TITIS SARI
3/21/2016 2
SUB TOPIK
PENGARUH
BAHAN DAN
PADA NILAI GIZI
PROSES
MAKANAN
BREAD
STALLING
3/21/2016 3
PENGERTIAN
UMUM KHUSUS
• Proses pemanasan kering • Pemanasan adonan dalam
terhadap bahan pangan pembuatan produk roti
mengubah karakteristik
sensorik sehingga lebih • Mencakup keseluruhan
diterima konsumen proses dalam pembuatan
produk roti
3/21/2016 4
TEORI
3/21/2016 5
TEORI
3/21/2016 6
TEORI
• Dalam oven, panas dipasok ke permukaan dengan
kombinasi radiasi inframerah dari dinding oven.
– Konveksi : dari sirkulasi udara
– Konduksi : melalui panci atau nampan atau loyang
tempat makanan
• Radiasi inframerah di serap ke dalam makanan dan
diubah menjadi panas.
• Air, gas, uap air dipindahkan secara konveksi.
• Panas diubah menjadi panas konduktif pada
permukaan makanan.
3/21/2016 7
TEORI
• Ada batas ketebalan lapisan yang ditentukan
oleh kecepatan udara dan sifat permukaan
makanan
• Panas konveksi di sebarkan secara merata ke
seluruh oven. Untuk beberapa oven komersial.
Dilengkapi dengan kipas untuk arus konveksi
dan mengurangi ketebalan lapisan.
3/21/2016 8
TEORI
• Ketika makanan di oven, kelembaban udara
yang rendah menciptakan gradien tekanan uap
air, menyebabkan kelembaban pada
permukaan makanan untuk menguap.
• Ketika kelembaban hilang, suhu permukaan
makanan naik ke suhu 110-240oC dan kerak
terbentuk.
• Suhu internal makanan tidak lebih dari 100oC.
3/21/2016 9
PERALATAN
CONTINUOUS AND
SEMI-
BATCH OVEN
CONTINUOUS
OVEN
3/21/2016 10
DIRECT HEATING OVEN
3/21/2016 11
DIRECT HEATING OVEN
• Keuntungan
3/21/2016 12
INDIRECT HEATING OVEN
3/21/2016 13
BATCH OVEN
• KERUGIAN
– Biaya tinggi
– Bentuk tidak seragam
– Waktu baking tidak
sama
3/21/2016 14
CONTINUOUS AND SEMI
CONTINUOUS OVEN
3/21/2016 15
EFFECT ON FOOD
• Tekstur
– Adanya KH (selulosa, pati, dan pektin), P, L;
menyebabkan perubahan tekstur.
– Bentuk menjadi padat (daging, roti)
– Terbentuk kerak pada permukaan roti
• Flavour, Aroma, dan Warna
– Akibat reaksi Maillard antara asam amino dan gula
– Tipe aroma tergantung susunan lemak, asam amino
dan gula yang terkandung dalam produk
3/21/2016 16
NUTRITIONAL VALUE
3/21/2016 17
KLASIFIKASI PRODUK ROTI
Produk mengembang melalui fermentasi
ragi
3/21/2016 18
CONTOH PRODUK
3/21/2016 19
BAHAN BAKU ROTI
• TEPUNG • LEMAK
• AIR • GULA
• GARAM
3/21/2016 20
BAHAN BAKU ROTI
+ •Madu, kismis,
KHUSUS wholemeal
3/21/2016 22
TEPUNG
• Bahan utama pembuatan roti
• Fungsi : Bentuk jaringan dan kerangka roti >>
akibat pembentukan gluten
• Gluten
– Massa adonan yang bersifat liat dan elastis
– Dari fraksi glutenin dan gliadin yg bereaksi dengan air
– Tepung gandum
3/21/2016 23
TEPUNG
• Albumin : 1%
• Globulin :1%
• Protease : 0,3%
• Glutenin : 40%
• Gliadin : 40%
3/21/2016 24
TEPUNG
Gliadin
Glutenin • Glutenin
– Padat atau kenyal
• Gliadin
Dengan air – Pengikat
Gluten :
Adonan liat dan
elastis
3/21/2016 25
TEPUNG
3/21/2016 26
AIR
• Pembentuk adonan dan gluten
3/21/2016 27
RAGI
• Selama fermentasi
– Gas CO2 >> Adonan mengembang
3/21/2016 29
RAGI
• Syarat Ragi
– Ragi Basah : mengandung 68-73% kadar air,
berbentuk gumpalan padat (terdiri dari sel ragi
dorman)
– Ragi instan : bentuk butiran, keping kecil, panjang
2-3 mm, 5% kadar air
– Ragi koral : 7,5% kadar air, butir kasar menyerupai
bola-bola (merica)
3/21/2016 30
GARAM
• Rasa gurih pada produk
• Kontrol fermentasi
• Perkuat gluten
• Tingkatkan daya serap air
• Permudah karamelisasi
• Jaga kelembaban produk
• Jumlah : 1,5 – 2,5%
3/21/2016 31
LEMAK
• Pengempuk roti
• Jaga kelembaban roti karena mampu menahan
air
• Membantu tahan gas hasil fermentasi
• Perbaiki remah roti dan teksturnya
• Tanpa lemak : roti keras
3/21/2016 32
LEMAK
• Terigu tinggi protein
3/21/2016 33
GULA
• Bersih, putih, cepat larut
• Perbaiki citarasa
3/21/2016 34
GULA
• Gula yang tersisa setelah proses fermentasi
• Jumlah berlebih
3/21/2016 35
SUSU
• Masa simpan
• Volume roti
3/21/2016 36
SUSU
• Crust
– Kasein dalam susu
– Gula laktosa
• Jumlah : 3%
3/21/2016 37
LEAVING AGENT
• Baking soda (soda kue) : sodium bikarbonat
murni yang akan bereaksi dengan asam dan
membentuk gelembung-gelembung gas karbon
dioksida di dalam adonan kue.
• Harus segera di panggang setelah
ditambahkan.
3/21/2016 38
LEAVING AGENT
• baking powder : sodium bikarbonat + Sodium
Asam Pirofosfat + pengemulsi.
• Kelebihan dari baking powder adalah tidak
menghasilkan rasa yang signifikan pada kue
dikarenakan kadar sodium bikarbonat-nya lebih
rendah dibandingkan dengan soda kue.
3/21/2016 39
TAHAPAN PROSES
3/21/2016 40
METODE PEMBUATAN ROTI
CONVENTIONAL STRAIGHT DOUGH
OVERNIGHT SPONGE
NO-TIME DOUGH
3/21/2016 41
FERMENTASI
3/21/2016 43
LAMA FERMENTASI
• Tergantung metode
– Sponge and dough : waktu lama
– No time dough : waktu singkat, atau tidak ada fermentasi
• Terlalu lama :
– Adonan lembek dan lengket
– Warna kulit pucat
– Struktur pori remah besar
– Rasa terlalu masam
3/21/2016 44
LAMA FERMENTASI
• Terlalu singkat :
– Kulit warna gelap
– Struktur remah kasar
– Warna gelap
– Kurang mengembang
3/21/2016 45
ROUNDER
3/21/2016 49
BAKING
• Selama baking
3/21/2016 50
FFINAL PRODUCT
• Setelah selesai dipanggang, didinginkan sampai
suhu kamar
– Memudahkan penanganan/pengemasan
– Mengempukan tekstur
– Memudahkan pengiriskan
• Pengemasan :
– Lindungi dari kerusakan, kontaminasi, kehilangan
uap air yang menyebabkan roti kering
– Bahan : kantung plastik, kotak kardus, dll
3/21/2016 51
MUTU ROTI
CRUST
CRUMB
• Perbedaan suhu pemanggangan
3/21/2016 53
MUTU ROTI
• Sifat kilap
Crust • Warna
• warna
Crumb • Tekstur
• lembut
3/21/2016 54
BREAD STALING
• Roti kehilangan karakteristik sensori secara
bertahap selama penyimpanan
3/21/2016 55
BREAD STALING
Crust staling Crumb staling
3/21/2016 56
MEKANISME
• Retrogradasi amilopektin
– Retrogradasi adalah proses pengerasan setelah
terjadinya proses gelatinisasi.
3/21/2016 57
MEKANISME
3/21/2016 58
FAKTOR LAJU BREAD STALING
• Suhu penyimpanan. Pada suhu dingin proses
ini berlangsung lebih cepat, akibatnya untuk
produk pangan seperti bread (roti) menjadi
keras sekali teksturnya, sehingga tidak nyaman
lagi dimakan.
• Kelembaban air
• Faktor pengolahan
3/21/2016 59
PENGHAMBAT BREAD STALING