Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENGERTIAN PAJAK MENURUT PARA AHLI

TUGAS PERTEMUAN I

Disusun oleh:

Riani Handayani 2022130049

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS BINA INSANI

BEKASI

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
kepada pembaca tentang Mata Kuliah Perpajakan.

Terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan penugasan dan
kesempatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai Perpajakan. Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat kritik dan saran nantinya akan
membuat kami lebih baik kedepannya.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat dipahami dan berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Demikian yang dapat kami sampaikan. Sekali lagi, semoga makalah ini
bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran dari pembaca

Bekasi, 21 February 2023

Riani Handayani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 3

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................ 3


BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 4

2.1. Pengertian Pajak menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH.................................................. 4


2.2. Pengertian Pajak menurut Sommerfeld R.M., Anderson H.M., & Brock Horace R ................ 4
2.3. Pengertian Pajak menurut P. J. A. Adriani................................................................................... 4
2.4. Pengertian Pajak menurut S.I. Djajadinigrat dalam (Resmi, 2012:1) dalam (Octovido &
Azizah, 2014) ........................................................................................................................................... 4
2.5. Pengertian Pajak menurut Dr. N. J. Feldman dalam (Resmi, 2019) ........................................... 5
2.6. Pengertian Pajak menurut Leroy Beaulieu .................................................................................. 5
2.7. Pengertian Pajak menurut Rifhi Siddiq ........................................................................................ 5
2.8. Pengertian Pajak menurut Prof DR. M.J.H. Smeets .................................................................... 5
2.9. Pengertian Pajak menurut Charles E. McLure ............................................................................ 5
2.10. Pengertian Pajak menurut Anderson Herschel, dkk .................................................................. 5
2.11. Pengertian dari Cort Vander Linden ........................................................................................... 5
2.12. Pengertian Pajak menurut Rimski Kartika Judisseno ............................................................... 6
2.13. Pengertian Pajak menurut R.R.A. Seligman ............................................................................... 6
2.14. Pengertian Pajak menurut William H. Anderson ....................................................................... 6
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................... 6

3.1. Saran ................................................................................................................................................. 6

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pajak merupakan kontribusi wajib oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang dan tidak mendapatkan imbalan secara langsung digunakan untuk
keperluan negara. Artinya wajib pajak yang menyetorkan pajak tidak mendapatkan imbalan
secara langsung tetapi mendapatkan fasilitas yang tidak secara sadar dinikmati oleh semua orang,
contohnya pembangunan jalan tol, pembenaran jalan dan lain sebagainya. Pajak digunakan untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi negara umum. Jadi, pada masa
sekarang ini bukan hal aneh dan menyulitkan bagi masyarakat dalam membayar pajak, karena
masyarakat harus menyadari bahwa pajak yang mereka setorkan untuk kepentingan bersama.
Karena itu diharapkan masyarakat sadar jika mempunyai kewajiban untuk menyetorkan sebagian
penghasilan mereka, karena itu untuk membiayai kepentingan mereka juga di negara ini.

Pemungutan pajak di Indonesia mengacu pada sistem self assessment. Sistem self
assessment adalah sistem pemungutan pajak yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi atau
badan dengan memberikan wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk
menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri kewajiban pajak yang harus
dibayar. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- 2 undangan perpajakan. Beberapa faktor dapat
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam melakukan kewajiban membayar pajaknya yaitu
sistem administrasi perpajakan modern, sosialisasi perpajakan dan pemahaman pajak.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) merasa perlu mengembangkan dan menyempurnakan


struktur organisasi, pembentukan kantor, dan penerapan sistem modern. Modernisasi lebih lanjut
ditandai dengan penerapan teknologi informasi yang baru dalam pelayanan perpajakan, berupa
online payment, e-SPT, e-filing, eregistration, dan sistem informasi Direktorat Jenderal Pajak
(DJP). Di Indonesia saat ini, administrasi perpajakan wajib pajak dapat membayar dan
menyetorkan pajak dengan dua cara, yaitu secara manual dan modernisasi perpajakan (online).
Jika wajib pajak memilih dengan cara manual, maka wajib pajak harus mengisi formulir yang
disediakan oleh wajib pajak tetapi jika memilih modernisasi perpajakan, wajib pajak dapat
Perpajakan 3|7
menyetor dan melaporkan pajak melalui online. Pelaporan pajak terutang jika melalui SPT
manual dinilai masih memiliki kelemahan khususnya bagi wajib pajak yang melakukan transaksi
cukup besar harus melampirkan dokumen dalam jumlah cukup besar kepada Kantor Pelayanan
Pajak (KPP). Agar target penerimaan pajak tercapai harus didukung oleh fasilitasfasilitas pajak
dan kepatuhan wajib pajak dalam membayar kewajibannya.

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pajak menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH


Pengertian pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung
dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

2.2. Pengertian Pajak menurut Sommerfeld R.M., Anderson H.M., & Brock Horace R
Pengertian Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor
pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan
yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar
pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan.

2.3. Pengertian Pajak menurut P. J. A. Adriani


Pengertian Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang)
dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah
untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan.

2.4. Pengertian Pajak menurut S.I. Djajadinigrat dalam (Resmi, 2012:1) dalam (Octovido
& Azizah, 2014)
Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang
disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi
bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan,
tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan
secara umum.

Perpajakan 4|7
2.5. Pengertian Pajak menurut Dr. N. J. Feldman dalam (Resmi, 2019)
Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa
(menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum, tanpa adanya kontrapretasi, dan
semata-mata digunakan untuk menutup pengeluran umum.

2.6. Pengertian Pajak menurut Leroy Beaulieu


Menurut Leroy Beaulieu pengertian pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun
tidak yang dipaksakan oleh kekuasaan publik dari penduduk atau dari barang, untuk menutup
belanja pemerintah.

2.7. Pengertian Pajak menurut Rifhi Siddiq


Pengertian Pajak adalah iuran yang dipaksakn pemerintahan suatu negara dalam periode
tertentu kepada wajib pajak yang bersifat wajib dan harus dibayarkan oleh wajib pajak kepada
negara dan bentuk balas jasanya tidak langsung.

2.8. Pengertian Pajak menurut Prof DR. M.J.H. Smeets


Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum dan
yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kotraprestasi yang dapat ditunjukan secara individual; hal
ini dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran pemerintah.

2.9. Pengertian Pajak menurut Charles E. McLure


Menurut McLure, pajak adalah iuran rakyat terhadap negara yang telah berdasarkan UU,
sehingga bisa dipaksakan dan rakyat tidak memperoleh balas jasa secara langsung.

2.10. Pengertian Pajak menurut Anderson Herschel, dkk


Pajak merupakan suatu pengalihan sumber oleh sektor swasta ke sektor pemerintah dan
bukan suatu akibat dari pelanggaran. Melainkan sebuah kewajiban yang berdasarkan dengan
ketentuan yang berlaku tanpa adanya imbalan dan dilakukan untuk memudahkan pemerintah
dalam menjalankan tugas.

2.11. Pengertian Pajak menurut Cort Vander Linden

Pajak merupakan kontribusi terhadap keadaan keuangan publik degan tidak


Mengandalkan layanan khusus dari putusan itu.

Perpajakan 5|7
2.12. Pengertian Pajak menurut Rimski Kartika Judisseno

Pajak adalah kewajiban dalam bidang kenegaraan yang berupa pengabdian dan peran
aktif warga negara serta anggota masyarakat guna mendanai berbagai segala keperluan Negara
dimana berupa pembangunan nasional yang pelaksanaannya tersebut diatur dengan Undang-
Undang untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan Negara

2.13. Pengertian Pajak menurut R.R.A. Seligman

Perpajakan yakni bahwa kekuatan di alam kepada pemerintah atau pihak berwenang
untuk mengisi semua biaya yang terkait dengan masyarakat dan tanpa diangkat dan tidak ada
manfaat yang khusus.

2.14. Pengertian Pajak menurut William H. Anderson

Menurut Anderson, pajak adalah pembayaran yang sifatnya paksaan terhadap negara
yang dibebankan kepada pendapatan seseorang. Tujuannya untuk membiayai pengeluaran
negara.

BAB III PENUTUP

3.1. Saran
 Bagi para pembaca khususnya untuk mahasiswa/I dapat mengimplementasikan isi dari
makalah ini, semoga berguna dalam dunia kerjanya suatu saat nanti.
 Kami menyarankan agar para instansi pendidikan dapat mengajarkan pentingnya
perpajakan bagi generasi penerus bangsa sebagai calon para pemimpin perusahaan.
 Semoga dengan adanya makalah Pengertian Pajak ini bisa dijadikan pengetahuan
tambahan yang dapat memotivasi dan memberikan informasi tambahan tentang Pajak.

Perpajakan 6|7

Anda mungkin juga menyukai