Anda di halaman 1dari 10

AGAMA JAINISME

( disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah agama-agama di Dunia)

MAKALAH

Dosen Pengampu:
Tasmin, M.A

Penyusun:
Khabibatus Sa’diyah 21101002
Ahmad Ketu Saifullah 21101028

PROGRAM STUDI AGAMA AGAMA


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahhirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang
telah memberikan rahmat dan hidayahNya baik berupa kenikmatan maupun
kesehatan lahir dan batin kita senantiasa dalam lindungan dan limpahan rahmat-
Nya. Tidak lupa shalawat serta salam tak henti-hentinya kita panjatkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. beserta seluruh keluarga serta sahabatnya,
dan seluruh umat manusia yang mengikutinya.
Makalah ini kami susun unutk memenuhi tugas mata kuliah agama-agama
di dunia dari bapak Tasmin, M.A selaku pembimbing mata kuliah. Selain itu,
makalah ini adalah sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam menganalisis
jenis-jenis dan penggunaan paragraf dalam sebuah wacana. Kami selaku penulis
menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan, dorongan
dan bantuan dari berbagai pihak, yang akhirnya dapat terlaksanakannya
pembuatan makalah ini dengan sempurna.
Semoga apa yang kami tulis ini dapat menambah pengetahuan bagi
pembaca maupun pendengar dan orang yang telah mempercayai makalah ini
sebagai referensi. Tidak lupa kami selaku penulis memohon maaf apabila selama
proses pembuatan makalah ini ada hal-hal yang tidak patut dan tidak semestinya
antara adab seorang mahasiswa dengan dosen. Penulis menyadari sepenuhnya
akan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membaca dan membutuhkannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Kediri, 23 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................ii

Daftar Isi................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan...........................................................................................1
1. Latar Belakang......................................................................................1
2. Masalah atau Topik Bahasan................................................................1
3. Tujuan ..................................................................................................1
Bab II Pembahasan..........................................................................................2
1. Pengertian wudhu’ ...............................................................................2
2. Dasar hukum berwudhu’ ......................................................................2
3. Hal-hal yang mewajibkan wudhu’ .......................................................3
4. Hal-hal yang disunnahkan untuk berwudhu’ .......................................3
5. Syarat wajib wudhu’.............................................................................4
6. Syarat sah wudhu’.................................................................................4
7. Rukun wudhu’ ......................................................................................4
8. Sunnah wudhu’.....................................................................................4
9. Yang dimakruhkan saat wudhu’ ..........................................................5
10. Yang membatalkan wudhu’..................................................................5
Bab III Penutup ...............................................................................................6
1. Kesimpulan ..........................................................................................6

Daftar Pustaka........................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. TOPIK BAHASAN
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan agama Jainisme?
2. Bagaimana prinsip-prinsip ajaran dan kitab suci agama Jainisme?
3. Bagaimana cara praktek keagamaan yang dilakukan oleh umat Jainisme?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan agama Jainisme
2. Untuk mengetahui konsep pemahaman dan kitab suci agama Jainisme
3. Untuk mengetahui cara praktek keagamaan umat agama Jainisme

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah dan perkembangan agama Jainisme


Agama jain ini memiliki kata lain yaitu Jaina atau Jina yang bermakna
penaklukan. Secara istilah agama Jain ini adalah suatu agama yang
menaklukkan hawa nafsu yang biasa Ada pada diri manusia. Dalam
pengertian lain agama Jain ini adalah suatu agama yang berasal dari India
yang mana mencoba untuk mengajarkan suatu jalan kesucian spiritualitas
serta pencerahan melalui prinsip Ahimsa ataupun non-kekerasan atau tidak
melukai segala makhluk hidup.
Agama Jain ini juga merupakan agama kuno atau agama yang tertua tua
di India, yang mana agama Jain ini dibuat oleh Nataputta Vardhamana (559-
527 SM) yang mana dia memiliki sebutan nama lain yang lebih populer
dengan nama Mahavira yang memiliki arti sebagai Palawan besar. Beliau
putra dari Sidhartha dan Tri Sala, beliau berasal dari keluarga bangsawan
atau masyarakat yang memiliki kekuasaan.
Dan pada saat itu Vardhamana melakukan perjalanan spiritual atau
pengembaraan dan pada tahun ke-13. Dan dalam pengembaraan-Nya beliau
menjadi sebagai pertapa, yang mana dari pertapaan-Nya tersebut beliau
menghasilkan ataupun mendapatkan penerangan atau petunjuk. Dan
kemudian selama 30 tahun akhirnya beliau menyebarkan agama Jain ini
hingga akhirnya beliau meninggal dunia pada usia 72 tahun di kota Cecil
yang bernama Pawa.
Agama Jain ini merupakan agama yang lahir sebelum agama Budha.
Adapun perbedaan agama Budha ini mempunyai pengikut yang lebih luas
diluar India. Namun agama Jain ini cenderung terbatas di India saja untuk
penyebarannya dan untuk pengikutnya. Dan untuk pendiri agama Budha
adalah Sidharta Gautama, sedangkan untuk pendiri agama Jain ini adalah
Vardhamana Mahawira. Dan dari kedua agama tersebut sebenarnya memilki
misi kerohanian yang sama, yang mana kedua agama tersebut merupakan
reaksi terhadap ajaran Hindu khususnya yang di protes ini adalah system

2
kasta. Secara detailnya protes tersebut berdominasi pada kaum Brahmana
yang memandang kaum kesatria atau kasta Kesatria dan kasta Vaishya
menjadi kaum nomer dua atau tiga. Atau juga bisa dibilang ini adalah salah
Satu sifat anti sosial dengan dominasi dari kaum Brahmana tersebut. Dan
saat ini pengikut Jainisme ada 4,5 juta lebih pengikut, biasanya para pengikut
Jainisme adalah masyarakat menegah keatas. Agama Jain juga mewariskan
bangunan-bangunan seperti kuil yang amat terkenal dan keindahan
arsitekturnya di India dan selalu dikunjungi oleh para wisatawan.
Dan sekarang ini agama Jainisme juga sudah nilai berkembang ke
berbagai Negara. Adapun untuk pengikut agama Jain yang tinggal diluar
India itu rata-rata mereka tinggal di Canada, Eropa, Kenya, Inggris, Amerika
Serikat, Hongkong sampai juga ada yang di Suriname.

2. Konsep pemahaman dan kitab suci agama Jain


Jainisme memamng sering disebut sebagai agama yang ateistik ataupun
tidak mempercayai keberdaan tuhan. Mereka tidak menyembah dewa atau
orang suci justru mereka berusaha untuk mencapai yang namanya Nirwana
ataupun mendapatkan surga. Yang mana mereka percaya bahwa akan adanya
jiwa yang terbebaskan untuk mencapai Nirwana tersebut, sehingga para
pengikut agama Jain ini mempercayai bahwa jagat raya ini abadi tidak Ada
yang menciptakan dan juga tidak ada hari kiamat.
Bagi Mahawira, konsep dewa disini adalah suatu makhluk yang
mencapai keilahian dengan jalan menghormati esensi suci esensi makhluk.
Mahawira dipercaya bahwa siapapun yang mengikuti tuntunannya secara
otomatis akan menyucikan kemanusiaannya dan menjadi “Pahlawan agung”
Dalam agama Jainisme ini mereka percaya bahwa para dewa atau makhluk
neraka yang dilahirkan itu akan mati dan akan terlahir kembali seperti
makhluk duniawi. Dan dalam teks lain bahwasanya jiwa-jiwa yang hidup
bahagia ditubuh makhluk hidup seperti manusia itu Karena mereka
melakukan karma yang positif.

3
Ajaran dasar agama Jain :
1. Anekantavada, yaitu sebagai banyaknya sisi. Secara kontemporer
agama Jain itu mempromosikan nilai-nilai religius yang toleran dan
juga mengajarkan pluralitas, mengajarkan lemah lembut terhadap
agama atau kepercayaan lain.
2. Aparigraha, yaitu ketidak terikatan. Yang dimaksud ketidak terikatan
disini terhadap kepemilikan yang bersifat materi dan juga yang
bersifat psikologi.
3. Astea, yaitu disini orang Jain tidak diperkenankan untuk mencuri.
Dan kalaupun menginginkan sesuatu harus meminta izin.
4. Brahmacharya, yaitu membujang. Jadi ini adalah salah Satu
pantangan untuk melakukan hubungan seksualitas terutama kepada
para rahib baik laki-laki maupun perempuan. Tapi bagi mereka
orang awam pada agama Jain ini berarti menjaga kesucian dengan
kata lain tidak melakukan perzinahan diluar pernikahan dan apabila
yang sudah menikah yaitu menjaga kesetiaan.
5. Satya, yaitu kejujuran atau kebenaran. Disini mereka meminta untuk
para penganutnya untuk tidak berbohong.
6. Ahimsa, anti kekerasan. Sharan yang paling ditekankan, yang mana
ajaran ini merupakan ajaran yang benar-benar menekankan
perdamaian tidak ada peperangan atau kekerasan. Ini adalah ajaran
agama pada agama Jain salah Satu tiang agama atau yang
fundamental, yang mana ajaran ini harus meninggalkan segala
aktifitas kekerasan ataupun yang dapat menyebabkan makhluk lain
terluka.
Umat Jain mempercayai bahwa kasta manusia tidak ditentukan oleh
kelas sosial berdasarkan Weda, melainkan oleh perbuatan mereka sendiri.
Mereka tidak tertarik dengan Weda tersebut dan mereka mengecam bahwa
ritualisme teks-teks Brahmana sebagai ilmu kekejaman. Mereka
mengembangkan ritual sendiri yang jauh lebih penting daripada kitab suci.
Hal ini dikarenakan ritual itumemungkinkan mereka mendapatkan kesadaran
bahwa segala sesuatu disekeliling mereka yang makhluk hidu bahkan benda-

4
benda yang tampak tidak hidup juga memiliki jiwa yang dapat merasakan
penderitaan.

3.

5
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

6
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai