LINGKUNGAN INFORMASI
Kita mulai rangkuman SIA dengan kesadaran bahwa informasi adalah
sumber daya bisnis. Seperti sumber daya bisnis lainnya seperti bahan mentah,
modal, dan tenaga kerja, informasi sangat penting untuk kelangsungan hidup
organisasi bisnis kontemporer. Setiap hari kerja, sejumlah besar informasi
mengalir ke pembuat keputusan dan pengguna lain untuk memenuhi berbagai
kebutuhan internal. Informasi sangatlah penting bagi sebuah perusahaan modern
sebagai tonggak untuk bertahan hidup. Berbagai informasi diterima oleh
perusahaan setiap harinya yang sangat berguna untuk kebutuhan internal dan
juga kepada eksternal, seperti pelanggan, pemasok, dan pemegang kepentingan
(stakeholder).
menjadi dua kelompok, yaitu mitra dagang (trading partner) dan pemegang
kepentingan (stakeholder).
Dari ketiga pihak yang sudah dijelaskan diketahui bahwa kebutuhan
informasi setiap pihak tersebut berbeda-beda. Tingkat perincian dan sifat
informasi yang diterima pun sangat berbeda.
DATA
Sumber data adalah segala transaksi keuangan yang masuk dalam
sistem informasi secara internal maupun eksternal. Data yang telah dikumpulkan
dari sumber data ini pada akhirnya akan menjadi sebuah infomasi. Proses data
untuk menjadi infomasi melewati beberapa tahapan. Yang pertama,
pengumpulan data. Pengumpulan data ini merupakan tahap awal dalam sistem
informasi. Dalam tahap ini semua data harus dipastikan masuk ke dalam sistem
yang valid, lengkap, dan bebas dari kesalahan. Terdapat dua aturan dalam
STRUKTUR ORGANISASI
SEGMEN BISNIS
Perusahaan memiliki berbagai segmen fungsional yang diatur menjadi
beberapa segmen untuk meningkat efisiensi internal. Terdapat tiga pendekatan
yang dapat dilakukan untuk mengatur segmentasi perusahaan, yaitu lokasi
geografis, lini produk, serta fungsi bisnis.
SEGMENTASI FUNGSIONAL
Segementasi fungsi dalam setiap segmen prosuk merupakan metode
pengaturan yang paling umum. Nama fungsi dan fungsinya sendiri pun sangatlah
dapat dibedakan antarperusahaan, tergantung pada ukuran dan lini bisnis
perusahaan tersebut.
1. Manajemen Bahan Baku
Merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan baku
perusahaan merupakan tujuan dari manajemen bahan baku. Manajemen
bahan baku memiliki tiga subfungsi :
2. Produksi
Kegiatan produksi terjadi ketika bahan baku mentah, tenaga kerja,
dan aktiva pabrik digunakan untuk menghasilkan barang jadi. Kegiatan
produksi ini dibagi menjadi dua, yaitu aktivitas produksi utama dan aktivitas
produksi pendukung. Aktivitas produksi utama membentuk dan merakit
bahan baku menjadi produk jadi sedangkan aktivitas prosuksi pendukung
melakukan perencanaan produksi, pengendalian kualitas, dan pemeliharaan.
3. Pemasaran
Fungsi pemasaran berkaitan dengan strategi promosi, periklanan, dan
riset pasar produk yang semuanya merupakan bagian dari aktivitas pesanan
penjualan.
4. Distribusi
Fungsi distribusi adalah bagaimana agar produk yang telah diproduksi
dapat sampai ke pelanggan setelah adanya transaksi jual beli.
5. Personalia
Fungsi dari personalia adalah untuk mengelola secara efektif sumber
daya yang berharga bagi sebuah perusahaan yang dikembangkan dengan
cara perekrutan, pelatihan, pendidikan lanjutan, konsultasi, evaluasi,
hubungan ketenagakerjaan, dan administrasi kompensasi.
6. Keuangan
Fungsi keuangan ini mengatur sumber daya keuangan perusahaan
melalui aktivitas perbankan dan perbendarahaan, manajemen portofolio,
evaluasi kredit, pengeluaran kas, dan penerimaan kas serta mencatat arus
kas harian yang masuk dan keluar dari perusahaan.
7. Akuntansi
Fungsi akuntansi mengelola sumber daya informasi keuangan
perusahaan dan mendistribusiakn informasi transaksi personel operasional
untuk mengoordinasian banyak dari tugas penting mereka. Informasi yang
disampaikan pun harus berdasarkan keandalannya. Untuk memastikan
keandalan informasi maka akuntansi menempatkan fungsi akuntansi dalam
posisi yang unik dalam perusahaan. Keandalan informasi sangat tergantung
pada konsep independensi akuntansi.
8. Layanan Komputer
Fungsi layanan komputer berhubungan dengan sumber daya
informasi yang dapat dilakukan dengan pemrosesan data terpusat dan
pendekatan pemrosesan data terdistribusi.
Pemrosesan data terpusat dilakukan oleh satu atau lebih komputer
besar yang ditempatkan di sebuah lokasi pusat dan melayani para pengguna
di seluruh perusahaan. Fungsi layanan komputer biasa dilakukan sebagai
pusat biaya Berbagai area layanan komputer dalam operasional meliputi
administrasi basis data, pemrosesan data, dan pengembangan dan
pemeliharaan sistem. Hal ini bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
penempatan pesanan ke pemasok. Model ini masih bisa kita temukan dalam
pengajaran prinsip akuntansi.
4. Model REA
REA adalah kerangka kerja akuntansi pemodelan Resources, Event,
dan Agent peusahaan yang sangat penting dan saling berkaitan satu sama
lain. Dalam model ini data akuntansi maupun nonakuntansi mengenai
fenomena ini dapat diidentifikasi, ditangkap, dan disimpan dalam basis data
relasional.
Elemen-elemen utama dalam model REA, yaitu sumber daya,
kegiatan, dan pelaku. Sumber daya yang dimaksudkan disini adalah berbagai
objek yang tidak mudah untuk didapatkan serta dibawah kendali perusahaan.
Kegiatan merupakan fenomena yang mempengaruhi perubahan dalam
sumber daya akibat aktivitas-aktivitas. Pelaku adalah pihak-pihak dan
departemen yang ikut andil dalam kegiatan ekonomi baik itu dari dalam dan
luar perusahaan.
Model ini mensyaratkan agar setiap fenomena diberikan ciri-ciri
khusus dalam cara yang sama dan konsisten dengan pengembangan
berbagai tampilan untuk berbagai macam pengguna. Sistem ini pun
menangkap transaksi dalam rangkaian table basis data relasional yang
menitikberatkan pada kegiatan non-akun. Tiap tabel saling berhubungan
dengan aspek terpisah dari transaksi yang terpusat. Model ini merupakan
model konseptual.
5. Sistem ERP
Model sumber daya perusahaan (ERP) merupakan model sistem
informasi akuntansi yang memungkinkan perusahaan menjadikan proses
bisnis utamanya berjalan secara otomatis dan terintegrasi. Sistem ERP ini
PERAN AKUNTAN
1. Akuntan sebagai Pengguna
Sebagai pengguna informasi akuntan diharapkan dapat
menyampaikan ataupun menggambarkan dengan jelas kebutuhan mereka
terhadap ahli yang mendesai sistem mereka. Selain itu, akuntan harus
secara aktif berpartisipasi dalam proyek-proyek pengembangan sistem
sehingga kesalahan desai yang mengakibatkan kegagalan sistem tidak
terjadi.
Auditing Eksternal
Auditing Internal