DOSEN PEMBIMBING
DI SUSUN OLEH
Rindiani (2205018)
TAHUN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Trauma spinal atau cedera pada tulang belakang adalah cedera yang
mengenai servikalis, vertebralis dan lumbalis akibat dari suatu trauma yang
mengenai tulang belakang, seperti jatuh dari ketinggian, kecelakaan lalu lintas,
kecelakaan olahraga, dan sebagainya. Trauma pada tulang belakang dapat
mengenai jaringan lunak pada tulang belakang yaitu ligamen dan diskus, tulang
belakang sendiri dan susmsum tulang belakang atau spinal kord. Apabila
Trauma itu mengenai daerah servikal pada lengan, badan dan tungkai mata
penderita itu tidak tertolong. Dan apabila saraf frenitus itu terserang maka
dibutuhkan pernafasan buatan, sebelum alat pernafasan mekanik dapat
digunakan (Afif Nurul Hidayat, 2018)
Medula spinalis terdiri atas 31 segmen jaringan saraf dan masing- masing
memiliki sepasang saraf spinal yang keluar dari kanalis vertebralis melalui
foramen inverterbra. Terdapat 8 pasang saraf servikalis, 12 pasang torakalis, 5
pasang lumbalis, 5 pasang sakralis, dan 1 pasang saraf kogsigis.
Jaumard NV, et al, 2015, menyebutkan bahwa medulla spinalis yang yang mirip
dengan manusia adalah tikus winstar, sehingga hewan ini banyak digunakan
sebagai model hewan coba dalam penelitian trauma medulla spinalis. Namun
terdapat perbedaan geometri anatomi, perbedaan tersebut adalah bentuk kanalis
medulla spinalis pada tikus winstar lebih elips dibandingkan dengan manusia,
terutama pada level dibawah cervikal. Hal ini dihipotesiskan karena perbedaan
cervicothorasik lordosis antara manusi dan tikus winstar. Pada lumbal geometri
anatomi antara manusia dan tikus winstar adalah sama. Dalam penelitiannya
dilakukan pengukuran diameter medulla spinalis, didapatkan diameter medulla
spinalis pada cervikal lebih lebardaripada level dibawahnya. Pada cervikal
diameter 4.37 mm sampai dengan 4.99mm, sedangkan kedalamannya adalah
2.83 mm sampai dengan 2.58 mm.
D. Pathway
Kerusakan medulla
Serabut-serabut
membengkak/hsncur
Trauma medulla spinalis
HR Paraplegia paralis
Perasaan Nyeri,
ketidaknyamanan
Kehilangan
NYERI AKUT
Penekanan
RESIKO
KERUSAKAN
INTEGRITAS
https://www.scribd.com/doc/44385901/Pathway-Medulla-Spinalis#download
E. Manifestasi Klinis
3. Gangguan fungsi vegetatif dan otonom (flaccid dan sapstic blader dan
bowel).
5. Gangguan mobilisasi.
9. Paraplegia
11. Infertilitas
F. Komplikasi
Komplikasi pada cedera medulla spinalis antara lain:
1. Ulkus decubitus
5. Cardiovasculer disease
6. Neuropatic pain
9. Menstruasi terhambat
G. Pemeriksaan Diagnostik
H. Penatalaksaan
1. Penatalaksanaan Kedaruratan.
b. Hipotermia
c. Tindakan pernapasan
A. Pengkajian Fokus
1. Identitas klien, meliputi nama, usia (kebanyakan terjadi pada usia muda),
jenis kelamin (kebanyakan laki-laki karena sering mengebut saat
mengendarai motor tanpa pengaman helm), pendidikan, alamat, pekerjaan,
agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk rumah sakit, nomor register,
dan diagnosis medis.
3. Riwayat penyakit sekarang. Kaji adanya riwayat trauma tulang bela kang
akibat kecelakaan lalu lintas, kecelakaan olahraga, kecelakaan industri,
jatuh dari pohon atau bangunan, luka tusuk, luka tembak, trauma karena
tali pengaman (fraktur chance), dan kejatuhan benda keras. Pengkajian
yang didapat meliputi hilangnya sensibilitas, paralisis (dimulai dari
paralisis layu disertai hilangnya sensibilitas secara total dan melemah/
menghilangnya refleks alat dalam) ileus paralitik, retensi urine, dan
hilangnya refleks-refleks.
8. Pemeriksaan fisik.
a. Aktivitas istirahat
b. Sirkulasi
c. Eliminasi
d. Integritas Ego
e. Makanan/Cairan
f. Higyene
g. Neurosensori
h. Nyeri/kenyamanan
j. Keamanan
k. Seksualitas
3. Gangguan integritas kulit b.d faktor mekanis (mis. Penekanan pada tonjolan
tulang, gesekan) atau faktor elektris (elektrodiatermi, energi listrik bertegangan
tinggi) (D.0192)
C. Intervensi Keperawatan
- Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
- Rujuk ke program
rehabilitasi jantung
3 Gangguan integritas Setelah dilakukan tindakan Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
kulit b.d faktor mekanis keperawatan diharapkan
(mis. Penekanan pada diharapkan Integritas Kulitdan Observasi
tonjolan tulang, Jaringan meningkat dengan
gesekan) atau faktor - Identifikasi penyebab
kriteria hasil :
elektris (elektrodiatermi, gangguan integritas kulit
energi listrik
1. Kerusakan jaringan (mis.perubahan sirkulasi,
bertegangan tinggi)
(D.0192) menurun perubahan status nutrisi,
penurunan kelembaban,
2. Kerusakan lapisan kulit suhu lingkungan ekstrem,
menurun penurunan mobilitas)
Edukasi
- Anjurkan menggunakan
pelembab (mis.lotion,
serum)
- Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan
asupan buah dan sayur
- Anjurkan menghindari
terpapar suhu ekstrem
- Anjurkan menggunakan
tabir surya SPF minimal 30
saat berada diluar rumah