Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

BAGAIMANA MANUSIA BERTUHAN ?


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah AGAMA ISLAM
Dosen Pengampu : NGADIKIN ISKANDAR S.Sos, M.Si

Oleh :
KELOMPOK 1

HAIKAL PATUNGGA
230811020023
M. SAPUTRA LABACO
230811020065

2308110200

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
2023
KATA PENGANTAR
Dengan Segala Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Esa, atas
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Makalah ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi kami dalam menggali serta
menggambarkan aspek yang berkaitan dengan BAGAIMANA MANUSIA BERTUHAN .
Makalah ini berjudul "Bagaimana Manusia Bertuhan dalam Agama Islam". Makalah ini
membahas tentang hakikat bertuhan dalam Islam, cara-cara manusia bertuhan dalam Islam,
manfaat yang didapatkan oleh manusia dengan bertuhan dalam Islam, dan tantangan-
tantangan yang dihadapi oleh manusia dalam bertuhan dalam Islam.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dukungan dan
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu kami yang telah memberikan arahan dan panduan berharga dalam penyusunan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi
pembaca dalam memahami pentingnya BAGAIMANA MANUSIA BERTUHAN. Kami
menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka guna perbaikan dan pengembangan ilmu
pengetahuan lebih lanjut.

Manado, 22 Agustus 2023


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................
1.2 Perumusan Masalah........................................................................
1.3 Tujuan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
2.1 Menelusuri Konsep Spiritual Sebagai Landasan Kebertuhanan......
2.1.1 Pengertian Spiritual....................................................................
2.1.2 Pengertian Ruh...........................................................................
2.2 Alasan Kenapa Manusia memerlukan spiritualitas..........................
2.3 Menggali Sumber Psikologis, Sosiologis Dan Filosofis....................
2.3.1 Secara Psikologis........................................................................
2.3.2 Secara Sosiologis........................................................................
2.3.3 Secara Filosofis..........................................................................
2.4 Membangun Argumen Tentang Cara Manusia Meyakini Tuhan.....
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang bertuhan. Hal ini sudah menjadi fitrah manusia sejak
lahir. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku."
(QS. Adz-Dzariyat: 56)
Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah
kepada-Nya. Ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dilakukan oleh manusia kepada
Allah, baik yang diwajibkan maupun yang disunahkan.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh manusia untuk bertuhan dalam agama Islam.
Salah satu cara yang paling penting adalah dengan meyakini keesaan Allah. Allah adalah
satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan,
dan tidak ada yang setara dengan-Nya.
Selain meyakini keesaan Allah, manusia juga harus meyakini sifat-sifat-Nya yang
Mahasuci. Allah adalah Mahakuasa, Mahapengasih, Mahapenyayang, Mahaadil, dan
Mahabijaksana. Dia adalah pencipta, pemelihara, dan pengatur alam semesta.

1.2 Perumusan Masalah


berikut adalah rumusan masalah makalah tentang bagaimana manusia bertuhan dalam
agama Islam:
Apa yang dimaksud dengan bertuhan dalam agama Islam?
Bagaimana cara manusia bertuhan dalam agama Islam?
Apa saja manfaat yang didapatkan oleh manusia dengan bertuhan dalam agama Islam?
Apa saja tantangan yang dihadapi oleh manusia dalam bertuhan dalam agama Islam?
Bagaimana cara mengatasi tantangan-tantangan tersebut?

1.3 Tujuan
Tujuan Dari Makalah Ini adalah :
1. Memabantu memahami konsep-konsep spiritual
2. Menjelaskan Konsep Pskilogi,sosiologi,filosofi konsep ketuhanan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Menelusuri Konsep Spiritual Sebagai Landasan Kebertuhanan


Doe (dalam muntohar2010:30) mengartikan bahwa spiritualitas adalah dasar bagi
tumbuhnya harga diri, nilai-nilai, moral dan rasa memiliki. spiritualitas
memberikan arah dan arti pada kehidupan.

2.1.1 Pengertian Spiritual


Spiritual adalah kepercayaan akan adanya kekuatan non-fisik yang lebih besar
dari pada; suatu kesadaran yang menghubungkan kita langsung kepada tuhan,
adapun juga pendapat lain , spiritual merupakan energi dalam diri yang
menimbulkan rasa kedamaian dan kebahagiaan tidak terperi yang senantiasa di
rindukan kehadirannya.

Dalam perfektif islam “spirit” sering dideskripsikan sebagai jiwa halus yang
ditiupkan oleh tuhan ke dalam diri manusia. Al qusyairi dalam tafsimnya latha’ if
al-isyarat menunjukkan bahwa roh memang lathifah (jiwa halus) yang
ditempatkan oleh tuhan dalam diri manusia sebagai potensi untuk membentuk
karakter terpuji. Roh merupakan fitrah manusia , yang dengan roh manusia mampu
berhubungan dengan tuhan sebagai kebenaran sejati (al-haqiqah).

2.1.2 Pengertian Ruh


Ruh manusia menurut islam adalah suci karena ia adalah karunia ilahi yang
dipancarkan dari zat tuhan. roh bersemayam di dalam hati (qaib) sehingga dari hati
terpancar kecerdasan, keinginan, kemampuan dan perasaan.

2.2 Alasan Kenapa Manusia memerlukan spiritualitas


Dalam kehidupan modern saat ini, orientasi kehidupan yang lebih menekankan
aspek fisik-material telah menjadikan aspek keberagaman dan spiritualitas ke
wilayah pinggiran, akibatnya manusia modern banyak kehilangan kehangatan
spiritual dan ,ketenagan dan kedamaian.
2.3 Menggali Sumber Psikologis, Sosiologis Dan Filosofis
Dalam khazanah pemikiran umat islam, diskusi tentang tuhan adalah
pembicaraan yang tidak pernah tuntas dan selalu menjadi polemik . itulah sebabnya
membicarakan tuhan di sebut ilmu kalam dan pengkajiannya di sebut mutakalim,
karena ilmu kalam selalu di perbincangkan dan diperdebatkan tanpa tuntas.

2.3.1 Secara Psikologis


adanya keterbukaan pada yang adikodrati adalah fithrah manusia sejak lahir ke dunia
(fitrah mukhallaqah) . Manusia secara natural dapat merasakan yang gaib karena didalam
dirinya ada unsur spirit. spirit sering di gambarkan dengan jiwa halus yang di tiupkan oleh
tuhan ke dalam diri manusia.

2.3.2 Secara Sosilogis


konsep tentang kebertuhanan sebagi bentuk ekspresi kolektif suatu komunitas beragama .
sosilogi agama merupakan cabang ilmu sosiologi yang mempelajari secara khusus
masyarakat beragama.

2.3.3 Secara Filosofis


banyak argumen yang di ajukan oleh filusuf islam yang menjelaskan tentang hakikat
tuhan dan cara bertuhan yang baik. argumen pertama di perkenalkan oleh al kindi. Tuhan di
katakan sebagai sebab pertama, yang menunjukkan betapa ia adalah sebab paling
fundamental dari semua sebab-sebab lainnya.

2.4 Membangun Argumen Tentang Cara Manusia Meyakini Tuhan


berbicara tentang keimanan, maka ia memiliki dua aspek, yaitu keyakinan dan indikator
praktis . apabila mengacu pada penjelasan di atas , keyakinan dapat di maknai sebagai
pembenaran terhadap suatu konsep tentang tuhan, sehingga menjadi aturan dalam hati yang
menunjukkan hukum sebab akibat, identitas diri dan memengaruhi penilaian terhadap segala
sesuatu serta di jalankan dengan penuh komitmen.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bertuhan dalam agama Islam adalah suatu hal yang sangat penting. Hal ini akan
memberikan banyak manfaat bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena
itu, setiap orang harus bersungguh-sungguh dalam bertuhan dan tidak mudah tergoda oleh
godaan syirik, maksiat, dan kemunafikan.

3.2 Saran
Perkuatlah ibadah kepada Allah SWT , senantiasa berdzikir, rajin berdoa , dan sebagainya
yang meningkatkan keimanan kita kepada allah swt

Anda mungkin juga menyukai