Anda di halaman 1dari 12

Chapter 1 Sistem Informasi : Perspektif Akuntan

LINGKUNGAN INFORMASI
Kita mulai rangkuman SIA dengan kesadaran bahwa informasi adalah
sumber daya bisnis. Seperti sumber daya bisnis lainnya seperti bahan mentah,
modal, dan tenaga kerja, informasi sangat penting untuk kelangsungan hidup
organisasi bisnis kontemporer. Setiap hari kerja, sejumlah besar informasi
mengalir ke pembuat keputusan dan pengguna lain untuk memenuhi berbagai
kebutuhan internal. Informasi sangatlah penting bagi sebuah perusahaan modern
sebagai tonggak untuk bertahan hidup. Berbagai informasi diterima oleh
perusahaan setiap harinya yang sangat berguna untuk kebutuhan internal dan
juga kepada eksternal, seperti pelanggan, pemasok, dan pemegang kepentingan
(stakeholder).

Arus Informasi Internal dan Eksternal

Gambar diatas menunjukkan bahwa perusahaan dibagi menjadi beberapa


tingkat aktivitas oleh bagian operasional. Aktivitas – aktivitas ini terbagi atas
kegiatan perusahaan yang berorientasi pada produk. Bagian operasional ini
membagi perusahaan menjadi tiga lapisan manajemen, yaitu manajemen
operasional, manajemen tengah, dan manajemen puncak.
Arus informasi yang diperlihatkan dalam gambar mengalir dalam dua arah
dalam perusahaan : secara horizontal dan vertical. Dalam arus informasi
horizontal, informasi sangat terperinci mengenai segala transaksi yang
berhubungan dengan perusahaan, sedangakan dalam arus informasi vertical,
secara ringkas, informasi disalurkan dari manajer senior ke manajer junior dan
personel operasional dalam bentuk instruksi, kuota, dan anggaran.
Arus yang ketiga pada gambar di atas mewakili interaksi antara
perusahaan dengan para pengguna dalam lingkungan eksternal yang dibagi

Reinhard Rivaldo R A031191152


Chapter 1 Sistem Informasi : Perspektif Akuntan

menjadi dua kelompok, yaitu mitra dagang (trading partner) dan pemegang
kepentingan (stakeholder).
Dari ketiga pihak yang sudah dijelaskan diketahui bahwa kebutuhan
informasi setiap pihak tersebut berbeda-beda. Tingkat perincian dan sifat
informasi yang diterima pun sangat berbeda.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN SISTEM?


Sistem adalah kumpulan beberapa komponen atau subsistem yang
mempunyai hubungan satu sama lain dan bekerja demi mencapai tujuan yang
sama. Sistem dan subsistem mempunyai perbedaan dalam hal segi perspektif.
Sistem akan disebut sebagai subsistem ketika dipandang sebagai sistem yang
lebih besar. Dan untuk subsistem dikatakan sebagai sistem ketika menjadi fokus
perhatian.
Dalam sistem terdapat pula yang disebut dengan dekomposisi sistem dan
interdependensi subsistem. Dekomposisi system ini membagi sistem menjadi
bagian-bagian subsistem yang lebih kecil sedangakan interdependensi
subsistem bergantung kepada efektivitas fungsi dan interaksi yang baik pada
setiap subsistem yang apabila tidak berjalan dengan baik maka keseluruhan
sistem akan gagal memenuhi tujuannya.

KERANGKA KERJA UNTUK SISTEM INFORMASI


Sistem informasi adalah seluruh tata cara formal tentang bagaimana
suatu data dikumpulkan, diproses sehingga menghasilkan sebuah informasi dan
disalurkan ke para pengguna informasi tersebut.
Sistem informasi didekomposisikan menjadi berbagai subsistem dasar,
yakni sistem informasi akuntansi (SIA) dan sistem informasi manajemen (SIM).
Dari kedua subsistem ini mempunyai perbedaan pada konsep transaksi.
Transaksi merupakan kegiatan yang mempengaruhi kepentingan suatu
perusahaan serta diproses oleh sistem informasinya sebagai unit pekerjaan.
Transaksi dibagi menjadi dua jenis, yaitu transaksi keuangan dan transaksi
nonkeuangan. Transaksi keuangan adalah kondisi ekonomi yang mempengaruhi
aktiva dan ekuitas sebuah perusahaan yang ditunjukkan dalam berbagai akun,
serta diukur dalam berbagai ukuran keuangan. Transaksi nonkeuangan adalah
seluruh kegiatan yang diproses oleh perusahaan melalui sistem informasi namun
tidak memenuhi definisi khusus dari transaksi keuangan.

Reinhard Rivaldo R A031191152


Chapter 1 Sistem Informasi : Perspektif Akuntan

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN SISTEM INFOMASI MANAJEMEN


Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga subsistem, yaitu sistem
pemrosesan transaksi, sistem buku besar/pelaporan keuangan, dan sistem
pelaporan manajemen. Sistem pemrosesan transaksi terdiri atas tiga siklus
transaksi, yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus konversi.
Sistem buku besar/pelaporan keuangan menghasilkan laporan keuangan dan
melaporkan kondisi sumber daya keuangan serta berbagai perubahan atas
sumber daya tersebut. Jenis laporan ini disebut sebagai nondiskresioner karena
perusahaan memiliki sedikit atau tidak memiliki sama sekali pilihan dalam
informasi yang disediakannya. Sistem pelaporan manajemen memberikan
infomasi keuangan internal yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis. Jenis
laporan ini disebut laporan diskresioner karena perusahaan dapat memilih
informasi apa yang akan dilaporkan dan cara menyajikannya.
Sistem informasi manajemen memproses berbagai transaksi
nonkeuangan yang biasanya tidak diproses oleh sistem infomasi akuntansi.
Berbagai perubahan dapat terjadi dalam akuntansi, maka dari itu perlunya
perusahaan membedakan antara SIA dan SIM. Dalam undang-undang SOX
mengharuskan manajemen desain dan melaksanakan pengendalian secara
keseluruhan secara internal. SOX juga mengharuskan pengendalian dan auditor
eksternal menyatakan pendapat atas efektivitas pengendalian. Akibat dari sifat
yang integrative dari sistem informasi modern, manajemen dan auditor
membutuhkan pandangan konsep terhadap sistem informasi akuntansi yang
membedakan proses kunci dan resiko serta tanggung jawab hokum dari aspek
sistem lainnya. Karena tanpa model seperti ini, tanggung jawab manajemen dan
auditor yang kritis di bawah SOX tidak dapat berjalan dengan baik bahkan tidak
bisa dipenuhi.

DATA
Sumber data adalah segala transaksi keuangan yang masuk dalam
sistem informasi secara internal maupun eksternal. Data yang telah dikumpulkan
dari sumber data ini pada akhirnya akan menjadi sebuah infomasi. Proses data
untuk menjadi infomasi melewati beberapa tahapan. Yang pertama,
pengumpulan data. Pengumpulan data ini merupakan tahap awal dalam sistem
informasi. Dalam tahap ini semua data harus dipastikan masuk ke dalam sistem
yang valid, lengkap, dan bebas dari kesalahan. Terdapat dua aturan dalam

Reinhard Rivaldo R A031191152


Chapter 1 Sistem Informasi : Perspektif Akuntan

menentukan prosedur pengumpulan data, yaitu relevansi dan efiseinsi. Setelah


data terkumpulkan maka masuk ke dalam tahap pemrosesan data. Tahap ketiga
adalah manajemen basis data. Data dibagi menjadi data keuangan dan data
nonkeuangan dalam bentuk atribut data, record, dan file. Dalam manajemen
basis dara melibatkan tiga pekerjaan dasar, yaitu penyimpanan, penarikan, dan
penghapusan. Ketika ketiga proses telah selesai maka selanjutnya masuk ke
dalam tahap pembuatan informasi. Pembuatan informasi merupakan proses
menyusun, mengatur, memformat, dan menyajikan informasi ke para pengguna.
Informasi yang disajikan harus memenuhi karakteristik, yaitu relevan, tepat
waktu, akurat, lengkap, dan ringkas.

TUJUAN SISTEM INFORMASI


Terdapat tiga tujuan dasar dalam sistem infomasi. Tujuan – tujuan
tersebut adalah :
1. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen.
2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen.
3. Mendukung operasional harian perusahaan.

PEMEROLEHAN SISTEM INFORMASI


Cara perusahaan memperoleh informasi biasanya dilakukan melalui
pengembangan sistem yang disesuaikan dari awal melalui aktivitas
pengembangan sistem internal dan membeli sistem komersial yang siap pakai
dari para vendor peranti lunak. Ada tiga jens peranti lunak komersial yang
tersedia yaitu sistem siap pakai, sistem backbone, dan sistem yang didukung
oleh vendor.
Sistem siap pakai adalah sistem jadi dan teruji serta siap untuk
diimplementasikan. Sistem backbone adalah struktur sistem dasar di mana
sistem akan dikembangkan. Dan terkahir sistem yang didukung vendor adalah
sistem yang disesuaikan dan yang dibeli perusahaan secara komersial sebagai
ganti dikembangkan sendiri secara internal.

STRUKTUR ORGANISASI

Reinhard Rivaldo R A031191152


Chapter 1 Sistem Informasi : Perspektif Akuntan

Struktur organisasi menunjukkan bagaimana aliran tanggung jawab,


otoritas, dan akuntabilitas di seluruh perusahaan. Aliran tersebut bisa dilihat pada
gambar berikut :

Aliran Tanggung Jawab, Otoritas, dan Akuntabilitas Perusahaan

Perusahaan akan mencapai tujuan umumnya dengan menerapkan


tujuan keuangann yang dapat diukur. Ketika informasi anggaran mengalir ke
bawah sebagai contoh dari tanggung jawab otoritas maka mekanisme di mana
pihak manajemen senior menyampaikan ke bawahannya berbagai standar yang
akan menjadi ukuran proyek akan datang. Hasil dari hal tersebuh, dalam bentuk
informasi kerja, akan mengalir ke atas, masuk ke pihak manajemen senior.

SEGMEN BISNIS
Perusahaan memiliki berbagai segmen fungsional yang diatur menjadi
beberapa segmen untuk meningkat efisiensi internal. Terdapat tiga pendekatan
yang dapat dilakukan untuk mengatur segmentasi perusahaan, yaitu lokasi
geografis, lini produk, serta fungsi bisnis.

SEGMENTASI FUNGSIONAL
Segementasi fungsi dalam setiap segmen prosuk merupakan metode
pengaturan yang paling umum. Nama fungsi dan fungsinya sendiri pun sangatlah
dapat dibedakan antarperusahaan, tergantung pada ukuran dan lini bisnis
perusahaan tersebut.
1. Manajemen Bahan Baku
Merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan baku
perusahaan merupakan tujuan dari manajemen bahan baku. Manajemen
bahan baku memiliki tiga subfungsi :

Reinhard Rivaldo R A031191152


Chapter 1 Sistem Informasi : Perspektif Akuntan

1. Pembelian merupakan tanggung jawab untuk memesan ketika


persediaan dari berbagai distributor mengalami penurunan ke titik
pemesanan ulang.
2. Penerimaan merupakan tugas untuk menerima persediaan yang
sebelumnya telah dipesan oleh bagian pembelian.
3. Penyimpanan merupakan kegiatan penyimpanan fisik terhadap
persediaan yang telah diterima dan menyalurkannya ke dalam proses
produksi ketika dibutuhkan.

2. Produksi
Kegiatan produksi terjadi ketika bahan baku mentah, tenaga kerja,
dan aktiva pabrik digunakan untuk menghasilkan barang jadi. Kegiatan
produksi ini dibagi menjadi dua, yaitu aktivitas produksi utama dan aktivitas
produksi pendukung. Aktivitas produksi utama membentuk dan merakit
bahan baku menjadi produk jadi sedangkan aktivitas prosuksi pendukung
melakukan perencanaan produksi, pengendalian kualitas, dan pemeliharaan.

3. Pemasaran
Fungsi pemasaran berkaitan dengan strategi promosi, periklanan, dan
riset pasar produk yang semuanya merupakan bagian dari aktivitas pesanan
penjualan.

4. Distribusi
Fungsi distribusi adalah bagaimana agar produk yang telah diproduksi
dapat sampai ke pelanggan setelah adanya transaksi jual beli.

5. Personalia
Fungsi dari personalia adalah untuk mengelola secara efektif sumber
daya yang berharga bagi sebuah perusahaan yang dikembangkan dengan
cara perekrutan, pelatihan, pendidikan lanjutan, konsultasi, evaluasi,
hubungan ketenagakerjaan, dan administrasi kompensasi.

6. Keuangan
Fungsi keuangan ini mengatur sumber daya keuangan perusahaan
melalui aktivitas perbankan dan perbendarahaan, manajemen portofolio,

Reinhard Rivaldo R A031191152


Chapter 1 Sistem Informasi : Perspektif Akuntan

evaluasi kredit, pengeluaran kas, dan penerimaan kas serta mencatat arus
kas harian yang masuk dan keluar dari perusahaan.

7. Akuntansi
Fungsi akuntansi mengelola sumber daya informasi keuangan
perusahaan dan mendistribusiakn informasi transaksi personel operasional
untuk mengoordinasian banyak dari tugas penting mereka. Informasi yang
disampaikan pun harus berdasarkan keandalannya. Untuk memastikan
keandalan informasi maka akuntansi menempatkan fungsi akuntansi dalam
posisi yang unik dalam perusahaan. Keandalan informasi sangat tergantung
pada konsep independensi akuntansi.

8. Layanan Komputer
Fungsi layanan komputer berhubungan dengan sumber daya
informasi yang dapat dilakukan dengan pemrosesan data terpusat dan
pendekatan pemrosesan data terdistribusi.
Pemrosesan data terpusat dilakukan oleh satu atau lebih komputer
besar yang ditempatkan di sebuah lokasi pusat dan melayani para pengguna
di seluruh perusahaan. Fungsi layanan komputer biasa dilakukan sebagai
pusat biaya Berbagai area layanan komputer dalam operasional meliputi
administrasi basis data, pemrosesan data, dan pengembangan dan
pemeliharaan sistem. Hal ini bisa dilihat pada gambar di bawah ini :

Pendekatan Pemrosesann Data Terpusat

Dalam pemrosesan data terdistribusi (DDP), pandangan terhadap


skala ekonomi yang mendukung komputer besar dan canggih diubah ke
dalam sistem yang lebih kecil, canggih, dan murah. Model DDP ini

Reinhard Rivaldo R A031191152


Chapter 1 Sistem Informasi : Perspektif Akuntan

melibatkan pengaturan ulang fungsi layanan komputer menjadi unit


pemrosesan informasi kecil yang didistribusikan ke pengguna akhir dan
ditempatkan di bawah kendali mereka. Hal ini membuat model terpusat
ditiadakan dari struktur organisasi.
Namun dalam penerapan DDP, timbul berbagai masalah, seperti
kesalahan manajemen sumber daya keseluruhan perusahaan,
ketidaksesuaian peranti keras dan peranti lunak, pekerjaan yang redundan,
mengonsolidasikan aktivitas-aktivitas yang tidak kompatibel, mempekerjakan
tenaga yang berkualitas, dan kurangnya standar. Tapi selain daripada
masalah yang timbul, perlu diketahui bahwa bagaimana sisi keuntungan DDP
sehingga perusahaan menerapkannnya seperti, pengurangan biaya,
peningkatan tanggung jawab pengendalian biaya, peningkatan kepuasan
pengguna, serta dukungan. Oleh karena itu, perlu adanya pertimbangan bagi
perusahaan yang akan menerapkan DDP. Para akuntan memiliki peluang
dan kewajiban untuk mengambil peran dalam analisis ini.

Pengaturan Fungsi Layanan Komputer dalam Sistem yang Terpusat

EVOLUSI MODEL SISTEM INFORMASI


Dari tahun ke tahun, sistem informasi akuntansi telah mengalami
perubahan dari satu model ke model yang lainnya. Hal itu disebabkan karena
adanya kelemahan dan model-model sebelumnya. Setidaknya ada lima model
sistem informasi akuntansi yang pernah ada, yaitu :
1. Model Proses Manual
Model ini merupakan bentuk sistem informasi akuntansi pertama dan
paling tradisional yang meliputi pencatatan pesanan, penggudangan bahan
baku, produksi barang untuk dijual, pengiriman barang ke pelanggan, serta

Reinhard Rivaldo R A031191152


Chapter 1 Sistem Informasi : Perspektif Akuntan

penempatan pesanan ke pemasok. Model ini masih bisa kita temukan dalam
pengajaran prinsip akuntansi.

2. Model File Datar


Model file datar menjelaskan bagaimana sebuah lingkungan dengan
file data yang tidak saling berhubungan dengan file lainnya. Pengguna akhir
dalam lingkungan tersebut memiliki file tersendiri sebagai ganti berbagi
dengan para pengguna lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa model ini
tidak saling berkaitan satu sama lain melainkan berdiri sendiri. Bisa
diperhatikan pada gambar berikut :

Model File Datar

Redundansi yang terjadi pada gambar diatas menimbulkan masalah


dalam penyimpanan data , pembaruan data, kekinian informasi, dependensi
pekerjaan-data, serta file flat membatasi integrasi data.

3. Model Basis Data


Dengan munculnya masalah akibat dari model file datar, maka
dibuatlah model baru yang diharapkan bisa mengatasi masalah tersebut,
yaitu model basis data. Model ini memusatkan data perusahaan ke dalam
satu basis data bersama yang dibagi bersama-sama dengan semua
pengguna. Dengan berbagi data, masalah yang berkaitan dengan file datar
mungkin dapat diatasi dengan cara eliminasi redundansi data, pembaruan
tunggal, dan nilai terkini. Model basis data dapat dilihat pada gambar berikut :

Reinhard Rivaldo R A031191152


Chapter 1 Sistem Informasi : Perspektif Akuntan

Model Basis Data

4. Model REA
REA adalah kerangka kerja akuntansi pemodelan Resources, Event,
dan Agent peusahaan yang sangat penting dan saling berkaitan satu sama
lain. Dalam model ini data akuntansi maupun nonakuntansi mengenai
fenomena ini dapat diidentifikasi, ditangkap, dan disimpan dalam basis data
relasional.
Elemen-elemen utama dalam model REA, yaitu sumber daya,
kegiatan, dan pelaku. Sumber daya yang dimaksudkan disini adalah berbagai
objek yang tidak mudah untuk didapatkan serta dibawah kendali perusahaan.
Kegiatan merupakan fenomena yang mempengaruhi perubahan dalam
sumber daya akibat aktivitas-aktivitas. Pelaku adalah pihak-pihak dan
departemen yang ikut andil dalam kegiatan ekonomi baik itu dari dalam dan
luar perusahaan.
Model ini mensyaratkan agar setiap fenomena diberikan ciri-ciri
khusus dalam cara yang sama dan konsisten dengan pengembangan
berbagai tampilan untuk berbagai macam pengguna. Sistem ini pun
menangkap transaksi dalam rangkaian table basis data relasional yang
menitikberatkan pada kegiatan non-akun. Tiap tabel saling berhubungan
dengan aspek terpisah dari transaksi yang terpusat. Model ini merupakan
model konseptual.

5. Sistem ERP
Model sumber daya perusahaan (ERP) merupakan model sistem
informasi akuntansi yang memungkinkan perusahaan menjadikan proses
bisnis utamanya berjalan secara otomatis dan terintegrasi. Sistem ERP ini

Reinhard Rivaldo R A031191152


Chapter 1 Sistem Informasi : Perspektif Akuntan

mencoba menghilangkan segala hambatan yang dialami perusahaan akibat


dari fungsional tradisional dengan fasilitas terhadap data bersama diantara
semua pengguna di perusahaan.
Perusahaan yang ingin menerapkan sistem ERP dengan baik
haruslah memodifikasi proses bisnisnya agar sesuai dengan sistem ERP.
Diperlukan pertimbangan dalam menerapkan sistem ini karena apabila
sistem ini tidak berjalan dengan baik di perusahaan maka seluruh sistem
yang awalnya diharapkan dapat mempermudah pada akhirnya menjadi hal
yang cukup rumit dan bisa menimbulkan kegagalan sehingga bisa
menghasilkan kerugian yang cukup besar terhadap perusahaan.

PERAN AKUNTAN
1. Akuntan sebagai Pengguna
Sebagai pengguna informasi akuntan diharapkan dapat
menyampaikan ataupun menggambarkan dengan jelas kebutuhan mereka
terhadap ahli yang mendesai sistem mereka. Selain itu, akuntan harus
secara aktif berpartisipasi dalam proyek-proyek pengembangan sistem
sehingga kesalahan desai yang mengakibatkan kegagalan sistem tidak
terjadi.

2. Akuntan sebagai Desainer


Akuntan sebagai desainer disini dimaksudkan bahwa akuntan dapat
memberikan apresiasi mereka terhadap desain sistem. Tanggung jawab
desain sistem bukan hanya milik ahli komputer tetapi tanggung jawab
akuntan dimana mereka diharapkan dapat bertanggung jawab atas sistem
konseptual. Desain sistem konseptual ini melibatkan spesifikasi kriteria untuk
mengidentifikasi pelanggan yang lewat masa bayar dan informasi yang perlu
dilaporkan. Akuntan yang menentukan sifat dari informasi yang dibutuhkan,
sumber, tujuan, serta kebijakan yang perlu diterapkan.

3. Akuntan sebagai Auditor Sistem


Audit merupakan proses pembuktian secara independen terhadap
kewajaran dan kebenaran dari laporan keuangan sebuah perusahaan. Audit
dapat dilakukan oleh auditor internal maupun auditor eksternal.

Reinhard Rivaldo R A031191152


Chapter 1 Sistem Informasi : Perspektif Akuntan

Audit eksternal dilakukan oleh kantor akuntan public yang independen


dari manajemen perusahaan lainnya yang mewakili kepentingan pemegang
kepentingan pihak ketiga dari perusahaan, seperti pemegang saham,
kreditur, dan badan pemerintah. Selain itu, tanggung jawab audit eksternal
juga meliputi konsep kepastian yang lebih luas.
Sedangakn audit internal merupakan fungsi penilaian yang terdapat
dalam sebuah perusahaan yang meliputi audit laporan keuangan,
mempelajari kesesuaian operasional perusahaan dengan kebijakan
perusahaan, mengkaji kesesuaian perusahaan dengan kewajiban hokum,
mengevaluasi efisisensi operasional, mendeteksi dan mengejar pelaku
penipuan dalam perusahaan, serta melaksanakan audit TI.

Auditing Eksternal

Secara historis, tanggung jawab akuntan eksternal sebagai seorang auditor


sistem terbatas pada fungsi pembuktian yang disebutkan sebelumnya.
Assurance service adalah jasa profesional, termasuk fungsi pembuktian yang
didesain untuk meningkatan kualitas informasi, baik keuangan maupun non-
keuangan, yang digunakan oleh para pengambil keputusan.
Auditing TI biasanya dilakukan sebagai bagian dari audit keuangan. Auditor
TI membuktikan integritas elemen-elemen dari sistem informasi organisasi yang
semakin kompleks dengan adanya teknologi komputer.

Auditing Internal

Auditing internal merupakan fungsi penilaian dalam organisasi. Auditor


internal melakukan serangkaian kegiatan atas nama organisasi, termasuk
diantaranya melakukan audit laporan keuangan, mengkaji kesesuaian kegiatan
operasi dengan kebijakan organisasi, mempelajari kesesuaian organisasi dengan
kewajiban umum, mengevaluasi efisiensi operasional, mendeteksi dan mengejar
kecurangan dalam perusahaan, dan melakukan audit TI.

Reinhard Rivaldo R A031191152

Anda mungkin juga menyukai