Materi 1

Pendahuluan
 MASALAH GLOBAL TB ANAK
55%
2017 ANAK DENGAN TB
BELUM
TERDIAGNOSIS ATAU
BELUM DILAPORKAN
KE PROGRAM

Children (0-14 yrs)

infected with TB per year
(Dod et al., 2014)
Children (0-14 yrs)
developed TB disease. KEMATIAN:2
52% aged < 5 yrs
33.000
 TBRO PADA ANAK
DIPERKIRAKAN
251 000
ANAK MENGALAMI TBRO
PADA TAHUN 2014

Kurang dari
10%
Anak belum
terdiagnosis dan belum
mendapat terapi

Source of picture: artwolfe.com

 GLOBAL MDR TB TB-HIV Burden
TB BURDEN Burden
INDIA | 135.000 AFSEL | 193.000

INDIA CINA | 73.000 INDIA | 86.000

2.740.000

RUSIA | 56.000 MOZAMBIQ|66.000

CINA
889.000 NIGERIA | 58.000
PAKISTAN | 27.000

INDONESIA TANZANIA | 48.000

FILIPINA | 27.000
842.000

NIGERIAN | 24.000 KENYA | 45.000

FILIPINA
581.000
INDONESIA | 23.000 INDONESIA| 36.000

PAKISTAN
525.000 UKRAINA | 20.000 ZAMBIA | 36.000
Courtesy NTP Indonesia
 0%
5%
10%
15%
20%
25%
PAPUA

23%
KALTARA

18%
BENGKULU

17%
SUMBAR

15%
PAPUA…
JABAR
DIY

14%14%13%
KALBAR

Courtesy NTP Indonesia

BABEL

13%12%
KALSEL

12%
DKI…
MALUKU

11%11%
RIAU
JATENG
LAMPUNG
11%10%10%

KALTIM
10% 9%

SUMSEL
KEPRI
9% 9%

BANTEN
8%

KALTENG
JATIM
6% 6%

JAMBI
SUMUT
6% 5%

NTT
MALUT
SULTENG
5% 4% 4%

BALI
TB anak di Indonesia

SULSEL
4% 4%

NTB
% kasus TB anak per provinsi (2018)

SULBAR
ACEH
SULTRA
4% 3% 3% 3%

SULUT
2%

GORONTA…
Indonesia
10%
 “temuan” di lapangan
Puskesmas RS Kabupaten/RS swasta
 Dokter Umum  Dokter Sp Anak
 Underdiagnosis Overdiagnosis
 Masalah: Masalah:
 Tuberculin skin test  Diagnosis hanya didasarkan
and Mesin Foto pada Rontgen dada
Rontgen dada tidak Pencatatan dan pelaporan
tersedia ke dinas kesehatan tidak
 Tidak “PD” ada
mendiagnosis TB
pada anak
 Proportion
All Cases TB Childhood Child TB case per
No Province #districts Childhood
(2014) TB(2014) district per year
TB
1NAD 23 5,194 69 1.3% 3
2SUMUT 33 21,910 460 2.1% 14
3SUMBAR 19 6,891 485 7.0% 26
4RIAU 12 5,136 126 2.5% 11
5KEPRI 7 2,773 110 4.0% 16
6JAMBI 11 3,051 85 2.8% 8
7SUMSEL 17 8,566 465 5.4% 27
8BABEL 7 1,511 168 11.1% 24
9BENGKULU 10 1,987 91 4.6% 9
10LAMPUNG 15 6,499 217 3.3% 14
11BANTEN 8 9,597 609 6.3% 76
12DKI JKT 6 19,605 1,494 7.6% 249
13JABAR 27 62,904 8,650 13.8% 320
14JATENG 35 29,994 1,396 4.7% 40
15DIY 5 2,562 167 6.5% 33
DIAGNOSIS TB ANAK DI INDONESIA
Anak laki-laki 10 bulan
• Pengasuh terdiagnosis TB BTA (+++)
• Anak: batuk (-), demam (-), gizi baik
• Mantoux test: 10 mm
• Ro dada: normal
Sistem Skoring TB anak
0 1 2 3 Skor
Kontak Tidak jelas - Laporan ortu, BTA (+)
BTA (-)
PPD negatif - - Positif
Berat badan - BB/U < 80% BB/U < 60% -

Demam - SKOR = 6
> 2 minggu, - -
penyebab tidak jelas

Batuk <3minggu >3 minggu - -

Pembesaran - multipel , >1cm, - -
limfonodi nyeri (-)
Sendi - bengkak - -
Rontgen dada normal sugestive - -
Total score
 Mantoux
(+)
3
Kontak TB
Lain-lain
BTA (+)
0
3

DIAGNOSIS:
6
INFEKSI LATEN TB
KASUS DE
R, 10 tahun
• Bapak TB BTA (-)
• Batuk selama 1 bulan
• Demam (-)
• Uji tuberkulin: 8 mm
• BB/U = 80%
• Ro dada: sugestif TB
• BTA (-/+/-)
 Batuk lama BB/U
1 1

Mantoux (-) Ro dada

0 1

Kontak TB DIAGNOSIS:
BTA (-)
2
5
SAKIT TB
Lain-lain
0
 SISTEM SKORING TB ANAK
INDONESIA
• SKOR > 6 TIDAK SELALU SAKIT TB

•SKOR < 6 TIDAK SELALU BUKAN TB

 GEJALA TB Alur diagnosis TB Anak
Indonesia - 2016

TCM BTA (-) atau sputum

BTA (+) tidak didapat

PPD dan Ro dada PPD dan Ro dada

tersedia tidak tersedia

Kontak TB (+) Kontak TB (-)

Sistem skoring 2 minggu

Gejala Gejala hilang

menetap

TB confirm TB Klinis BUKAN TB

D, 14 bulan, Bogor

Demam dan batuk

Penurunan berat badan
Ibu: dalam terapi TB bl
ke 6
Obat pencegahan tidak
diberikan
D, 12 tahun
Teman sekolah: TB, BTA(+)
V, 15 tahun
Tetangga: 2 orang sebelumnya sakit TB
Strategi eliminasi TB

Dye at al., Annu Rev Pub Health 2013

 CAKUPAN PPINH DI INDONESIA - 2018
40,0%

35,2%
35,0%

30,0%

25,0%

19,8%
20,0%
17,8%
16,1%
15,0%
12,0%

10,0%
11,2%
11,1%
8,9%8,5%8,4%8,4%
8,2%8,0%7,6%
7,2%6,9%
7,7%
6,1%6,1%5,9%5,6%
5,4%5,3%5,1%
4,7%
5,0% 3,8%3,8%3,3%3,3%
2,9%2,5%
1,6%1,4%1,2%1,1%

0,0%
PAPUA

NTT

SULTRA
GORONTALO

BENGKULU

MALUKU

RIAU

NTB
BABEL
JATIM

MALUT
SUMUT

JAMBI
Indonesia
KALBAR
SUMBAR

KALTIM

LAMPUNG

JABAR
KALTENG

JATENG
DKI JAKARTA

ACEH
KEPRI
BALI

BANTEN

SULTENG
KALTARA

SULBAR

SULUT
SUMSEL
KALSEL

PAPUA BARAT
SULSEL

DIY

Courtesy NTP Indonesia

CAKUPAN PPINH DI INDONESIA - 2019

14,0%

12,0% 11,5%

10,1%
10,0%
8,5%8,3%
8,0% 7,5%

6,3%
5,9%5,9%5,7%
6,0% 5,3%5,3%

4,0% 3,6%3,4%
2,9%
2,6%
2,3%
2,6%
2,0%1,9%1,9%
2,0% 1,6%1,5%1,4%
1,2%1,1%
0,7%0,7%0,6%0,6%0,5%
0,2%0,2%0,0%0,0%0,0%
0,0%
PAPUA

NTB

BENGKULU

NTT

SULTRA
MALUKU

GORONTALO
RIAU
BABEL

MALUT

JATIM
SUMUT

JAMBI

KALBAR

Indonesia
SUMBAR

JABAR
KALTIM

LAMPUNG
KALTENG

JATENG

ACEH

SULBAR
BALI

DKI JAKARTA
KEPRI

SULTENG

BANTEN

SULUT
KALTARA

SUMSEL

KALSEL

PAPUA BARAT
SULSEL

DIY

Courtesy NTP Indonesia

 Pengobatan Pencegahan INH (PPINH)

• Dosis: 10 mg/kg/hari, sekali sehari

• Lama pemberian: 6 bulan (walaupun sumber penularan
meninggal atau BTA telah negatif)
• Dosis disesuaikan dengan berat badan
• Vit B6 ditambahkan pada anak dengan infeksi HIV,
malnutrisi, atau remaja
 Tata laksana anak kontak
Umur HIV Hasil pelacakan Tata laksana

Balita (+)/(-) ILTB PP INH

Balita (+)/(-) Terpapar PP INH
> 5 th (+) ILTB PP INH
> 5 th (+) Terpapar PP INH
> 5 th (-) ILTB observasi
> 5 th (-) Terpapar observasi
PPINH: INH 10 mg/kg BB/hari selama 6 bulan
Regimen lain untuk pengobatan ILTB

Regimen Dosis Dosis maks

INH and Rifampicin, INH: 10 mg/kg BB INH: 300 mg
sekali sehari Rifampicin: 10 Rifampicin:
selama 3-4 bulan mg/kgBB 600 mg
INH and Rifapentin, INH: 15 mg/kg BW INH: 900 mg
sekali seminggu, Rifapentine Rifapentine:
Selama 3 bulan 10–14 kg: 300 mg 900 mg
> 14 –25 kg: 450 mg
> 25–32 kg: 600 mg
> 32–49 kg :750 mg
> 49 kg: 900 mg
PPINH untuk anak HIV (+)

Umur > 12 bulan Umur < 12 bulan

tidak sakit TB Tidak sakit TB

kontak maupun Kontak dengan

tidak kontak dengan pasien TB
pasien TB

(Strong recommendation, moderate evidence)

 TUJUAN WORKSHOP
Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan
kepedulian dokter terhadap masalah TB anak

• Meningkatkan temuan dan pelaporan kasus

• Mendiagnosis & memberikan terapi dg adekuat

Tata laksana TB anak di Indonesia lebih baik

Breath, Smile and Hope