Jurnal Fisika Dasar Semester 1
Jurnal Fisika Dasar Semester 1
Joko Purwanto
Abstract
In this paper, the Newton’s law of motions in a noncomutative phase space has been
investigated. Its show that correction to the Newton’s first and second law appear if we
assume that the phase space has symplectic structure consistent with the rules of comutation
of the noncomutative quantum mechanics. In the free particle and harmonic oscillator case
the equations of motion are derived on basis of the modified Newton’s second law in a
noncomutative phase space.
satu dekade terakhir kajian tentang NCG Juan M. Romero, dkk [2], telah
dalam fisika mendapat perhatian serius menunjukkan bahwa ruang fase klasik
dari para fisikawan. NCG memiliki peran memiliki struktur simplektik yang
penting dalam mengungkap struktur ruang konsisten dengan aturan komutasi dalam
waktu pada skala amat sangat kecil (skala mekanika kuantum tak komutatif.
Planck). Skala Planck secara numerik Selanjutnya Wei, G.F., dkk [3]
diberikan oleh panjang Planck l 10-33 memperluas kajian Juan M. Romero
P
cm dan interval waktu Planck t 10-44 dengan menambahkan momentum linier
P
detik. Gagasan tentang NCG pada skala sebagai variabel tak komutatif. Dalam
Planck kali pertama dikemukakan oleh tulisan ini akan ditelaah kembali konsep
Snyder pada tahun 1947 [1]. Snyder mekanika klasik dalam ruang fase tak
menyatakan bahwa invariansi Lorentz komutatif yang disampaikan sebelumnya
tidak mensyaratkan ruang waktu sebagai oleh Juan M. Romero, dkk serta Wei, G.F.,
kontinuum. Ruang waktu yang diskret dkk dengan menitikberatkan pada hukum
menyebabkan ruang waktu tidak lagi Newton tentang gerak.
komutatif. Dengan kata lain, pada skala ini
ruang waktu tidak lagi kontinu melainkan HUKUM II NEWTON DALAM
diskrit. RUANG FASE TAK KOMUTATIF
Mengingat data eksperimen mengenai
ruang waktu pada skala kecil atau pada Ruang fase klasik direpresentasikan
energi tinggi sangat terbatas maka oleh himpunan xi , pi dengan
fisikawan berusaha menyusun model i, j 1, 2,..., n , adalah koordinat umum
xi
hukum alam untuk menggambarkan dan pi konjugat momentum. Melalui
ketakkomutatifan ruang waktu. Model
penguantuman kanonis
yang dipakai biasanya merujuk pada kaitan
komutasi xˆi , pˆ j ij (2)
i
x ˆi , x ˆ j
ij dengan xˆi operator posisi dan
i x
ij
xˆi , pˆ j , (1) pˆ j operator momentum linier.
i i
pˆ i , pˆ j Aturan komutasi persamaan (2)
menginduksi terbentuknya aljabar fungsi-
0
dengan ij adalah tensor yang bernilai riil fungsi licin (smooth functions)
dan antisimetris terhadap pertukaran
indeks sedangkan adalah delta C R
2
,C , ,* dengan * adalah
i perkalian Moyal (Moyal product) [4].
kronecker. Konsep NCG tidak hanya
Perkalian Moyal didefinsikan [5]
terbatas pada observabel ruang waktu 1
tetapi dapat diperluas pada variabel ruang
f g x exp ab f x g y (3)
ab
2
fase klasik sehingga memunculkan
gagasan mekanika klasik dalam ruang fase
x y
tak komutatif. dengan
f , g C R 2 ,C
J. Kaunia Vol. X No. 1, April 2014/1435: 30- 3
dan
a,b 1, 2,..., 2n . Bilangan 2n menunjuk-
3 J. Kaunia Vol. 10 No. 1, April 2014/1435: 30-
kan dimensi ruang fase klasik. Besaran tak komutatif. Varibel dalam ruang fase
adalah matrik riil yang menunjukkana
struktur simplektik dalam mekanika klasik
tak komutatif dituliskan f , g. Meng-
gunakan persamaan (6), persamaan (5)
dapat dituliskan kembali menjadi
ij ,
ab
ij
ij
x , x
ij ij ij i j KP ij
p , p
i i
ij
f g
p p p i, p
i j
j KP
F i mxi
(14) Subtitusikan persamaan (15) kedalam
. persamaan (13) diperoleh
i
Persamaan (13) merupakan modifikasi
mxiij j x (17)
hukum II Newton dalam ruang fase
komutatif. Suku kedua persamaan (13) Persamaan (17) adalah persamaan gerak
muncul akibat ketakkomutatifan variabel partikel bebas dalam ruang fase tak
momentum linier. Sedangkan suku ketiga komutatif dimana resultan gaya luar yang
muncul sebagai akibat ketakkomutatifan bekerja pada partikel sama dengan nol.
posisi. Di samping itu, tampak bahwa Percepatan partikel bebas dalam ruang fase
dalam NCG hukum II Newton tidak hanya tak komutatif tidak sama dengan nol
bergantung pada ketakkomutatifan posisi sebagai mana persamaan (16) tetapi
dan momentum, yang dinyatakan oleh sebanding dengan faktor ketakkomutatifan
faktor ij dan , tetapi juga bergantung momentum linier, . Kenyataan ini tentu
i i
pada variasi medan potensial. Artinya gaya saja berbeda dengan hukum I Newton
eksternal yang diberikan kepada sistem dalam ruang fase komutatif, yaitu sama
fisis akan menyebabkan gangguan dengan nol apabila resultan gaya luar yang
(perturbation) dalam ruang yang bekerja pada partikel sama dengan nol.
mempengaruhi persamaan gerak sistem. Dengan menggunakan simbol Levi-Civita,
faktor ketakkomutatifan momentum linier
HUKUM I NEWTON: PARTIKEL dapat dituliskan
BEBAS DALAM RUANG FASE TAK
KOMUTATIF k
ij ij k . (18)
Untuk menelaah hukum I Newton Jika persamaan (18) disubtitusikan
dalam ruang fase tak komutatif, ditinjau kedalam persamaan (17) diperoleh
partikel bebas dengan medan potensial
3 J. Kaunia Vol. 10 No. 1, April 2014/1435: 30-
dengan . Persamaan (19) ekuivalen ruang fase tak komutatif. Tenaga total
j
dengan persamaan gerak partikel osilator harmonik dua dimensi diberikan
bermuatan q dalam medan magnet oleh persamaan
1
seragam B ,
H p2 p2 V x , x (23)
mx q v (20) 1 2 1 2
2m
B
i i
Hal ini dapat dipahami bahwa efek faktor dengan x1, p1, x2, variabel posisi dan
p2
ketakkomutatifan momentum linier dalam momentum. Transformasi linier dari ruang
NCG setara dengan efek medan magnet fase komutatif x1, p1, x2, p2 menuju
dalam ruang waktu biasa.
ruang fase tak komutatif x1, p1, x2, p2
PERSAMAAN GERAK OSI-LATOR diberikan oleh persamaan [6]
HARMONIK DALAM RUANG FASE x x 1 p (24)
TAK KOMUTATIF i i ij j
2
dan
Osilator harmonik memiliki tempat
1
yang istimewa baik dalam kajian mekanika p p x (25)
i i ij j
kuantum klasik maupun mekanika 2
kuantum NCG. Potensial osilator harmonik Variabel posisi dan momentum dalam
diberikan oleh persamaan ruang fase komutatif memenuhi kaitan
1
V x k (21) x , x p , p 0 (26)
x2 0,
i i i i j i j KP
2i KP
dengan
ki adalah konstanta pegas. Untuk Subtitusi persamaan (24-25) kedalam
memudahkan, dalam artikel ini diambil persamaan (23) diperoleh
ki k konstan. Subtitusi persamaan (21) 1
H p2 p2 x p x p
kedalam persamaan (13) diperoleh 2m
1 2 2 1 1 2
(27)
1
k x 2 x2 x p x p
mxi kxiij jijj x mkx . (22) 1 2 2 1 1 2
2
Persamaan (26) adalah Hamiltonan osilator
Persamaan (22) merupakan persamaan
harmonik dua dimensi dalam ruang fase
gerak osilator harmonik dalam ruang fase
tak komutatif dinyatakan dalam variabel
tak komutatif. Suku kedua dan ketiga
posisi dan momentum ruang fase
persamaan (22) adalah koreksi terhadap
komutatif. Persamaan gerak osilator
persamaan hukum II Newton untuk
harmonik diperoleh dengan menggunakan
osilator harmonik dalam ruang biasa. Dua
persamaan (11) dan (12),
suku tambahan tersebut dapat dipandang
sebagai gaya redaman akibat ketidak- komutatifan ruang dan waktu. x
3 J. Kaunia Vol. 10 No. 1, April 2014/1435: 30-
p1 1 1
x , H x kx (28)
1 1 2 2
m 2m 2
J. Kaunia Vol. X No. 1, April 2014/1435: 30- 3