Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PERTEMUAN KE III

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Disusun Oleh:

EKA PUTRA UMBU LODONG (2306090080)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

PROGRAN STUDI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


Apa itu korupsi ?

Korupsi adalah tindakan tidak jujur yang memanfaatkan jabatan atau kekuasaan untuk
mendapatkan keuntungan bagi pribadi atau orang lain. Dalam bahasa yang lebih
sederhana, korupsi adalah kebusukan yang merugikan banyak orang karena mengabaikan
kepentingan umum demi keuntungan pribadi.

Maka kita akan berfokus pada pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Bagaimana menurut anda perilaku orang-orang yang memandang kekayaan dan


uang sebagai suatu hal yang punya arti segala-galanya? Bagaimana bentuk
penyadaran yang tepat?

2. Dapatkah saudara menginventaris kasus kasus politik uang yang terjadi akhir-akhir
ini di lingkungan saudara? Bagaimana kepemimpinan para pejabat yang berhasil
menjabat karena politik uang.

3. Menurut saudara apakah saudara lebih menyetujui keadilan yang substantif atau
keadilan yang prosedural?

4. Bagaimana menurut saudara contoh keteladanan pemimpin yang baik kepada para
anggotanya? Perilaku yang bagaimana tidak seharusnya dilakukan oleh seorang
pemimpin?
Jawaban yang saya tuliskan di sini tidak sepenuhnya berasal dari pendapat saya karena
Sebagian saya kutip dari beberapa sumber di internet

1. Menurut saya, ada banyak aspek lainnya dalam hidup ini yang mempengaruhi
kebahagiaan dan kesejateraan , memang dalam hidup di dunia saat ini yang
namanya uang sangat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, jika
kita berkata bahwa uang tidak bisa membawa kebahagiaan dan kesejateraan itu
sama saja dengan munafik, kenapa? Karena uang jelas sekali bisa membawa
kebahagiaan dan kesejateraan, tetapi dalam konteks bahwa uang atau kekayaan
adalah arti dari segla-galanya sehingga seseorang atau sebuah organisani sampai
melakukan yang namanya tindak korupsi untuk mendapatkan/mencapai kekayaan
tersebut adalah hal yang sangat tidak tepat, karena bukan hanya melanggar hukum
di negara kita tetapi juga melanggar huakum dalam agama. Dan berikut adalah
Bentuk penyadaran yang tepat untuk mengubah pandangan ini antara lain:

 Memberikan Pendidikan Finansial: Edukasi tentang pentingnya mengelola


uang dengan bijaksana dan memahami bahwa kekayaan bukan segalanya.
 Berbagi Kisah Inspiratif: Cerita tentang orang-orang yang bahagia
meskipun tidak memiliki banyak harta dapat membantu mengubah persepsi.
 Mengutip Nilai-nilai Luhur: Mengingatkan bahwa nilai-nilai seperti kejujuran,
toleransi, dan kasih sayang lebih berarti daripada sekadar kekayaan materi.
Ingatlah bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya tergantung pada uang, tetapi
juga pada hubungan dengan orang lain, kesehatan, dan pencapaian pribadi.

Saya tidak measukan niai-nilai agama dalam bentuk penyadaran diatas karena dalam setiap
agama pasti ada hukumnya tersendiri untuk tidakan-tidakan tersebut
2. Untuk menjawap pertanyaan yang kedua ini saya tidak bisa menginventaris kasus kasus
politik uang yang terjadi akhir-akhir ini di lingkungan jadi saya mengambil kasu-kasus yang
baru-baru ini terjadi dari website. Beerikut adalah berberapa contoh kasus yang baru-baru
ini terjadi:

 Kasus di Wonosobo: Anggota KPU Wonosobo, Riswahyu Raharjo,


ditetapkan sebagai tersangka karena mengondisikan PPK-PPS untuk
memenangkan salah satu pasangan calon.
 Kasus di Sulawesi Selatan: Caleg Demokrat Sulsel, Syafruddin Daeng
Punnda, terlibat dalam politik uang saat kampanye di Pantai Losari
Makassar.
 Kasus di Sulut: Caleg DPRD Sulut, Jeane Laluyan, dan lima orang
lainnya ditetapkan sebagai tersangka kasus politik uang pada Pemilu
2024.

Politik uang dapat menghasilkan pemimpin yang kurang berkualitas karena terpilih
berdasarkan modal finansial, bukan kapasitas. Kepemimpinan yang disponsori oleh pihak
lain dapat mengakibatkan kekuasaan yang tergadai. Oleh karena itu, perlu upaya lebih lanjut
untuk meminimalisir praktik politik uang dan memastikan pemilihan pejabat berdasarkan
kapasitas dan rekam jejak yang baik.

3 Kedua konsep keadilan, substantif dan prosedural, memiliki peran yang berbeda dalam
konteks hukum dan moral. Mari kita bahas dengan bahasa sehari-hari:

1. Keadilan Substantif:

- Ini lebih tentang hasil akhir dan memastikan bahwa hasilnya adil dan merata bagi
semua orang.
- Keadilan substantif menekankan pada mengurangi ketidaksetaraan dan
memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkannya.

- Contohnya, jika dua orang memiliki kebutuhan kesehatan yang berbeda, keadilan
substantif akan memastikan bahwa keduanya mendapatkan perawatan yang setara
dan memadai.

2. Keadilan Prosedural:

- Ini lebih tentang proses dan cara keputusan dibuat.

- Keadilan prosedural menekankan pada transparansi, partisipasi, dan perlakuan


yang adil dalam proses hukum atau pengambilan keputusan.

- Contohnya, dalam sistem peradilan, keadilan prosedural memastikan bahwa


setiap pihak memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan argumen mereka
di pengadilan.

Saya tidak memilih salah satu karena dalam praktiknya, kedua jenis keadilan ini
saling berkaitan dan sangat harus diperhatikan agar sistem hukum berfungsi
dengan baik. Keadilan prosedural memastikan proses yang adil, sementara keadilan
substantif menilai hasil akhirnya.

4. Keteladanan pemimpin yang baik sangat penting dalam membentuk budaya kerja yang
positif dan produktif. Berikut adalah beberapa contoh keteladanan yang sebaiknya dimiliki
oleh seorang pemimpin terhadap para anggotanya:

 Memiliki Visi dan Misi yang Jelas: Seorang pemimpin yang baik harus
memiliki visi yang jelas tentang arah yang ingin dicapai oleh tim atau
organisasinya. Dengan memiliki visi yang kuat, pemimpin dapat
menginspirasi anggota untuk bekerja menuju tujuan bersama.

 Menjadi Role Model: Seorang pemimpin harus menjadi teladan bagi


bawahannya. Keteladanan melalui peran panutan akan meningkatkan
kemampuan mempengaruhi dan menginspirasi anggota tim. Oleh karena itu,
pemimpin harus memperhatikan perilaku dan tindakan yang ditunjukkan
kepada anggota.

 Memberdayakan dan Memotivasi: Pemimpin harus memberdayakan


bawahannya dengan memberikan wewenang untuk memecahkan masalah
dan mengambil keputusan yang relevan. Selain itu, pemimpin juga harus
memotivasi anggota agar melaksanakan program kerja dengan baik.

 Menghindari Berpihak atau Berat Sebelah: Seorang pemimpin seharusnya


tidak memihak pada satu pihak atau individu tertentu. Keadilan dan
kesetaraan harus dijunjung tinggi dalam kepemimpinan.

 Berhubungan Baik dengan Bawahan: Komunikasi yang baik dengan anggota


tim sangat penting. Pemimpin harus mendengarkan tanpa interupsi dan
membangun hubungan yang berlangsung dalam jangka panjang.

 Tidak Mengambil Hak yang Bukan Untuk Dirinya: Seorang pemimpin harus
menghormati hak-hak anggota tim dan tidak menyalahgunakan kekuasaan.

 Mengutamakan Hubungan yang Produktif: Keharmonisan antar karyawan


yang dibarengi dengan kinerja yang sesuai dengan target adalah prinsip yang
harus diterapkan oleh pemimpin.

Ingatlah bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang posisi atau kekuasaan, tetapi lebih
kepada kualitas individu dalam memimpin dan mempengaruhi orang lain, terlepas dari peran
atau jabatan mereka.
Beberapa jawaban saya kutip dari beberapa sumber yaitu:

Korupsi: Pengertian, Jenis, dan Cara Memberantasnya - detikcom.


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5803362/korupsi-pengertian-jenis-dan-cara-
memberantasnya

7 Contoh Kepemimpinan yang Baik, Wajib Kamu Pelajari untuk ... - detikcom.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7213675/7-contoh-kepemimpinan-yang-baik-
wajib-kamu-pelajari-untuk-berorganisasi

Keadilan Substantif dan Keadilan Prosedural dalam Konteks Negara.


https://news.detik.com/kolom/d-1886025/keadilan-substantif-dan-keadilan-
prosedural-dalam-konteks-negara

Politik Uang Melahirkan Pemimpin yang Tak Punya Kapasitas - Hukumonline.


https://www.hukumonline.com/berita/a/politik-uang-melahirkan-pemimpin-yang-tak-
punya-kapasitas-lt5bd1ec13c83a9

Anda mungkin juga menyukai