Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Methode Pengembangan


Pembelajaran

Dosen Pengampu : Bpk. Anusyirwan

1. Nadila Farin Duri 222711020103


2. Nurul Mujahidah 222711010358

UNIVERSITAS ISLAM AN- NUR LAMPUNG


KAMPUS SIDOMULYO TAHUN 2024

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilla atas segala limpahan karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkat
Ridho-Nya kami mampu merampungkan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga
kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi
Wa Sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan semua ummatnya yang selalu istiqomah
sampai akhir zaman `Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Teori Belajar Dan Pembelajaran dengan tema “Konsep Belajar dan pembelajaran”

Akhirul kalam, kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh karena
itu,kami sangat berharap kritik dan saran konstruktif demi penyempurnaan makalah ini. Harapan
kami semoga makalah ini dapat memenuhi tugas Mata Kuliah yang di berikan kepada penulis.

Sidomulyo, 10 Februari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

MAKALAH............................................................................................................................................- 1 -
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................- 2 -
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................- 3 -
BAB I......................................................................................................................................................- 4 -
PENDULUAN........................................................................................................................................- 4 -
A. Latar Belakang............................................................................................................................- 4 -
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................- 5 -
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................................- 5 -
BAB II.....................................................................................................................................................- 6 -
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................- 6 -
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran.....................................................................................- 6 -
2. Teori Belajar dan Pembelajaran..............................................................................................- 9 -
BAB III.................................................................................................................................................- 14 -
Kesimpulan...........................................................................................................................................- 14 -
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................- 16 -

3
BAB I

PENDULUAN

A. Latar Belakang

Allah swt menciptakan


manusia untuk menjadi
khalifatullah fil ardh dengan
berbagai kapasistas dan
kemampuan yang dimiliki.
Kemampuan yang ada pada
diri
manusia berupa suatu
keunggulan dan kelebihan jika
dibandingkan dengan mahluk
ciptaan Allah swt yang lain.
QS . Al-Isra Ayat 70
Allah swt menciptakan
manusia untuk menjadi
khalifatullah fil ardh dengan

4
berbagai kapasistas dan
kemampuan yang dimiliki.
Kemampuan yang ada pada
diri
manusia berupa suatu
keunggulan dan kelebihan jika
dibandingkan dengan mahluk
ciptaan Allah swt yang lain.
QS . Al-Isra Ayat 70
Allah swt menciptakan
manusia untuk menjadi
khalifatullah fil ardh dengan
berbagai kapasistas dan
kemampuan yang dimiliki.
Kemampuan yang ada pada
diri
manusia berupa suatu
keunggulan dan kelebihan jika
dibandingkan dengan mahluk
5
ciptaan Allah swt yang lain.
QS . Al-Isra Ayat 70
Allah swt menciptakan
manusia untuk menjadi
khalifatullah fil ardh dengan
berbagai kapasistas dan
kemampuan yang dimiliki.
Kemampuan yang ada pada
diri
manusia berupa suatu
keunggulan dan kelebihan jika
dibandingkan dengan mahluk
ciptaan Allah swt yang lain.
QS . Al-Isra Ayat 70:
A. LATAR BELAKANG
Allah swt menciptakan
manusia untuk menjadi
khalifatullah fil ardh dengan

6
berbagai kapasistas dan
kemampuan yang dimiliki.
Kemampuan yang ada pada
diri
manusia berupa suatu
keunggulan dan kelebihan jika
dibandingkan dengan mahluk
ciptaan Allah swt yang lain.
QS . Al-Isra Ayat 70:
A. LATAR BELAKANG
Allah swt menciptakan
manusia untuk menjadi
khalifatullah fil ardh dengan
berbagai kapasistas dan
kemampuan yang dimiliki.
Kemampuan yang ada pada
diri

7
manusia berupa suatu
keunggulan dan kelebihan jika
dibandingkan dengan mahluk
ciptaan Allah swt yang lain.
QS . Al-Isra Ayat 70:
A. LATAR BELAKANG
Allah swt menciptakan
manusia untuk menjadi
khalifatullah fil ardh dengan
berbagai kapasistas dan
kemampuan yang dimiliki.
Kemampuan yang ada pada
diri
manusia berupa suatu
keunggulan dan kelebihan jika
dibandingkan dengan mahluk
ciptaan Allah swt yang lain.
QS . Al-Isra Ayat 70:
rtinya:
8
Dan sesungguhnya telah Kami
muliakan anak-anak Adam, dan
Kami angkut
mereka di daratan dan di lautan.
Kami beri mereka rezeki dari
yang baik-baik dan
Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan
makhluk yang telah Kami
ciptakan1
Allah swt menciptakan manusia untuk menjadi khalifatullah fil ardh dengan berbagai
kapasistas dan kemampuan yang dimiliki. Kemampuan yang ada pada diri manusia berupa suatu
keunggulan dan kelebihan jika dibandingkan dengan mahluk ciptaan Allah swt yang lain. QS .
Al-Isra Ayat 70:

‫َتْفِض ْيًل َخ َلْقَنِّمَّم ْن َك ِثْيٍر َع ٰل َو َفَّض ْلٰن ُهْم الَّطِّيٰب ِت ِّم َن َو َر َز ْقٰن ُهْم َو اْلَبْح ِر اْلَبِّر ِفى َو َح َم ْلٰن ُهْم ٰا َد َم َبِنْٓي َكَّر ْم َنا َو َلَقْد‬

Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat
dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas
banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.

Manusia diberikan kelebihan berupa akal pikiran. Dengan kelebihan akal pikiran inilah
manusia dapat melakukan perbandingan, menganalisa dan merenung bahkan membuktikan
sesuatu terhadap masalah yang mengharuskan dia berpikir. Proses berpikir atau bernalar nya
manusia merupakan bentuk kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan dan ini dapat dikatakan
sebagai bentuk proses belajar dan pembelajaran.

Selaian kemampuan jasmani, manusia sebagai mahluk sosial mempunyai kemampuan


Kognitif ( Kekampuan berpikir, mengingat,menilai dll). Manusia dapat mekasimalkan
kemampouan kognitifnya melalui proses belajar3 Belajar merupakan aktivitas utama bagi setiap

9
manusia. Sebegitu pentingnya belajar bagi manusia sehingga hampir tidak ada manusia yang
lepas dari kegiatan belajar.

Belajar itu sendiri tidak harus melalui pendidikan formal seperti sekolah atau tingkat
pendidikan lainnya. Proses belajar juga dapat dilakukan dalam pencarian nilai- nilai kehidupan di
rumah, di lingkungan sekitar, bahkan di dalam sebuah tempat yang tidak pernah disangka oleh
manusia.

Dalam proses belajar itu sendiri diharapkan terjadinya perubahan perilaku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungan. Perubahan perilaku terhadap hasil belajar bersifat continiu,
fungsional, positif, aktif, dan terarah. Dari tahapan tahapan proses interaksi belajar tersebut maka
lahirlah yang di sebut dengan pembelajaran. Rangkaian proses diatas tidak lain bertujuan
mengembangkan kemampuan kognitif(pengetahuan) , afektif ( sikap ), dan
psikomotorik(ketrampilan ) seseorang.

Istilah pembelajaran sudah mulai dikenal luas dalam masyarakat, lebih- lebih setelah
diundangkannya Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional,
yang secara legal formal memberi pengertian tentang pembelajaran. Dalam Pasal 1 butir 20
pembelajaran diartikan sebagai “... proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran sebagai suatu konsep pedagogik secara
teknis dapat diartikan sebagai upaya sistematik dan sistemik untuk menciptakan lingkungan
belajar yang potensial menghasilkan proses belajar yang bermuara pada berkembangnya potensi
individu sebagai peserta didik.

Dengan demikian Belajar dan Pembelajaran adalah dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dimana keduanya merupakan interaksi edukatif yang memiliki Norma- norma. Antara belajar
dan pembelajaran satu sama lain memiliki keterkaitan substantif dan fungsional. Keterkaitan
substantif belajar dan pembelajaran terletak pada simpul terjadinya perubahan perilaku dalam
diri individu. Keterkaitan fungsional pembelajaran dengan belajar adalah bahwa pembelajaran
sengaja dilakukan untuk menghasilkan belajar atau dengan kata lain belajar merupakan
parameter pembelajaran, walaupun tidak semua proses belajar merupakan hasil pembelajaran
Oleh karena itu, dapat pula dikatakan bahwa akuntabilitas belajar bersifat internal-individual,
sedangkan akuntabilitas pembelajaran bersifat public.

1. berbagai kapasistas dan


kemampuan yang dimiliki.
Kemampuan yang ada pada
diri
2. manusia berupa suatu
keunggulan dan kelebihan
10
jika dibandingkan dengan
mahluk
3. ciptaan Allah swt yang
lain.
4. QS . Al-Isra Ayat 70
5. Allah swt menciptakan
manusia untuk menjadi
khalifatullah fil ardh
dengan
6. berbagai kapasistas dan
kemampuan yang dimiliki.
Kemampuan yang ada pada
diri
7. manusia berupa suatu
keunggulan dan kelebihan
jika dibandingkan dengan
mahluk
8. ciptaan Allah swt yang
lain.
11
9. QS . Al-Isra Ayat 70
B. Rumusan Masalah
1. 1 Apa Pengertian Belajar dan Pembelajaran?

2. Bagaimana Teori Belajar dan Pembelajaran?

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Belajar dan
Pembelajaran?
2. Bagaimana Teori Belajar dan
Pembelajaran?
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Belajar dan
Pembelajaran?
2. Bagaimana Teori Belajar dan
Pembelajaran?
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Belajar dan
Pembelajaran?
2. Bagaimana Teori Belajar dan
Pembelajaran?
12
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Belajar dan Pembelajaran

2. Untuk mengetahui Teori Belajar dan Pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran


1.1 Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), secara etimologis belajar
memiliki arti "berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu". Definisi ini memiliki
pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau
ilmu. Belajar merupakan proses peru-bahan tingkah laku manusia berdasarkan
pengalaman dan latihan, dari belum tahu menjadi tahu, dari pengalaman yang sedikit
kemudian bertambah.
Belajar adalah suatu perubahan.Perubahan itu terjadi dengan mengembangkan
suatu ketrampilan baru,memahami pengetahun baru hingga bisa merubah sikap dan
perubahan.Perubahan tersebut tidak hanya bersifat incidental namun bersifat alami
seiring dengan pertambahan usia.

13
Belajar merupakan suatu proses pengajaran dan pembelaaran untuk merubah
perilaku baik buruk seseorang untuik menjadi perilaku yang lebih baik, yaitu
meningkatkan pengetahuan, pemikiran, pemahaman, sikap dan berbagai kemampuan
lainnya.
Dari pengeritian diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
Propses perubahantingkah laku secara keseluruhan, bersifat positif dan bertujuan serta
mencakup seluruh aspek tingkah laku lainnya. Perubahan tingkah laku yang terjadi
sebagai akibat hasil dari belajar tersebut tampak jelas dikemukakan oleh para ahli
tentang defenisi belajar ,antara lain:
a. Belajar menurut Pandangan B. F. Skinner Belajar menurut Skinner adalah
menciptakan kondisi peluang dengan penguatan (reinforcement), sehingga
individu akan bersungguh-sungguh dan lebih giat belajar dengan adanya
ganjaran (funnistment) dan pujian (rewards) dari guru atas hasil bela-
jarnya. Skinner membuat perincian lebih jauh dengan membedakan adanya
dua macam respons. Pertama, respondent response, yaitu respons yang
ditimbulkan oleh perangsang-perangsang tertentu yang disebut eliciting
stimuli menimbulkan respons- respons yang secara relatif tetap, misalnya
makanan yang menimbulkan keluarnya air liur. Pada umumnya,
perangsang- perangsang yang demikian itu mendahului res- pons yang
ditimbulkannya. Kedua, operant response, yaitu respons yang timbul dan
berkembangnya diikuti oleh perangsang-perangsang tertentu yang disebut
reinforcing stimuli atau reinforce, karena perangsang-perangsang tersebut
memperkuat respons yang telah dilakukan oleh organisme. Jadi, seorang
akan menjadi lebih giat belajar apabila mendapat hadiah sehingga
responsnya menjadi lebih intensif atau kuat.6 Belajar menurut pandangan
Skinner adalah kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons
belajar, baik konsekuensinya sebagai hadiah maupun teguran atau
hukuman. Dengan demikian, pemilihan stimulus yang deskriminatif dan
penggunaan penguatan dapat merangsang individu lebih giat belajar,
sehingga belajar merupakan hubungan antara stimulus dengan respons (S–
R).
b. Matthew H.Olsson dan B.R Hergenhahn dalam bukunya : An Introductiob
Of Theori of Learning mengemukakan bahwa : Learning, as we have seen,
is a general term that is used to describe changes in behav- ior potentiality
resulting from experience. 8 (Belajar adalah istilah umum yang digunakan
untuk menggambarkan perubahan dalam potensi perilaku yang dihasilkan
dari pengalaman)

14
c. Menurut Moh. Surya : Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksinya dengan lingkungan.
d. Menurut Ngalim Purwanto : Belajat adalah setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan
atau pengalaman.
e. S. Rahmi Ramadhani dkk dalam bukunya Belajar dan pembelajaran
( Konsep dan pengembangan) menyatakan : Belajar merupakan proses
memperoleh ilmu. Belajar merupakan kegiatan yang menghasilkan adanya
perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mampu
menjadi mampu. Sedangkan pembelajaran mengacu pada dua konsep,
yakni belajar dan mengajar.

Dari Pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Belajar merupakan aktivitas, baik fisik
maupun psikis yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang baru pada diri individu yang
belajar dalam bentuk ke-mampuan yang relatif konstan dan bukan disebabkan oleh kematangan
atau sesuatu yang bersifat sementara.

Dari perubahan tingkah laku itulah. Manusia akan mendapatkan kebahagiaan duniawi dan
ukhrawi .Kebahagiaan duniawi diperoleh karena dalam belajar diperoleh tiga ranah yang menjadi
tujuan pendidikan, yaitu ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Adapun kebahagiaan
ukhrawi didapatkan dari ilmu yang dipelajari (kemampuan dalam tiga ranah tersebut) dapat
diamalkan dan bermnanfaat sebaik mungkin untuk kemslahatn umat manusia sehingga proses
belajar itu sendiri akan bernilai ibadah. Dengan Ilmu pengetahun yang didapat dari hasil belajar
akan meninggikan derajat Manusia dihadapan Allah swt. Sebagaimana Firman Allah salam surah
Al Mujadallah ayat 11 yang artinya : “….. niscaya allah akan mengangkat drajat-drajat orang
yang beriman dianaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa drajat.

1.2 Pembelajaran
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Pendidikan Nasional bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran sebagai konsep pedagogik secara teknis dapat diartikan sebagai
upaya sistematik dan sistemik untuk menciptakan lingkungan belajar yang potensial
untuk menghasilkan proses belajar yang bermuara pada berkembangnya potensi
individu sebagai peserta didik. Dari pengertian tersebut tampak bahwa antara belajar
dan pembelajaran satu sama lain memiliki keterkaitan substantif dan fungsional.
Keterkaitan substantif belajar dan pembelajaran terletak pada simpulan terjadinya
perubahan perilaku dalam diri individu. Keterkaitan fungsional belajar dan

15
pembelajaran adalah bahwa pembelajaran sengaja dilakukan untuk menghasilkan
proses belajar atau dengan kata lain belajar merupakan parameter pembelajaran.
Pembelajaran dipandang secara nasional sebagai suatu proses interaksi yang
melibatkan komponen-komponen utama, yaitu peserta didik, pendidik, dan sumber
belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar. Dengan demikian, proses
pembelajaran merupakan suatu sistem, yaitu satu kesatuan komponen yang satu sama
lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang
diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Pembelajaran
tidak terjadi seketika, melainkan berproses melalui tahapan-tahapan yang dicirikan
dengan karakteristik tertentu. Pertama, melibatkan proses mental siswa secara mak-
simal dalam proses pembelajaran. Kedua, membangun suasana dialogis dan proses
tanya jawab secara terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan mening-
katkan kemampuan berpikir siswa yang pada gilirannya dapat membantu siswa untuk
memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
Terkait dengan proses pembelajaran itu sendiri terdapat beberapa pengertian
pembelajaran yang dikemukakan para ahli, antara lain:
a. Menurut Dimyati dan Mudjiono, dalam bukunya : Belajar dan pembelajaran
berpendapat bahwa : Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam
desain instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar.12
b. Menurut Syaiul Sagala dalam bukunya Konsep dan Makna pembelajaran
berpendapat bahwa : kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi pendidik dan
peserta didik dalam mempelajari suatu meteri pelajaean yang telah tersusun dalam
suatu kurikulum.
c. Rahmi Damiyanti dkk dalam buku : Belajar dan pembelajaran ( Konsep dan
pengembangan) mengemukakan bahwa Pembelajaran merupakan proses yangkompleks
dengan menghadirkan kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh siswa serta kegiatan
mengajar yang dilaksanakan oleh guru.
d. Menurut Duffy dan Roehler, Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja
melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk
mencapai tujuan kurikulum.
e. Menurut Gagne dan Briggs Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem
yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa
yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung
terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
f. M.Hanafi dkk dalam bukunya Konsep Belajar Dan Pembelajaran
mengemukakan bahwa : Pembelajaran merupakan usaha pendidik untuk mewujudkan
terjadinya proses pemerolehan pengetahuan, penguasaan kemahiran, dan pembentukan

16
sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses yang menfasilitasi peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Sehingga
dengan demikian untuk dapat menghasilkan proses pembelajaran yang efektif
sebagaimana yang diharapkan, maka pendidik perlu memahami teori-teori belajar yang
dapat menjadi landasan pelaksanaan pembelajaran.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas
belajar pada diri peserta didik. Oleh karena pembelajaran merupakan upaya sistematis dan
sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan proses belajar maka kegiatan
pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut.
Belajar dan pembelajaran merupakan dua konsep yang saling berhubungan dan tidak dapat
dipisahkan. Keduanya merupakan aktivitas utama dalam pendidikan.

2. Teori Belajar dan Pembelajaran


Secara pragmatis, teori belajar merupakan prinsip umum atau kumpulan prinsip
yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan penemuan
yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Terjadinya interaksi antara mengajar dengan
belajar, sebenarnya berada pada suatu kondisi yang unik, sebab secara sengaja atau tidak,
masing-masing pihak berada dalam suasana belajar. Jadi pendidik walaupun dikatakan
sebagai pengajar, sebenarnya secara tidak langsung juga melakukan belajar. Untuk dapat
menghasilkan proses pembelajaran yang efektif sebagaimana yang diharapkan, maka
pendidik perlu memahami teori-teori belajar yang dapat menjadi landasan pelaksanaan
pembelajaran. Terdapat 3 terori belajar dan pembelajaran, antara lain:
a. Teori Behaviorisme
Behaviorisme dari kata behave yang berarti berperilaku dan isme berarti
aliran. Behavorisme merupakan pendekatan dalam psikologi yang didasarkan
atas proposisi (gagasan awal) bahwa perilaku dapat dipelajari dan dijelaskan
secara ilmiah. Dalam melakukan penelitian, behavioris tidak mempelajari
keadaan mental. Jadi, karakteristik esensial dari pendekatan behaviorisme
terhadap belajar adalah pemahaman terhadap kejadian-kejadian di lingkungan
untuk memprediksi perilaku seseorang, bukan pikiran, perasaan, ataupun
kejadian internal lain dalam diri orang tersebut. Fokus behaviorisme adalah
respons terhadap berbagai tipe stimulus.
Teori behaviorisme dengan model hubungan stimulus-responnya,
mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau
perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan
semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan
akan menghilang bila dikenai hukuman. Tujuan pembelajaran menurut teori

17
behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar
sebagi aktivitas yang menuntut pebelajar untuk mengungkapkan kembali
pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau
tes.Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada ketrampian yang
terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke
keseluruhan.Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum secara ketat, sehingga
aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks/ buku wajib dengan
penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi buku teks/buku
wajib tersebut.Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil belajar.
Prinsip-Prinsip dalam Teori Behavioristik:
1) Obyek psikologi adalah tingkah laku.
2) Semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek.
3) Mementingkan pembentukan kebiasaan.
4) Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri.
5) Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik harus
dihindari.
Salah satu unsur pendidik bagi seorang guru yang profesional adalah
bagaimana dia memahami proses belajar siswanya dan mampu mengorganisir
berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga dari proses tersebut dapat
membentuk karakter peserta didik. Untuk dapat memahami proses belajar
yang terjadi pada diri siswa, guru perlu menguasai hakikat dan konsep dasar
belajar. Dengan menguasai hakikat dan konsep dasar tentang belajar
diharapkan guru mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran,
karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan
berkembangnya belajar dalam diri peserta didik.
b. Teori Kognitivisme
Definisi “Cognitive” berasal dari kata “Cognition” yangmempunyai
persamaan dengan “knowing” yang berarti mengetahui. Dalam arti yang luas
kognition/kognisi ialah perolahan penataan, penggunaan pengetahuan Teori
belajar kognitivisme lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil
belajar itu sendiri. Baharudin menerangkan teori ini lebih menaruh perhatian
dari pada peristiwa-peristiwa Internal Belajar tidak sekedar melibatkan
hubungan antara stimulus dan respon sebagaimana dalam teori behaviorisme,
lebih dari itu belajar dengan teori kognitivisme melibatkan proses berpikir
yang sangat kompleks. Dijelaskan oleh Baharuddin dkk. (2008: 87) menurut
aliran kognitif, belajar adalah sebuah proses mental yang aktif untuk
mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Menurut Menurut
teori ini, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang anak melalui proses

18
interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak
berjalan terputus-putus, tetapi melalui proses yang mengalir,
sambungmenyambung, dan menyeluruh. Teori kognitif ini muncul
dipengaruhi oleh psikologi gestalt. Asumsi yang mendasari teori ini adalah,
bahwa setiap anak telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan di dalam
dirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur
kognitif. Proses belajar akan berjalan dengan baik bila materi pelajaran yang
baru beradaptasi (bersinambung) secara “klop” dengan struktur kognitif yang
sudah dimiliki oleh anak.
Karakteristik teori belajar kognitif
1) Belajar adalah proses mental bukan behavioral
2) Siswa aktif sebagai penyalur
3) Siswa belajar secara individu dengan pola deduktif dan induktif
4) Instrinsik motivation, sehingga tidak perlu stimulus.
5) Siswa sebagai pelaku untuk menuntun penemuan.
6) Guru memfasilitasi terjadinya proses insight.
c. Teori Kontruktivisme
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan
dapat diartikan Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan
hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir
(filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh
manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang
terbatas dan tidak sekonyong-konyong.Pengetahuan bukanlah seperangkat
fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.
Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui
pengalaman nyata.
Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan
masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham
karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka
akan lebih pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi.
Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat
lebih lama semua konsep. Menurut asalnya, teorikonstruktivime bukanlah
teori pendidikan. Teori ini berasal dari disiplin filsafat, khususnya filsafat
ilmu. Pada tataran filsafat, teori ini membahas mengenai bagaimana proses
terbentuknya pengetahuan manusia.
Menurut teori ini pembentukan pengetahuan terjadi sebagai hasil
konstruksi manusia atas realitas yang dihadapinya.Dalam perkembangan
kemudian, teori ini mendapat pengaruh dari disiplin psikologi terutama

19
psikologi kognitif Piaget yang berhubungan dengan mekanisme psikologis
yang mendorong terbentuknya pengetahuan.
Menurut kaum konstruktivis, belajar merupakan proses aktif siswa
mengkostruksi pengetahuan. Proses tersebut dicirikan oleh beberapa hal
sebagai berikut:
1) Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan siswa dari apa
yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Konstruksi makna ini
dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia punyai.
2) Konstruksi makna merupakan suatu proses yang berlangsung
terusmenerus seumur hidup.
3) Belajar bukan kegiatan mengumpulkan fakta melainkan lebih
berorientasi pada pengembangan berpikir dan pemikiran dengan cara
membentuk pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil dari perkembangan
melainkan perkembangan itu sendiri.Suatu perkembangan yang menuntun
penemuan dan pengaturan kembali pemikiran seseorang.
4) Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skemata seseorang
dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut. Situasi
disekuilibrium merupakan situasi yang baik untuk belajar.
5) Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman belajar dengan dunia fisik
dan lingkungan siswa.
6) Hasil belajar siswa tergantung pada apa yang sudah diketahuinya.

Bagi kaum konstruktivis, belajar adalah suatu proses organik untuk


menemukan sesuatu, bukan suatu proses mekanis untuk mengumpulkan
fakta. Dalam konteks yang demikian, belajar yang bermakna terjadi melalui
refleksi, pemecahan konflik pengertian dan selalu terjadi pembaharuan
terhadap pengertian yang tidak lengkap. Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut
dapat ditarik sebuah inferensi bahwa menurut teori konstruktivisme belajar
adalah proses mengkonstruksi pengetahuan dengan cara mengabstraksi
pengalaman sebagai hasil interaks antara siswa dengan realitas baik realitas
pribadi, alam, maupun realitas sosial. Proses konstruksi pengetahuan
berlangsung secara pribadi maupun sosial.
Adapun prinsip-prinsip teori belajar konstruktivistik adalah sebagai
berikut :
1) Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
2) Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya
dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar

20
3) Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi
perubahan konsep ilmiah
4) Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses
kontruksi berjalan lancar.
5) Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa.
6) Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah
pertanyaan.
7) Mmencari dan menilai pendapat siswa.
8) Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa

BAB III

Kesimpulan

Dari uraian diatas daapt disimpulkan bahawa : Belajar adalah sebuah kegiatan untuk
mencapai kepandaian atau ilmu. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku manusia
berdasarkan pengalaman dan latihan, dari belum tahu menjadi tahu, dari pengalaman yang
sedikit kemudian bertambah. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai
macam kompetensi, keterampilan, dan sikap.

Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya


proses belajar pada siswa. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses yang menfasilitasi
peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Sehingga dengan demikian untuk dapat
menghasilkan proses pembelajaran yang efektif sebagaimana yang diharapkan, maka pendidik
perlu memahami teori-teori belajar yang dapat menjadi landasan pelaksanaan pembelajaran.

Teori- teori belajar dalam pembelajaran merupakan sebuah sistem yang dapat diuji
kebenaranya oleh siapa pun dan terbuka untuk dikaji ulang dalam perspektif yang sama, dan
mungkin dapat digantikan dengan sebuah sistem baru, yang sudah mengalami kajian dan
penelitian lain. Sedangkan belajar merupakan proses perubahan tingkah laku manusia
21
berdasarkan pengalaman dan latihan, dari belum tahu menjadi tahu, dari pengalaman yang
sedikit kemudian bertambah.

Terdapat 3 teori belajar dan Pembelajaran yaitu:

1. Teori Belajar Kognitivisme . Teori ini Menurut teori ini, ilmu pengetahuan dibangun
dalam diri seorang anak melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan
lingkungan. Proses ini tidak berjalan terputus-putus, tetapi melalui proses yang mengalir,
sambungmenyambung, dan menyeluruh. Teori kognitif ini muncul dipengaruhi oleh
psikologi gestalt. Asumsi yang mendasari teori ini adalah, bahwa setiap anak telah
mempunyai pengalaman dan pengetahuan di dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan
ini tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses belajar akan berjalan dengan baik bila
materi pelajaran yang baru beradaptasi (bersinambung) secara “klop” dengan struktur
kognitif yang sudah dimiliki oleh anak
2. Teori Belajar Behaviorisme Behaviorisme. Menurut Teori ini belajar adalah pemahaman
terhadap kejadian-kejadian di lingkungan untuk memprediksi perilaku seseorang, bukan
pikiran, perasaan, ataupun kejadian internal lain dalam diri orang tersebut. Fokus
behaviorisme adalah respons terhadap berbagai tipe stimulus.

3. Teori Belajar Kontruktivisme . Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk
menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham
karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih
pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa terlibat
secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.

22
DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Muhamad. “Konsep Dasar Belajar Dan Pembelajaran Dalam Perspektif Al-Qur’an.”
Dirasah: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Dasar Islam 1, no. 1 (2019): 52–63.

Baharuddin, Baharuddin, and Esa Nur Wahyuni. Teori Belajar Dan Pembelajaran, 2008.
http://repository.uin-malang.ac.id/6124/.

Dangnga, Muhammad Siri, and Andi Abdul Muis. Teori Belajar Dan Pembelajaran Inovatif. Si
Buku Makassar. Vol. 2, 2015.

Dimyati, Mudjiono. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Jakarta : Rineka Cipta, 2006, 2006.
Gusnarib Wahab, Rosnawati. Teori-Teori Belajar Dan Pembelajaran, 2016.

Hanafy, Muh. Sain. “Konsep Belajar Dan Pembelajaran.” Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu
Tarbiyah Dan Keguruan 17, no. 1 (2014): 66–79.https://doi.org/10.24252/lp.2014v17n1a5.

Mathew H.Olson, B.R.Hergenhahn. An Introduction to Theories of Learning. 9th ed. Perancis:


Psyhology Press, Taylor& Francis Group, 2013. https://b-ok.asia/book/18141263/d665fc.

23
Muhammad Anas Fakhruddin. “Tafsir Surat Al-Isra’ Ayat 70: Kemuliaan Bani Adam Dalam
Al- Quran,” 2020. https://tafsiralquran.id/tafsir-surat-al-isra-ayat-70-kemuliaan-bani-adam-
dalam-al-quran/#:~:text=Tafsir QS Al-Isra’ ayat 70%3A Allah memuliakan manusia,Adam dan
itu tertuang dalam firman-Nya yang berbunyi%3A.

Mukrimaa, Syifa S. “53 Metode Belajar Pembelajaran,” 2014, 212.

Prof. Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno, M.Pd. Strategi Belajar Mengajar : Strategi
Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Umum & Islami. Edited by
Redaksi Refika. Cetakan ke. Bandung: Bandung : Refika Aditama, 2017 ©2017, 2017.

Prof.Dr.Udin S.Winataputra, M.A. Hakikat Belajar Dan Pembelajaran. Repository UT. Vol. 1,
2020. https://doi.org/10.30736/atl.v1i2.85.

Putri, Haris FirmansyahAstrini Eka. No Belajar Dan Pembelajaran ( Konsep Dasar Dan Teori).
November 2. Penerbit Lakeisha, 2021. https://books.google.co.id/books?id
=6YFzEAAAQBAJ&hl=id&source=gbs_navlin. Rahmi

24

Anda mungkin juga menyukai