PROPOSAL SKRIPSI
ANISA MUNTHE
20030063
Program Studi : Ekonomi Pembangunan
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ASAHAN
KISARAN
2024
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
NIM : 20030063
Pembimbing
( )
i
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia serta hidayah yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
Proposal Skripsi ini ditulis guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
Proposal Skripsi ini penulis memperoleh banyak masukan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis dengan kerendahan hati mengucapkan rasa terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Tri Harsono, M.Si, selaku Rektor Universitas Asahan.
Universitas Asahan.
4. Bapak dan Ibu Dosen, serta seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ekonomi
Penulis berharap semoga Proposal Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca demi
Anisa Munthe
NIM. 20030063
iii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
suatu negara adalah dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonominya, sehingga tidak
tujuan atau sasaran ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses dari
berkesinambungan untuk menuju keadaan yang dinilai lebih baik dalam jangka
nasional. Hal ini sejalan dengan pendapat Sukirno (2011:49) yang mengatakan
maupun PDB per kapita juga dapat digunakan untuk menganalisis tingkat
kesejahteraan sosial suatu masyarakat, dan angka PDB per kapita dapat
mencerminkan tingkat produktivitas suatu negara. Pendapat ini juga didukung oleh
1
2
dengan output per kapita yang memperhatikan dua hal, yaitu output total
(Produk Domestik Bruto (PDB) dan jumlah penduduk), karena output per
kapita adalah output total dibagi dengan jumlah penduduk. Maka tidak heran jika
(PDB), yaitu karena negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih besar
pendidikan yang lebih baik, dan dapat mengukur kemampuan negara untuk
berbagai faktor, di antaranya konsumsi rumah tangga (C), investasi (I), pengeluaran
produksi, PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang
dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga
berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan
harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan
menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan
harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar. PDB atas dasar harga
berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang
beberapa faktor diantaranya, adanya investasi atau penanaman modal, ada Sumber
Daya Manusia, ada Sumber Daya Alam, teknologi, efesiensi dan pertumbuhan
investasi, baik yang dilakukan oleh investor asing maupun yang dilakukan investor
dalam negeri. Investasi menjadi penting bagi pertumbuhan ekonomi terkait dengan
pembangunan.
Investasi sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu investasi pemerintah dan
swasta terbagi pula menjadi dua, yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
dan Penanaman Modal Asing (PMA). Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
adalah realisasi jumlah nilai investasi swasta yang berasal dari dalam negeri yang
sebaliknya, suatu realisasi jumlah investasi yang berasal dari swasta luar negeri
setiap tahunnya. Tinggi nya penanaman modal baik lokal maupun penanam modal
asing di suatu negara merupakan salah satu indikator bahwa negara tersebut
memiliki sistem perekonomian yang baik, karena didukung oleh kecukupan sumber
daya, baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kondisi ini akan
menarik para investor untuk menanamkan modal, hal ini tentunya akan membawa
dampak yang baik tidak hanya bagi negara saja bahkan juga untuk setiap daerah
pusat/daerah
angkatan kerja dianggap sebagai salah satu faktor positif dalam memacu
jumlah penduduk yang besar akan memperbesar jumlah tenaga kerja, penambahan
pertumbuhan ekonomi.
Hal yang paling penting dalam pertumbuhan ekonomi dan produktivitas adalah
faktor manusia. Produktivitas ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
modal manusia (human capital) (Mankiw, 2006:57). Manusia merupakan salah satu
5
faktor produksi yang penting karena tanpa sumber daya manusia, faktor produksi
yang lain dan peralatan tidak akan dapat dimanfaatkan dan dipergunakan
memberikan efek buruk yang bersifat ekonomi, politik, dan sosial (Sukirno,
2011:327). Maka dari itu sumber daya manusia harus dikontrol agar tidak menjadi
masalah nasional. Efisiensi dan fleksibilitas pasar tenaga kerja sangat penting untuk
ekonomi dan disediakan insentif agar mereka memberikan usaha terbaik dalam
pekerjaan mereka.
Selain investasi dan tenaga kerja terdapat komponen lain yang ikut berperan
perdagangan luar negeri yaitu ekspor dan impor. Ekspor merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi PDB. Ekspor adalah salah satu kegiatan yang
menjadi sumber devisa negara yang dapat meningkatkan jumlah produksi sehingga
data Investasi, Tenaga kerja, Ekspor dan PDB di Indonesia periode tahun 1990–
2022 :
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa Produk Domestik Bruto (PDB)
mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Dimulai pada tahun
1990 dengan PDB sebesar Rp 106.140.727.334 miliar rupiah, peningkatan ini nyata
hingga tahun 2022 ketika PDB naik menjadi Rp 1.319.100.220.408 triliun rupiah.
Walaupun terdapat fluktuasi pada satu tahun tetapi angka PDB tetap kembali naik
dengan signifikan.
1990 hingga 2022. Pada tahun 1990 realisasi Investasi Asing mencapai 707.915,50
juta US dollar dan terus meningkat hingga tahun 1994. Pada tahun 1995 hingga
1996 Investasi Asing mengalami penurunan dan kembali naik tahun 1997.
Terjadinya fluktuasi Investasi Asing ini dapat di pengaruhi beberapa faktor baik
dari dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu, Investasi Asing menjadi
pada tabel diatas data Investasi Asing mengalami fluktuasi tetapi tidak
mempengaruhi PDB di Indonesia karena masih ada komponen lain yang dapat
Faktor selanjutnya yaitu Tenaga Kerja, dari tabel 1 diatas dapat dilihat terjadi
peningkatan jumlah tenaga kerja di Indonesia dari tahun 1990-2022. Pada tahun
1990 angka tenaga kerja mencapai 73.104.538 jiwa dan terus meningkat setiap
jumlah tenaga kerja sejalan dengan peningkatan PDB setiap tahunnya, artinya
Salah satu faktor lainnya tersebut adalah ekspor. Pada data tabel 1 diatas di
tampilkan terjadi pengkatan ekspor dari tahun 1990 sebesar 25.675,30 juta US
dollar hingga tahun 2022 sebesar 291.904,30 juta US dollar. Peningkatan angka
Walaupun terdapat di penurunan pada Produk Domestik Bruto (PDB) hal ini tidak
nasional tetap atau menurun. Maka dari itu fungsi ekspor mempunyai pengaruh
yang sama dengan fungsi Investasi dan pengeluaran pemerintah (Hadi dan Susilo,
2022).
keseluruhan hasil analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis dapat
bahwa variabel PMDN dan PMA berpengaruh secara simultan terhadap PDB.
Ekspor, dan Tenaga Kerja mempunyai pengaruh yang simultan signifikan terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB). Inflasi mempunyai dampak secara parsial negatif
dan Thailand. Ekspor dan Tenaga Kerja mempunyai dampak secara parsial positif
dan Thailand.
menyumpulkan hasil yang tidak sejalan dengan teori yang seharusnya. Hal ini
membuat penulis tertarik untuk meneliti mengapa dibeberapa tahun pada data
Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor di atas hasilnya tidak sejalan dengan teori jika
9
sehingga penulis tertarik untuk makukan penulisan Proposal Skripsi dengan judul
Indonesia”.
1. Untuk mengetahui apakah secara parsial Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor
2. Untuk mengetahui apakah secara simultan Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor
1. Bagi Peneliti
ekonomi pembangunan.
10
2. Bagi Instansi
Bagi instansi kiranya penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan atau rujukan
3. Bagi Fakultas
Bagi fakultas penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang dilakukan oleh Silatul Azizah dan Muhammad Khoirul Fuddin,
bahwa hasil regresi tabel didapatkan nilai t hitung untuk PMA (X1) sebesar 2.621029
dengan α = 0.05 dengan nilai ttable 2.052 sehingga diambil kesimpulan t hitung lebih
besar dari ttable, serta nilai prob sebesar 0.0142 < 0.05, sehingga diperoleh
terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia. Realisasi nilai PMDN (X2) senilai
5.576214 yang berarti lebih dari ttabel dan juga memiliki prob 0.0000 < 0.05,
mempengaruhi produk domestik bruto secara signifikan positif. Dari hasil regresi
diperoleh nilai t hitung untuk realisasi nilai ekspor total (X3) sebesar 5.553907 dengan
probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05. Nilai tersebut bernilai melebihi dari t tabel,
hasil untuk utang luar negeri (X4) dengan probabilitas 0.0000 < 0.05 dan hasil t hitung
utang luar negeri sebesar 5.858993 yang artinya utang luar negeri mempengaruhi
produk domestik bruto Indonesia secara positif signifikan. nilai probabilitas uji F
sebesar 0.00000 dimana < 0.05 dan atau F hitung sebesar 248.2946 > f-tabel yaitu 2.73
sehingga dapat disimpulkan bahwa PMA, PMDN, ekspor total dan utang luar negeri
variable dependen (PMA, PMDN, ekspor total, dan utang luar negeri) penelitian
dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Belanja
Investasi tidak berpengaruh terhadap PDRB. Hal ini terlihat dari nilai probability
sebesar 0.223 > 0.05 dengan koefisien 0,127. Ketika Investasi meningkat sebanyak
bahwa Tenaga Kerja tidak berpengaruh terhadap PDRB. Hal ini terlihat dari nilai
probability sebesar 0.145 > 0.05 dengan koefisien 4.334. Ketika Tenaga Kerja
Pemerintah berpengaruh terhadap PDRB. Hal ini terlihat dari nilai probability
sebesar 0.013 < 0.05 dengan koefisien 0.443. Ketika Belanja Pemerintah meningkat
Penelitian oleh Putri Naila, Tarmizi Abbas, dan Jariah Abubakar, 2023 dengan
jangka pendek variabel ekspor berpengaruh positif sebesar 5026429 dan signifikan
panjang variabel ekspor berpengaruh positif sebesar 868737.8 dan tidak signifikan
terhadap PDB dimana terlihat nilai probabilitasnya 0.0963> 0,05. Dalam jangka
terhadap PDB dengan probabilitasnya 0.0332 < 0,05 begitupun hasil dalam jangka
dengan nilai probabilitasnya 0.0021> 0,05. Dalam jangka pendek variabel IPM
probabilitasnya 0.0000 < 0,05 begitupun hasil dalam jangka panjang variabel
investasi berpengaruh negatif sebesar 9016134 dan tidak signifikan dengan nilai
Penelitian oleh Dani Asrinda dan Ririt Iriani Sri Setiawati, 2022 dengan judul
penelitian “Pengaruh Investasi Asing, Ekspor Neto, dan Tenaga Kerja Terhadap
Indonesia, dijelaskan dari hasil uji t dengan nilai probabilitas 0,7270 > 0,05. Nilai
koefisien PMA sebesar 0,018856 bertanda positif artinya untuk setiap kenaikan
asumsi variabel lain dianggap tetap. Ekspor neto (X2) berpengaruh signifikan
14
terhadap pertumbuhan ekonomi (Y) di Indonesia, dijelaskan dari hasil uji t dengan
nilai probabilitas 0,0273 < 0,05. Nilai koefisien ekspor neto sebesar 0,006881
bertanda positif, artinya, untuk setiap kenaikan ekspor neto sebesar 1%,
pertumbuhan ekonomi (Y) di Indonesia, dijelaskan dari hasil uji t dengan nilai
probabilitas 0,5129 > 0,05. Nilai koefisien tenaga kerja sebesar 0,211639 bertanda
positif, artinya untuk setiap kenaikan tenaga kerja sebesar 1%, pertumbuhan
tetap.
Yois Nelsari Malau, Lilyana Loren, Catherine, dan Selvia Hendrawan, 2020
dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor
hasil bahwa nilai Fhitung 15,379 dan angka Sig. ialah 0,000. Diketahui Fhitung
15,379 < nilai Ftabel 2,7 (Ftabel tersaji di lampiran) dan nilai Sig. 0,000 < 0,05,
variabel investasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,045 yaitu bernilai
pada PDRB. Diketahui nilai Sig. 0,455 > 0,05 dan thitung = - 0,749 < ttabel 1,98,
signifikan. variabel investasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,172 yaitu
bernilai positif. Maka dapat diasumsikan bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh
15
positif PDRB. Diketahui nilai Sig. 0,000 16 < 0,05 dan thitung = 5,012 > ttabel
1,98, maka disimpulkan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
PDRB. variabel ekspor memiliki nilai koefisien regresi adalah 0,011, yaitu bernilai
negatif. Maka dapat diasumsikan bahwa variabel ekspor memiliki pengaruh negatif
terhadap PDRB. Diketahui nilai Sig. 0,359 > 0,05 dan thitung = -0,922 < ttabel
1,98, maka disimpulkan ekspor berpengaruh negatif terhadap PDRB, namun tidak
sebesar 32,7%, sisanya sebesar 67,3% dijelaskan oleh variabel atau faktor lainnya.
Nasional Bruto (PNB), Produk Nasional Neto (PNN), Pendapatan Nasional (NI),
barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi
milik warga negara-negara tersebut dan negara asing. Barang dan jasa yang
diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut tetapi
oleh penduduk negara lain selama perusahaan tersebut masih beroperasi di negara
dijelaskan oleh Latumaerissa (2015:18) sebagai jumlah nilai seluruh barang dan
jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam periode tertentu atau satu tahun
16
termasuk barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan milik penduduk negara
tersebut dan oleh penduduk negara lain yang tinggal di negara bersangkutan.
Bruto (PDB) adalah total produksi yang dihasilkan oleh suatu perekonomian. Cara
output tersebut merupakan output sektor lain atau salah satu output merupakan
input dari sektor lain. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya penghitungan ganda
dipandang sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam
pendapatan yang diperoleh dari semua pelaku ekonomi dalam suatu negara pada
periode waktu tertentu. Pendapatan tersebut berupa pendapatan dari sewa, bunga,
tangga, sektor perusahaan (swasta), sektor pemerintah, dan sektor luar negeri pada
PDB Nominal atau PDB dengan harga yang berlaku adalah nilai barang dan
jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun dinilai menurut harga yang
berlaku pada tahun tersebut. PDB Nominal dihitung dengan mengalikan kuantitas
dengan harga pasar setiap tahun yang berubah-ubah. PDB riil atau PDB dengan
harga tetap adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu
tahun dinilai menurut harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya
digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang
lain.
barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian ke dalam empat komponen
yaitu konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, investasi, dan ekspor neto.
18
mewujudkan barang dan jasa yang menghasilkan berbagai jenis pendapatan yang
terdiri atas sewa, gaji dan upah, bunga, dan keuntungan. Sedangkan pendekatan
yang berbeda-beda.
b. Masalah kesejahteraan sosial. Jika PDB per kapita makin tinggi, maka daya
c. Masalah produktivitas. Sampai batas tertentu, angka PDB per kapita dapat
ekonomi yang tidak tercatat karena kegiatan tersebut ilegal atau melawan hukum.
2.2.2 Investasi
perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa
yang akan datang. Dengan kata lain, dalam teori ekonomi investasi berarti kegiatan
(Sukirno, 2000;121).
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
masa yang akan datang (Sunariyah, 2004;4). Menurut samuelson, investasi meliputi
penambahan stok modal atau barang di suatu negara, seperti bangunan peralatan
produksi, dan barang- barang inventaris dalam waktu satu tahun. Investasi
dkk, 2004;198).
dapat berupa jenis barang modal, bangunan, peralatan modal, dan barang-barang
20
Bagi suatu negara tidak hanya untuk memaksimalkan output, tetapi untuk
dan kualitas penduduk serta teknologi. Tingkat investasi yang tinggi akan
stok capital dan selanjutnya menaikan produktivitas. Dibawah ini adalah teori-teori
tentang investasi :
1. Teori Klasik
Pada ahli ekonom klasik berpendapat bahwa investasi merupakan fungsi dari
tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga maka keinginan untuk melakukan
investasi akan semakin kecil. Makin rendah tingkat bunga maka pengusaha
juga semakin kecil. Menurut Adam Smith investasi dilakukan karena para
bergantung pada iklim investasi pada hari ini dan pada keuntungan nyata.
pemilik modal akan meningkat. Upah akan dinaikkan dan keuntungan yang
diperoleh akan menurun (Jhingan, 2003;157). Investasi juga sebagai sarana dan
pendapatan.
Menurut Keynes tingkat bunga bukanlah satu satunya yang menyebabkan naik
dibandingkan dengan suku bunga yang berlaku saat itu. Maka secara rasional
lain jika keuntungan yang diharapkan (MEC) lebih besar dari pada tingkat
atau menjadi besar. Jika keuntungan yang di harapkan (MEC) lebih kecil dari
investasi akan turun atau semakin rendah. Jika keuntungan yang diharapkan
(MEC) sama dengan tingkat bunga maka investasi bisa di laksanakan dan bisa
22
juga tidak. Bila perusahaan berorientasi sosial maka investasi layak dilakukan,
investasi Keynes berslope negatif, artinya semakin rendah tingkat suku bunga
maka investasi semakin besar. Akan tetapi mengingat sekecil apapun suku
lebih kecil dari suku bunga tersebut, maka investasi tetap saja rendah atau
3. Teori Neo-Klasik
merupakan akumulasi kapital optimal. Menurut teori ini, stok kapital yang
diinginkan ditentukan oleh output dan harga dari jasa kapital relatif terhadap
harga output. Harga jasa kapital pada gilirannya bergantung pada harga barang-
barang modal, tingkat bunga, dan perlakuan pajak atas perusahaan. Jadi,
menggunakan suatu faktor produksi hingga pada suatu tingkat dimana nilai
memperoleh satu unit faktor produksi tersebut. Hukum ini bila diaplikasikan
pada tenaga kerja berarti nilai produksi marginal seorang tenaga kerja
23
product of labour) adalah sama dengan upah tenaga kerja tersebut. Apabila
4. Teori Akselerator
permintaan akan barang modal (capital goods) dan permintaan akan produk
akhir (final product), dimana permintaan akan barang modal dilihat sebagai
permintaan turunan (derived demand) dari permintaan akan barang atau produk
output lebih besar dan proses akan berlanjut hingga kapasitas ekonomi telah
konsumsi.
5. Teori Harrod-Domar
sebelumnya yang merupakan gabungan dari pendapat kaum klasik dan Keynes,
swasta adalah yang dilakukan oleh sektor swasta nasional yaitu Penanaman Modal
25
Dalam Negeri (PMDN) ataupun investasi yang dilakukan oleh swasta asing atau
penanaman modal dibagi menjadi dua yaitu Penanaman Modal Asing (PMA) dan
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). PMA adalah kegiatan menanam modal
untuk mmelakukan usaha wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh
penanaman modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun
Penanaman Modal Asing (PMA) adalah salah satu upaya untuk meningkatkan
jumlah modal untuk pembangunan ekonomi yang bersumber dari luar negeri. PMA
terdiri atas :
dan sebagainya.
26
seperti Amerika, modal asing (khususnya dari Jepang dan Eropa Barat) tetap
akibat dari modal dalam negeri yang tidak mencukupi. Untuk itu berbagai
swasta nasional dengan swasta asing. Sementara itu, Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) sebagai badan yang bertanggung jawab dalam kegiatan penanaman
yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal
2 jenis investasi yaitu: investasi bruto, adalah investasi yang dilakukan oleh
pemerintah yang belum dikurangi depresiasi. Investasi neto adalah investasi bruto
dikurangi depresiasi (jumlah perkiraan sejauh mana barang modal telah digunakan
pendapatan nasional.
pengertian investasi meliputi: (1) seluruh nilai pembelian para pengusaha atas
(3)pertumbuhan dalam nilai stok barang perusahaan berupa bahan mentah, barang
dapat diterima jika nilai sekarang dari proyek investasi tersebut lebih besar
28
daripada besarnya modal yang ditanam. Dengan kata lain proyek investasi
diterima jika nilai sekarang bersih mempunyai nilai lebih besar daripada nol.
dilakukan.
menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri mapun dari luar
negeri.
kerja, angkatan kerja, dan kerja. Kerja didefinisikan sebagai pengorbanan jasa
jasmani dan pikiran untuk menghasilkan barang atau jasa dengan memperoleh
imbalan prestasi tertentu. Tenaga kerja adalah setiap orang yang sedang bekerja atau
mencari pekerjaan dan mampu untuk bekerja serta memenuhi persyaratan peraturan
perburuhan suatu negara. Sedangkan angkatan kerja (labor force) adalah setiap
orang yang termasuk dalam kelompok usia kerja sesuai dengan undang-undang
perburuhan negara yang bersangkutan. Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia
kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja,
mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang
mengurus rumah tangga. Tenaga kerja dibagi menjadi angkatan kerja dan bukan
usia kerja yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun sementara tidak bekerja,
dan penganggur. Sedangkan bukan angkatan kerja adalah mereka yang masuk di
usia kerja namun tidak bekerja, seperti pelajar dan ibu rumah tangga.
Full Employment menurut Waluyo dan Yuliati (2016:172) adalah suatu keadaan
dimana setiap orang mau bekerja pada tingkat upah yang berlaku untuk
pengangguran yang hanya = 4% per tahun. Full employment sangat susah terjadi,
ketidaksempurnaan dalam pasar barang dan pasar tenaga kerja, dan adanya
pengangguran yang minimal (4% per tahun) akan tercapai bila seluruh kapasitas
alam (tanah) tidak ada artinya kalau tidak ada sumber daya manusia yang
pandai mengolahnya sehingga bermanfaat bagi kehidupan. Dalam hal ini teori
klasik Adam Smith juga melihat bahwa alokasi sumber daya manusia yang
akumulasi modal (fisik) baru mulai dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi
tumbuh. Dengan kata lain, alokasi sumber daya manusia yang efektif
b. Teori Harrod-Domar
meningkat bila sumber daya lain (modal fisik) membesar. Di samping itu dalam
pendapatan per kapita asalkan modal fisiknya meningkat. Model yang sama
juga dikemukakan oleh model Solow di mana dalam model ini dipakai suatu
geometris dan full employment selalu tercapai. Tetapi, dalam model ini pekerja
sudah diperluaskan secara jelas sebagai salah satu faktor produksi dan bukan
sekedar pembagi (untuk memperoleh output pekerja). Dalam model ini juga
2.2.4 Ekspor
jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Ekspor adalah prestasi dalam menyerahkan
barang atau jasa keluar negeri pada pembeli diseberang lautan. Ekspor merupakan
aktivitas perpindahan barang atau jasa dari suatu negara kepada negara lain.
negara dengan negara lain, dimana negara nantinya akan saling tukar-menukar
produknya. Pengiriman barang ke suatu negara oleh suatu negara karena adanya
Perdagangan ekspor adalah pedagangan dengan cara mengirimkan barang atau jasa
penjualan lainnya yang telah disepakati oleh pihak penjual dan pihak pembeli.
Proses ekspor pada umumnya ialah suatu tindakan mengeluarkan barang dari dalam
aktivitas pengiriman barang atau jasa dari suatu negara kepada negara lain, karena
persyaratan penjualan.
bersumber dari suatu negara maupun dari negara lain (Ekananda, 2014).
komoditi yang diminta lebih sedikit dari jumlah yang ditawarkan di pasar dunia
maka harga akan menurun. Kondisi seperti ini membuat eksportir menurunkan
ekspornya.
33
Ada empat tujuan suatu negara melakukan kegiatan ekspor (Sutedi, 2014).
untuk dapat menjual barang atau jasa dengan harga yang lebih menguntungkan.
2. Untuk perluasan pasar domestik dengan membuka pasar baru di luar negeri.
internasional.
1. Ekspor langsung
Merupakan cara dalam menjual barang atau jasa dari suatu negara dengan
produksi pada negara lain dan pengawasan terhadap penyaluran barang lebih
Merupakan cara menjual barang atau jasa dengan perantara suatu negara
Indonesia tahun 2010-2013. Hal ini berarti apabila nilai penanaman modal
memiliki pengaruh yang positif. Peningkatan itu didorong oleh beberapa hal yaitu
Hasil penelitian Bonokeling (2016) adalah variabel tenaga kerja dalam jangka
panjang maupun jangka pendek berpengaruh signifikan, baik secara parsial maupun
1986 – 2015. Adanya hubungan positif antara tenaga kerja dengan Produk
jumlah tenaga kerja, maka dalam jangka panjang pengaruh tersebut akan menjadi
walaupun tahun yang diteliti berbeda. Penelitian Fajar menggunakan data tahun
2000 – 2012, sedangkan Saputra dan Kesumajaya meneliti periode tahun 1996 –
2013. Apabila ekspor meningkat, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan
Produk Domestik Bruto (PDB). Ekspor secara parsial tidak mempengaruhi Produk
Domestik Bruto (PDB) secara signifikan dalam jangka pendek dan jangka panjang
karena ada variabel lain yang mempengaruhi Produk Domestik Bruto (PDB).
INVESTASI
(X1)
PDB (PRODUK
DOMESTIK
TENAGA KERJA BRUTO)
(X2) (Y)
EKSPOR
(X3)
2.4 Hipotesis
yang kebenarannya masih lemah, sehingga harus di uji secara empiris. Merumuskan
METODE PENELITIAN
yang mengungkapkan besar atau kecilnya suatu antara variabel yang dinyatakan
dalam angka-angka dengan cara mengumpulkan data yang merupakan data yang
dalam penelitian.
Dilihat dari sifatnya, penelitian ini bersifat deskriftif, yaitu penelitian yang
Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Januari 2024 sampai dengan
sekarang.
Singel For Investment (NSWI), World Bank, Databoks, dan Bank Indonesia (BI)
37
38
3.3.1. Populasi
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
populasi pada penelitian ini adalah Investasi, Tenaga Kerja, Ekspor dan Produk
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Sampel pada peneliti ini adalah manggunakan metode purposive sampling
dimana sampel ini didasarkan atas pertimbangan lengkapnya data dan penelitian
peneliti (Kuncoro, 2003). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
dari Investasi, Tenaga Kerja, Ekspor dan Produk Domestik Bruto (PDB) di
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
tersebut berupa data laporan Investasi, Tenaga Kerja, Ekspor dan Produk Domestik
Sumber data penelitian ini diperoleh melalui situs resmi Badan Pusat Statistik
(BPS) Indonesia, National Singel For Investment (NSWI), World Bank, Databoks,
dan Bank Indonesia (BI) pemanfaatan media internet dengan situs www.bps.go.id,
www.bi.go.id. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Time series.
Untuk mendapatkan data sekunder, teknik yang digunakan peneliti adalah studi
maupun informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Data penelitian ini
diperoleh melalui media internet dengan cara mengunduh laporan Investasi, Tenaga
Kerja, Ekspor dan Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia selama periode
1990-2022 yang diperlukan dalam penelitian ini melalui situs Badan Pusat Statistik
40
(BPS) Indonesia, National Singel For Investment (NSWI), World Bank, Databoks,
Variabel peneliti adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik
terikat (Y) adalah PDB (Produk Domestik Bruto). PDB (Produk Domestik
Bruto) merupakan jumlah nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu negara dalam periode tertentu atau satu tahun termasuk barang dan jasa
yang diproduksi oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut dan oleh
digunakan adalah nilai PDB (Produk Domestik Bruto) setiap tahun dari tahun
2010 - 2020.
a. Investasi (X1)
seperti uang, waktu atau usaha kedalam suatu aset atau proyek.
41
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan
pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang
rumah tangga.
c. Ekspor (X3)
Metode analisis data merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengolah
bentuk yang mudah dibaca dan diinterpresentasikan. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda dengan
Analisis Regresi Linier Berganda yaitu analisis regresi yang memiliki lebih dari
suatu variabel independen. Model ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh yang signifikan dari suatu variabel dependen dan lebih dari satu variabel
Y = a+b1X1+b2X2+ b3X3+e
Keterangan :
a = Konstanta
42
X1 = Investasi
X2 = Tenaga Kerja
X3 = Ekspor
e = Term Of Error
harus memenuhi uji asumsi klasik regresi. Besarnya konstanta tercermin dalam dan
Uji Asumsi Klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi benar-benar
menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Uji asumsi klasik yang
Uji Normalitas adalah pengujian yang dilakukan guna mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Model regresi dikatakan baik jika memiliki nilai
43
residual yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik dan analisis statistik (Ghozali, 2018:161). Data normal dan tidak normal
a. Jika garis membentuk lonceng tidak miring ke kiri dan ke kanan, maka
b. Jika garis membentuk lonceng miring ke kiri dan ke kanan, maka model
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b. Jika data menyebar luar dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
(0,05).
44
Uji ini bertujuan untuk apakah dalam model sebuah regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diatanra variabel idependen. Jika variabel independen saling
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol. Ada tidaknya Multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai
toleransi dan VIF (Variabel Inflation Factor). Menurut Ghozali (2018:108), “nilai
cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya Multikolinearitas adalah nilai
toleransi < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10”.
Kriteria keputusan :
Ho : VIF >10, atau toleransi < 0,10 terdapat Multikolinearitas antar variabel.
Ha : VIF <10 atau toleransi > 0,10 tidak terdapat Multikolinearitas antar variabel.
heterokedasitas dapat di deteksi dengan uji Breush Pagan Godfrey (BPG). Kriteria
yang digunakan dalam uji Breush Pagan Godfrey (BPG) adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai Prob. Chi Square < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
2. Jika nilai Prob. Chi Square > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
autokorelasi atau tidak antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan
periode t-1 atau antar pengamatan. Autokorelasi terjadi karena observasi yang
Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi autokorelasi.
Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan uji Breush Pagan Godfrey
Dalam asumsi klasik dapat dilakukan analisis hasil regresi atau uji hipotesis.
Uji hipotesis yang digunakan meliputi: uji parsial (uji-t), uji pengaruh simultan (uji-
F).
yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel dependen secara parsial
(Ghozali, 2009). Uji-t dilakukan untuk menguji hipotesis 1 sampai dengan hipotesis
1. Merumuskan hipotesis, artinya ada dan tidak adanya pengaruh yang signifikan
H0: b1=b2=b3=0, artinya bahwa Investasi (X1), Tenaga Kerja (X2), dan Ekspor (X3)
(PDB) (Y).
H1: b1≠b2b30, artinya bahwa bahwa Investasi (X1), Tenaga Kerja (X2), dan
1. Jika thitung ≥ ttabel atau -thitung ≤ -ttabel pada α = 0,05 maka H0 ditolak dan H1
diterima.
2. Jika thitung ≤ ttabel atau -thitung ≥ -ttabel pada α = 0,05 maka H0 diterima dan H1
ditolak.
antara variasi yang dijelaskan oleh variabel bebas dengan variabel terikatnya. Nilai
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk
mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien
dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan (Algifari, 2011;45). Agar tidak
terkena bias, nilai Adjusted R2 digunakan karena Adjusted R2 dapat naik atau turun
apabila satu variabel independen ditambah kedalam model. Jika dalam uji empiris
pengambilan keputusan:
Buku:
Algifari. 2011. Analisis Regresi: Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta: BPFE.
Nanga, Muana. 2005. Makroekonomi: Teori, Masalah, Dan Kebijakan. Edisi Ke-2.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Putong, Iskandar. 2000. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Rahardja, Prathama dan Manurung, Mandala. 2008. Teori Ekonomi Makro; Suatu
Pengantar, Edisi Keempat. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
48
49
Sutedi, A. 2014. Hukum Ekspor Impor. Jakarta: Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya
Grup).
Todaro, M.P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (H. Munandar, Trans.
Edisi Ketujuh ed.). Jakarta: Erlangga.
Waluyo, Dwi Eko dan Yulianti, Uci. 2016. Ekonometrika Makro. Malang: UMM
Press.
Jurnal/Skripsi:
Arinda, Dani dan Setiawati, Ririt, I.S. “Pengaruh Investasi Asing, Ekspor Neto dan
Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”. Jurnal
Equilibrium, 2022, vol.11, no.2, 50-58.
Fajar, Ibnu Syeh. “Pengaruh Ekspor-Impor dan Indeks Harga Konsumen (IHK)
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”. Skripsi. Fakultas Ekonomi
dan Bisnis. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2013.
Hadi, M.A dan Susilo. “Analisis pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor
Terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Tahun 1997-2020”.
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang. 2022.
Hodijah, S., dan Angelina, G. P “Analisis Pengaruh Ekspor Dan Impor Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia”. Jurnal Manajemen Terapan Dan
Keuangan, 2021, vol. 10, no.01, 53–62.
50
Larasati, Irene S. “Pengaruh Inflasi, Ekspor, dan Tenaga Kerja Terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) (Studi Pada Indonesia, Malaysia, Singapura, dan
Thailand Tahun 2007 – 2016)”. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.
2018.
Malau, Yois, N, et.al. “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor Terhadap
PDRB di Provinsi Sumatera Utara Periode 2017-2019”. Jurnal Ilmiah MEA
(Manajemen, Ekonomi, dan Akutansi), 2020, vol.4, no.3, 1711-1724.
Naila, Putri., Abbas, Tarmizi., dan Abubakar, Jariyah. “Pengaruh Ekspor, Investasi,
dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) di Indonesia”. Jurnal Ekonomi Regional Unimal, 2023, vol.6, no.2,
50-58.
Patanduk, Christine, Y., Rumate, Vekie, A., dan Naukoko Amran, T. “Pengaruh
Investasi, Tenaga Kerja, dan Belanja Pemerintah Terhadap Produk Domestik
Regional Bruto di Provinsi Sulawesi Utara”. Jurnal EMBA, 2019, vol.7, no.3,
3988-3997.
Rizky, Reza, L., Agusti, G dan Mukhlis, I. “Pengaruh Penanaman Modal Asing,
Penanaman Modal Dalam Negeri dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Provinsi di Indonesia”. Jurnal JESP. 2016, vol. 8, no. 1, 9-16.
Website: