Ilmu mawaris adalah ilmu yang diberikan status hukum oleh Allah Swt. sebagai ilmu yang sangat penting,
karena ia merupakan ketentuan Allah Swt. dalam firman-Nya yang sudah terinci sedemikian rupa tentang
hukummawaris, terutama mengenai ketentuan pembagian harta warisan (al-fµrud almuqaddarah).
Warisan dalam bahasa Arab disebut al-mīrās merupakan bentuk masdar (infinitif) dari kata wari¡a-yari¡u-
irsan- mīrā¡an yang berarti berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kaum
kepada kaum lain.
Artinya : “Pelajarilah oleh kalian al Qur’an dan ajarkanlah kepada orang lain, dan pelajarilah ilmu faraidh dan
ajarkanlah kepada orang lain. Karena aku adalah orang yang bakal terenggut (mati) sedang ilmu akan
dihilangkan. Hampir saja dua orang yang bertengkar tentang pembagian warisan tidak mendapatkan
seorangpun yang dapat memberi kan fatwa kepada mereka” (Riwayat Ahmad, Al Nasai, dan Al Daruqutni)”.
Artinya : “Belajarlah ilmu faraidh dan ajarkanlah kepada manusia maka sesungguhnya (ilmu) faraidh adalah
separoh ilmu agama dan ia akan dilupakan (oleh manusia) dan merupakan ilmu yang pertama diambil dari
ummatku (HR. Ibnu Majah dan Daruqutni)
E. RUKUN MAWARIS
Adapun rukun warisan disebutkan oleh Dr. Musthafa Al-Khin ada 3 (tiga) yakni
• Orang yang mewariskan (al-muwarrits), yakni mayit yang diwarisi oleh orang lain yang berhak
mewarisinya.
• Orang yang mewarisi (al-wârits), yaitu orang yang bertalian dengan mayit dengan salah satu dari
beberapa sebab yang menjadikan ia bisa mewarisi.
• Harta warisan (al-maurûts), yakni harta warisan yang ditinggalkan mayit setelah kematiannya.
SOAL MAWARIS PERTAMA
SOAL ESSAY