Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PETA SATUAN KEMAMPUAN LAHAN


DI KECAMATAN CIJERUK

Disusun untuk memenuhi Tugas Tata Guna Lahan

Dosen Pengampu:
M. Yogie Syahbandar, ST., M.Si.

Disusun Oleh:

Ayu ChanBka Madina Putri (052122037)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul " Makalah Peta
Satuan Kemampuan Lahan di Kecamatan Cijeruk” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Tata Guna Lahan. Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak
M. Yogie Syahbandar, ST., M.Si. Selaku Dosen Tata Guna Lahan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai analisis
perekonomian
Saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kriBk dan saran yang membangun saya butuhkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bogor, 20 Januari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………….………1
1.1 Latar Belakang …..……………………………………………………………………………….…..1
1.2 Rumusan Masalah……………..………………………………………………………….…………1
1.3 Tujuan Penulisan..……………………………………………..…………….………………………1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………..2
2.1 Satuan Kemampuan Lahan…………………………………………………………………….…2
2.2 Klasifikasi Nilai Satuan Kemampuan Lahan………………………………………….…….2
2.2.1 Satuan Kemampuan Lahan Morfologi………………………………….……..3
2.2.2 Satuan Kemampuan Lahan Kemudahan Dikerjakan.……………………4
2.2.3 Satuan Kemampuan Lahan Kestabilan Lereng.…………………………….6
2.2.4 Stasiun Kemampuan Lahan Kestabilan Pondasi.………………………….7
2.2.5 Satuan Kemampuan Lahan Ketersediaan Air….……………………………8
2.2.6 Satuan Kemampuan Lahan Drainase……….………………………………….9
2.2.7 Satuan Kemampuan Lahan Terhadap Erosi……..…………………………10
2.2.8 Satuan Kemampuan Lahan Pembuangan Limbah………………………11
2.2.9 Satuan Kemampuan Lahan Kerentanan Bencana….……………………12
2.3 Klasifikasi Nilai Peta Kemampuan Lahan………………………….………………………13
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….…………………………14
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….……………………14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….……………….……………………………15

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta SKL Morfologi …………………………………………………………………………………4


Gambar 2. Peta SKL Kemudahan Dikerjakan………………..……………………………………………5
Gambar 3. Peta SKL Kestabilan Lereng……………..………………………………………………………6
Gambar 4. Peta SKL Kestabilan Pondasi……………………………….……………………………………7
Gambar 5. Peta SKL Ketersediaan Air……………………………………………..…………………………8
Gambar 6. Peta SKL Drainase……………………………………………………………………………………9
Gambar 7. Peta SKL Terhadap Erosi…………………………………………….……………………………10
Gambar 8. Peta SKL Pembuangan Limbah…………………………………………………………………11
Gambar 9. Peta SKL Kerentanan Bencana…………………………………………………………………12

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Klasifikasi Nilai Satuan Kemampuan Lahan…………………….………………………...……3


Tabel 2. Pembobotan SKL Morfologi……………………………………………………..……………………3
Tabel 3. Pembobotan SKL Kemudahan Dikerjakan………………………………………………..….…5
Tabel 4. Pembobotan SKL Kestabilan Lereng……………………………………….………………..……6
Tabel 5. Pembobotan SKL Kestabilan Pondasi……………………………………..………………..……7
Tabel 6. Pembobotan SKL Ketersediaan Air………………………………………………………..………8
Tabel 7. Pembobotan SKL Drainase……………………………………………….……………………..……9
Tabel 8. Pembobotan SKL Terhadap Erosi…………………………………………………………………10
Tabel 9. Pembobotan SKL Pembuangan Limbah….……………………………………………………11
Tabel 10. Pembobotan SKL Kerentanan Bencana………………………………………………………12

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kelangsungan
kehidupan sejak manusia pertama kali menempaB bumi. Lahan berfungsi sebagai
tempat manusia berakBvitas untuk mempertahankan eksistensi. AkBvitas yang pertama
kali dilakukan adalah pemanfaatan lahan untuk bercocok tanam. Penguasaan dan
penggunaan lahan mulai beralih fungsi seiring pertumbuhan populasi dan
perkembangan peradaban manusia.
Kemampuan lahan merupakan pencerminan kapasitas fisik lingkungan yang
dicerminkan oleh keadaan topografi, tanah, hidrologi, dan iklim, serta dinamika yang
terjadi khususnya erosi, banjir dan lainnya. Selain itu kemampuan lahan menurut
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.17 tahun 2009 tentang pedoman
penentuan daya dukung lingkungan hidup dalam penataan ruang wilayah adalah
karakterisBk lahan yang mencakup sifat-sifat tanah, topografi, drainase, dan kondisi
lingkungan hidup lain untuk mendukung kehidupan atau kegiatan pada suatu hamparan
lahan.
Cijeruk adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat,
Indonesia. Kecamatan Cijeruk berjarak sekitar 7 km dari selatan pusat Kota Bogor hingga
14 km untuk jarak ke kantor Kecamatan Cijeruk. Sedangkan jarak Cijeruk menuju ibu Kota
Kabupaten Bogor, Cibinong mencapai 31 km. Letak kecamatan ini berada di sisi Bmur
dan tenggara kaki Gunung Salak.

1.2 Rumusan Masalah


Tidak semua Peta Satuan Kemampuan Lahan dibahas dalam makalah ini. Hal ini
dibatasi dengan adanya rumusan masalah berikut:
1. Klasifikasi Nilai Satuan Kemampuan Lahan
2. Jenis-jenis Peta Satuan Kemampuan Lahan dan Pembobotan Nilainya

1.3 Tujuan Penulisan


Pembuatan Makalah ini ditujukan untuk berikut:
1. Untuk menyelesaikan tugas Tata Guna Lahan
2. Berbagi wawasan kepada pembaca
3. Membagi informasi tentang Peta Satuan Kemampuan Lahan Kecamatan
Cijeruk

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Satuan Kemampuan Lahan


Berdasarkan Peraturan Mentri Penataan Ruang No.20 Tahun 2007 tentang
Pedoman Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam
penyusunan Rencana Tata Ruang, dijelaskan bahwa Satuan Kemampuan Lahan (SKL)
terdiri dari beberapa SKL diantaranya:
- SKL Morfologi
- SKL Kemudahan Dikerjakan
- SKL Kestabilan Lereng
- SKL Kestabilan Pondasi
- SKL Ketersediaan Air
- SKL Untuk Drainase
- SKL Terhadap Erosi
- SKL Pembuangan Limbah
- SKL Terhadap Bencana

2.2.1 Klasifikasi Nilai Satuan Kemampuan Lahan


Klasifikasi nilai satuan kemampuan lahan adalah suatu proses untuk menentukan
seberapa baik atau seberapa buruk suatu lahan dapat digunakan untuk tujuan tertentu.
Biasanya, ini melibatkan evaluasi beberapa faktor seperB tekstur tanah, drainase,
ketersediaan air, topografi, iklim, dan sejumlah faktor lainnya. Klasifikasi ini membantu
dalam merencanakan penggunaan lahan, pertanian, pengembangan perkotaan,
konservasi alam, dan kegiatan lainnya. Berikut adalah tabel dari Klasifikasi Nilai Satuan
Kemampuan Lahan:

2
Tabel 1. Klasifikasi Nilai Satuan Kemampuan Lahan

2.2.2 Satuan Kemampuan Lahan Morfologi


Analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Morfologi adalah memilih bentuk
bentang alam/morfologi pada wilayah atau kawasan perencanaan yang mampu untuk
dikembangkan sesuai dengan fungsinya. Data yang dibutuhkan untuk menghitung SKL
Morfologi yaitu: Peta Morfologi, Peta Lereng, Peta Kemiringan, Peta Geologi, Peta
Hidrologi, dan Klimotologi serta Peta Penggunaan Tanah.

Tabel 2. Pembobotan SKL Morfologi

Sumber: Permen PU No 20 Tahun 2007

3
Gambar 1. Peta SKL Morfologi

2.2.3 Satuan Kemampuan Lahan Kemudahan Dikerjakan


Analisis SKL Kemudahan Dikerjakan adalah untuk mengetahui Bngkat
kemudahan lahan di wilayah atau Kawasan untuk digali dalam proses pembangunan atau
pengembangan Kawasan. Data yang dibutuhkan untuk menghitung SKL Kemudahan
Dikerjakan yaitu; Peta Topografi, Peta Morfologi, Peta Kemiringan Lereng, Peta Geologi,
dan Peta Penggunaan Lahan saat ini.

4
Tabel 3. Pembobotan SKL Kemudahan Dikerjakan

Sumber: Permen PU No 20 Tahun 2007

Gambar 2. Peta SKL Kemudahan Dikerjakan

5
2.2.4 Satuan Kemampuan Lahan Kestabilan Lereng
Analisis SKL Kestabilan Lereng adalah untuk mengetahui Bngkat kemantapan
lereng di wilayah pengembangan dalam menerima beban. Data yang dibutuhkan untuk
menghitung SKL Kestabilan Lereng yaitu: Peta Morfologi, Peta Lereng, Peta KeBnggian,
Peta Geologi, Peta Air Tanah, Peta Curah Hujan, dan Peta Penggunaan Lahan.

Tabel 4. Pembobotan SKL Kestabilan Lereng

Sumber: Permen PU No 20 Tahun 2007

Gambar 3. Peta SKL Kestabilan Lereng

6
2.2.5 Satuan Kemampuan Lahan Kestabilan Pondasi
Analisis SKL Kestabilan Pondasi adalah untuk mengetahui Bngkat kemampuan
lahan untuk mendukung bangunan berat dalam pengembangan perkotaan, serta jenis-
jenis pondasi yang sesuai untuk masing-masing Bngkatan. Data yang digunakan untuk
menghitung SKL Kestabilan Pondasi yaitu: Peta Kestabilan Lereng, Peta Geologi, dan Peta
Penggunaan Lahan.

Tabel 5. Pembobotan SKL Kestabilan Pondasi

Sumber: Permen PU No 20 Tahun 2007

Gambar 4. Peta SKL Kestabilan Pondasi

7
2.2.6 Satuan Kemampuan Lahan Ketersediaan Air
Analisis SKL Ketersediaan Air adalah untuk mengetahui Bngkat ketersediaan air
pada masing-masing Bngkatan, guna pengembangan Kawasan. Data yang dibutuhkan
untuk menghitung SKL Ketersediaan Air yaitu: Peta Morfologi, Peta Lereng, Peta Geologi,
Data Hidrologi dan Klimotologi dan Peta Penggunaan Lahan.

Tabel 6. Pembobotan SKL Ketersediaan Air

Sumber: Permen PU No 20 Tahun 2007

Gambar 5. Peta SKL Ketersediaan Air

8
2.2.7 Satuan Kemampuan Lahan Drainase
Analisis SKL Drainase adalah untuk mengetahui Bngkat kemampuan lahan dalam
mengalirkan air hujan secara alami. Drainase berkaitan dengan aliran air, serta
mudah Bdaknya air mengalir. Drainase Bnggi arBnya aliran air mudah mengalir
atau mengalir lancer, dan sebaliknya. Dalam Analisis ini membuthkan data yaitu:
Peta Morfologi, Peta Kemiringan Lereng, Peta Topografi, Peta Curah Hujan, dan
Peta Penggunaan Lahan.
Tabel 7. Pembobotan SKL Drainase

Sumber: Permen PU No 20 Tahun 2007

Gambar 6. Peta SKL Drainase

9
2.2.8 Satuan Kemampuan Lahan Terhadap Erosi
Erosi berarB mudah atau Bdaknya lapisan tanah terbawa air atau angin. Erosi
Bnggi berarB lapisan tanah mudah terkelupas dan terbawa oleh angin dan air. Erosi
rendah berarB lapisan tanah sedikit terbawa oleh angin dan air. Tidak ada erosi berarB
Bdak ada pengelupasan lapisan tanah. Dalam analisis ini dibutuhkan data seperB: Peta
Morfologi, Peta Kemiringan Lereng, Peta Jenis Tanah, Peta Curah Hujan, dan Peta
Penggunaan Lahan EksisBng.

Tabel 8. Pembobotan SKL Terhadap Erosi

Sumber: Permen PU No 20 Tahun 2007

Gambar 7. Peta SKL Terhadap Erosi

10
2.2.9 Satuan Kemampuan Lahan Pembuangan Limbah
Tujuan analisis SKL Pembuangan Limbah adalah untuk mengetahui
mengetahui daerah-daerah yang mampu untuk ditempaB sebagai lokasi
penampungan akhir dan pengeolahan limbah, baik limbah padat maupun cair.
Dalam analisis ini membutuhkan masukan berupa peta morfologi, peta
kemiringan, peta topografi, peta jenis tanah, peta hidrogeologi, peta curah
hujan dan peta penggunaan lahan eksisBng.

Tabel 9. Pembobotan SKL Pembuangan Limbah

Sumber: Permen PU No 20 Tahun 2007

Gambar 8. Peta SKL Pembuangan Limbah

11
2.2.10 Satuan Kemampuan Lahan Kerentanan Bencana
Tujuan analisis SKL terhadap Bencana Alam adalah untuk mengetahui
Bngkat kemampuan lahan dalam menerima bencana alam khususnya dari sisi
geologi, untuk menghindari/mengurangi kerugian dari korban akibat bencana
tersebut. Dalam analisis ini membutuhkan masukan berupa peta:peta morfologi,
peta kemiringan lereng, peta topografi, peta jenis tanah, peta tekstur tanah peta
curah hujan, peta bencana alam (rawan gunung berapi dan kerentanan gerakan
tanah) dan peta penggunaan lahan eksisBng.

Tabel 10. Pembobotan SKL Kerentanan Bencana

Sumber: Permen PU No 20 Tahun 2007

Gambar 9. Peta SKL Kerentanan Bencana

12
2.3 Klasifikasi Nilai Peta Kemampuan Lahan

Sumber: Permen PU No 20 Tahun 2007

Analisis kemampuan lahan di Kecamatan Cijeruk dapat diketahui memiliki


klasifikasi kemampuan lahan yang cukup kompleks. Untuk mengetahui potensi
berdasarkan kemampuan lahan di Kecamatan Cijeruk, dilakukan dengan cara mengolah
data raster menggunakan (convert raster to polygon dan teknik classify) sehingga
diketahui bahwa potensi kemampuan lahan Kecamatan Cijeruk masuk dalam berbagai
Bngkatan, yang kemudian nanBnya dapat disimpulkan termasuk kedalam kemampuan
lahan rendah, sedang, Bnggi dan sangat Bnggi.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis berbasis kemampuan lahan di Kecamatan Cijeruk maka
dapat disimpulkan bahwa Bngkatan kemampuan lahan terbagi menjadi 5 kelas yaitu
kelas a (sangat rendah), kelas b (rendah), kelas c (sedang), kelas d (Bnggi), dan kelas e
(sangat Bnggi). Kemampuan pengembangan lahan di Kecamatan Cijeruk didominasi oleh
kemampuan pengembangan sedang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Wirawan, R. R., Kumurur, V. A., & Warouw, F. (2019). Daya dukung lingkungan berbasis
kemampuan lahan di Kota Palu. SPASIAL, 6(1), 137-148.
Duwila, R., Tarore, R. C., & Takumansang, E. D. (2019). Analisis
Kemampuan Lahan di Pulau Sulabesi Kabupaten Kepulauan
Sula. SPASIAL, 6(3), 703-713.

Chicago

15

Anda mungkin juga menyukai