Developer
Perumahan Subsidi yang ada di Kab/ Kota Sebagai Salah satu Indikator SPM yang harus dilaksanakan
oleh Dinas Perumaharan Rakyat dan Kawasan Permukiman Khususnya di Bidang Perumahan.

1.2.2 Tujuan

Tujuan kegiatan pendataan ini adalah:

1. Terdatanya rumah yang sudah memiliki SHM.


2. Terdatanya rumah yang sudah memiliki SHG.

1.2.3 Sasaran Bab I


b
2
pendataan shm dan shg sertifikasi perumahan subsidi kabupaten tanah laut, kabupaten tanah bumbu, da
N KABUPATEN KOTABARU

Sasaran pendataan adalah untuk:

1. Teridentifikasinya rumah yang sudah memiliki SHM.


2. Teridentifikasinya rumah yang sudah memiliki SHM.
3. Membuat data base dalam bentuk Excell jumlah pemilikan SHM dan SHG valid.

1.3RUANG LINGKUP LOKASI

Ruang lingkup lokasi studi adalah di wilayah Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tanah Bumbu, dan
Kabupaten Kotabaru di Provinsi Kalimantan Selatan.

1.4RUANG LINGKUP MATERI

Kegiatan Pendataan SHM Dan SHG Sertifikasi Perumahan Subsidi Kab. Tanah Laut, Kab. Tanah Bumbu
Dan Kab. Kotabaru ini berpedoman dengan kerangka kerja acuan yang meliputi beberapa tahapan. Yaitu:

Tahapan pekerjaan meliputi :

a. Persiapan Survey Lapangan

1. Penelaahan materi bahan-bahan untuk Pendataan SHM Dan SHG Sertifikasi Perumahan Subsidi
Kab. Tanah Laut, Kab. Tanah Bumbu Dan Kab. Kotabaru.
2. Pembuatan daftar data Pengembang Perumahan/Developer dimasing-masing kabupaten untuk
tahun ini sebanyak 10 Pengembang Perumahan/Developer.
3. Pembuatan daftar data primer dan data sekunder yang diperlukan.
4. Persiapan model dan metode pengumpulan data.
5. Pembuatan program kerja survey lapangan.

b. Pelaksanaan Survey Lapangan

Bab I
b
3
pendataan shm dan shg sertifikasi perumahan subsidi kabupaten tanah laut, kabupaten tanah bumbu, da
N KABUPATEN KOTABARU

c. Kompilasi Data Hasil Survey

d. Analisis hasil pendataan yang dilakukan.

e. Hasil Pendataan, Sertifikasi SHM dan SHG Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tanah Bumbu dan
Kabupaten Kotabaru.

Pelaksanaan Pekerjaan harus dilakukan secara sistematis mulai dari pengumpulan data yang relevan,
analisis, dan evaluasi dari data yang telah ada.

1.5SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan dalam kegiatan Pendataan SHM dan SHG Sertifikasi Perumahan Subsidi
Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Kotabaru adalah sebagai berikut:

Bab I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang dilaksanakannya kegiatan studi, maksud
tujuan dan sasaran kegiatan, lingkup wilayah dan lingkup pekerjaan studi, serta
sistematika pembahasan.

Bab II : TINJAUAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori yang berkaitan dengan perumahan subsidi, sertifikasi
tanah SHM dan SHG.

Bab III : GAMBARAN UMUM WILAYAH

Bab ini menjelaskan kondisi umum wilayah studi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten
Tanah Laut, dan Kabupaten Kotabaru.

Bab IV : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metodologi yang dilaksanakan dalam pendataan SHM dan
SHG Sertifikasi Perumahan subsidi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tanah Laut,
Bab I
b
4
pendataan shm dan shg sertifikasi perumahan subsidi kabupaten tanah laut, kabupaten tanah bumbu, da
N KABUPATEN KOTABARU

dan Kabupaten Kotabaru.

Bab V : DATA SHM DAN SHG Sertifikasi Perumahan Subsidi

Bab ini berisi data yang telah dikumpulkan dari hasil survey yang dilakukan di Kabupaten
Tanah Bumbu, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Kotabaru.

Bab VI : KESIMPULAN/PENUTUP

Bab I
b
5

Anda mungkin juga menyukai