Anda di halaman 1dari 4

KEBERHASILAN TRANSFORMASI DI PT.

KAI
PT. KAI Indonesia Persero adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang menyediakan
angkutan jasa penumpang dan barang, keberhasilan PT. KAI dalam pengembangan jasa
produk telah banyak diakui dan dinikmati masyarakat khususnya pengguna jasa kereta api.
Keberhasilan perubahan PT. KAI mejadi lebih baik dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, dari
stasiun yang bersih, pelayanan yang terus meningkat, kemudahan pembelian tiket perjalanan
kereta api sampai pendapatan tahunan PT. KAI terus meningkat dari tahun ke tahun.
Seiring meningkatnya daya saing PT. KAI dengan berbagai competitor, PT. KAI sudah di
dukung dengan SDM yang handal dan kompeten yang sejalan dengan strategi atau tujuan
Perusahaan yaitu Peningkatan Pelayanan. Kompetensi khusus perkereta api an yang meliputi
pengoperasian dan pemeliharaan sarana dan prasarana, kompetensi penunjang perkeretaan
api-an yang meliputi pemasaran, pelayanan, keamanan, keuangan, dan teknologi informasi.
Dengan perubahan SDM di PT. KAI menghasilkan sebuah hasil yang signifikan dengan
meningkatnya integritas, produktivitas, dan antusiasme karyawan dalam bekerja memberikan
service kepada pelanggan. Perubahan ini berlangsung relative cepat karena komitmen
manajemen PT. KAI yang memiliki keberanian dan berdegup tegas dalam mengambil
Keputusan sehingga mewujudkan PT. KAI menjadi Perusahaan transformasi yang memiliki
daya saing tinggi.
Tahun 2013
- Menerapkan satu jenis KRL Jabodetabek, menggunakan AC dan pengoperasian e-
ticketing dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan dan memudahkan pelanggan
dalam pebelian tiket, pengoperasian dimulai di Stasiun Bandara Kuala Namu,
Sumatra Utara.
- Angkutan Batubara di Sumatra Selatan Palembang telah mencapai 45.000 Ton/Hari
yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tahun 2008 yang menghasilkan
25.000 Ton/Hari dan meningkat di tahun 2014 sebesar 60.000 Ton/Hari
- Angkutan kontainer di Pulau Jawa terus mengalami peningkatan tahun 2008 dari 1000
Teus/Minggu menjadi 35.000 Teus/Minggu dan akan terus meningkat sebesar 6000
Teus/Minggu di Tahun 2015
Angkutan barang dengan kereta api memiliki keunggulan :
- Kepastian waktu - Bebas pemungutan liar
- Cepat - Tarif kompetitif
- Aman - Pengawasan selama perjalanan
- Terkendali - Terdapat Gudang penyimpanan
- Dan mudah diawasi atau terpantau - Fasilitas loading dan unloading
- Kapasitas yang besar - System pembayaran mudah
- Tempat angkut luas - Dan jenis angkut bervariasi (sesuai
- Fleksibilitas antar mudah UU Pengiriman Barang yang
- Terjamin asuransi berlaku.
Dalam memenangkan persaingan di bidang transformasi PT. KAI melakukan survey
untuk mengetahui kebutuhan dan harapan pelanggan secara tepat, serta mengetahui
kekuatan competitor. Berdasarkan hal tersebut dilakukannya reschedule perjalanan kereta
baru dan membuka lintas baru untuk angkutan penumpang dan barang. Angkutan
penumpang telah di perbarui secara besar-besaran, sehingga tidak ada lagi desak-desakan,
himpitan, dan juga jenis penderitaan lainnya yang dialami penumpang kereta api.
PT. KAI juga telah membenahi angkutan penumpang, dengan memberikan kenyamanan,
pelayanan, tarif kompetitif, ketepatan waktu, dan keselamatan penumpang dan
mempermudah Masyarakat dalam pembelian tiket perjalanan dengan cepat bahkan 90
hari sebelum keberangkatan. PT. KAI juga memperluas chanel pembelian tiket yang
bekerjasama dengan minimarket seperti alfamart, indormaret, dan juga pembelian lewat
telephone via Contact Center 121 dan internet reservation (http://www.kereta-api.co.id)
yang memudahkan penumpang untuk mendapatkan informasi dan memesan tiket dengan
system online.
PT. KAI dapat mengakut 600 Ribu Penumpang/Hari dan angka tersebut terus meningkat
seiring bertambahnya sarana dan jadwal perjalanan. PT. KAI juga telah melakukan
penataan dan redesain stasiun implementasi e-ticketing dan e-gate, perluasan lahan parkir,
dll.
Keberhasilan PT. KAI Persero, dalam menciptakan dan menerapkan praktek GCG di
mulai dari :
- Tahap perencanaan
- Pengorganisasian
- Implementasi
- Dan pengendalian
Telah memberikan manfaat bagi seluruh kegiatan operasional Perusahaan, khususnya
karyawan dan pengguna kereta api. Terbukti dari :
- Meningkatnya kesejahteraan karyawan
- Meningkatnya kepercayaan pemerintah dan masyakarat
Sehingga PT. KAI mendapatkan Penghargaan di segala bidang, selain itu juga PT. KAI
terus melakukan inovasi dalam pelayanan, teknologi, dan SDM sehingga dapat
menciptakan pelayanan prasarana dan sarana yang handal, mengutamakan keamanan dan
keselamatan, serta integritas.
IT GOVERNANCE
Kepemimpinan, struktur, dan proses pengawasan yang memastikan TI organisasi mendukung
tujuan dan strategi dari organisasi.
Tata kelola didefinisikan dalam bab 1 sebagai proses yang dilakukan oleh dewan direksi
untuk memberi wewenang, mengarahkan, dan mengawasi pengelolaan menuju tercapainya
tujuan organisasi. Sebagaimana dibahas secara rinci di bab 3, “Tata Kelola,” struktur tata
kelola organisasi memberikan jaminan bahwa organisasi beroperasi dalam batas-batas dan
nilai-nilai yang ditetapkan oleh dewan dan manajemen senior.
Seperti yang ditunjukkan dalam pendahuluan bab ini, organisasi menginvestasikan sejumlah
besar uang dalam TI karena TI memungkinkan pelaksanaan strategi bisnis dan pencapaian
tujuan bisnis. Banyak organisasi telah mengambil keputusan untuk menanggapi dampak TI
yang luas terhadap strategi dan operasi bisnis mereka bahwa tata kelola TI saja sudah cukup
penting sehingga memerlukan perhatian khusus.
Sebagaimana dijelaskan dalam Standar IIA 2110.A2 dan "GTAG: Auditing IT Governance,"
Tata kelola TI sangatlah penting. Standar HA 21I0.a4.2 menyatakan, “Internal [fungsi] audit
harus menilai apakah tata kelola teknologi informasi organisasi mendukung strategi dan
tujuan organisasi." "GTAG: Auditing IT Governance" menegaskan kembali hal ini:
"Tanggung jawab utama tata kelola TI terletak pada dewan direksi dan manajemen tingkat
senior. aktivitas audit internal bertanggung jawab untuk menilai apakah organisasi Tata
kelola TI mendukung strategi dan tujuan organisasi sebagaimana diuraikan di bawah Standar
2110[.A2]."

Sebagaimana didefinisikan oleh IIA, tata kelola TI:


“Terdiri dari kepemimpinan, struktur organisasi, dan proses-proses itu memastikan
bahwa teknologi informasi perusahaan menopang dan mendukung strategi dan tujuan
organisasi."

Uraian dan definisi di atas dengan jelas menunjukkan bahwa dewan dan senior manajemen
"memiliki" tata kelola TI, sama seperti mereka memiliki semua aspek tata kelola lainnya.
Beberapa dewan telah membentuk komite tata kelola yang masa jabatannya meliputi:
tanggung jawabnya termasuk tata kelola TI. Komite audit sering kali memainkan peran
penting dalam hal ini tata kelola TI juga. Peran tata kelola TI dewan dan komite-komitenya
adalah memberikan arahan tata kelola TI kepada manajemen senior dan mengawasi senior
kegiatan tata kelola TI manajemen. Manajemen senior bertanggung jawab untuk
mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan tata kelola TI sehari-hari. Beberapa organisasi
telah membentuk komite tata kelola TI, yang beranggotakan termasuk CIO dan eksekutif
senior lainnya. Seperti yang dijelaskan dalam "GTAG: Auditing Tata Kelola TI" dan
digambarkan dalam pameran 7-4, tata kelola TI adalah komponen kuncinya tata kelola
perusahaan secara keseluruhan.
IT RISK MANAGEMENT
Manajemen risiko didefinisikan dalam Bab 1 sebagai proses yang dilakukan manajemen
untuk memahami dan menangani ketidakpastian (risiko dan peluang) yang dapat
mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Bab 4 membahas secara
rinci bagaimana proses manajemen risiko suatu organisasi beroperasi dalam struktur tata
kelola organisasi untuk 1) mengidentifikasi dan memitigasi risiko yang mengancam
keberhasilan organisasi
2) mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang memungkinkan keberhasilan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai