DAFTAR ISI
Cover .................................................................... i
Daftar isi .................................................................... ii
Kata pengantar .................................................................... iii
Bab I Pendahuluan .................................................................... 1
a. Latar Belakang .................................................................... 1
b. Rumusan masalah .................................................................... 1
c. Manfaat penulisan .................................................................... 2
Bab II Pembahasan .................................................................... 3
Manajemen Keuangan Home Care .................................................................... 3
Manajemen Sumber Daya Manusia .................................................................... 5
Home Care
Manajemen Pelayanan Home Care .................................................................... 8
Bab III Penutup .................................................................... 13
a. Kesimpulan .................................................................... 13
b. Saran .................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 17
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "MANAJEMEN HOME CARE “
Keberhasilan dalam pembuatan makalah ini juga tak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, yang
telah ikut berperan serta dalam pembuatan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempumaan sehingga
penulis membutuhkan kritik dan samn yang konstmktif dari berbagai pihak khususnya para
pembaca agar buku ini bisa lebih baik kedepannya.
Terakhir semoga semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan oleh berbagai pihak
mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.Sehingga pada akhirnya makalah
ini dapat bisa memberikan sumbangsih dan juga manfaat kepada banyak pihak demi kemajuan
pendidikan nasional.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Home care atau perawatan kesehatan di rumah merupakan pelayanan kesehatan
yangdiberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka. Tujuan dari pelayanan
home care adalah untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatanatau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan komplikasi akibat
dari penyakit serta memenuhi kebutuhan dasar pasien dan keluarga. Lingkungan di rumah rasa
lebih nyaman bagi sebagian pasien dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit.Hal ini
berpengaruh pada proses penyembuhan pasien yang cenderung akan lebih cepatmasa
penyembuhannya jika mereka merasa nyaman dan bahagia (Yoyok, 2019). Selain alasan diatas,
home care juga membantu masyarakat yang mengalami keterbatasan membiayai pelayanan
kesehatan khususnya pada kasus - kasus penyakit degeneratif yangmemerlukan perawatan yang
relatif lama.Perkembangan home care di Indonesia sudah semakin maju sehingga
banyakmasyarakat yang mengetahui home care dan mencoba menggunakan jasa pelayanan
home care yang disediakan oleh rumah sakit baik pemerintah maupun swasta. Saat
ini banyak kasus kasus penyakit degenerative yang memerlukan perawatan yang relativelama
seperti kasus pasien pascastroke yang mengalami komplikasi kelumpuhan danmemerlukan
pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan waktu relatif lama. Perawat yang memiliki peran
advokasi bertanggung jawab dalam mempertahankan keamanan pasien, mencegah terjadinya
kecelakaan dan melindungi pasien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan. Penerapan
pendidikan bagi pasien dan keluarga perawat dapat
memberikan informasi tambahan untuk pasien yang sedang berusahamemutuskan suatu masalah,
memberikan pendidikan kesehatan yang menunjang kesehatan pasien. Hal- hal tersebut diatas
dapat ditunjang dengan pengetahuan perawat terkait penerapan dan pelaksanaan pendidikan pada
pasien dak keluarga di unit pelayanan home care.
Tak hanya dari segi pengetahuan perawat, pelayanan home care juga ditentukan oleh
manajemen yang digunakan oleh unit pelayanan tersebut. Fasilitas,keuangan, sumber daya,
standar minimal, dan lain sebagainya mempengaruhi jalannya pelayanan
home care yang diberikan kepada klien.
Visi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah mewujuckan masyarakat untuk
hidup sehat dengan misi menjadikan masyarakat sehat. Guna mewujudkan visi dan misi berbagai
program keschatan mengembangkan praktik pelayanan keperawatan di rumah (home
care).Perawatan kesehatan di rumah adalah program yang sudah ada dan perlu dikembangkan,
karena sudah menjadi kebutuhan masyarakat, Sabth bentuk perawatan kesehatan yang tepat dan
berbasis masyarakat juga menyentuh kebutuhan masyarakat melalui pelayanan keperawatan
Kesehatan di rumah atau Home Care. Home care adalah pelayanan perawatan pasien di rumah.
Yang membutuhkan perawatan di rumah yang baik dari pasien yang masih sehat sampai yang
sedang sakit, pasien dengan berbagai kondisi berbagai jenis penyakit latar belakang yang
mendasari keputusan untuk menggunakan layanan ini di linglamgan keluarga. Hal-hal yang
menjadi dasar .rtimbangan antara lain:pertimbangan ekonomi, kenyamanan pasien, dan
kemudahan akses bagi keluarga. Perawatan di rumah sekarang menjadi kebutuhan di kota-kota
besar dengan beberapa kasus umum adaIah kesibukan yang tinggi keluarga menyebabkan hanya
sedikit waktu yang diberikan untuk sabar. Salah satu segmen layanan home care di kalangan
didimana orang tua adalah manusia yang juga membutuhkan teman up mereka tidak kesepian
dan dengan cepat menjadi gib. Dengan layanan rumah pendamping pengasuhan orang tua (POT)
kemudian lansia memiliki asisten berfungsi sebagai teman. pendamping, pengasuh yang
membantunya dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan memanfaatkan layanan ini. maka
masyarakat orang tua akan lebih bahagia dan anak-anaknya akan lebih tenang untuk
dapa.elakukan sesuatu yang lain. Seiring dengan berkembangnya home cate membetikan
pekyanan terhadap penyakit kronis yang membutuhkan pengobatan jangka panjang dan mahal.
Keluarga yang memutuskan untuk melanjutkan perawatan di rumah umumnya didasarkan pada
perhitungan ekonomi atau kenyamanan anggota keluarga untuk mengunjungi dan bertemu pasien
serta kenyamanan pasien yang dirawat di rumah akan memberinya rasa aman dan nyaman
yang .nting untuk membantu proses penyembuhan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara menajemen keuangan dalam Home care?
2. Bagaimana manajemen dalam sumber daya manusia ( SDM ) Home Care?
3. Bagaimana mekanisme pelayanan Home Care?
C. TUJUAN
1. Mengetahui cara menajemen keuangan dalam home care
2. Mengetahui tugas perawat dalam pelayanan home care
3. Mengetahui mekanisme pelayanan home care
BAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN KEUANGAN HOME CARE
Masalah utama sebuah keluarga yang selalu ada biasanya seputar keuangan. Bisa
karena kekurangan uang, kelebihan uang, atau karena bingung bagaimana mengatur uang
bagi orang yang penghasilannya pas-pasan, sedangkan kebutuhan selalu melebihi
pemasukan. Namun muara dari itu semua, kata kuncinya adalah bagaimana mengatur
keuangan keluarga atau pribadi dengan cerdas, cermat dan sebaik-baiknya. Karena
masalah mengatur keuangan tidak memandang orang miskin, menengah atau kaya.
Karena gololongan manapun bisa mengatur keuangan keluarganya. Jika telah bisa
mengelola keuangan keluarganya maka bisa dapat dikatakan 50 persen mereka sudah
sukses dan berhasil dalam hal finansialnya. Mengelola keuangan keluarga dengan baik
merupakan salah satu kunci kesuksesan keluarga. Pengelolaan keuangan keluarga atau
rumah tangga ini lebih rumit dibandingkan mengelola keuangan pribadi karena
melibatkan banyak orang yaitu suami, istri dan anak-anak. Jika pengelolaan keuangan
rumah tangga ini berjalan dengan benar, maka beruntunglah anggota keluarga. Namun,
apabila salah dalam mengelola keuangan, bersiap siaplah untuk mengalami masalah
keuangan hingga akhir bulan. Siapapun yang bertanggungjawab mengelola keuangan
keluarga, apakah istri atau suami, dia bertugas mengatur pengeluaran, mulai dari dana
operasional hingga cicilan kartu kredit, uang sekolah anak, liburan, bantuan sosial atau
agama, hingga jajan di luar rumah. 'Bendahara' keluarga ini didorong untuk lebih kreatif
dan hati-hati dalam soal ini, karena keberlangsungan rumah tangga tergantung dari
pintarnya mereka mengatur uang. Management Keuangan Keluarga adalah “Seni
pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh individu atau keluarga melalui orang lain
untuk mencapai tujuan yang efesien, efektif dan bermanfaat, sehingga keluarga tersebut
menjadi keluarga yang sejahtera dan keluarga sakinah. Pengelolaan atau management
keuangan keluarga merupakan keharusan yang tidak bisa di tawar lagi, karena me-
managemen-i /pengelolaan keuangan keluarga memiliki implikasi yang lebih luas sebab
yang terlibat bukan hanya diri sendiri, tetapi istri/suami, anak-anak bahkan mungkin
orang tua dan mertua. Menurut Rhenald Kasali, PhD, persoalan keuangan bukan hanya
urusan kaum ibu saja yang sehari-hari di percaya menjadi “mentri keuangan” sekaligus
“mentri dalam negeri”. Suami sebagai kepala rumah tangga , pemberi dan teman
kehidupan harus sama-sama mengerti bagaimana mengelola uangnya agar tidak masuk
perangkap “hidup hari ini” (dalam Elvyn G. Masassya, Jakarta, 2019, xvii). Oleh sebab
itu dalam pengelolaan keuangan keluarga perlu “keterbukaan” diantara suami dan istri,
agar masing-masing individu tidak saling menyalahkan atau curiga, dan masing-masing
harus saling percaya mempercayai dan disiplin. Manajemen merupakan suatu seni maka
setiap individu atau keluarga mempunyai seni masing-masing dalam mengelola keuangan
keluarga. Akan tetapi pada dasarnya kegiatan manajemen meliputi kegiatan POAC, yaitu
Pemerintah dan pemerintah daerah kaitannya dengan sumber daya manusia kesehatan
yaitu bertanggung jawab dalam memastikan ketersediaan dan pemerataan tenaga kesehatan
guna pemenuhan hak masyarakat agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman,
berkualitas, dan terjangkau. Namun pada penerapannya masih terdapat tantangan bagi
sumber daya manusia kesehatan di Indonesia. Permasalahan seperti gaji dan insentif
rendah, motivasi dan kualitas tenaga kesehatan rendah, distribusi tenaga kesehatan yang
tidak merata sehingga kekurangan sumber daya kesehatan yang berkompeten di beberapa
wilayah, serta kinerja dan akuntabilitas tenaga kesehatan yang buruk akan berpengaruh
terhadap perencanaan, pemberian pelayanan kesehatan dalam sistem kesehatan nasional, dan
pengembangan sektor kesehatan di Indonesia. Padahal ketersediaan sumber daya manusia
kesehatan berdasar jenis, kualitas, serta pendistribusian yang adil dan merata sangat penting
perannya dalam membangun ketahanan masyarakat dan sistem kesehatan agar mampu
menghadapi tantangan kesehatan seperti bencana kesehatan akibat alam ataupun bahaya
buatan manusia, serta risiko lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit (WHO, 2016).
Organisasi kesehatan dalam mengatasi permasalahan yang ada perlu melakukan
pendekatan melalui manajemen sumber daya manusia kesehatan. Menurut Lestari, T
(2018), Manajemen sumber daya manusia adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
proses pemberdayaan, pemanfaatan, dan perlindungan sumber daya manusia mendefinisikan
manajemen sumber daya manusia sebagai pendekatan strategis dan konsisten dalam pengelolaan
aset organisasi yang paling penting yaitu sumber daya manusia yang bekerja dalam
organisasi baik secara individu ataupun kolektif yang berkontribusi besar pada pencapaian
tujuan organisasi. Terdapat empat aspek penting dalam manajemen sumber daya manusia
yaitu:
1. Kumpulan keyakinan dan asumsi tertentu terhadap organisasi berupa tujuan visi
dan misi yang jelas,
2. Dorongan strategis yang menginformasikan keputusan terntang manajemen sumber
daya,
3. Keterlibatan pusat manajer lini melalui kepemimpinan yang efektif,
4. Ketergantungan pada seperangkat manajer perusahaan untuk membangun hubungan
kerja.
3. Pelaksanaan
- Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan
- Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat.
- Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien.
- Membuat rencana pelayanan.
- Lakukan perawatan langsung.
- Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi, dan lain-lain.
- Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akandilakukan.
- Dokumentasikan kegiatan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Home care atau perawatan kesehatan di rumah merupakan pelayanan kesehatanyang diberikan
kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka. Tujuan dari pelayanan home care
adalah untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkankesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan komplikasiakibat dari penyakit serta memenuhi
kebutuhan dasar pasien dan keluarga. Tak hanyadari segi pengetahuan perawat, pelayanan home
care juga ditentukan oleh manajemen yang digunakan oleh unit pelayanan tersebut. Fasilitas,
keuangan, sumber daya, standarminimal, dan lain sebagainya mempengaruhi jalannya pelayanan
home care yangdiberikan kepada klien.
B. SARAN
Dalam melakukan perawatan home care perawat harus memahami pengetahuan,
meperhatikan hak dan kewajibam serta system atau aspekaspek dalam pengorganisasian sehinga
tidak ada kesalahan yang diakibatkan karena kurang komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://docplayer.info/58512069-latarbelakang-ddibentuknya-home-care.html
http://docplayer.info/47087134-manajemen-home-care-pengertian.html
https://pdfcoffee.com/homecare-pdf-free.html
https://id.m.wikipedia.org
http://pengertian-sumber-daya-manusia.ac.id
Sriyanti, C. (2016). Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan. 1, pp. 1–237.
Available at:
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Mutu-dan-Kebijakan-
Layanan-Kesehatan-Komprehensif.pdf.
9. WHO. (2018). Delivering quality health services, World Health Organization, World
Bank Group, OECD. Available at:
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/272465/9789241513906-eng.pdf.
10. WHO. (2016). Global strategy on human resources for health: Workforce 2030. Who,
pp. 1–64. Available at:
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/250368/9789241511131-eng.pdf.